Anda di halaman 1dari 85

LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

FLEXIBLE MANUFACTURE SYSTEM


(FMS I)

Disusun oleh :
Dina Nurul ‘Aliyyah
214441903
3AEC

TEKNIK OTOMASI MANUFAKTUR DAN MEKATRONIKA


POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BANDUNG
Jl. Kanayakan no. 21, DAGO 40235, Tromol Pos 851 BANDUNG 40008 INDONESIA
Phone: 62 022 2500241 Fax: 62 022 2502649 Homepage: http ://www.polman-bandung.ac.id
e-mail : polman@melsa.net.id
2017

i
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas izin-Nya lah laporan ini dapat
terwujud. Selama proses pembuatan laporan ini saya tidak menemui banyak kesulitan. Laporan ini
berisi tentang penjelasan mengenai hal-hal yang bersangkutan dengan praktikum Flexible
Manufacture System I (FMS I)

Ucapan terima kasih tak lupa penulis haturkan kepada Tuhan YME, Pak Ismail selaku
dosen mata kuliah ini, Pak Abi dan Pak Ridwan selaku dosen yang telah membimbing praktikum
FMS I, yang dalam hal ini telah banyak membantu saya dalam menyelesaikan dan menyusun
laporan ini sedemikian rupa. Kepada teman-teman yang telah membantu saya baik dalam
pengetahuan umum hingga menjadi sumber-sumber referensi bagi saya dalam penyusunan laporan
ini.
Akhir kata, semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak atau
setidak-tidaknya bagi diri saya sendiri sebagai referensi di kemudian hari.

Bandung, 11 Februari 2017

Dina Nurul ‘Aliyyah

i
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ i


DAFTAR ISI ........................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
1.1. Pengertian FMS ....................................................................................................... 1
1.2. Programmable Logic Control (PLC) ....................................................................... 1
1.3. Sistematika Pembuatan Program ............................................................................. 2
1.4. Cara Menggunakan Software GX Developer .......................................................... 3
1.5. Format Pemrograman PLC Mitsubishi .................................................................... 10
1.6. Struktur Instruksi Program ...................................................................................... 10
1.7. Sequential Function Chart (SFC)............................................................................. 10
1.8. Instruksi Dasar Pemrograman PLC Mitsubishi ....................................................... 14
BAB II ISI ............................................................................................................................... 26
2.1. Praktikum 1 ............................................................................................................. 27
- Judul: Traffic Light ............................................................................................... 27
2.2. Praktikum 2 ............................................................................................................. 33
- Judul: Traffic Light + Tombol STOP .................................................................... 33
2.3. Praktikum 3 ............................................................................................................. 42
- Judul: Traffic Light + Tombol STOP + Single/Cycle ........................................... 42
2.4. Praktikum 4 ............................................................................................................. 53
- Judul: Traffic Light + Tombol STOP + Single/Cycle + Step/Auto ...................... 53
2.5. Praktikum 5 ............................................................................................................. 67
- Judul: Plan Distributing Station ............................................................................ 67
BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 91
3.1. Kesimpulan ............................................................................................................ 91
3.2. Saran ...................................................................................................................... 91

