Anda di halaman 1dari 34

ALAT PENGATUR PERGERAKAN PANEL SURYA

BERDASARKAN JAM DIGITAL DAN SUDUT INKLINASI


BUMI BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16
A. Latar Belakang
Masalah energi tampaknya akan tetap menjadi topik penelitian yang menarik
sepanjang peradaban umat manusia. Upaya mencari sumber energi alternatif
sebagai pengganti bahan bakar fosil masih tetap ramai dibicarakan. Terdapat
beberapa sumber energi alam yang tersedia sebagai energi alternatif yang bersih,
tidak berpolusi, aman dan dengan persediaan yang tidak terbatas diantaranya
adalah energi surya. Pada masa yang akan datang, dengan adanya kebutuhan
energi yang makin besar, penggunaan sumber energi listrik yang beragam
tampaknya tidak bisa dihindari. Oleh sebab itu, pengkajian terhadap berbagai
sumber energi baru tidak akan pernah menjadi langkah yang sia-sia. Teknologi
fotovoltaik yang mengkonversi langsung cahaya matahari menjadi energi listrik
dengan menggunakan divais semikonduktor yang disebut sel surya banyak dikaji
oleh peneliti-peneliti sebelumnya. Di sisi lain panel sel surya buatan pabrik juga
sudah tersedia.
Permasalahaanya saat ini adalah bagaimana menggunakan panel sel surya untuk
mendapatkan keluaran listrik yang optimal. Pemakaian panel sel surya umumnya
diletakkan dengan posisi tertentu dengan tanpa perubahan sebagai contoh panel
sel surya dihadapkan ke atas.
Untuk itu perlu adanya pengaturan arah panel sel surya agar selalu tegak lurus
dengan arah sinar matahari. Pengaturan arah panel sel surya kurang efektif jika
dilakukan secara manual oleh manusia. Dengan demikian perlu dibuat sebuah
sistem kontrol yang dapat mengatur arah panel sel surya tersebut.
Suatu sistem kontrol memerlukan mekanisme pengolah algoritma. Pengolahan
algoritma sistem kontrol bisa diselesaikan dengan komputer, mikrokontroler, dan
alat lain. Meninjau hal di atas penulis berupaya untuk membuat rancangan alat
yang dapat mengatur arah panel terhadap matahari dengan basis mikrokontroler
untuk mendapatkan keluaran energi panel sel surya yang optimal. Oleh karena itu
penulis melakukan penelitian yang diberi judul Alat Pengatur Pergerakan

Panel Surya Berdasarkan Jam Digital Dan Sudut Inklinasi Bumi Berbasis
Mikrokontroler Atmega 16.
B. Rumusan Masalah
Dengan dasar pemikiran di atas maka pada penelitian ini akan dibuat suatu
rancangan alat yang dapat mengatur posisi panel terhadap matahari sehingga
panel mengeluarkan energi yang optimal berdasarkan pergerakan waktu.
Rancangan alat yang akan dibuat adalah sistem kontrol terbuka dengan basis
mikrokontroler.

Dipilihnya

sistem

mikrokontroler

ini

karena

sistem

mikrokontroler merupakan sistem yang handal, membutuhkan biaya yang murah


dan bisa dirancang untuk alat yang efisien. Dimana pada perancangan ini akan
dirumuskan masalah :
1. Bagaimana alat ini mampu menggerakan panel surya sesuai pergerakan
waktu?
2. Bagaimana merancang program agar alat ini dapat bergerak sesuai
pergerakan waktu?
C. Ruang Lingkup Penelitian
Mengingat keterbatasan kemampuan penulis dan waktu pelaksanaan pembuatan
proyek, maka dibuat batasan masalah sebagai berikut :
1. Membahas tentang Mikrokontroler

ATMega 16 sebagai basis dalam

rangkaian.
2. Membahas tentang Motor Sevo sebagai mekanik menggerakkan panel surya.
3. Membahas tentang bahasa c pada prosedur Real Time Clock sebagai

pemrograman alat.
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah merancang pergerakan panel surya
sesuai waktu pergerakan matahari berbasis Mikrokontroler ATMega 16.

E. Landasan Teori
1. Perangkat Keras
a. Mikrokontroler AVR
Mikrokontroler adalah sebuah chip atau One Chip Solution yang pada
dasarnya adalah rangkaian terintegrasi (Integrated Circuit) yang telah
mengandung secara lengkap berbagai komponen pembentuk sebuah
komputer. Berbeda dengan mikroprosesor yang masih memerlukan
komponen luar tambahan seperti RAM, ROM, timer dan sebagainya. Sistem
mikrokontroler tambahan komponen di atas secara praktis hampir tidak
dibutuhkan lagi. Hal ini disebabkan karena semua komponen tersebut telah
ditanam bersama dengan sistem prosesor ke dalam IC tunggal mikrokontroler
bersangkutan. Dengan alasan itu sistem mikrokontroler tersebut juga sering
dikenal dengan istilah populer the real computer on the chip computer
utuh ke dalam

keping tunggal. Secara historis mikrokontroler seri AVR

pertama kali dikenalkan ke pasaran sekitar tahun 1997 oleh perusahaan


ATMEL.
b. Arsitektur Mikrokontroler ATMEGA16
Mikrokontroller ATmega16 menggunakan arsitektur dengan Harvard yang
memisahkan antara memori dan bus untuk program dan data untuk
memaksimalkan kemampuan dan kecepatan. Instruksi dalam memori
program dieksekusi dengan pipelining single level, dimana ketika satu
instruksi di eksekusi, instruksi berikutnya diambil dari memori program.
Konsep ini mengakibatkan instruksi dieksekusi setiap clock

cycle. CPU

terdiri dari 8-bit general purpose register yang dapat di akses dengan cepat
dalam satu clock cycle.

