Anda di halaman 1dari 4

LEMBAR KERJA MODUL X

(SISTEM KENDALI ON-OFF DAN PID- TEMPERATUR)


Nama : Akhmad Jumardi
NPM : 140310180011
Hari, Tanggal : Senin, 03 Mei 2021
1. Kendali ON/OFF

Syntax Program :

“data = read_adc(0);
lcd_gotoxy(0,0);
lcd_putsf("FADHIL fARHISYI");
lcd_gotoxy(0,1);
lcd_putsf("LDR");
lcd_gotoxy(6,1);
lcd_putsf("=");
result = (float)data;
lcd_gotoxy(8,1);
ftoa(result,1,temp);
lcd_puts(temp);
lcd_gotoxy(13,1);
lcd_putsf("L");
delay_ms(1000);
if(data<400){
PORTA.7=1;}
else if(data>400){PORTA.7=0;}
lcd_clear(); “

Hasil Running :

Gambar 1. Nilai resistansi sensor LDR kurang dari 400 L (x<400L)


Gambar 2. Nilai resistansi sensor LDR lebih dari 400 L (x>400L)

Analisa :
Karakterisitik pengontrol dengan metode on-off (two-position control)
mempunyai dua keadaan operasi yaitu full open atau full close terdapat delay saat
berpindahnya posisi on ke off atau sebaliknya. Delay terjadi karena actuator
memerlukan proses untuk mengubah posisi tersebut.

Pada percobaan ini digunakan Sistem Kendali ON/OFF pada sensor LDR dan
relay serta bebrapa komponen lainnya seperti mikrokontroller ATMega8535, LCD,
transistor, dioda, LED dan resistor. Sensor LDR disini berfungsi untuk menjadi sistem
kendali ON/OFF pada LED-Red yang terpasang pada relay. Besar kecilnya nilai
resistansi yang tertangkap pada sensor LDR akan mempengaruhi nyala atau tidaknya
LED-Red.

Pada program yang dibuat dapat diketahui PORTA.0 sebagai input dan
outputnya pada PORTA.7, sedangkan PORTC digunakan sebagai penampilan pada
LCD. Kondisi yang digunakan untuk menyalakan LED-Red ketika nilai resistansi
sensor LDR kurang dari 400 L (x<400L) dan mati saat nilai resistansi sensor LDR
lebih dari 400 L (x>400L) seperti pada gambar 1, 2. Hal tersebut dapat
mengindikasikan sistem bekerja/berfungsi dan tidak berfungsi sepenuhnya.
2. Kendali PID Temperatur

Syntax Program :

“ ntc = read_adc(0);
settingpoin = read_adc(1)*0.097;
hasil = log(10000.0 *(ntc/(1023.0-ntc)));
hasil1 =1/(((0.000017+(0.00037*hasil))-
(0.00000031*hasil*hasil*hasil)));
nilai_sensor = ((float)hasil1-273.15);
error = settingpoin-nilai_sensor;
if(error<0){
outPID=0;
set_pwm(outPID);}
if(error>4){
outPID=255;
set_pwm(outPID);}
else if (error<= 4&&error>=0){
outP=KP*error;
//kendali integral
errorI=error+error_sblmI;
outI=KI*errorI*Tc;
//kendali Diferensial
errorD=error-error_sblmD;
outD=(KD*errorD)/Tc;
error_sblmD=errorD;
// kontrol PID
outPID=outP+outI+outD;
set_pwm(outPID);}
lcd_gotoxy(0,0);
lcd_putsf("NTC");
lcd_gotoxy(6,0);
lcd_putsf("=");
lcd_gotoxy(8,0);
sprintf(temp,"%0.0f", nilai_sensor);
lcd_puts(temp);
lcd_gotoxy(13,0);
lcd_putchar(0xdf);
lcd_putsf("C");
lcd_gotoxy(0,1);
lcd_putsf("SP");
lcd_gotoxy(6,1);
lcd_putsf("=");
lcd_gotoxy(8,1);
sprintf(kirim,"%0.0f", settingpoin);
lcd_puts(kirim);
lcd_gotoxy(13,1);
lcd_putchar(0xdf);
lcd_putsf("C");
printf("%0.1f,%0.0f\r\n",nilai_sensor,settingpoin);
delay_ms(2000);
lcd_clear(); “
Hasil Running :

Gambar 3. Hasil running kendali PID temperatur

Analisa:

Kita tahu bahwa PID merupakan kontroler untuk menentukan presisi suatu
sistem instrumentasi dengan karakteristik adanya umpan balik pada sistem tersebut.
Pada percobaan ini menggunakan sistem kendali temperatur dengan menggunakan
setting point sebagai acuan dan sistem keluaran berupa non-inverting.

Pada percobaan, Output yang digunakan dalam sistem ini menggunakan


PORTD.1 yang berlaku untuk mengetahui nilai suhu NTC atau dalam percobaan ini
menggunakan oven. Suhu yang terbaca ini menggunakan sistem pembagi tegangan.
Sistem pembagi tegangan disini berguna untuk mengetahui kondisi suhu dari oven
atau sebagai sensor (NTC), dari mengukur suhu oven yang kemudian dikirim ke
PORTA.1. Kemudian suhu tersebut dibandingkan dengan setting point menggunakan
metode PWM dengan komponen yang digunakan adalah SSR (IRL1004) yang
dihubungkan dengan oven sebagai kendali PWM hingga suhu pada oven sesuai
dengan setting-point yang ditentukan.. Suhu NTC akan mempresisikan nilainya
sampai sama dengan nilai setting point seperti pada gambar 3. Untuk mengganti nilai
setting poin dapat di atur melalui potensiometer (POT- HG).

Anda mungkin juga menyukai