ii
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

BAB I
PENDAHULUAN
Sebuah perusahaan harus mempunyai kemampuan merespon berbagai perubahan secara efisien.
Kemampuan respon perusahaan tersebut diantaranya adalah kemampuan memproduksi banyak produk
yang berbeda, memperpendek siklus hidup (life cycle) produk, dan melakukan produksi secara efektif.
Kemampuan respon perusahaan ini akan dapat dicapai oleh perusahaan dengan menerapkan fleksibilitas
manufaktur. Fleksibilitas manufaktur merupakan kemampuan perusahaan untuk merespon secara efektif
perubahan yang terjadi, baik yang terajadi di internal (operasi) perusahaan, maupun di eksternal
lingkungan perusahaan.
1.1. Pengertian FMS
Sistem manufaktur fleksibel atau FMS (Flexible Manufacturing System) adalah sistem
manufaktur yang dapat bereaksi secara fleksibel terhadap perubahan-perubahan. Dua macam
perubahan sistem itu dapat berupa perubahan tipe produk yang akan dihasilkan (machine flexibility),
maupun perubahan urutan proses dalam pembuatan produk tersebut (routing flexibility). Keuntungan
dari penggunaan FMS dalam suatu sistem produksi masal (mass production) adalah kemampuan
fleksibilitasnya yang tinggi baik dalam mengalokasikan waktu dan usaha, sehingga dapat menaikkan
produktifitas dan mutu produk serta menurunkan biaya produksi.
Kebanyakan sistem FMS terdiri dari 3 bagian, yaitu sebuah sistem mesin CNC yang ter-
automasi, satu grup mesin produksi (material handling system) dan robot, serta satu set komputer
sentral (termasuk di dalamnya alat-alat elektronik instrumentasi industri/pabrik, alat pengukuran, dan
sensor). Melalui jaringan komputer pabrik yang mempunyai ciri tersendiri daripada kebanyakan
jaringan komputer perkantoran, semua peralatan dalam FMS ini dapat dikendalikan dan dapat saling
berkomunikasi satu sama lain.

1.2. Programmable Logic Controller (PLC)


Programmable Logic Controller adalah sistem elektronik yang beroperasi secara digital dan
didisain untuk pemakaian di lingkungan industri, dimana sistem ini menggunakan memori yang dapat
diprogram untuk penyimpanan secara internal suatu rangkaian yang menjabarkan logika, urutan,
perwaktuan, pencacahan dan operasi aritmatik untuk mengontrol mesin atau proses melalui modul-
modul I/O digital maupun analog.
Sebuah PLC (kepanjangan dari Programmable Logic Controller) adalah sebuah alat pada
sistem kontrol proses konvensional yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan relai

1
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

agar suatu rangkaian dapat diakatakan lebih sederhana atau lebih mudah untuk digunakan. Pengguna
membuat program untuk mengatur bekerjanya suatu rangkaian (yang umumnya dinamakan diagram
tangga atau ladder diagram maupun list diagram) yang kemudian harus dijalankan oleh PLC yang
bersangkutan.
PLC yang akan digunakan pada praktikum FMS I ini yaitu PLC Mitsubishi FX2CN. PLC ini
termasuk dalam katagori FMS. FMS (Flexible Manufacturing System) adalah sistem manufaktur
yang dapat bereaksi secara fleksibel terhadap perubahan-perubahan. Keuntungan dari penggunaan
FMS dalam suatu sistem produksi masal (mass production) adalah kemampuan fleksibilitasnya yang
tinggi baik dalam mengalokasikan waktu dan usaha, sehingga dapat menaikkan produktifitas dan
mutu produk serta menurunkan biaya produksi.
Terdapat 4 tipe bahasa pemrograman yang bisa digunakan untuk memrogram PLC, meski
tidak semuanya didukung oleh suatu PLC, yaitu antara lain :
1. Bahasa pemrograman Ladder Diagram (LD)
2. Bahasa pemrograman Instruction List (IL)/Statement List (SL)
3. Bahasa pemrograman Sequential Function Chart (SFC)/Grafcet 7
4. Bahasa pemrograman Function Block Diagram (FBD)
Secara teknis, program pada memori PLC yang digunakan untuk mengontrol peralatan ini
dibuat dan dimasukkan dengan menggunakan perangkat pemrograman, yaitu Console programmer
atau menggunakan personal komputer (PC) via perangkat lunak yang menyertainya (support
software). Sebagai contoh, perangkat lunak GX Developer digunakan untuk memprogram PLC
produksi Mitsubishi.

