Anda di halaman 1dari 15

APLIKASI SENSOR LDR DAN SENSOR HUJAN

SEBAGAI ALAT OTOMATISASI PENJEMUR PAKAIAN


MENGGUNAKAN ATMEGA 8535
PROPOSAL TUGAS AKHIR
Disusun untuk memenuhi syarat mengajukan Tugas Akhir
pada program Studi S1 Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro
Universitas Semarang

Oleh :
RISKI IBNU ASFAN
C.411.06.0008

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEMARANG
2011
0

HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL TUGAS AKHIR
Dengan judul :

APLIKASI SENSOR LDR DAN SENSOR KEBASAHAN


SEBAGAI ALAT OTOMATISASI PENJEMUR PAKAIAN
MENGGUNAKAN ATMEGA 8535
Oleh :
RISKI IBNU ASFAN

C.411.06.0008
Telah diperiksa dan disetujui
Semarang, ............................

Dosen Pembimbing Utama

Dosen Pembimbing Pembantu

(Taufiq Dwi Cahyono, S.T.)

(Sulistyo Indriyanto, S.T.)

NIS. 06557003102096

NIS. 06557003102094

Mengetahui,
Koordinator Tugas Akhir

(Budiani Destyningtyas, S.T.)


NIS. 06557003202045

Abstrak
Pembuatan tugas akhir ini bertujuan membuat kendali motor sebagai
penggerak atap rumah sebagai alat otomatisasi penjemur pakaian.
Sensor cahaya berfungsi sebagai pendeteksi cahaya yang prinsipnya bekerja
apabila terkena cahaya matahari maka nilai ADC akan naik, maka pada nilai ADC
akan I proses oleh mikrokontroller Atmega 8535 , sehinggga mikrokontroller akan
memberi outputan yang akan mengaktifkan sebuah relay, dan sensor hujan berfungsi
sebagai mendeteksi adanya air hujan yang prinsipnya apabila sensor terkena titik titik air , maka sensor akan member outputan berupa nilai ADC, pada nilai ADC
akan di proses oleh Mikrokontroller Atmega 8535 yang kemudian akan memberi
outputan yang akan bekerja mengaktifkan relay.
Mikrokontroller Atmega 8535 berfungsi sebagai mengontrol sebuah input
berupa sensor LDR, sensor Hujan dan mengontrol sebuah outputan yang berupa
relay yang bertugas untuk mengaktifkan relay untuk menjalankan motor DC.
Alat ini sangat membantu bagi rumah yang selalu ditinggalkan karena
kesibukan, terutama ketika kita sedang sibuk bekerja dan sedang menjemur pakaian.

Kata kunci : LDR,SENSOR KEBASAHAN, ATMEGA 8535,PENJEMUR


PAKAIAN

PROPOSAL TUGAS AKHIR

I. BIDANG ILMU
Teknik Kendali

II. PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi sekarang ini telah berkembang sedemikian pesatnya


Teknologi sangat membantu manusia dalam mempermudah kegiatan sehari - hari.

Seiring dengan berkembangnya teknologi, penulis ingin membuat


kemudahan bagi pemilik rumah yang dipenuhi dengan kesibukkan untuk dapat
mengendalikan Pada kesempatan kali ini penulis mencoba untuk merancang sebuah
alat otomatisasi yang berfungsi sebagai tempat menjemur pakaian,yang mana apabila
terjadi hujan dan jika

waktu sudah sore maka atap rumah akan menutup dan

membuka secara otomatis.


Pada alat ini pemilik rumah tidak akan merasa khawatir apabila sedang
menjemur pakaian, alat ini akan bekerja secara otomatis. Dengan adanya dua sensor
yaitu sensor cahaya yaitu LDR dan sensor kebasahan yang terbuat dari plat tipis yang
terbuat dari PCB yang prinsip kerjanya yaitu dengan membaca referensi nilai adc
pada plat PCB tersebut.

III.

PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan permasalalahan yang telah diuraikan di atas, maka peneliti dapat

merumuskan masalah Bagaimana merancang dan merealisasikan pembuatan suatu


alat otomatisasi untuk menjemur pakaian, kendaa pada pembuatan alat ini yaitu
terlalu pekanya sensor cahaya, karena sensor akan terdeteksi walaupun cahaya itu
adalah cahaya lampu.

IV. TUJUAN DAN MANFAAT


IV.1

Tujuan dari membuat alat ini yaitu dapat mempermudah pekerjaan manusia.

IV.2

Manfaat membuat alat otomatisasi ini yaitu untuk membantu kita, agar ketika

kita sedang

menjemur pakaian tidak kawatir lagi walaupun ditinggal kerja atau

bepergian.

V. BATASAN MASALAH
Pembatasan masalah dalam tugas akhir ini dibatasi pada :
1. Penggunaan Mikrokontroler ATMEGA 8535 pada alat diatas
2. Sensor menggunakan sensor LDR dan sensor kebasahan
3. Alat ini hanya berupa prototype / miniature.