Gambar 1. Blok Diagram ATmega16


Dari gambar 2.1 dapat dilihat bahwa ATmega16 memiliki bagian sebagai
berikut:
1. Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu PORT A, PORT B , PORT C,
PORT D
2. ADC 10 bit sebanyak 8 saluran
3. Tiga buah timer/counter dengan kemampuan perbandingan
4. CPU yang terdiri atas 32 buah register
5. Wachdog timer dengan oscillator internal
6. SRAM sebanyak 1Kbyte
7. Memori flash sebanyak 16 Kbyte dengan kemampuan Read While Write
8. Unit interupsi internal dan eksternal
9. PORT antarmuka SPI
10. EEPROM sebesar 512 byte yang dapat di program saat operasi
11. Port USART untuk komunikasi serial.

c. Timer/Counter
AVR ATmega16 mempunyai tiga buah timer, yaitu timer counter 0 ( 8 bit),
timer/counter 1 (16 bit), dan timer/ counter 2(8 bit). Selain register di atas
terdapat pula register TIMSK ( Timer/counter interrupt Mask Register) dan
register TIFR( Timer/counter Interupt Mask Register).
d. Konfigurasi Pin ATmega16
Konfigurasi pin ATmega16 dengan kemasan 40 pin DIP (Dual Inline
package) dapat dilihat pada gambar 2.2. Fungsi dari masing-masing Pin
ATmega16 sebagai berikut:
1. VCC merupakan PIN yang berfungsi sebagai masukan catu daya.
2. GND merupakan pin Ground.
3. Port A ( PA0-PA7) merupakan pin input/output dua arah dan pin masukan
ADC.
4. Port B (PB0 PB7) merupakan pin input/ output dua arah dan pin fungsi
khusus, seperti Timer/ Counter, Comparator Analog dan SPI.
5. Port C (PC0 PC7) merupakan pin input/ output dua arah dan pin fungsi
khusus, seperti Timer Oscillator1, Timer Oscillator2, Test Data In dan Test
Data Out.
6. Port D (PD0 PD7) merupakan pin input/ output dua arah dan pin fungsi
khusus, seperti Eksternal Interupt dan komunikasi serial.
7. RESET merupakan PIN yang digunakan untuk me-reset mikrokontroller.
8. XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal.
9. AVCC merupakan PIN masukan tegangan untuk ADC.
10. AREF merupakan pin masukan tegangan referensi ADC.

Gambar 2 Port Mikrokontroler ATMEGA 16


(Budiharto, 2008, 4)
e. Karakteristik Mikrokontroler ATMEGA 16
Fitur yang tersedia pada ATMEGA 16 adalah sebagai berikut :

Terdiri dari 512 bytes EEPROM


Frekuensi clock maksimum 16 MHz
Memiliki 32 buah jalur I/O yaitu Port A, Port B, Port C, Port D
Sistem mikroprosesor 8 bit berbasis RISC dengan kecepatan

maksimal 16 MHz.
Kapasitas memori flash 8 Kb,SRAM sebesar 512 byte dan EEPROM
(Electrically Erasable Programmable Read Only Memory)sebesar 512

byte.
Port Komunikasi serial (USART) dengan kecepatan maksimal 2,5
Mbps.

Fitur peripheral
- Memiliki tiga

buah

timer/counter

dengan

kemampuan

pembanding (2 buah timer/counter 8 bit dengan prescaler terpisah

dan mode compare), (1 buah timer/counter 16 bit dengan


-

prescaler terpisah dengan mode compare dan mode capture).


Real time counter dengan Osillator tersendiri
4 channel PWM
8 channel,10 bit ADC

2. Perangkat Lunak
a. Codevision AVR
1. Instruksi-instruksi pada Codevision AVR
Pengembangan sebuah system menggunakan mikrokontroler AVR buatan
ATMEL menggunakan software AVR STUDIO dan Codevision AVR.
AVRSTUDIO merupakan software khusus untuk bahasa assembly yang
mempunyai fungsi sangat lengkap, yaitu digunakan untuk menulis
program,

kompilasi,

simulasi,

dan download program

ke

IC

mikrokontroler AVR. Sedangkan Codevision AVR merupakan software Ccross compiler, dimana program dapat ditulis dalam bahasa C, Codevision
memiliki IDE (IntegratedDevelopment Environment) yang lengkap, di
mana

penulisan

(assembler)

program, compile, link,

dan download program

pembuatan

ke chip AVR

kode

dapat

mesin

dilakukan

pada codevision, selain itu ada fasilitas terminal, yaitu untuk melakukan
komunikasi serial dengan mikrokontroler yang sudah deprogram.
Proses download program

ke

IC

mikrokontroler

AVR

dapat

menggunakan system download secara ISP (In-SystemProgramming). InSystem programmable Flash on-chip mengizinkan memori program untuk
diprogram ulang dalam system menggunakan hubungan serial SPI.

Berikut ini penjelasan penggunaan program dalam bahasa C di software


Codevision AVR.
Preprocessor (#):
Digunakan

untuk

memasukkan

(include)

text

dari

file

lain,

mendefinisikan macro yang dapat mengurangi beban kerja pemrograman


dan meningkatkan legibility source code (mudah dibaca).
#define : Digunakan untuk mendefinisikan macro

Contoh :
#define

ALFA

oxff

#define

SUM(a,b)

a+b

#define

sensor

PIN.2

#define

pompa

PORTB.o

Komentar :
Penulisan komentar untuk beberapa baris komentar sekaligus
/*
komentar
..*/
Penulisan komentar untuk satu baris saja
//komentar
Program Kontrol
A. Percabangan
Perintah if dan ifelse
Perintah if dan ifelse..

