Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM 1

TEKNIK OTOMATIS

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL (PLC)

Disusun oleh :
Eka Wahyu Prasojo 2414 031 015

Asisten :
Alberto Riolly Cahyantara 2412 100 060

PROGRAM STUDI D3 METROLOGY DAN


INSTRUMENTASI
JURUSAN TEKNIK FISIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2016

1
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM 1
TEKNIK OTOMATIS

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL (PLC)

Disusun oleh :
Eka Wahyu Prasojo 2414 031 015

Asisten :
Alberto Riolly Cahyantara 2412 100 060

PROGRAM STUDI D3 METROLOGY DAN


INSTRUMENTASI
JURUSAN TEKNIK FISIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2016

2
ABSTRAK

Kebutuhan manusia semakin lama semakin meningkat,


berkembang dan bervariasi, untuk memenuhi kebutuhan
tersebut industri membutuhkan suatu alat yang dapat
mengontrol dan mengendalikan proses permesinan secara
otomatis dan dapat diaplikasikan di semua mesin industri
sehingga menghasilkan produk dalam jumlah besar, presisi,
dan dengan mutu yang baik yang pada akhirnya dapat
memenuhi kebutuhan manusia. Berdasarkan Fenomena di
atas industri yang bergerak di bidang rekayasa teknik
kontrol menghasilkan sebuah alat yaitu PLC. PLC
(Programmable Logic Controller) adalah suatu alat berbasis
mikroprosesor yang dapat diprogram untuk mengontrol dan
mengendalikan proses permesinan secara otomatis. PLC
banyak digunakan sebagai sistem kontrol otomatis di setiap
aspek industri mulai dari industri manufaktur, industri
perakitan, industri elektronik, industri pengepakan dan lain-
lain. Tujuan dari praltikum kali ini adalah untuk mengetahui
pemrograman dasar , hardware dan software dari PLC
Schneider Medicon 221 TM221ME16. Pada praktikum kali ini
akan dibuat program mixing tangki yang dibuat dengan
ladder diagram pada software dengan mengunakan logika
interlock dan self holding. Setelah program dibuat kemudian
disimulasikan menggunakan PLC Simulator untuk
mengetahui apakah program tersebut benar atau tidak.

Kata Kunci : PLC, Ladder Diagram, Interlock, self


Holding
3
ABSTRACT

Human needs progressively increasing, growing and


varied, to meet the needs of the industry need a tool that can
control and control the machining processes automatically and
can be applied across all industrial machine so as to produce in
large quantities, precision, and with quality good can ultimately
meet human needs. Based on the above phenomenon industries
engaged in industrial engineering controls to produce a tool that
is a PLC. PLC (Programmable Logic Controller) is a
microprocessor-based instrument that can be programmed to
control and automatically control the machining process. PLC is
widely used as an automatic control system in every aspect
industries ranging from manufacturing, assembly industry,
electronic industry, packaging industry and others. The purpose
of praltikum this time is to learn basic programming, hardware
and software from Schneider PLC Medicon 221 TM221ME16. At
this time will be made practicum program created mixing tank
with ladder diagrams in the software by using logic interlock and
self holding. After the program was then simulated using PLC
Simulator to determine whether the program is correct or not.

Keywords: PLC, Ladder Diagram, Interlock, self Holding

4
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur Penulis ucapkan kehadirat


Allah SWT yang telah melimpahkan taufik dan hidayahnya,
sehingga Penulis dapat menyelesaikan laporan resmi
praktikum mata kuliah Teknik Otomasi dengan baik.
Laporan ini disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah
Teknik Otomasi.
Pada kesempatan ini Penulis tidak lupa mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu penyusunan laporan ini. Semoga Allah
SWT senantiasa memberikan berkat, imbalan, serta karunia-
Nya kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan
dan bantuannya yang tidak ternilai. Tidak lupa juga kami
berterima kasih kepada asisten Laboratorium Rekayasa
Instrumentasi & kontrol, yang telah memberi banyak
bimbingan dan pembelajaran khususnya dalam materi
Programmable Logic Control (PLC). Penulis menyadari
bahwa dalam penyusunan laporan ini masih kurang baik,
untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan demi kesempurnaan penulisan di
kemudian hari.

