ABSTRAK
Telah dilakukan percobaan pengukuran susceptibilitas dan permeabilitas bahan
magnet yang bertujuan untuk memahami prinsip pengukuran melalui rangkaian
RLC dan menentukan nilai suseptibilitas dan permeabilitas bahan-bahan magnet.
Percobaan ini dilakukan dengan mengamati peristiwa resonansi yang terjadi pada
rangkaian RLC. Data yang didapat dari rangkaian RLC (R seri terhadap LC
paralel), dimana pada rangkaian RLC seri peristiwa resonansi terjadi ketika nilai
reaktansi dari induktor sama dengan kapasaitor (XL = XC) sehingga menghasilkan
nilai impedansi yang kecil dan menyebabkan arus maksimalyang ditandai dengan
nilai tegangan keluaran maksimum. Dari peristiwa resonansi dapat diambil nilai
frekuensi resonansi yaitu nilai frekuensi yang memiliki nilai tegangan output (Vout)
yang paling besar. Nilai frekuensi resonansi ini digunakan untuk menghitung nilai
induktansi (L), permeabilitas (μ), dan suseptibilitas (χ). Jika digambarkan hubungan
tegangan output (Vout) terhadap nilai frekuensi maka akan terbentuk grafik dengan
sebuah puncak, yang dimana puncak ini merupakan keadaan resonansi dengan nilai
tegangan output (Vout) paling besar. Dari hasil percobaan yang didapatkan nilai
KSR yang sangat besar yaitu 99,99%. Hal ini dapat dikarenakan efek pembebanan
pada rangkaian RLC, karena seharusnya pada rangkaian terjadi penguatan sebesar
10 kali namun yang terlihat dari hasil percobaan terjadi pelemahan yang ditandai
dengan nilai tegangan output (Vout) yang lebih kecil dibandingkan nilai teganngan
input (Vin).
Kata Kunci : Magnet, Bahan Magnet, Suseptibilitas, Permeabilitas, Induktansi
TABEL HASIL PERCOBAAN
Tabel 1. Data Hasil Percobaan dengan N = 500
1
𝐿=
4π2 . (7500)2 . (6,8 𝑥 10−5 )
𝐿 = 6,629 𝑥 106 𝐻
𝜇
𝜒𝑚 = −1
𝜇0
2,32 𝑥 1010
𝜒𝑚 =
1,256 𝑥 10−6
𝜒𝑚 = −0,9998153
4. Menghitung KSR
𝜇ℎ𝑖𝑡 − 𝜇𝑙𝑖𝑡
𝐾𝑆𝑅 = | | 𝑥 100%
𝜇𝑙𝑖𝑡
𝐾𝑆𝑅 = 99,998 %
GRAFIK HASIL PERCOBAAN
Udara ; N = 500
1,12
1,1
1,08
1,06
Vout
1,04
1,02
1
0,98
0,96
7000 7500 8000 8500 9000 9500 10000 10500
F (Hz)
Alumunium ; N = 500
1,4
1,2
0,8
Vout
0,6
0,4
0,2
0
7000 7500 8000 8500 9000 9500 10000 10500
F (Hz)
0,8
Vout
0,6
0,4
0,2
0
7000 7500 8000 8500 9000 9500 10000 10500
F (Hz)
Besi ; N = 500
2,1
2,09
2,08
2,07
Vout
2,06
2,05
2,04
2,03
80 100 120 140 160 180
F (Hz)
1,3
1,25
Vout
1,2
1,15
1,1
7000 7500 8000 8500 9000 9500 10000 10500
F (Hz)
Alumunium ; N = 1000
1,25
1,2
1,15
Vout
1,1
1,05
1
7000 7500 8000 8500 9000 9500 10000 10500
F (Hz)
0,8
0,6
0,4
0,2
0
7000 7500 8000 8500 9000 9500 10000 10500
F (Hz)
Besi ; N = 1000
2,4
2,35
2,3
2,25
Vout
2,2
2,15
2,1
2,05
2
80 100 120 140 160 180
F (Hz)
2. Nilai permeabilitas (μ) dan suseptibilitas (χ) bahan yang didapat sebesar :
a. N = 500
N = 500
Bahan µ (H/m) χ
2,32E-10 -0,999
2,04E-10 -0,999
1,81E-10 -0,999
Udara
1,61E-10 -0,999
1,45E-10 -0,999
1,31E-10 -0,999
2,32E-10 -0,999
2,04E-10 -0,999
1,81E-10 -0,999
Alumunium
1,61E-10 -0,999
1,45E-10 -0,999
1,31E-10 -0,999
2,32E-10 -0,999
2,04E-10 -0,999
1,81E-10 -0,999
Tembaga
1,61E-10 -0,999
1,45E-10 -0,999
1,31E-10 -0,999
1,81E-06 0,438
1,45E-06 0,151
1,18E-06 -0,057
9,87E-07 -0,214
Besi 8,35E-07 -0,335
7,16E-07 -0,43
6,21E-07 -0,506
4,79E-07 -0,618
4,26E-07 -0,661
b. N = 1000
N = 1000
Bahan µ (H/m) χ
5,80E-11 -0,999
5,10E-11 -0,999
4,51E-11 -0,999
Udara
4,03E-11 -0,999
3,60E-11 -0,999
3,26E-11 -0,999
5,80E-11 -0,999
5,10E-11 -0,999
4,51E-11 -0,999
Alumunium
4,03E-11 -0,999
3,60E-11 -0,999
3,26E-11 -0,999
5,80E-11 -0,999
5,10E-11 -0,999
4,51E-11 -0,999
Tembaga
4,03E-11 -0,999
3,60E-11 -0,999
3,26E-11 -0,999
4,56E-07 -0,6404
3,61E-07 -0,712
2,96E-07 -0,764
2,47E-07 -0,804
Besi 2,09E-07 -0,834
1,79E-07 -0,857
1,55E-07 -0,876
1,20E-07 -0,904
1,06E-07 -0,915