digunakan

untuk

melakukan

operasi

percabangan bersyarat. Sintaks penulisan if dapat ditulis sebagai berikut :


if(<expression>)<statement>;
Sintaks perintah if else dapat dituliskan sebagai berikut:
if(<expression>)<statement1>;
else <statement2>;

B. Looping (pengulangan)
Looping adalah pengulangan satu atau beberapa perintah sampai
mencapai keadaan tertentu. Ada tiga perintah looping, yaitu: for
,while , dan dowhile. Sintaks loop fordapat dituliskan sebagai
berikut :
for
Untuk pengulangan yang melakukan proses increment

for(nama_variable = nilai_awal;syarat_loop;nama_variable ++)


{
statement_yang_diulang;
}
//untuk pengulangan yang melakukan proses decrement
For(nama_varible=nilai_awal;syarat_loop;nama_variable )
{
Statement_yang_diulang;
}
Syarat_loop adalah pernyataan relasional yang menyatakan syarat
berhentinya

pengulangan,

kontrol, nama_variable++

biasanya

barkaitan

dengan variable

dannama_variable,

menyatakan

proses increment dan proses decrement pada variable kontrol.


while
Perintah while dapat melakukan looping apabila persyaratannya benar.
Sintaks perintah while dapat dituliskan sebagai berikut :
nama_varible = nilai_awal;
while (syarat_loop)
{
Statement_yang_akan_diulang;
Nama_variable++;
}

2. Library Function pada CodeVisionAVR


a. Fungsi Input/Output
Fungsi-fungsi input/Output berada didalam file stdio.h, pada subdirektori
\INC. berikut ini beberapa fungsi I/O dasar yang disediakan
pada CodeVision.

1. char getchar(void) : menghasilkan nilai balikan berupa karakter yang


diterima dari UART, menggunakan system polling (menerima data
serial)
2. void putchar(char c): mengirim karakter c menggunakan UART,
menggunakansystem polling (mengirimkan data serial)
Sebelum menggunakan fungsi ini, lakukan terlebih dahulu pengaturan
konfigurasi komunikasi serial:
1) Inisialisasi baudrate UART
2) Mengaktifkan transmitter UART
3) Mengaktifkan receiver UART
Fungsi

I/O

yang

lebih

tinggi

lainnya

menggunakan

fungsi getchar dan putchar, seperti:


1. void puts(char *str) : output, menggunakan putchar, null mengakhiri
karakter string, berlokasi di SRAM.
2. void

putsf(char

flash

*str) : output,

menggunakan putchar, null mengakhiri karakterstring, berlokasi di


FLASH.
3. void printf(char flash *fmtstr[ , arg1, arg2, ...]) : output text yang
terformat,

menggunakan putchar,

sesuai

dengan

format specifiers dalam fmtstr string.


b. Fungsi Matematika
Fungsi ini berada di dalam file math.h, pada subdirektori \INC.
Berikut ini sebagian dari beberapa fungsi-fungsi matematika yang
disediakan pada CodeVision.
1. unsigned char cabs(signed char x): menghasilkan
nilai absolute dari byte x
2. unsigned int abs(int x): menghasilkan nilai absolute dari
bilangan integer x
3. unsigned long labs(long x): menghasilkan nilai absolute dari
bilangan long integer x.
4. float fabs(float x): menghasilkan nilai absolute dari bilangan floating
point x

5. signed char cmax(signed char a,signed char b) : menghasilkan nilai


maksimum daribyte a dan b.
6. int max(int a,int b) : menghasilkan nilai maksimum dari integer a
dan b.
c. Fungsi LCD
Fungsi

LCD

program

ditunjukkan
dan

untuk

memudahkan interfacing antara

modulalphanumeric LCD

yang

dibuat

dengan chip Hitachi HD44780 atau yang serupa chipHitachi HD44780.


fungsi

ini

berada

\INC. Header ini

di

harus

dalam file lcd.h,


dimasukan

pada

(include)

jika

subdirektori
kita

akan

menggunakan fungsi-fungsi LCD. Sebelum menggunakan fungsi ini,


terlebih dahulu harus diatur port mikrokontroler yang digunakan untuk
komunikasi dengan modul LCD. Format LCD dalam lcd.h mendukung:
18, 212, 312, 116, 216, 220, 420, 224, dan 240 karakter.
Fungsi-fungsi untuk mengakses LCD diantaranya adalah:
1. unsigned

char

lcd_init(unsigned

char

lcd_columns):

untuk

menginisialisasi modul LCD, menghapus layar dan meletakkan


posisi karakter pada baris ke-0. jumlah kolom pada LCD harus
disebutkan (misal, 16). Kursor tidak di tampakkan. Nilai yang
dikembalikan adalah 1 bila modul LCD terdeteksi, dan bernilai 0 bila
tidak terdapat modul LCD. Fungsi ini harus dipanggil pertama kali
sebelum menggunakan fungsi yang lain.
2. void lcd_clear(void): menghapus layar LCD dan meletakkan posisi
karakter pada baris ke-0 kolom ke-0.
3. void lcd_gotoxy(unsigned char x, unsigned char y): meletakkan
posisi karakter pada kolom ke-x baris ke-y. Nomor baris dan kolom
dimulai dari nol.
4. void lcd_putchar(char c): menampilkan karakter c pada LCD
5. void lcd_puts(char *str): menampilkan string yang disimpan pada
SRAM pada LCD.

6. void lcd_putsf(char flash *str): menampilkan string yang disimpan


pada flash pada LCD.
d. Fungsi Delay
Menghasilkan delay dalam
pada header delay.h yang

program-C.
harus

dimasukkan

Berada
(include)

sebelum

digunakan. Sebelum memanggil fungsi, interupsi harus dimatikan


terlebih dahulu, bila tidak maka delay akan lebih lama dari yang
diharapkan.

Juga

sangat

frekuensi clock chip IC

penting

AVR

yang

untuk

menyebutkan

digunakan

pada

menu Project Configur C Compiler Code Generation.