Surabaya, 25 April 2016

Penulis

5
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..............................................................i
ABSTRAK..............................................................................ii
ABSTRACT............................................................................iii
KATA PENGANTAR.............................................................iv
DAFTAR ISI...........................................................................v
DAFTAR GAMBAR..............................................................vi
DAFTAR TABEL...................................................................vii
BAB I. PENDAHULUAN......................................................1
1.1 Latar Belakang ..........................................................1
1.2 Permasalahan ............................................................2
1.3 Tujuan Percobaan .....................................................2
1.4 Sistematika Laporan .................................................2
BAB II. DASAR TEORI........................................................3
2.1 PLC Medicon 221 TM221ME16...............................3
2.2 Catu Daya..................................................................3
2.3 Modul I/O..................................................................4
2.4 Relay..........................................................................5
2.5 Kabel Ethernet...........................................................5
2.6 Somachine Basic 1.3..................................................6
2.7 Program Interlock dan Self Holding...........................7
BAB III. METODOLOGI PRAKTIKUM............................8
3.1 Peralatan Percobaan...................................................8
3.2 Prosedur Percobaan...................................................8
BAB IV. DATA ANALISA DAN PEMBAHASAN...............9
4.1 Analisa Data...............................................................9
4.2 Pembahasan...............................................................10
BAB V. PENUTUP.................................................................12
5.1 Kesimpulan................................................................12
5.2 Saran..........................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
6
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 PLC Medicon 221.............................................3


Gambar 2.2 Catu daya..........................................................3
Gambar 2.3 Modul I/O..........................................................4
Gambar 2.4 Relay.................................................................5
Gambar 2.5 Kabel LAN........................................................5
Gambar 2.6 Tampilan SoMachine........................................6
Gambar 2.7 Ladder Interlock................................................7
Gambar 2.8 Ledder Diagram Logika Self Holding…………7
Gambar 4.1 Diagram Ladder pengisian air...........................9
Gambar 4.2 Diagram Ladder pembukaan air........................9
Gambar 4.3 Diagram Ladder Mixer ON/OFF.......................10

7
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Input dan Output PLC Medicon 221........................8

8
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam dunia industri banyak sekali dijumpai sistem
control yang mengatur jalannya proses produksi. Dalam
mengontrol suatu sistem banyak sistem kontrol yang
digunakan salah satunya adalah PLC ( Programmable Logic
Controller ). Pada dasarnya PLC adalah sebuah komputer
yang khusus dirancang untuk mengontrol suatu proses atau
mesin. Aplikasi dari PLC (Programmable Logic Controller)
ini dapat dijumpai pada berbagai industri modern, mulai dari
sistem pembangkit tenaga, pengecetan mobil, pengeboran,
sampai industri pengepakan makanan. Banyak jenis dari
PLC (Programmable Logic Controller) dalam dunia industri
salah satunya adalah PLC Schneider Medicon 221
TM221ME16.
PLC (Programmable Logic Controller) Schneider
Medicon 221 TM221ME16 yang berfungsi sebagai
pengontrol, dan rangkaian elektronik pendukung yang
berfungsi sebagai pemberi sinyal masukan untuk digital
input PLC dan elemen visualisasi untuk digital output PLC.
PLC memproses input sinyal biner menjadi output yang
digunakan untuk keperluan pemrosesan teknik secara
berurutan (sekuensial), disini PLC mengontrol agar setiap
langkah dalam proses sekuensial berlangsung dalam urutan
yang tepat. Dalam membuat program pada PLC
(Programmable Logic Controller) digunakan rangkaian
gerbang logika. Rangkaian gerbang logika ini terdiri dari
banyak jenis seperti AND, OR, NOT, NAND, NOT dan

9
lainnya, dimana setiap jenis rangkian gerbang logika ini
mempunyai sifat yang berbeda-beda dalam mengeluarkan
output bilangan pada setiap rangkian.
Dengan latar belakang tersebut, diadakan praktikum
mengenai Aplikasi PLC (Programmable Logic Controller)
Schneider Medicon 221 TM221ME16. Pada praktikum I ini
menggunakan software Somachine Basic 1.3 untuk membuat
program yang disimulasikan pada PCL (Programmable
Logic Controller), pembuatan program ini menerapkan
rangkaian gerbang logika yang sesuai dengan wiring pada PLC
(Programmable Logic Controller) Schneider Medicon 221
TM221ME16.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah pada praktikum kali ini adalah
sebagai berikut
a. Apa saja dasar-dasar dan pemrograman PLC?
b. Bahasa apa yang digunakan dalam pemrograman PLC?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang ada dalam percobaan ini adalah sebagai
berikut:

a. Dapat memahami dasar-dasar dan pemrograman PLC.


b. Dapat memahami bahasa dalam pemrograman PLC.