1.3. Sistematika Pembuatan Program


a. Penentuan I/O
Langkah pertama untuk membuat ladder program adalah penentuan alamat input dan ouput. Hal
tersebut dilakukan pertama agar memudahkan dalam membuat program dan juga agar tidak terjadi
kesalahan dalam pengalamatan program yang dapat menjadikan sistem tidak aman.
b. Membuat Diagram Langkah
Langkah selanjutnya adalah membuat diagram langkah. Diagram langkah dibuat sebagai acuan
agar cara kerja ladder sesuai dengan yang dibutuhkan dan bekerja secara sistematis. Diagram
langkah dibuat sesuai dengan I/O yang telah didefinisikan. Diagram langkah juga merupakan
rumusan awal untuk memudahkan dalam pembuatan ladder program.

2
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

c. Programming
Langkah selanjutnya adalah pembuatan programming sesuai dengan I/O dan Diagram Langkah.
Programming dilakukan sesuai dengan intruksi program yang telah diatur dalam PLC Mitsubishi
GX Developer CPU FX2N. Dikarenakan tiap jenis PLC memiliki intruksi yang berbeda-beda
dalam penggunaan simbol walau tetap sama dalam fungsi secara umum.
d. Write Program to PLC
Fungsi Write Program to PLC adalah memindahkan program dari PC ke PLC sehingga PLC dapat
menyimpan dan membaca program yang telah dibuat di PC. Setelah disimpan maka PLC tesebut
dapat mengeksekusi program, sehingga akturator akan bekerja sesuai program. Walaupun koneksi
antara PC dan PLC terputus, PLC tetap akan bisa menjalankan proses sesuai program sebelumnya
yang telah di write.
e. Monitoring
Ketika program telah dieksekusi maka program tersebut dapat dimonitoring. Monitoring berfungsi
untuk melihat fungsi dari setiap perintah yang diberikan. Monitoring juga dapat berfungsi untuk
memonitor jika terdapat kesalahan dalam program yang telah dibuat. Proses pengeditan dapat
dilakukan pada saat monitoring yaitu dengan monitoring : write mode. Mode ini memungkinkan
programmer dapat mengedit langsung program yang telah dibuat pada saat PC sedang terhubung
dengan PLC.

1.4. Cara Menggunakan Software GX Developer


GX Developer adalah nama software PLC yang di gunakan pada merk Mitsubishi. Dibawah
ini cara untuk menggunakan program PLC di GX Developer tersebut.
1. Buka Program GX Developer yang telah diinstal

3
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

Maka akan tampil jendela GX Programmer, sebagai berikut:

2. Pilih Project – New Project

4
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

3. Pilih tipe PLC yang sesuai pastikan memilih FXCPU pada PLC series dan FX2N(C) pada PLC
Type, lalu klik OK

Maka akan muncul tampilan berikut :

4. Klik komponen yang akan digunakan dan beri alamat pada komponen sesuai dengan I/O.

Contoh:

5
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

5. Agar suatu program mudah untuk dipahami maka diberikan comment, dengan cara sebagai berikut
a. Untuk dapat memunculkan jendela comment perlu mengatur dokumentasi terlebih dahulu. Pilih
menu edit, piih documentation, dan pilih comment .

b. Klik dua kali pada komponen, sehingga muncul tampilan berikut

6
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

c. Ketik comment

d. Pilih View dan pilih comment seperti pada gambar

6. Setelah selesai membuat program ladder, sebelum menyimpannya, pilih convert lalu save.

7
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

7. Untuk mengubah program dari format ladder menjadi format list maka klik ikon
Berikut tampilan program dalam format list:

8. Hubungkan PC dengan Hardware PLC (melalui port USB).


Untuk mengkoneksikan PC dengan PLC menggunakan kabel data yang telah disesuaikan dengan
type PLC tersebut, berikut PC telah dilengkapi dengan driver yang sesuai.
Cek Koneksi dengan cara :
- Pilih ‘Online – Transfer Setup’