Fungsi delay yang dihasilkan adalah:
1. void delay_us(unsigned int n) : fungsi ini menghasilkan delay selama
n -detik, n adalah nilai konstan.
2. void

delay_ms(unsigned

int

n) :

fungsi

ini

menghasilkan delay selama n mili-detik, n adalah nilai konstan.


Kedua fungsi tersebut secara otomatis akan me-reset watchdogtimer setiap 1 mili-detik dengan mengaktifkan instruksi wdr.
Fungsi

fungsi

lain

seperti

fungsi

maxim/dallas semiconductorDS1302 Real


Protocol,

SPI, Power

akses
Time

Management dapat

memori,

I2C,

Clock,

1 Wire

dilihat

pada

manual CodeVisionAVR, CodeVisionAVR user manual.


3. Komponen
a. Liquid Crystal Display
Liquid Crystal Display ( LCD ) adalah suatu perangkat elektronik yang dapat
digunakan untuk menampilkan bilangan atau teks. Ada 2 tipe utama dari
display LCD, yaitu display numerik (biasa digunakan pada jam dan
kalkulator) dan display teks alpha numerik (biasa digunakan pada
photocoupler, dan mobile telephone).
LCD bisa dikatakan sebagai modul penampil yang banyak digunakan karena
tampilannya menarik. LCD yang paling banyak digunakan saat ini adalah

LCD M1632 refurbish ditunjukan pada gambar 2.4 karena harganya cukup
murah.
LCD M1632 merupakan modul LCD dengan tampilan 2 x 16 (16 kolom x 2
baris) Dengan konsumsi daya rendah. Modul tersebut dilengkapi dengan
mikrokontroller yang didesain khusus untuk mengendalikan LCD.

Gambar 3. Liquid Crystal Display (Sulistiyanto, 2008, 166)


b. Resistor
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk
membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Sesuai
namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon.
Dari hokum Ohm diketahui, resistansi berbanding terbalik dengan jumlah
arus yang mengalir melalui nya. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut
Ohm atau dilambangkan dengan simbol omega.
Tipe resistor yang umum adalah berbentuk tabung dengan dua kaki tembaga
di kiri dan kanan. Pada badannya terdapat lingkaran membentuk gelang kode
warna untuk memudahkan pemakai mengenali besar resistansi tanpa
mengukur besarnya dengan ohm meter.
Suatu resistor dikatakan memiliki hambatan satu ohm apabila resistor tersebut
menjembatani beda tegangan sebesar satu volt dan arus listrik yang timbul
akibat tegangan tersebut adalah sebanyak satu ampere, atau sama dengan
sebanyak 6.241506 x 1018 elektron per detik mengalir menghadap arah
berlawanan dari arus.

Gambar 4. Resistor
1. Resistor Tetap
Resistor tetap adalah resistor yang besar hambatan nya tidak dapat diatur.
Resistor tetap sesuai dengan bahannya yaitu :
a) Resistor kawat logam,tahanan dari kawat logam yang digulung
pada permukaan pipa tabung kaca.
b) Resistor karbon / arang,resistor ini paling banyak digunakan pada
rangkaian elektronika.
Nilai tahanan dari suatu resistor ada yang diketahui dengan membaca kode
warna, yaitu nilai tahanan yang ditunjukan oleh gelang warna yang
melingkar pada badan transistor. Pada umum nya gelang warna tersebut
terdiri dari empat warna dimana gelang pertama dan kedua menunjukan
bilangan, gelang ketiga menunjukan faktor perkalian dan gelang keempat
menunjukan persentase toleransi yang harus ditambahkan atau dikurangi
pada hasil penilaian ukuran tersebut.

Tabel 1. Warna warna pada resistor

Gambar 5. Kode Resistor

2. Resistor Variabel
Resistor variabel adalah besar hambatannya yang dapat diatur sesuai
dengan nilai yang dibutuhkan.

Gambar 6. Resistor Variabel


c. Kapasitor

Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan arus


listrik. Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang
dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum
dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas dan lain lain. Jika kedua ujung
plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan muatan positif akan
mengumpul pada salah satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang
sama muatan muatan negatif terkumpul pada ujung metal yang satu lagi.
Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung negatif dan sebaliknya
muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung kutub positif, karena terpisah oleh
bahan dielektrik yang non-konduktif. Muatan elektrik ini tersimpan selama
tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya. Kapasitor terdiri dari beberapa
tipe, tergantung dari bahan dielektriknya. Berikut adalah bagian bagian dari
kapasitor :
1. Kapasitor Elektrostatik
Kapasitor elektrostatik adalah kapasitor yang dibuat dengan bahan
dielektrik dari keramik, film dan mika. Keramik dan mika adalah yang
popular serta murah untuk membuat kapasitor yang kapasitansinya kecil.
Tersedia dari besaran pF sampai beberapa uF, yang biasanya untuk
aplikasi rangkaian yang berkenaan dengan frekuensi tinggi. Termasuk
kelompok bahan dielektrik film adalah bahan bahan material seperti
polyester, polystyrene, dan yang lainnya.
2. Kapasitor Electrolytic
Kapasitor electrolytic terdiri dari kapasitor-kapasitor yang bahan
dielektriknya adalah lapisan metal-oksida. Umumnya kapasitor yang
termasuk jenis ini adalah kapasitor polar dengan tanda (+) dan (-)
dibadannya. Kapasitor jenis ini sering juga disebut kapasitor elco.
3. Kapasitor Electrochemical
Salah satu jenis kapasitor lain adalah kapasitor electrochemical.
Termasuk kapasitor jenis ini adalah baterai dan accu. Pada kenyataannya
baterai dan accu adalah kapasitor yang sangat baik.
4. Cara membaca kapasitansi

