TEKNIK MIKROPROSESSOR
SISTEM PENGAMAN PALANG PINTU OTOMATIS
Disusun oleh
Ahmad Zuhri Wafa
(130532506596)
(130532606600)
Purnomo
(130532506572)
A. TUJUAN
1. Meningkatkan sisitem keamanan peringatan perlintasan kereta api.
2. Menurunkan tingkat kecelakaan di perlintasan kereta api
3. Membuat sisitem yang memudahkan monintoring kedatangan kereta api
4. Mengetahui dan menerapkan aplikasi komunikasi serial mikrokontroller
dengan komputer.
B. DASAR TEORI
Sistem palang pintu otomatis dibangun untuk meminimalisasi kecelakaan
yang sering terjadi setiap tahun. Sistem ini terdiri dari inputan yang berupa sensor
photo diode yang berfungsi mendeteksi keberadaan kereta api, mikrokontroller
sebagai pengolah data informasi dan motor sebagai output pengerak palang pintu
rel kereta api serta lampu indikator sebagai petunjuk keadaan perlintasan kereta
api. Sebagai penampil informasi data dari mikrokontroller ke computer
memanfaatkan fitur komunikasi serial, yaitu memfungsikan Port Tx dan Rx
mikrokontroller
tegangan anatara tegangan computer dan IC ttl dengan conector DB-9. Komputer
sebagai penampil keadaan lampu indikator yang dapat membantu memudahkan
tugas monitoring petugas penjaga palang pintu kereta api. Untuk menampilkan
informasi keadaan perlintasan di computer harus menggunakan sotware interface
yaitu Delphi 7. Berikut ini gambar bagan sisitem pengaman palang pintu otomatis
berbasis mikrokontroller atmega 16 dengan komunikasi serial.
Modul Input
Mikrokontroller
Modul Input
Modul input terdiri dari rangkaian sensor photo diode, led, potensio
meter sebagai tegangan refrensi dan komperator. Prinsip kerja rangkaian modul
input adalah sebagai berikut : Modul input ini terdiri dari komperator yang
berfungsi membandingkan anatara input inverting dan non inverting, sensor
photo diode dihubungkan dengan input inverting sedangkan tegangan refrensi
8. Fitur peripheral
Tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan perbandingan (compare).
Dua buah Timer/Counter 8 bit dengan Prescaler terpisah dan Mode
Compare.
Satu buah Timer/Counter 16 bit dengan Prescaler terpisah, Mode
Compare dan Mode Capture.
Real Time Counter dengan Oscillator tersendiri.
Empat kanal PWM.
8 kanal ADC.
8 Single-ended Channel dengan keluaran hasil konversi 8 dan 10 resolusi
(register ADCH dan ADCL).
7 Diferrential Channelhanya pada kemasan Thin Quad Flat Pack (TQFP).
2 Differential Channeldengan Programmable Gain.
Antarmuka Serial Peripheral Interface (SPI)Bus.
Watchdog Timerdengan Oscillator Internal.
On-chip Analog Comparator.
9. Non-volatile program memory
Konfigurasi atmega 16
Diatas adalah contoh program pengiriman data ke PC. Maka, pada saat kita
membuka hyperterminal pada PC dan menjalankannya, maka akat tampil
tulisan Kirim Data.
Modul Output
L293D ini adalah suatu bentuk rangkaian daya tinggi terintegrasi yang
mampu melayani 4 buah beban dengan arus nominal 600 mA hingga
maksimum 1.2 A. Keempat channel inputnya di desain untuk dapat menerima
masukan level logika TTL. Biasa dipakai sebagai driver relay, motor DC,
motor steper maupun pengganti transistor sebagai saklar dengan kecepatan
switching mencapai 5kHz. Driver tersebut berupa dua pasang rangkaian hbridge yang masing-masing dikendalikan oleh enable 1 dan enable 2. Gambar
rangkaian dan cara kerjanya adalah dengan memberikan tegangan 5V sebagai
Vcc pada pin 16 dan 9 Volt pada pin 8 untuk tegangan motor, maka IC siap
digunakan. Saat terdapat tegangan pada input 1,2, dengan memberikan logika
tinggi pada enable1 maka output 1,2 akan aktif. Sedangkan jika enable1
berlogika rendah, meskipun terdapat tegangan pada input 1 dan 2 output tetap
nol (tidak aktif). Hal ini juga berlaku untuk input dan output 3,4 serta enable2.