10
BAB II
DASAR TEORI

2.1 PLC Medicon 221 TM221ME16


PLC Medicon 221 TM221ME16 adalah suatu jenis PLC
milik Schneider yang digunakan untuk melakukan tugas secara
Otomatis. dasar. PLC Medicon 221 merupakan PLC yang
memiliki class tersendiri, yang mana sangat compact dan
berkemampuan tinggi, terutama dalam kinerja real-time. PLC
Medicon 221 ini bekerja dengan cepat serta memiliki fitur pilihan
komunikasi yang sangat banyak. S7-200 juga dilengkapi dengan
kemudahan pengorperasian baik dalam segi hardware maupun
software. Adapun Hardwere Medicon 221 ini meliputi Catu daya,
CPU, I/O module, relay, dan kabel downloader (LAN).

Gambar 2.1 PLC Medicon 221


2.2 Catu Daya
Catu daya (power supply) digunakan untuk memberikan
tegangan pada PLC. Tegangan masukan pada PLC biasanya
sekitar 24 VDC atau 220 VAC. Pada PLC yang besar, catu daya
biasanya diletakkan terpisah. Catu daya tidak digunakan untuk
memberikan daya secara langsung ke input maupun output, yang
berarti input dan output murni merupakan saklar. Jadi pengguna

11
harus menyediakan sendiri catu daya untuk input dan output pada
PLC. Dengan cara ini maka PLC itu tidak akan cepat rusak.

Gambar 2.2 Catu daya

2.3 Modul I/O


Modul masukan atau keluaran adalah suatu peralatan atau
perangkat elektronika yang berfungsi sebagai perantara atau
penghubung (Interface) antara CPU dengan peralatan masukan
atau keluaran luar. Modul ini ada yang terpasang secara
permanen dan ada yang terpasang secara tidak permanen atau
mudah untuk dilepas dan dipasang kembali ke dalam raknya.
Masukan yang dimaksud dapat berupa sensor maupun
transmitter. Sementara keluaran dapat berupa control valve,
pompa maupun motor.
Gambar 2.3 Modul I/O

12
2.4 Relay
Relay adalah saklar (switch) yang dioperasikan secara listrik
dan merupakan komponen elektromekanikal yang terdiri dari 2
bagian utama yakni elektromagnet (Coil) dan mekanikal
(seperangkat kontak saklar/switch). Relay menggunakan prinsip
elektromagnetik untuk menggerakkan kontak saklar sehingga
dengan arus listrik yang kecil dapat menghantarkan listrik yang
bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh dengan relay yang
mengguanakan elektromagnet 5V dan 50 mA mampu
menggerakan amature relay (yang berfungsi sebagai saklarnya)
untuk menghantarkan listrik 220V 2A.

Gambar 2.4 Relay

2.5 Kabel Ethernet


Kabel konektor LAN diperlukan untuk mentransfer data dari
perangkat pemrograman untuk PLC. Komunikasi hanya bisa
terjadi ketika kedua perangkat berbicara dalam bahasa atau
protokol yang sama. Medicon 221 ini dapat menggunakan dua
kabel untuk menstranfer datanya pertama menggunakan kabel LAN
dan yang kedua menggunakan kabel USB. Keduanya kompatibel
dengan pemrograman device PLC Medicon 221.

13
Gambar 2.5 Kabel LAN

2.6 SoMachine Basic 1.3


Somachine Basic 1.3 software adalah software dari Schneider
untuk memogram Programable Logic Controller (PLC) untuk
type Medicon 221 TM221ME16. Medicon 221 memiliki
berbagai ragam bahasa dalam pemrogramannya, selain dengan
Ladder logic diagram (LAD), medicon 221 bisa diprogram
dengan Statement List (IL). Berikut merupakan tampilan dari
software Somachine Basic 1.3