Pada kapasitor yang berukuran besar, nilai kapasitansinya umumnya


ditulis dengan angka yang jelas. Lengkap dengan nilai tegangan
maksimum dan polaritasnya. Misalnya pada kapasitor elco dengan jelas
tertulis kapasitansinya sebesar 22uF/25V. Kapasitor yang ukuran fisiknya
mungil dan kecil biasanya hanya bertuliskan 2 ( dua ) atau 3 ( tiga) angka
saja. Jika hanya ada dua angka satuannya adalah pF ( pico farads).
Jika ada 3 digit, angka pertama dan kedua menunjukkan nilai nominal
sedangkan angka ke-3 adalah faktor pengali. Faktor pengali sesuai
dengan angka nominalnya, berturut-turut 1=10, 2=100, 3=1.000,
4=10.000 dan seterusnya. Misalnya pada kapasitor keramik tertulis 104,
maka kapasitansinya adalah 10 x 10.000 = 100.000pF atau = 100nF.
d. Diode
Dioda adalah komponen aktif semikonduktor yang terdiri dari persambungan
(junction) P-N.Sifat dioda yaitu dapat menghantarkan arus pada tegangan
maju dan menghambat arus pada tegangan balik. Dioda berasal dari
pendekatan

kata

dua

elektroda

yaitu

anoda

dan

katoda. Dioda

semikonduktor hanya melewatkan arus searah saja (forward), sehingga banyak


digunakan sebagai komponen penyearah arus. Secara sederhana sebuah dioda
bisa kita asumsikan sebuah katup, dimana katup tersebut akan terbuka
manakala air yang mengalir dari belakang katup menuju kedepan, sedangkan
katup akan menutup oleh dorongan aliran air dari depan katup.
SIMBOL UMUM DIODA

Gambar 7. Simbol Dioda


Dioda disimbolkan dengan gambar anak panah yang pada ujungnya terdapat
garis yang melintang. Simbol tersebut sebenarnya adalah sebagai perwakilan
dari cara kerja dioda itu sendiri. Pada pangkal anak panah disebut juga sebagai

anoda (kaki positif = P) dan pada ujung anak panah disebut sebagai katoda
(kaki negative = N).
FUNGSI DIODA
1. Sebagai penyearah, untuk dioda bridge
2. Sebagai penstabil tegangan (voltage regulator), untuk dioda zener
3. Pengaman / sekering
4. Sebagai rangkaian clipper, yaitu untuk memangkas / membuang level
sinyal yang ada di atas atau di bawah level tegangan tertentu.
5. Sebagai rangkaian clamper, yaitu untuk menambahkan komponen DC
kepada suatu sinyal AC
6. Sebagai pengganda tegangan.
7. Sebagai indikator, untuk LED (light emiting diode)
8. Sebagai sensor panas, contoh aplikasi pada rangkaian power amplifier
9. Sebagai sensor cahaya, untuk dioda photo
10. Sebagai rangkaian VCO (voltage controlled oscilator), untuk dioda
varactor

JENIS DIODA

Gambar 8. Jenis Dioda


1. Dioda standar

Gambar 9. Gambar Dioda standar


Dioda jenis ini ada dua macam yaitu silikon dan germanium. Dioda silikon
mempunyai tegangan maju 0.6 V sedangkan dioda germanium 0.3 V.
Dioda jenis ini mempunyai beberapa batasan tertentu tergantung

spesifikasi. Batasan batasan itu seperti batasan tegangan reverse, frekuensi,


arus, dan suhu. Tegangan maju dari dioda akan turun 0.025 V setiap
kenaikan 1 derajat dari suhu normal.
Sesuai karakteristiknya dioda ini bisa dipakai untuk fungsi-fungsi sebagai
berikut:
1. Penyearah sinyal AC
2. Pemotong level
3. Sensor suhu
4. Penurun tegangan
5. Pengaman polaritas terbalik pada DC input
Contoh dioda jenis ini adalah 1N400x (1A), 1N5392 (1.5A), dan 1N4148
(500mA).
2. LED (light emiting diode)

Gambar 10. LED


Dioda jenis ini mempunyai lapisan fosfor yang bisa memancarkan cahaya
saat diberi polaritas pada kedua kutubnya. LED mempunyai batasan arus
maksimal yang mengalir melaluinya. Diatas nilai tersebut dipastikan umur
led tidak lama. Jenis led ditentukan oleh cahaya yang dipancarkan. Seperti
led merah, hijau, biru, kuning, oranye, infra merah dan laser diode. Selain
sebagai indikator beberapa LED mempunyai fungsi khusus seperti LED
inframerah yang dipakai untuk transmisi pada sistem remote control dan
opto sensor juga laser diode yang dipakai untuk optical pick-up pada
sistem CD. Dioda jenis ini dibias maju (forward).

3. Dioda Zener

Gambar 11. Dioda Zener


Fungsi dari dioda zener adalah sebagai penstabil tegangan. Selain itu dioda
zener juga dapat dipakai sebagai pembatas tegangan pada level tertentu
untuk keamanan rangkaian. Karena kemampuan arusnya yang kecil maka
pada penggunaan dioda zener sebagai penstabil tegangan untuk arus besar
diperlukan sebuah buffer arus. Dioda zener dibias mundur (reverse).
4. Dioda photo

Gambar 12. Photodioda


Dioda photo merupakan jenis komponen peka cahaya. Dioda ini akan
menghantar jika ada cahaya yang mauk dengan intensitas tertentu. aplikasi
dioda photo banyak pada sistem sensor cahaya (optical). Contoh : pada
optocoupler dan optical pick-up pada sistem CD. Dioda photo dibias maju
(forward).
5. Dioda varactor