- Samakan Serial COM PC dengan GX Developer

8
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

9. Untuk memastikan koneksi PC dengan PLC, lakukan “Connection Test” pada jendela Transfer
Setup

10. Setelah serial COM sama dan koneksi berhasil, selanjutnya pilih ‘Online – Write to PLC’

9
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

1.5. Format Pemrograman PLC Mitsubishi

1.6. Struktur Instruksi Program

Name Tipe Fungsi


Device
X Input Terminal input pada PLC (biasa terhubung dengan switch)
Y Output Terminal output pada PLC (biasa digunakan sebagai kontaktor
lampu)
M Relay Memori penyimpanan pada PLC dengan dua keadaan, ON dan
OFF
T Timer Sebuah time relay untuk fungsi waktu delay (ms)
C Counter Sebuah counter
D Data Register Penyimpanan data pada PLC untuk menyimpan data seperti hasil
pengukuran dan hasil dari perhitungan

1.7. Sequential Function Chart (SFC)


Pemrograman dengan SFC memungkinkan user untuk menulis program yang mirip dengan
flowchart. Dengan SFC, program yang besar bisa disusun menjadi program-program kecil.

10
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

Di akhir program diakhiri dengan instruksi RET

11
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

Memilih program yang sesuai :

Menghubungkan percabangan :

Mengaktifkan beberapa STL :

Menggabungkan beberapa STL :

12
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

Modifikasi percabangan :

13
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

1.8. Instruksi Dasar Pemrograman PLC Mitsubishi


a. Starting Logic Operations

b. Outputting the result of a logic operation

 Contoh instruksi LD dan OUT :

Instruksi diatas menghasilkan sinyal sebagai berikut:

Ketika X000 ON maka output Y0 akan ON, apabila X000 OFF maka Y0 pun akan OFF.

14
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

 Contoh instruksi LD dan OUT :

Ketika X000 ON maka output Y0 akan OFF, sebaliknya apabila X000 OFF maka Y0 akan
ON.
c. AND Operations

 Contoh instruksi AND :

15
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

Output Y0 akan ON jika input X0 dan X1 keduanya ON. Jika salah satu input dalam keadaan
OFF, naik X0 ataupun X1 maka output Y0 akan OFF.
 Contoh instruksi ANI :

Output Y0 akan ON jika input X0 ON dan X1 OFF. Jika kedua input dalam keadaan ON maka
Y0 akan OFF.
d. OR Operations

16
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

 Contoh instruksi OR :

Output Y0 akan ON jika salah satu atau kedua inputnya (X0 atau X1) dalam keadaan ON.
 Contoh instruksi ORI :

17
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

Output Y0 akan ON jika X0 ON atau X1 OFF.


e. Block Operations

 Contoh instruksi BLOCK:

f. Pulse Triggered execution of instruction

18
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

 Contoh instruksi Rising Signal pulse :

 Contoh instruksi Rising Signal pulse :

g. Setting and Resetting Devices instruction


Intruksi ini memungkinkan untuk suatu output / memory terus aktif apabila perintah SET aktif
walaupun arus yang masuk hanya sesaat (memory tidak langsung mati saat sumber arus terputus)
dan output / memory tersebut akan off saat RESET aktif.

19
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

 Contoh instruksi Set dan Reset :

h. Storing, Reading, and Deleting operatIon results

 Contoh program :

Program di atas sama dengan program di bawah ini

20
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

i. Generating Pulses

 Contoh intruksi generating pulse :

21
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

j. Master Control Function

 Contoh intruksi MC dan MCR :

k. Inverting the result of an operation

22
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

 Contoh intruksi inverting:

l. Special Relay (Memory/Flag)

m. Timer
Instruksi timer berfungsi sebagai penghitung waktu untuk mengubah kondisi suatu keluaran
ketika nilai penghitung pada timer telah terpenuhi (NO menjadi close dan NC menjadi open).

