Disusun Oleh:
Kelompok 1
Asisten Praktikum
Jeva Anggi Aditya (2414105002)
ii
ABSTRACT
iii
KATA PENGANTAR
Penulis
iv
DAFTAR ISI|
ABSTRAK.................................................................. i
ABSTRACT................................................................ ii
KATA PENGANTAR.................................................. iii
DAFTAR ISI............................................................... iv
DAFTAR GAMBAR.................................................. v
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang..................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah................................................ 1
1.3. Tujuan.................................................................. 2
1.4. Sistematika Laporan............................................. 2
BAB II DASAR TEORI
2.1. PLC...................................................................... 3
2.2. Komponen PLC................................................... 3
BAB III METODOLOGI PERCOBAAN
3.1. Peralatan Percobaan............................................. 7
3.2. Prosedur Percobaan.............................................. 7
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1. Analisis Data........................................................ 9
4.2. Pembahasan.......................................................... 10
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan.......................................................... 13
5.2. Saran.................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA
v
DAFTAR GAMBAR
1.2 Permasalahan
Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam
praktikum ini yaitu :
1. Bagaimana pemprograman dasar PLC Siemens S7-
200 ?
2. Apa saja hardware dan software dari PLC Siemens
S7-200 ?
1
1
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang akan dibahas dalam praktikum
kali ini yaitu :
1. Praktikan dapat mengetahui pemprograman dasar
PLC Siemens S7-200.
2. Praktikan dapat mengetahui hardware dan software
PLC Siemens S7-200.
1
2
BAB II
DASAR TEORI
2.1 PLC
PLC (Programmable Logic Controller Siemens CPU
(224) yang berfungsi sebagai pengontrol, dan rangkaian
elektronik pendukung yang berfungsi sebagai pemberi
sinyal masukan untuk digital input PLC dan elemen
visualisasi untuk digital output PLC. Instruksi atau
alamat dasar yang terdapat pada Siemens s7- 200.
Penjelasan tentang instruksi yang terdapat dalam PLC
Siemens. PLC dapat diprogram dengan beberapa
bahasa pemprograman, terdapat 3 bahasa
pemprograman yang digunakan : ladder diagram.
Function block, dan Statemean List, tetapi dari tiga jenis
pemprograman diatas yang paling mudah adalah ladder
diagram.
3
1. CPU (Cenral Processing Unit)
CPU merupakan bagian utama dan merupakan otak
dari PLC. CPU ini berfungsi untuk melakukan
komunikasi denngan PC atau Consule, interkoneksi pada
setiap bagian PLC, mengeksekusi program-program,
serta mengatur input dan ouput sistem.
2. Memory
Memori merupakan tempat penyimpan data
sementara dan tempat menyimpan program yang harus
dijalankan, dimana program tersebut merupakan hasil
terjemahan dari ladder diagram yang dibuat oleh user.
Sistem memori pada PLC juga mengarah pada teknologi
flash memory. Dengan menggunakan flash memory maka
akan sangat mudah bagi pengguna untuk melakukan
programming maupun reprogramming secara berulang-
ulang. Selain itu pada flash memory juga terdapat
EPROM yang dapat dihapus berulang-ulang. Sistem
memori dibagi dalam blok-blok dimana masing-masing
blok memiliki fungsi sendiri-sendiri. Beberapa bagian
dari memori digunakan untuk menyimpan status dari
input dan output, sementara bagian memori yang lain
digunakan untuk menyimpan variable yang digunakan
pada program seperti nilai timer dan counter. PLC
memiliki suatu rutin kompleks yang digunakan untuk
memstikan memori PLC tidak rusak. Hal ini dapat dilihat
lewat lampu indikator pada PLC.
3. Catu Daya
Catu daya (power supply) digunakan untuk
memberikan tegangan pada PLC. Tegangan masukan
pada PLC biasanya sekitar 24 VDC atau 220 VAC. Pada
PLC yang besar, catu daya biasanya diletakkan terpisah.
Catu daya tidak digunakan untuk memberikan daya
4
secara langsung ke input maupun output, yang berarti
input dan output murni merupakan saklar. Jadi pengguna
harus menyediakan sendiri catu daya untuk input dan
output pada PLC. Dengan cara ini maka PLC itu tidak
akan mudah rusak.
4. Rangkaian Input
Kemampuan suatu sistem otomatis tergantung pada
kemampuan PLC dalam membaca sinyal dari berbagai
piranti input, contoh senseor. Untuk mendeteksi suatu
proses dibutuhkan sensor yang tepat untuk tiap-tiap
kondisi. Sinyal input dapat berupa logika 0 dan 1 (ON
dan OFF) ataupun analog. Pada Jalur Input terdapat
rangkaian antarmuka yang terhubung dengan CPU.