Gambar 13. Dioda Varactor

Kelebihan dari dioda ini adalah mampu menghasilkan nilai kapasitansi


tertentu sesuai dengan besar tegangan yang diberikan kepadanya. Dengan
dioda ini maka sistem penalaan digital pada sistem transmisi frekuensi
tinggi mengalami kemajuan pesat, seperti pada radio dan televisi. Contoh
sistem penalaan dengan dioda ini adalah dengan sistem PLL (Phase lock
loop), yaitu mengoreksi oscilator dengan membaca penyimpangan
frekuensinya untuk kemudian diolah menjadi tegangan koreksi untuk
oscilator. Dioda varactor dibias reverse
KARAKTERISTIK DIODA
1. Bias Maju Dioda

Gambar 14. Dioda bias maju


Adalah cara pemberian tegangan luar ke terminal diode. Jika anoda
dihubungkan dengan kutub positif batere, dan katoda dihubungkan
dengan kutub negative batere, maka keadaan diode ini disebut bias maju
(forward bias). Aliran arus dari anoda menuju katoda, dan aksinya sama
dengan rangkaian tertutup. Pada kondisi bias ini akan terjadi aliran arus
dengan ketentuan beda tegangan yang diberikan ke diode dan akan selalu
positif.

2. Bias Mundur Dioda

Gambar 14 Dioda bias mundur


Sebaliknya bila anoda diberi tegangan negative dan katoda diberi
tegangan positif, arus yang mengalir jauh lebih kecil dari pada kondisi
bias maju. Bias ini dinamakan bias mundur (reverse bias) pada arus maju
diperlakukan baterai tegangan yang diberikan dengan tidak terlalu besar
maupun tidak ada peningkatan yang cukup significant.
Sebagai karakteristik dioda, pada saat reverse, nilai tahanan diode
tersebut relative sangat besar dan diode ini tidak dapat menghantarkan
arus listrik. Nilai-nilai yang didapat, baik arus maupun tegangan tidak
boleh dilampaui karena akan mengkibatkan rusaknya dioda.
e. Transformator (Trafo)
Transformator merupakan suatu peralatan listrik yang digunakan untuk
mengubah energi listrik bolak-balik dari satu level tegangan ke level tegangan
yang lain. Dapat menaikkan, menurunkan atau hanya untuk mengisolasi
sistem satu dengan yang lainnya.
Transformator terdiri dari 3 komponen pokok yaitu: kumparan pertama
(primer) yang bertindak sebagai input, kumparan kedua (skunder) yang
bertindak sebagai output, dan inti besi yang berfungsi untuk memperkuat
medan magnet yang dihasilkan. Kedua kumparan terhubung dengan inti besi.
Dalam kondisi ideal, tanpa rugi-rugi, perbandingan lilitan antara keduanya
merupakan perbandingan tegangan antara kedua sisinya.

Gambar 15. Skema Transformator


Bagian-Bagian Transformator
Prinsip kerja transfomator sebagai berikut :
Prinsip kerja dari sebuah transformator adalah sebagai berikut. Ketika
Kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik,
perubahan arus listrik pada kumparan primer menimbulkan medan magnet
yang berubah. Medan magnet yang berubah diperkuat oleh adanya inti besi
dan dihantarkan inti besi ke kumparan sekunder, sehingga pada ujung-ujung
kumparan sekunder akan timbul ggl induksi. Efek ini dinamakan induktansi
timbal-balik (mutual inductance).

Gambar 16. Mutual Inductance


Pada skema transformator di samping, ketika arus listrik dari sumber
tegangan yang mengalir pada kumparan primer berbalik arah (berubah
polaritasnya) medan magnet yang dihasilkan akan berubah arah sehingga arus
listrik yang dihasilkan pada kumparan sekunder akan berubah polaritasnya.
Hubungan antara tegangan primer, jumlah lilitan primer, tegangan sekunder,
dan jumlah lilitan sekunder, dapat dinyatakan dalam persamaan:

Gambar 17. Skema pengukuran Transformator


Vp = tegangan primer (volt)
Vs = tegangan sekunder (volt)
Np = jumlah lilitan primer
Ns = jumlah lilitan sekunder
Simbol Transformator
Berdasarkan perbandingan antara jumlah lilitan primer dan jumlah lilitan
skunder transformator ada dua jenis yaitu:
Transformator step up yaitu transformator yang mengubah tegangan bolakbalik rendah menjadi tinggi, transformator ini mempunyai jumlah lilitan
kumparan sekunder lebih banyak daripada jumlah lilitan primer (Ns > Np).
Transformator step down yaitu transformator yang mengubah tegangan bolakbalik tinggi menjadi rendah, transformator ini mempunyai jumlah lilitan
kumparan primer lebih banyak daripada jumlah lilitan sekunder (Np > Ns).
Pada transformator (trafo) besarnya tegangan yang dikeluarkan oleh
kumparan sekunder adalah:
Sebanding dengan banyaknya lilitan sekunder (Vs ~ Ns).
Sebanding dengan besarnya tegangan primer ( VS ~ VP).
Berbanding terbalik dengan banyaknya lilitan primer,

Sehingga dapat dituliskan:

Transfomator yang terdapat dipasaran terdapat beberapa jenis, antara lain :

A. Trafo frekuensi rendah


1. Trafo tenaga
2. Trafo input dan output
3. Trafo filter
B. Trafo frekuensi menengah
C. Trafo frekuensi tinggi
Trafo tenaga biasanya digunakan untuk power supply (catu daya)
Trafo filter berfungsi untuk meredam/meratakan arus bolak balik dari
power supply output. Trafo menengah (MF) dipakai untuk meredam
frekuensi tinggi dan hanya meloloskan frekuensi 455 Khz. Inti trafoini
biasanya dibuat dari serbuk besi atau ferit. Trafo frekuensi tinggi (HF),
disebut juga coil antenna atu coil osilator yang berguna untuk radio penerima.
f. Motor Servo DC
Motor servo adalah sebuah motor dengan sistem umpan balik tertutup di
mana posisi dari motor akan diinformasikan kembali ke rangkaian kontrol
yang ada di dalam motor servo. Motor ini terdiri dari sebuah motor DC,
serangkaian gear, potensiometer dan rangkaian kontrol. Potensiometer
berfungsi untuk menentukan batas sudut dari putaran servo. Sedangkan sudut
dari sumbu motor servo diatur berdasarkan lebar pulsa yang dikirim melalui
kaki sinyal dari kabel motor.