23
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

 Contoh Timer_1 :

 Contoh Timer_2 :

24
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

n. Counter

25
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

 Contoh Counter :

26
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

BAB II
ISI
2.1. PRAKTIKUM 1
JUDUL : Traffic Light
TUJUAN :
 Mahasiswa dapat mengetahui dan mempelajari mengenai sistem FMS.
 Mampu dan paham mengoperasikan PLC Mitsubishi FX2NC.
 Mahasiswa dapat membuat program PLC Mitsubishi pada GX Developer.
 Mahasiswa dapat merancang program PLC Mitsubishi untuk Traffic Light.
 Mampu dan paham pembuatan program dengan tiga bahasa pemrograman, yaitu:
- Bahasa pemrograman Ladder Diagram (LD)
- Bahasa pemrograman Instruction List (IL)/Statement List (SL)
- Bahasa pemrograman Sequential Function Chart (SFC)/Grafcet 7
PERALATAN YANG DIGUNAKAN:
 Laptop yang telah terpasang software GX Developer.
 Kabel USB to Serial untuk koneksi laptop ke PLC.
 Plan Distribution Sation dan PLC Mitsubishi FX2N(C).
DESKRIPSI :
 Terdapat 3 buah lampu, yaitu lampu hijau, merah, dan kuning, yang difungsikan sebagai
traffic light.
 Terdapat tombol START untuk menjalankan traffic light.
 Saat tombol START ditekan lampu hijau menyala.
 Setelah lampu hijau mati lampu merah menyala.
 Setelah lampu merah mati lampu kuning menyala.
 Lampu kuning mati lampu hijau menyala.
 Begitu seterusnya secara berulang-ulang.
PROSEDUR PRAKTIKUM :
 Buatlah rangkaian ladder pada GX Developer, dengan ketentuan:
a. Ketika tombol START ditekan maka lampu hijau menyala.
b. Lampu merah menyala saat lampu hijau mati.
c. Lampu kuning menyala saat lampu merah mati.
 Dari ketentuan diatas, gunakan komponen sebagai berikut:

27
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

a. Tombol START untuk menyalakan traffic light.


b. 3 Timer untuk mengatur delay lampu.
c. 3 lampu berwarna hijau, merah, dan kuning.
LIST I/O:
 Input : X1 = Tombol Start
 Output : Y13 = Lampu Hijau
Y14 = Lampu Merah
Y15 = Lampu Kuning
TIME CHART:

PROGRAM:
 SFC
M8002
M8002

S0 ZRST S10 S30

X1
X1

S10 H

T1
T1 T1

S20 M

T2
T2 T2

S30 K

T3
T3 T2

28
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

 Instruction List

29
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

 Program Ladder

30
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

HASIL PRAKTIKUM:

(1) (2)

31
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

(3) (4)

(5)
ANALISA:
Langkah pertama yaitu membuat kondisi Awal (S0) yang diaktifkan oleh M8002 saat PLC
dinyalakan Output untuk S0 ialah ZRST S10 S30 yang berarti akan melakukan reset untuk rangkaian
pada S10 sampai S30.
Ketika PB START ditekan maka SET S10 akan aktif, dimana S10 ini akan menghidupkan lampu
hijau (Y13) dan mengaktifkan Timer T1. Ketika Timer T1 aktif maka Timer T1 akan mulai
menghitung selama 1 sekon, setelah 1 sekon kemudian kontaktor Timer T1 normally open berubah
menjadi normally close menyebabkan SET S10 mati sehingga lampu hijau (Y13) dan T1 mati .
Sedangkan SET S20 aktif, dimana S20 ini akan menghidupkan lampu merah (Y14) dan mengaktifkan
Timer T2. Ketika Timer T2 aktif maka Timer T2 akan mulai menghitung selama 1 sekon, setelah 1
sekon kemudian kontaktor Timer T2 normally open berubah menjadi normally close menyebabkan
SET S20 mati sehingga lampu merah (Y14) dan T2 mati . Sedangkan SET S30 aktif, dimana S30 ini
akan menghidupkan lampu kuning (Y15) dan mengaktifkan Timer T3. Ketika Timer T3 aktif maka
Timer T3 akan mulai menghitung selama 1 sekon, setelah 1 sekon kemudian kontaktor Timer T3

32
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

normally open berubah menjadi normally close menyebabkan SET S30 mati sehingga lampu kuning
(Y13) dan T3 mati . Sedangkan SET S10 kembali aktif, begitu seterusnya.