VI. Tinjauan Pustaka

6.1

Landasan Teori

6.1.1 Mikrokontroler ATMEGA8535


Mikrokontroler AVR ATMEGA8535 merupakan mikrokontroler 8 bit dengan
konsumsi daya rendah produksi ATMEL, yang memiliki beberapa fitur istimewa
antara lain:
a.

Arsitektur RISC (Reduced Instruction Set Computer).

b.

130 instruksi sebagian besar satu siklus instruksi.

c.

32 x 8 register kerja serbaguna.

d.

16 MIPS (Mega Instructions per Second) pada 16 MHZ.

e.

8 Kbytes In-System Programmable Flash (10000 siklus hapus/tulis).

f.

512 bytes SRAM.

g.

512 bytes In-System Programmable EEPROM (100.000 siklus


hapus/tulis).

h.

Pemrograman terkunci untuk program Flash dan keamanan data pada


EEPROM.

i.
j.

Satu 8 bit timer/counter dengan Prescaler terpisah.


Satu 16 bit timer/counter dengan Prescaler terpisah yang dapat
digunakan untuk. mode compare, dan mode capture.

k.

4 saluran PWM

l.

8 terminal, 10 bit ADC

m.

Analog comparator dalam chip.

n.

Serial UART terprogram.

o.
p.
q.
r.

Antarmuka serial SPI master/slave.


Mode power down dan catu rendah senggang.
Sumber interupsi internal dan eksternal.
32 jalur I/O terprogram.

Mikrokontroler AVR ATMEGA8535 telah didukung penuh dengan program


dan sarana pengembangan seperti: kompiler-kompiler C, simulator program,
emulator dalam rangkaian, dan kit evaluasi. ATMEGA8535 adalah mikrokontroler

handal yang dapat memberikan solusi biaya rendah dan fleksibilitas tinggi pada
banyak aplikasi kendali.
Blok diagram internal dari mikrokontoler ATMEGA8535 diperlihatkan dalam
Gambar 6.

Gambar 1.1 Blok diagram mikrokontroler ATMEGA8535

Sistem CISC terkenal dengan banyaknya instruction set, mode pengalamatan


yang banyak, format instruksi dan ukuran yang banyak, instruksi yang berbeda
dieksekusi dalam jumlah siklus yang berbeda.
Sistem dengan RISC pada AVR mengurangi hampir semuanya, yaitu meliputi
jumlah instruksi, mode pengalamatan, dan format. Hampir semua instruksi
6

mempunyai ukuran yang sama yaitu 16 bit. Sebagian besar instruksi dieksekusi
dalam satu siklus CPU. Konfigurasi pin-pin mikrokontroler ATMEGA8535
diperlihatkan pada Gambar 7.

Gambar 1.2 Konfigurasi pin-pin ATMEGA8535

Penjelasan dari masing-masing pin adalah sebagai berikut:


a.

VCC (kaki 10) dihubungkan ke Vcc.

b.

GND (kaki 31) dihubungkan ke ground.

c.

PortA (PA7..PA0) (kaki 33-40) merupakan terminal masukan analog


menuju A/D Converter. Port ini juga berfungsi sebagai port I/O 8 bit
dua arah (bidirectional), jika A/D Converter tidak diaktifkan.

d.

Port B (PB7-PB0) (kaki 1-8) merupakan port I/O 8 bit dua arah
(bidirectional) dengan resistor pull-up internal. Port B juga dapat
berfungsi sebagai terminal khusus.

e.

Port C (PC7..PC0) (kaki 22-29) adalah port I/O 8 bit dua arah
(bidirectional) dengan resistor pull-up.

f.

Port D (PD7..P0) (kaki 14-21) adalah port 8 bit dua arah I/O dengan
resistor pull-up internal. Port D juga dapat berfungsi sebagai terminal
khusus.

g.

Reset (kaki 9)

Kondisi rendah yang lebih lama dari 1,5 S akan

mereset mikrokontroler.
h.

XTAL1 (kaki 13) masukan bagi rangkaian osilator internal dan masukan
clock internal pada rangkaian sirkuit.

i.

XTAL2 (kaki 12) keluaran dari rangkaian osilator internal.

j.

ICP (kaki 20) adalah kaki masukan untuk fungsi Timer/Counter1 Input
Capture.

k.

OC1B (kaki 18) adalah kaki keluaran bagi fungsi Output CompareB
keluaran Timer/Counter1.

l.