Gambar 18. Motor DC Servo


g. Voltage regulator

Peralatan elektronik membutuhkan sumber tegangan dalam operasinya baik


itu tegangan AC (Alternate current) atau DC (dirrect current) dan besarnya
output sumber tegangan harus disesuaikan dengan kebutuhan sistem
elektronika itu sendiri.
Voltage Regulator berfungsi sebagai filter tegangan agar sesuai dengan
keinginan. Oleh karena itu biasanya dalam rangkaian power supply maka
IC.Regulator tegangan ini selalu dipakai untuk stabilnya outputan
tegangan.Rangkaian penyearah sudah cukup bagus jika tegangan ripple-nya
kecil namun ada masalah stabilitas. Jika tegangan PLN naik/turun, maka
tegangan outputnya juga akan naik/turun. Seperti rangkaian penyearah di atas,
jika arus semakin besar ternyata tegangan DC keluarnya juga ikut turun.
Untuk beberapa aplikasi perubahan tegangan ini cukup mengganggu,
sehingga diperlukan komponen aktif yang dapat meregulasi tegangan
keluaran ini menjadi stabil.
Sumber tegangan AC dapat diperoleh di antaranya dari:
o Listrik PLN
o Motor Generator
Sumber tegangan DC dapat diperoleh di antaranya dari:
o Battery (Accu)
o Power Supply Buatan dengan sumber awal dari PLN yang telah
diturunkan
IC 78XX atau 79XX berfungsi agar kita bisa mendapatkan tegangan yang
diinginkan, IC78XX untuk tegangan positif dan 79XX untuk tegangan negatif
dalam sistem regulator tegangan.
Berikut adalah skema elektronik Regulator Tegangan menggunakan IC 78XX
dan IC 79XX dimana XX adalah tegangan stabil DC output.
Maksud dari XX di IC adalah tegangan yang dihasilkan contohnya
o
o
o
o

IC 7805 untuk menstabilakn tegangan DC +5 Volt


IC 7809 untuk menstabilakn tegangan DC +9 Volt
IC 7905 untuk menstabilakn tegangan DC -5 Volt
IC 7909 untuk menstabilakn tegangan DC -9 Volt

Gambar 19 . IC Regulator
Dalam penggunaan IC 78XX atau 79XX terdapat beberapa karakteristik yang
harus diperhatikan diantara nya Regulation Voltage, Maximum Current,
Minimum Input Voltage contohnya.
Tabel 2. Fixed IC (Integrated Circuit) Regulator
Type Number

Regulation

Maximum

Voltage
Current
78L05
+5V
0.1A
78L12
+12V
0.1A
78L15
+15V
0.1A
78M05
+5V
0.5A
78M12
+12V
0.5A
78M15
+15V
0.5A
7805
+5V
1A
7806
+6V
1A
7808
+8V
1A
7812
+12V
1A
7815
+15V
1A
7824
+24V
1A
78S05
+5V
2A
78S09
+9V
2A
78S12
+12V
2A
78S15
+15V
2A
4. Sudut Deklinasi dan Inklinasi Dunia

Minimum Input Voltage


+7V
+14.5V
+17.5V
+7V
+14.5V
+17.5V
+7V
+8V
+10.5V
+14.5V
+17.5V
+26V
+8V
+12V
+15V
+18V

Sudut Inklinasi merupakan sudut yang terbentuk dari bidang horizontal dari
permukaan bumi terhadap matahari. Bumi memiliki sifat magnet, bumi
dianggap sebagai magnet yang sangat besar, lengkap dengan kutub utara dan
kutub selatan. Kutub utara magnet bumi letaknya dekat dengan kutub selatan

geografis bumi. Kutub selatan magnet bumi letaknya dekat dengan kutub
selatan geografis bumi.
Jarum Kompas selalu menunjukkan arah utara dan selatan karena pengaruh
gaya tarik magnet bumi. Arah tersebut tidak tepat utara dan selatan tetapi
sedikit menyimpang sehingga membentuk sudut. Sudut deklinasi yaitu sudut
yang dibentuk dari penyimpangan magnet terhadap arah utara dan selatan
geografis.
Sudut deklinasi ada dua yaitu:
1. Sudut deklinasi positif: jika kutub utara jarum kompas menyimpang ke
arah timur geografis.
2. Sudut deklinasi negatif: jika kutub utara jarum kompas menyimpang ke
arah barat geografis.
Sudut inklinasi yaitu sudut yang dibentuk dari penyimpangan magnet
terhadap arah barat dan timur geografis.
Besarnya

sudut

inklinasi

di

setiap

tempat

tidak

sama.

Sudut inklinasi terbesar 90 derajat terletak di dua tempat yaitu belahan bumi
utara dan belahan bumi selatan, sedangkan sudut inklinasi terkecil 0 derajat
terletak di khatulistiwa yang disebut aklin.
Sudut inklinasi ada dua yaitu:
1. Sudut inklinasi positif: jika kutub utara jarum kompas menyimpang ke
arah utara geografis.
2. Sudut inklinasi negatif: jika kutub utara jarum kompas menyimpang ke
arah selatan geografis.