2.2. PRAKTIKUM 2
JUDUL : Traffic Light + Tombol STOP
TUJUAN :
 Mahasiswa dapat mengetahui dan mempelajari mengenai sistem FMS.
 Mampu dan paham mengoperasikan PLC Mitsubishi FX2NC.
 Mahasiswa dapat membuat program PLC Mitsubishi pada GX Developer.
 Mahasiswa dapat merancang program PLC Mitsubishi untuk Traffic Light yang memiliki
tombol STOP.
 Mampu dan paham pembuatan program dengan tiga bahasa pemrograman, yaitu:
- Bahasa pemrograman Ladder Diagram (LD)
- Bahasa pemrograman Instruction List (IL)/Statement List (SL)
- Bahasa pemrograman Sequential Function Chart (SFC)/Grafcet 7
PERALATAN YANG DIGUNAKAN:
 Laptop yang telah terpasang software GX Developer.
 Kabel USB to Serial untuk koneksi laptop ke PLC.
 Plan Distribution Sation dan PLC Mitsubishi FX2N(C).
DESKRIPSI :
 Terdapat 3 buah lampu, yaitu lampu hijau, merah, dan kuning, yang difungsikan sebagai
traffic light.
 Terdapat tombol START untuk menjalankan traffic light.
 Terdapat tombol STOP untuk memberhentikan traffic light.
 Saat tombol START ditekan lampu hijau menyala.
 Setelah lampu hijau mati lampu merah menyala.
 Setelah lampu merah mati lampu kuning menyala.
 Lampu kuning mati lampu hijau menyala.
 Begitu seterusnya secara berulang-ulang, sampai tombol STOP ditekan.
PROSEDUR PRAKTIKUM :
 Buatlah rangkaian ladder pada GX Developer, dengan ketentuan:
a. Ketika tombol START ditekan maka lampu hijau menyala.

33
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

b. Lampu merah menyala saat lampu hijau mati.


c. Lampu kuning menyala saat lampu merah mati.
d. Ketika tombol STOP ditekan maka traffic light akan berhenti.
 Dari ketentuan diatas, gunakan komponen sebagai berikut:
a. Tombol START untuk menyalakan traffic light.
b. Tombol STOP untuk mematikan traffic light.
c. 3 Timer untuk mengatur delay lampu.
d. 3 lampu berwarna hijau, merah, dan kuning.
LIST I/O:
 Input : X1 = Tombol START
X2 = Tombol STOP
 Output : Y13 = Lampu Hijau
Y14 = Lampu Merah
Y15 = Lampu Kuning
TIME CHART:

34
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

PROGRAM:
 SFC

M8002
M8002

S0 ZRST S10 S30

X1
X1

S10 H

T1.M20
T1.M20 T1.M20
T1.M20 T1

S20 M

T2.M20
T2.M20 T2.M20
T2.M20 T2

S30 K

T3.M20
T3.M20 T2

T3.M20
T3.M20

35
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

 Instruction List

36
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

 Program Ladder

37
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

38
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

39
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

HASIL PRAKTIKUM:

(1) (2)

(3) (4)

(5) (6)

40
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

(7)