14
Gambar 2.6 Tampilan SoMachine
2.7Program Interlock
Program kendali PLC terdiri atas tiga unsur
yaitu alamat, instruksi, dan operand. Alamat adalah
nomor yang menunjukkan lokasi, instruksi, atau data dalam
daerah memori.Instruksi harus disusun secara berurutan dan
menempatkannya dalam alamat yang tepat sehingga seluruh
instruksi dilaksanakan mulai dari alamat terendah hingga
alamat tertinggi dalam program. Instruksi adalah perintah
yang harus dilaksanakan PLC. PLC hanya dapat
melaksanakan instruksi yang ditulis menggunakan ejaan yang
sesuai. Oleh karena itu, pembuat program harus
memperhatikan tata cara penulisan instruksi. Operand adalah
nilai berupa angka yang ditetapkan sebagai data yang
digunakan untuk suatu instruksi. Operand dapat dimasukkan
sebagai konstanta yang menyatakan nilai angka nyata atau
merupakan alamat data dalam memori.
Pada PLC terdapat banyak jenis intruksi, salah satunya
adalah intruksi interlock. Pada intruksi ini ada dua jenis yaitu
interlock (IL) dan interlock clear (ILC).

jika interlock dalam kondisi OFF, semua output dan timer


PVs diantara arusIL(02) dan ILC(03) akan
masing- masing berhenti atau reset. Instruksi lain
diperlakukan sebagai NOP. Counter PVs dalam keadaan siaga.
Jika kondisi ON kembali, maka semua berjalan normal seperti
biasa.

Gambar 2.7 Simbol Interlock


15
jika interlock dalam kondisi OFF, semua output dan timer
PVs diantara arus IL(02) dan ILC(03) akan
masing- masing berhenti atau reset. Instruksi lain
diperlakukan sebagai NOP. Counter PVs dalam keadaan siaga.
Jika kondisi ON kembali, maka semua berjalan normal seperti b

Self holding memiliki Fungsi untuk mempertahankan status


bit ON atau OFF sampai ada satu dari dua input yang mengeset
atau reset fungsi tersebut.

Gambar 2.8 Ledder Diagram Logika Self Holding

16
BAB III
METODOLOGI

3.1 Peralatan Percobaan


Adapun peralatan yang dibutuhkan dalam percobaan ini
sebagai berikut
a. Catu Daya 24DC
b. Saklar SPST
c. Relay
d. PLC Medicon 221
e. Laptop
f. Kabel Downloader
g. Mixing Tanki Plant

3.2 Prosedur Percobaan


Adapun langkah-langkah dalam melakukan percobaan
sebagai berikut
a. Siapkan alat dan bahan.
b. Wiring dan tentukan I/O mixing plant ke input dan
output pada PLC medicon 221 di laptop yang sudah
terinstall SoMachine.
Tabel 3.1 Input dan Output PLC Medicon 221
Mixing Tank I/O PLC Medicon 221
Plant TM221MEI16
Skalar On I0.0
Sensor 1 HH I1.3
Sensor 2 H I1.2
Sensor 3 L I1.1
Sensor 4 LL I1.0
Mixer Q0.0
Pompa In Q0.3
Pompa out Q0.4
c. Lakukan pemrograman dengan plant berjalan dalam
kondisi normal. Yaitu Air yang mulanya berada
diantara sensor low dan low-low (air diam) akan
bergerak naik dan turun dengan menggunakan pompa in
atau out. Akan tetapi, level air tidak melampaui sensor
high-high dan low-low.
d. Setelah itu berikan aksi berupa mixer menyala apabila
air berada diantara sensor high dan sensor low.
Apabila air sudah melewati kedua sensor tersebut
maka dengan otomatis mixer akan berhenti.
BAB IV
ANALISA DATA

4.1 Analisa Data


Berdasarkan uraian materi beserta percobaan yang telah
dilakukan, didapatkan data hasil percobaan dari simulasi pada
sebuah proses pengendalian dengan menggunakan software
somachine 1.3 adalah sebagai berikut :
a. Pengisian air dari tangki 2 ke tangki 1

Gambar 4.1 Diagram Ladder pengisisan air


 Pengisian air dari tangki 2 ke tangki 1
 Jika saklar (I0.0) diberi aksi maka pompa in akan
menyala.
 Sensor High High(I1.3) dan pompa out dalam
keadaan normaly close(jika tidak diberi aksi
memiliki nilai 1) maka pompa in (Q0.3) akan
menyala.
 Jika Sensor High High(I1.3) dan pompa out dalam
keadaan normaly close dan diberi aksi akan
memiliki nilai 0 maka pompa in (Q0.3) akan mati.

b. Pembuangan air dari tangki 2 ke 1

Gambar 4.2 Diagram Ladder pembuangan air


 Pembuangan air dari tangki 1 ke 2
 Jika pompa in(Q0.3) menyala maka ladder
diagram pompa in akan bernilai 0.
 jika pompa in(Q0.3) dalam keadaan mati maka
ladder diagram pump in akan bernilai 1 dan
sensor LL(I1.0) yang sudah bernilai 1 akan
membuat pompa out menyala.