Gambar 20. Sudut Deklinasi dan Inklinasi

Dalam alat ini sudut yang dipergunakan adalaha sudut inklinasi dengan tujuan
untuk mengoptimalkan panel surya dalam penyerapan sinar matahari sebagai
sumber energi.
F. Rencana Penelitian
1. Blok Diagram
Secara garis besar, digram blok rangkaian dari Simulasi Alat Kontrol Gerakan
Panel Surya ini adalah sebagai berikut :

Power
Supply

Modul
DS1307
Mikrokontrol
er
Atmega

Motor
Servo
1
Motor
Servo2

Panel
Surya

Gambar 20. Blok Diagram.

2. Perancangan Power Supply


Perancangan alat ini memerlukan power supply yang cukup untuk menggerakkan
dua buah motor servo, modul DS1307 dan minimum sistem Mikrokontroler
ATmega yang memerlukan catu daya sebesal 5 volt.
3. Perancangn Modul DS1307.
Perancangan Modul DS1307 yang merupakan sumber bagi jam digital atau RTC
(Real Time Clock) agar terintegrasi kedalam mikrokontroler Atmega.

4. Perancangan Tombol Pengatur Sudut Inklinasi


Perancangan ini dimaksudkan sebagai inputan dalam mengatur pergerakan motor
servo dalam penentuan sudut inklinasi bumi berdasarkan bidang horizontal untuk
memaksimalkan penerimaan daya dari matahari ke panel surya.
5. Perancangan Program
Alat ini dirancang untuk mengatur sudut dari panel surya yang digerakkan motor
servo 1 dari pembacaan jam digital yang diproses oleh mikrokontroler, serta
penggunaan tombol manual yang mengatur sudut inklinasi pada motor servo 2.
Program diawali membaca data RTC (Real Time Clock) dari modul DS1307 dan
tiap pewaktuan jam motor servo 1 akan bergerak dari arah matahari terbit hingga
terbenam dari arah timur ke barat.
Kemudian ketika tombol ditekan motor servo 2 akan mengatur sudut inklinasi
bagi panel surya agar menghadap ke arah matahari.
Selanjutnya

mikrokontroler

secara

otomatis

mengulangi

perintah

mengembalikan posisi motor servo 1 dari arah timur ke barat kembali.

6. Jadwal Kegiatan

untuk

No
1
2
3
4

Kegiatan

Mei
Juni
Juli
Agustus
2014
2014
2014
2014
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Membuat
Proposal Skripsi
Pengumpulan
Data-DataYang
Dibutuhkan
Pembuatan
skripsi
Perancangan
dan Pembuatan
Alat

Pengujian Alat

6.

Pengajuan
Sidang Skripsi

Keterangan :
1. Pembuatan Proposal Skripsi
Langkah awal dan syarat untuk dapat mengerjakan skripsi sebagai syarat
untuk mendapatkan gelar S.Kom.
2. Pengumpulan Data
Tahap kedua adalah tahap pengumpulan data, data tersebut meliputi data
yang dibutuhkan pada bab II yaitu tinjauan pustaka, datasheet komponen
untuk dapat mengetahui karakteristik dan prinsip kerja dari komponen
yang akan digunakan.
3. Pembuatan Skripsi
Tahap ke 3 ini adalah tahap membuat dan merealisasikan rancangan
berupa alat beserta skripsi.
4. Perancangan Dan Pembuatan Alat
Tahap ini adalah bagian dari tahap pembuatan skripsi yaitu pada bab 3.
Komponen - komponen yang dibutuhkan untuk pembuatan alat ini adalah
sebagai berikut:
a. Mikrokontroler ATMega16
b. Motor DC Servo
c. Catu Daya 5 volt
d. IC DS1307 RTC (Real Time Clock)
e. Doida
f. Transistor
g. IC (Intergrated Circuit) Regulator

h. Resistor
5. Pengujian alat
Tahap ini adalah tahap finishing, pengujian dari desain dan perancangan
alat serta untuk dapat mengetahui jalan dan tidaknya sistem yaitu dengan
cara pengujian setiap blok rangkaian.
6. Pengajuan sidang skripsi
Tahap ini adalah mengajukan sidang skripsi jika apabila alat sudah
selesai dibuat dan hasil uji alat sudah berjalan sesuai dengan apa yang
diinginkan. Serta hasil laporan sudah di periksa oleh pembimbing.
7. Tempat Pelaksanaan
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Sistem dan Teknik Komputer Informatics
& Business Institute Darmajaya, Jl. Zainal Abidin Pagar Alam No.93 Labuhan
Ratu Bandar Lampung.

G. Daftar Pustaka
Bishop, O. 2004 .Dasar dasar Elektronika. Jakarta. Penerbit: Erlangga.
Bolton, W. 2006. Sistem Instrumentasi dan Sistem Kontrol. Jakarta. Penerbit:
Erlangga.
Harmiyati. 2009. Penghitung Kapasitas Penumpang Bus berbasis Mikrokontroler
ATmega16. Tugas Akhir, Bandarlampung.
Malvino, Albert Paul, 2003,Prinsip-Prinsip Elektronika, Jilid 1&2, Edisi
Pertama, Penerbit : Salemba Teknika, Jakarta.

Petruzella,F.D.

1996.

Elektronik

Industri.Diterjemahkan

oleh:

Sumant.Yogyakarta. Penerbit: Andi.


Prihono. 2009. Jago Elektronika secara Otodidak .Jakarta. Penerbit: Kawan
Pustaka.
Steven F, B. 2008. Atmel AVR Microkontroler Primer. Morgan & Claypool.
Jakarta
Sulistiyanto. N. 2008. Pemrograman Mikrokontroler R8C/13. Elekmedia
Komputindo. Jakarta
Wangsadinata. 2008. Rosseno Jembatan Dan Menjembatani. Yayasan Obor
Indonesia. Surabaya

Anda mungkin juga menyukai