Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN KERJA MAHASISWA

PRAKTIKUM ANTARMUKA DAN PERIPHERAL

Disusun Oleh:
Nama : Tri Windari
NIM : 09011382025104
Prodi : Sistem Komputer
Dosen : Aditya P. P. Prasetyo, S.Kom, M.T.

LABORATORIUM PERANGKAT KERAS DAN TEKNOLOGI KOMPONEN


FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
PALEMBANG
2023
PRAKTIKUM ANTARMUKA & PERIPHERAL
PEMOGRAMAN AVR

1. Landasan Teori

Mikrokontroler AVR ATmega8535 memiliki fitur yang cukup


lengkap. Mikrokontroler AVR ATmega8535 telah dilengkapi dengan ADC internal,
EEPROM internal, Timer/Counter, PWM, analog comparator,dll Sehingga
dengan fasilitas yang lengkap ini memungkinkan kita belajar
mikrokontroler keluarga AVR dengan lebih mudah dan efisien, serta
dapat mengembangkan kreativitas penggunaan mikrokontroler ATmega8535.
Fitur-fitur yang dimiliki oleh mikrokontroler ATmega8535 adalah sebagai
berikut:
1. Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu port A, port B, port C, dan port D.
2. ADC internal sebanyak 8 saluran.
3. Tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan pembandingan.
4. CPU yang terdiri atas 32 buah register.
5. SRAM sebesar 512 byte.
6. Memori Flash sebesar 8 kb dengan kemampuan Read While Write.
7. Port EEPROM sebesar antarmuka SPI
8. 512 byte yang dapat diprogram saat operasi.
9. Antarmuka komparator analog.
10.Port USART untuk komunikasi serial.
11. Sistem mikroprosesor 8 bit berbasis RISC dengan kecepatan maksimal 16
MHz.

a. Pin-pin pada Mikrokontroler ATmega8535:

Konfigurasi pin ATmega8535 dengan kemasan 40 pin DIP (Dual Inline


Package)
1. VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai masukan catu daya.
2. GND merupakan pin Ground
3. PortA (PortA0...PortA7) merupakan pin input/outputdua arah dan pin masukan
ADC.
4. PortB (PortB0...PortB merupakan pin input/output dua arah dan dan Pin fungsi
khusus

5. PortC (PortC0...PortC7) merupakan pin input/output dua arah dan pin fungsi
khusus

6. Port D (PortD0...PortD7) merupakan pin input/output dua arah dan pin


fungsi khusus
7. RESET merupakan pin yang digunakan untuk me-reset mikrokontroler.
8. XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal.
9.AVCC merupakan pin masukan tegangan untuk ADC.
10.AREFF merupakan pin masukan tegangan referensi ADC.

b. ADC (Analog Digital Converter)

ADC (Analog Digital Converter) merupakan fitur pada mikrokontroler yang


berfungsi untuk mengkonversi sinyal/data dari besaran analog menjadi besaran
digital. Mengapa harus di konversi, Karena sebagian besar data/sinyal yang ada
di dunia ini merupakan besaran analog. Pengkonversian data dari analog ke digital
merupakan suatu cara untuk mengolah data analog tersebut agar dapat di
modifikasi, di manipulasi dan mengubah karakteristiknya. Contoh besaran analog
yang sering di temui dalam kehidupan sehari-hari yaitu suhu, cahaya,
kecepatan,tegangan, suara, dll. Fitur ADC ini sering digunakan dalam proses
industri dan komunikasi digital. ADC inilah yang menghubungkan antara sensor
dengan sistem komputer yang telah terintegrasi. ADC memiliki 2 faktor penting
pada penggunaannya yaitu Kecepatan Sampling dan Resolusi. Dimana kecepatan
sampling ini berpengaruh terhadap seberapa banyak sinyal analog yang di
konversi ke sinyal digital dalam satuan waktu. Satuan waktu yang digunakan yaitu
SPS (Sample per Second). Sedangkan resolusi ADC berpengaruh terhadap ketelitian
hasil konversinya. Resolusi pada mikrokontroler AVR ada 2 yaitu resolusi 8 bit dan
10 bit.
II. Langkah-Langkah Mengerjakan Tugas Praktikum (Code Vision AVR):
1. Pilih File → New Project berfungsi untuk membuat project baru

2. Pilih AT90,Attiny, Atmega berfungsi untuk memilih tipe chip yang akan digunakan

3. Atur Chip dan Clock pada tab Chip, Chip Atmega8535 dan clock 8 Mhz.

4. Atur Port A,B,C,D pada tab ports yang berfungsi sebagai


saluran/kanal input dan output, atur Port C dengan IN danPort
B & D OUT.
5. Setelah selesai klik Generate dan save sebanyak 3x

ada Proses Save sebanyak 3 kali dengan format yang berbeda-beda tapi
harus menggunakan Nama file yang sama yaitu KSismin_09011382025104.

6. Masukkan koding pada baris terakhir setelah selesai klik Build all project
files

Isi koding dengan :


while (1)
{

7. Kembali lagi ke Proteus klik 2x pada atmega8535


8. Lalu masukan file yang tadi sudah kita build pada AVR dengan
format hexlalu klik open setelah itu klik OK pada tab Edit Component.

9. Setelah itu klik run pada proteus agar rangkaian kita berjalan lalu
rangkaianakan berjalan dan program ATmega8535 yang sudah kita
build di AVT sebelumnya sudah berjalan pada rangkaian proteus
tersebut. Lalu untuk memastikan apakah program ATmega8535 yang
kita buat di AVT sudah berjalan atau tidak pada proteus kita dapat
meliihat pada tab Simulation logapakah ada Loading hex file yang kita
buat tdi di tab simulation log.

Anda mungkin juga menyukai