ANALISA:
Langkah pertama yaitu membuat kondisi 0 (S0) yang diaktifkan oleh sinyal pulse (M8002) saat
PLC dinyalakan Output untuk S0 ialah ZRST S10 S30 yang berarti akan melakukan reset untuk
rangkaian pada S10 sampai S30.
Kemudian ketika tombol STOP (X002) ditekan maka memory M20 sebagai fungsi STOP akan
aktif dan akan non aktif ketika tombol START (X001) ditekan, sub program ini didefinisikan di awal
penulisan program diluar S0 – S30.
Ketika PB START ditekan maka SET S10 akan aktif, dimana S10 ini akan menghidupkan lampu
hijau (Y13) dan mengaktifkan Timer T1. Ketika Timer T1 aktif maka Timer T1 akan mulai
menghitung selama 1 sekon, setelah 1 sekon kemudian kontaktor Timer T1 normally open berubah
menjadi normally close menyebabkan SET S10 mati sehingga lampu hijau (Y13) dan T1 mati .
Sedangkan SET S20 aktif, dimana S20 ini akan menghidupkan lampu merah (Y14) dan mengaktifkan
Timer T2. Ketika Timer T2 aktif maka Timer T2 akan mulai menghitung selama 1 sekon, setelah 1
sekon kemudian kontaktor Timer T2 normally open berubah menjadi normally close menyebabkan
SET S20 mati sehingga lampu merah (Y14) dan T2 mati . Sedangkan SET S30 aktif, dimana S30 ini
akan menghidupkan lampu kuning (Y15) dan mengaktifkan Timer T3. Ketika Timer T3 aktif maka
Timer T3 akan mulai menghitung selama 1 sekon, setelah 1 sekon kemudian kontaktor Timer T3
normally open berubah menjadi normally close menyebabkan SET S30 mati sehingga lampu kuning
(Y13) dan T3 mati . Sedangkan SET S10 kembali aktif, begitu seterusnya sampai tombol STOP
ditekan. Karena apabila tombol STOP (X2) ditekan maka memory M20 akan aktif, sehingga S0 akan
aktif menyebabkan S10 sampai S30 akan direset.

41
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

2.3. PRAKTIKUM 3
JUDUL : Traffic Light + Tombol STOP + Single/Cycle
TUJUAN :
 Mahasiswa dapat mengetahui dan mempelajari mengenai sistem FMS.
 Mampu dan paham mengoperasikan PLC Mitsubishi FX2NC.
 Mahasiswa dapat membuat program PLC Mitsubishi pada GX Developer.
 Mahasiswa dapat merancang program PLC Mitsubishi untuk Traffic Light yang memiliki
tombol STOP serta memiliki siklus single ataupun cycle.
 Mampu dan paham pembuatan program dengan tiga bahasa pemrograman:
- Bahasa pemrograman Ladder Diagram (LD)
- Bahasa pemrograman Instruction List (IL)/Statement List (SL)
- Bahasa pemrograman Sequential Function Chart (SFC)/Grafcet 7
PERALATAN YANG DIGUNAKAN:
 Laptop yang telah terpasang software GX Developer.
 Kabel USB to Serial untuk koneksi laptop ke PLC.
 Plan Distribution Sation dan PLC Mitsubishi FX2N(C).
DESKRIPSI :
 Terdapat 3 buah lampu, yaitu lampu hijau, merah, dan kuning, yang difungsikan sebagai
traffic light.
 Terdapat tombol START untuk menjalankan traffic light.
 Terdapat tombol STOP untuk memberhentikan traffic light.
 Terdapat selector untuk memilih siklus Single atau Cycle
 Saat selector Single aktif dan tombol START ditekan lampu hijau menyala.
 Setelah lampu hijau mati lampu merah menyala.
 Setelah lampu merah mati lampu kuning menyala.
 Setelah lampu kuning mati maka ketiga lampu tidak akan menyala lagi.
 Saat selector Cycle aktif dan tombol START ditekan lampu hijau menyala.
 Setelah lampu hijau mati lampu merah menyala.
 Setelah lampu merah mati lampu kuning menyala.
 Setelah lampu kuning mati lampu hijau menyala.
 Begitu seterusnya sampai tombol STOP ditekan.