Konfigurasi pin ICL293D tersebut dapat dilihat lebih jelas pada gambar
berikut:
memutar
kumparan.
4. Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan
tenaga putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh
susunan elektromagnetik yang disebut kumparan medan.
Komunikasi Data Serial
Untuk dapat berhubungan dengan piranti lain (ex: mikrokontroller komputer, mikrokontroller - mikrokontroller dll), mikrokontroller dilengkapi
dengan fasilitas komunikasi. Ada 2 jenis fasilitas komunikasi yang dikenal,
yaitu komunikasi parallel dan komunikasi serial. Sesuai dengan namanya pada
komunikasi parallel transfer data dilakukan secara serempak/bersamaan,
sedangkan pada komunikasi serial data dikirim secara bergantian. Komunikasi
secara parallel memiliki kelebihan pada kecepatan transfer data, tetapi kualitas
suatu komunikasi tidak hanya ditentukan oleh kecepatannya saja, ada faktor
lain yang perlu diperhatikan yaitu jarak dan ke-praktis-an. Komunikasi parallel
memerlukan jalur data yang lebih banyak, yang berarti pengkabelan (wiring)
juga akan semakin banyak. Pada komunikasi serial biasanya hanya dibutuhkan
2 sampai 3 kabel saja, jadi bisa dikatakan komunikasi serial lebih praktis
dibanding parallel apalagi jika komunikasi dilakukan dengan jarak yang jauh.
Agar komunikasi serial dapat berjalan dengan baik dibutuhkan suatu
protocol/aturan komunikasi. Pada ATMEGA8535 terdapat beberapa protocol
komunikasi serial, yaitu: USART, SPI, dan I2C. Tugas akhir ini akan
menerapkan protocol komunikasi USART, serta mempraktikkan komunikasi
antar dua buah mikrokontroller. Dengan menggunakan protocol USART ada 2
jenis mode komunikasi, yaitu: Sinkron, dan asinkron. Pada mode sinkron,
mikrokontroller dan peripheral yang berkomunikasi akan menggunakan
clock/detakkerja yang sama, sedangkan pada mode asinkron mikrokontroller
dan peripheral bisa bekerja pada clock-nya masing-masing.
Jumlah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
2. Bahan
No
Nama Alat
1 Mikrokontroler ATmega 16
2 Kristal 12 Mhz
3 Kapasitor 220 pF
4 Kapasitor 10 uF/16V
5 Terminal 2 Pin
6 Dioda 1N4007
Jumlah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
1 buah
5 buah
8 buah
2 buah
6 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
4 buah
6 buah
1 buah
9 buah
1 buah
8 buah
2 buah
1 buah
secukupnya
secukupnya
secukupnya
secukupnya
D. DIAGRAM BLOK
Lampu
Sensor 1
Mikrokontroler
Sensor 2
Motor
E. PRINSIP KERJA
a. Input
Input yang akan dideteksi pada rangkaian ini adalah kereta api. Sensor
yang mendeteksi keberadaan kereta api yang melintas di jalur kereta dengan
kecepatan yang berbeda-beda menggunakan fotodiode dan LED yang
digunakan sebagai suber cahaya untuk menyinari fotodiode. Kemudian
objek yang terdeteksi sensor, masuk ke rangkaian komparator untuk
dikondisikan sehingga menghasilkan pulsa.
b. Mikrokontroler ATmega 16
Output dari komparator kemudian dibaca oleh mikrokontroler.
Didalam mikrokontroler data berupa pulsa tersebut akan dikeluarkan ke
indikator LED, putaran motor yang digunakan sebagai penggerak palang
pintu, buzzer.