Rangkaian ini digunakan untuk menjaga agar sinyal-
sinyal yang tidak diinginkan tidak langsung masuk ke
dalam CPU. Selain itu juga rangkaian ini berfungsi
sebagai tegangan dari sinyal-sinyal input yang memiliki
tegangan kerja yang tidak sama dengan CPU agar
menjadi sama. Contoh Jika CPU menerima input dari
sensor yang memiliki tegangan kerja sebesar 24VDC
maka tegangan tersebut harus dikonversi terlebih dahulu
mendai 5VDC agar sesuai dengan tegangan kerja CPU.
5. Rangkaian Output
Suatu sistem otomatis tidak akan lengkap jika sistem
tersebut tidak memiliki jalu output. Output sistem ini
5
dapat berupa analog maupun digital. output analog
digunakan untuk menghasilkan sinyal analog sedangkan
output digital digunakan untuk menghubungkan dan
memutuskan jalur, misalnya piranti output yang sering
dipakai dalam PLC adalah motor, relai, selenoid, lampu,
dan speaker.Seperti pada rangkaian input PLC, pada
bagian output PLC juga dibutuhkan suatu antarmuka
yang digunakan untuk melindungi CPU dari peralatan
eksternal. Antarmuka output PLC sama dengan
antarmuka input PLC.
6
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
7
(Halaman Ini Sengaja Dikosongkan)
8
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
11
Gambar 4.1 Rangkaian Mixing tangki
4.2 Pembahasan
Praktikum teknik otomasi dilakukan di Larins.
Praktikum berjalan singkat karena praktikan hanya
mendapat tugas khusus berupa studi kasus yang
kemudian pada asistensi akan dikerjakan langsung pda
PLC. Praktikan mendapat kesulitan karena PLC yang ada
hanya satu dan harus bergabung dengan 2 kelompok lain.
Setelah berdiskusi dengan kelompok lain, akhirnya
didapat bentuk dari pemrograman PLC. Seperti pada
gambar 4.1 kondisi di mana ketika level air menyentuh
sensor bawah, lampu 1 dan pompa 1 akan menyala untuk
mengisi tangki. Ketika level air menyentuh sensor atas
maka lampu yang satunya akan menyala dan pompa 2
akan menyala juga. Pengalamatan logika pada ladder
diagram percobaan ini yaitu I0.0
10
adalah sakelar, I0.1 adalah sensor atas, I0.3 adalah sensor
bawah, Q0.3 adalah pompa 1, Q0.4 adalah pompa 2,
Q0.1 adalah lampu 1, dan Q0.2 adalah lampu 2. Dari
pengalamatan tersebut beserta gambar 4.1 dapat dilihat
bahwa ketika level air menyentuh sensor bawah (I0.3),
maka logika NO pada I0.3 network 1 akan menutup dan
menyalakan output pompa 1 (Q0.3) dan lampu 1 (Q0.1)
sehingga tangki akan diisi air dan level air akan
meningkat. Lalu, ketika level air menyentuh sensor atas
(I0.1), maka logika NO pada I0.1 network 3 akan
menutup dan menyalakan output pompa 2 (Q0.4) dan
lampu 2 (Q0.2) sehingga air pada tangi akan dibuang dan
level air akan menurun. Pada saat lampu 2 (Q0.2)
menyala, maka logika NC pada Q0.2 network 1 akan
terbuka sehingga output pompa 1 dan lampu 1 tidak
menyala. Kendala yang dialami yaitu simulasi pada logix
pro tidak berjalan sesuai keinginan dalam STEP 7
microwind.
11
(Halaman Ini Sengaja Dikosongkan)
12
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh dari
percobaan praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Pemrograman PLC menggunakan Ladder Diagram.
2. Hardware dari PLC terdiri dari : CPU, Memory, Catu
daya, Rangkaian input dan output.
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan terkait dengan
praktikum mata kuliah teknik otomasi ini yaitu:
1. Praktikan diharap mempelajari modul sebelum
praktikum.
2. Praktikan diharapkan dapat berdiskusi dengan
mudah dengan praktikan lain.
13
(Halaman Ini Sengaja Dikosongkan)
DAFTAR PUSTAKA
11
13
12
LAMPIRAN
Studi kasus :
Sebuah waduk atau bendungan ketika air mencapai 80%
gerbang waduk akan membuka dan disaat 20% maka
gerbang waduk akan menutup.
11
13
12