c. Mixer

Gambar 4.3 Diagram Ladder Mixer ON/OFF


 Keadaan saat mixer on/off
 Mixer akan menyala saat air naik melewati sensor
L(I1.1).
 Mixer akan mati saat air naik melewati sensor
H(I1.2).
 Mixer akan menyala saat air naik melewati sensor
H(I1.2) dan mixer akan mati saat air turun
melewati sensor L(I1.1)
 Mixer akan bekerja/menyala saat air berada
diantara sensor L(I1.1) dan sensor H(I1.2)

4.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini dilakukan percobaan pada Mixing
Tangki yang telah terhubung dengan PLC Medicon 221
TM221ME16. Sebelum logika program dibuat sesuai dengan
kondisi seperti pada analisis data,terlebih dahulu harus
mencocokkan antara input dan output yang dibuat pada
rangkaian PLC Medicon 221 TM221ME16 ini. Network pertama
adalah ladder diagram yang mengedalikan mixer. Analisisnya
adalah yang membuat mixer menyala yaitu sensor low dan
sensor high. sehingga input yang diberikan adalah senor low
(normally open) sensor high (normally close) dan pompa in
(normally open). Mereka disusun dengan menggunakan logika
AND. Hal ini disebabkan karena pada ketinggian sensor low
maka mixer nyala dan pada ketinggian mencapai sensor high
mixer akan mati dan pompa in akan menyala. Pada network kedua
adalah keadaan dimana kondisi air naik dalam arti pompa in
menyala dan pompa out mati. Pada rank ini menggunakan self
holding yang berfungsi ketika inputan lainya berubah maka
pompa in tetap menyala dan pompa in akan menyala ketika
mendapatkan inputan dari pompa out yang di NO (Normaly
Open) pada network kedua dan pompa in berhenti ketika
menyentuh sensor HH. Sedangkan ada network ketiga adalah
keadaan dimana kondisi air turun dalam kata lain pompa out
menyala dan pompa in mati. pada rank ini menggunakan self
holding yang berfungsi ketika inputan lainya dirubah atau
berubah pompa out akan tetap menyala, pompa out ini akan
menyala ketika saklar dinyalakan dan berhenti ketika
mendapatkan inputan dari pompa in yang dalam kondisi NC
(Normaly Close) sedangkan interlock berfungsi untuk mengunci
output dari salah satu pompa agar tidak bekerja secara bersamaan.
dan pada network kedua adalah keadaan dimana kondisi air naik
dalam arti pompa in menyala dan pompa out mati. Pada rank ini
menggunakan self holding yang berfungsi ketika inputan lainya
berubah maka pompa in tetap menyala dan pompa in akan
menyala ketika mendapatkan inputan dari pompa out yang di NO
(Normaly Open) pada network kedua dan pompa in berhenti
ketika menyentuh sensor HH.
Praktikum kali ini mengalami kendala tentang trouble
shoot yang dapat memperlambat percobaan yaitu pada tangki
terjadi kebocoran sehingga untuk mencapai sensor High High
membutuhkan waktu yang lama. Kendala tersebut dapat di atasi
dengan memindahkan air yang ada pada tangki secara manual.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan padapraktikum kali ini adalah sebagai
berikut :
a. Dasar-dasar yang digunakan pada pemrograman PLC
adalah dasar-dasar mengenai fungsi gerbang logika.
Fungsi logika yang digunakan dalam menjalankan
perintah simulasi dalam percobaan ini meliputi logika
AND, OR, NOT, dan self holding
b. Pada simulasi control level dan mixing pada PLC yang
telah dilakukan ini menggunakan bahasa pemrograman
ladder diagram dengan beberapa logika yang telah
ditentukan dan berhasil dijalankan sesuai logika yang
diberikan.

5.2 Saran
Adapun saran yang diberikan pada percobaan kali ini adalah
sebagai berikut :
a. Sebaiknya praktikan terlebih dahulu mempelajari fungsi
gerbang logika terlebih dahulu (ON,OR,NOT dll)
b. Sebaiknya praktikan memahami dan mempelajari modul
terlebih daulu sebelum praktikum.
LAMPIRAN

Rangkaian Ladder pada LogixPro

Rangkaian Ladder denganTimer

Anda mungkin juga menyukai