G. Penjelasan Flowchart
3. Flow Chart Sistem Pengaman Palang Pintu Otomatis
A
Start
Inisialisasi
port,register
Kereta
lewat
Led Hijau
=1
Led kuning
=0
Ambil data sensor 1
Led
merah = 1
Kereta
lewat
Motor
close
Buzzer
on
Motor mati
delay
Led hijau
=0
Led merah=
0
Buzzer on
nyitnyit
Led kuning
=1
Led hijau
=1
Motor open
Ambil data
sensor 2
Motor mati
A
Penjelasan flowcart
1. Saat alat dihidupkan pertama kali program akan melakukan inisialisasi port
yang akan digunakan sebagai input atau output. LED hijau sebagai indicator
kondisi aman akan menyala.
2. Saat sensor 1 mendeteksi kedatangan kereta lampu hijau akan mati, dan lampu
kuning akan menyala, buzzer akan berbunyi nyitnyit.
3. Saat sensor 2 mendeteksi kedatangan kereta maka LED kuning akan mati, LED
merah akan menyala, palang pintu kereta akan tertutup dan buzzer menyala
dengan keras.
4. Setelah kereta lewat maka LED hijau akan menyala dan palang pintu akan
membuka.
H. LISTING PROGRAM
#include <mega16.h>
#include <delay.h>
// Declare your global variables here
void main(void)
{
// Declare your local variables here
// Input/Output Ports initialization
// Port A initialization
// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In
Func0=In
// State7=P State6=P State5=P State4=P State3=P State2=P State1=P State0=P
PORTA=0xFF;
DDRA=0x00;
// Port B initialization
// Func7=Out Func6=Out Func5=Out Func4=Out Func3=Out Func2=Out
Func1=Out Func0=Out
// State7=0 State6=0 State5=0 State4=0 State3=0 State2=0 State1=0 State0=0
PORTB=0b00000001;
DDRB=0xFF;
// Port C initialization
OCR1BH=0x00;
OCR1BL=0x00;
// Timer/Counter 2 initialization
// Clock source: System Clock
// Clock value: Timer2 Stopped
// Mode: Normal top=0xFF
// OC2 output: Disconnected
ASSR=0x00;
TCCR2=0x00;
TCNT2=0x00;
OCR2=0x00;
// External Interrupt(s) initialization
// INT0: Off
// INT1: Off
// INT2: Off
MCUCR=0x00;
MCUCSR=0x00;
// Timer(s)/Counter(s) Interrupt(s) initialization
TIMSK=0x00;
// USART initialization
// USART disabled
UCSRB=0x00;
// Analog Comparator initialization
// Analog Comparator: Off
// Analog Comparator Input Capture by Timer/Counter 1: Off
ACSR=0x80;
SFIOR=0x00;
// ADC initialization
// ADC disabled
ADCSRA=0x00;
// SPI initialization
// SPI disabled
SPCR=0x00;
// TWI initialization
// TWI disabled
TWCR=0x00;
while (1)
{
if(PINA.0==1)
{PORTB=0b01101010;
delay_ms(10);
PORTB=0b00000010;
delay_ms(10);
PORTB=0b00001010;}
if(PINA.1==0)
{PORTB=0b01011100;
delay_ms(50);
PORTB=0b00001100;
delay_ms(100);
PORTB=0b01100001;
delay_ms(50);
PORTB=0b00000001;}
delay_ms(5);
}
}
I. GAMBAR ALAT
Gambar alat tampak samping
L. KESIMPULAN
Untuk membangun sistim palang pintu otomatis berbasis mikrokontroler
ATMega 16 dibutuhkan beberapa bagian yaitu modul input, modul pengolah
data (ATMega 16) dan modul output yang akan dijalankan atau dikontrol.
Untuk menentukan kondisi sensor untuk mendeteksi kedatangan kereta
dan mengontrol palang menggunakan perulangan atau looping. Karena
membutuhkan kondisi perulangan secara kontinyu.
M. DAFTAR RUJUKAN
Belajar mikrokontroler AVR www.anikom.com
Belajar pemograman bahasa CAVR www.amikom.com