AREF (kaki 32) adalah pin referensi analog untuk A/D Converter

Prinsip Kerja blok dan driver rangkaian:


1. Jika rangkaian diberi catudaya yaitu 12 volt, maka semua control pada
Mikrokontroller akan bekerja
2. Ketika pagi hari, cahaya sudah Nampak terang, maka sensor LDR akan
member outputan berupa nilai ADC yaitu lebih besar dari sebelumnya, maka
Mikrokontroller ATmega 8535 akan memberikan Outputnya pada Relay 1 ,
sehingga Motor akan berputer ke kiri, maka atap pada tempat penjemuran
pakaian akan membuka
3. Ketika sore hari, maka cahaya sudah nampak gelap, maka sensor LDR akan
memberi outputan berupa nilai ADC yaitu lebih kecil dari sebelumnya, maka
Mikrokontroller ATmega 8535 akan memberikan Outputnya pada Relay 2 ,
sehingga Motor akan berputer ke kanan, maka atap pada tempat penjemuran
pakaian akan menutup
4. Ketika pagi hari dan cuaca gerimis, maka sensor hujan akan memberi
outputan berupa nilai ADC yaitu lebih besar dari sebelumnya, maka
Mikrokontroller ATmega 8535 akan memberikan Outputnya pada Relay 1 ,

sehingga Motor akan berputer ke kanan, maka atap pada tempat penjemuran
pakaian akan menutup
5. Ketika sore hari, maka cahaya sudah nampak gelap, dan hari tetap cerah ,
maka sensor LDR akan memberi outputan berupa nilai ADC yaitu lebih kecil
dari sebelumnya, maka Mikrokontroller ATmega 8535 akan memberikan
Outputnya pada Relay 2 , sehingga Motor akan berputer ke kanan, maka atap
pada tempat penjemuran pakaian akan menutup

VII. METODE
Metode yang digunakan dalam pembuatan alat pengendali lampu penerangan
rumah yaitu:
1. Pendefinisian Sistem Perangkat Keras
Sistem ini akan dibuat meliputi bahasa pemrograman yang digunakan dan
cara kerja hardware.

Gambar 1.3 Driver rangkaian keseluruhan

2. Rancangan
Merancang hardware yang akan dibuat meliputi pembuatan jalur
rangkaian, membuat program C dengan CodeVision AVR.

Gambar 1.4 Blok Diagram

3. Implementasi
Implementasi hardware meliputi realisasi rangkaian LDR dan Sensor
Hujan ,driver relay, sistem minimum

10

mikrokontroler ATMEGA 8535.

Gambar 1.5 flow chart

4. Pengujian
Menguji rangkaian yang telah dibuat untuk mengetahui apakah masingmasing rangkaian bekerja dengan baik dan benar.

11

VIII. SISTEMATIKA PENULISAN


Sistematika dalam penyusunan laporan tugas akhir adalah sebagai berikut :
BAB I

PENDAHULUAN
Dalam bab ini dikemukakan tentang latar belakang masalah,
tujuan dan maksud pembuatan tugas akhir, pembatasan
masalah, metodologi penelitian dan sistematika penulisan
laporan tugas akhir.

BAB II

LANDASAN TEORI
Bab ini berisi tentang Aplikasi rangkaian sensor LDR dan
Sensor Hujan yang akan di Kontrol dengan Mikrokontroller
Atmega 8535.

BAB III

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT


Bab ini membahas tentang perancangan setiap blok rangkaian
dan proases pembuatan alat.

BAB IV

PENGUKURAN DAN UJI COBA ALAT


Bab ini membahas tentang pengukuran dan pengujian
mencakup tentang tujuan pengujian peralatan yang digunakan
dan analisa hasil dari pembuatan alat.

BAB V

PENUTUP
Berisi kesimpulan dari seluruh pembahasan dan disertakan
juga beberapa saran untuk kemungkinan pengembangan
sistem.

12

JADWAL PELAKSANAAN TUGAS AKHIR

NO.

KEGIATAN

WAKTU PELAKSANAAN
BULAN 1 BULAN 2 BULAN 3 BULAN 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Pembuatan
1.

Proposal
Tugas Akhir
Pengumpulan

2.

3.
4.
5.
6.

Data dan
Referensi
Perancangan
Alat
Pengujian dan
Analisa
Penyusunan
Laporan
Seminar dan
Ujian

13

DAFTAR PUSTAKA

1. IC Regulator 78L05 78L24. www.datasheetArchive.com


2. Wardhana L, Belajar Sendiri Mikrokontroler AVR Seri ATMega8535
Simulasi, Hardware, dan Aplikasi, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2006.
3. Tooley,mike. 2002. Rangkaian elektronik prinsip dan aplikasi. Jakarta:
Penerbit Erlangga
4. Malik, Moh. Ibnu. 2006. Pengantar Membuat Robot. Yogyakarta : Andi
5. Yudiono, KS. 1984. Bahasa Indonesia Untuk Penulisan Ilmiah. Diktat mata
kuliah (tidak diterbitkan) Semarang : PSD III T.Elektro FT UNDIP .
6. Yuwono, Teguh. 2003. Dasar Teknik Elektro.

Diktat mata kuliah (tidak

diterbitkan) Semarang : PSD III T.Elektro FT UNDIP .


7. Wicaksono, Handy. 2009. Catatan Kuliah Automasi 1. Diktat
mata kuliah (tidak diterbitkan) Jakarta : Teknik Elektro FT
Universitas Kristen Petra.

8. ATmega 8535 Data Sheet. www.atmel.com/avr/8535. Senin 17 Agustus 2009.


Jam 20.38 WIB.

14

Anda mungkin juga menyukai