42
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

PROSEDUR PRAKTIKUM :
 Buatlah rangkaian ladder pada GX Developer, dengan ketentuan:
a. Ketika tombol START ditekan maka lampu hijau menyala.
b. Lampu merah menyala saat lampu hijau mati.
c. Lampu kuning menyala saat lampu merah mati.
d. Ketika tombol STOP ditekan maka traffic light akan berhenti.
e. Serta memiliki selector untuk memilih siklus Single/Cycle.
 Dari ketentuan diatas, gunakan komponen sebagai berikut:
a. Tombol START untuk menyalakan traffic light.
b. Tombol STOP untuk mematikan traffic light.
c. Selector Single/Cycle untuk memilih siklus.
d. 3 Timer untuk mengatur delay lampu.
e. 3 lampu berwarna hijau, merah, dan kuning.
LIST I/O:
 Input : X1 = Tombol START
X2 = Tombol STOP
X5 = Single/Cycle
 Output : Y13 = Lampu Hijau
Y14 = Lampu Merah
Y15 = Lampu Kuning
TIME CHART:

43
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

PROGRAM
 SFC

M8002
M8002

S0 ZRST S10 S30

X1
X1

S10 H

T1.M20
T1.M20 T1.M20
T1.M20 T1

S20 M

T2.M20
T2.M20 T2.M20
T2.M20 T2

S30 K

T3.M20
T3.M20 T2

T3.M20.X5
T3.M20.X5

T3.M20.X5
T3.M20.X5

44
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

 Instruction List

45
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

46
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

 Program Ladder

47
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

48
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

49
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

HASIL PRAKTIKUM:
 Single

(1) (2)

(3) (4)

(5)

50
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

 Cycle

(1) (2)

(3) (4)

(5) (6)

(7)

51
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

ANALISA:
Langkah pertama yaitu membuat kondisi 0 (S0) yang diaktifkan oleh sinyal pulse (M8002) saat
PLC dinyalakan Output untuk S0 ialah ZRST S10 S30 yang berarti akan melakukan reset untuk
rangkaian pada S10 sampai S30.
Kemudian ketika tombol STOP (X002) ditekan maka memory M20 sebagai fungsi STOP akan
aktif dan akan non aktif ketika tombol START (X001) ditekan, sub program ini didefinisikan di awal
penulisan program diluar S0 – S30.
Ketika Selektor Cycle aktif kemudian PB START (X1) ditekan maka SET S10 akan aktif, dimana
S10 ini akan menghidupkan lampu hijau (Y13) dan mengaktifkan Timer T1. Ketika Timer T1 aktif
maka Timer T1 akan mulai menghitung selama 1 sekon, setelah 1 sekon kemudian kontaktor Timer
T1 normally open berubah menjadi normally close menyebabkan SET S10 mati sehingga lampu hijau
(Y13) dan T1 mati . Sedangkan SET S20 aktif, dimana S20 ini akan menghidupkan lampu merah
(Y14) dan mengaktifkan Timer T2. Ketika Timer T2 aktif maka Timer T2 akan mulai menghitung
selama 1 sekon, setelah 1 sekon kemudian kontaktor Timer T2 normally open berubah menjadi
normally close menyebabkan SET S20 mati sehingga lampu merah (Y14) dan T2 mati . Sedangkan
SET S30 aktif, dimana S30 ini akan menghidupkan lampu kuning (Y15) dan mengaktifkan Timer T3.
Ketika Timer T3 aktif maka Timer T3 akan mulai menghitung selama 1 sekon, setelah 1 sekon
kemudian kontaktor Timer T3 normally open berubah menjadi normally close menyebabkan SET
S30 mati sehingga lampu kuning (Y13) dan T3 mati . Sedangkan SET S10 kembali aktif, begitu
seterusnya sampai tombol STOP ditekan. Karena apabila tombol STOP (X2) ditekan maka memory
M20 akan aktif, sehingga S0 akan aktif menyebabkan S10 sampai S30 akan direset.
Sedangkan ketika selector Single aktif kemudian PB START (X1) ditekan maka SET S10 akan
aktif, dimana S10 ini akan menghidupkan lampu hijau (Y13) dan mengaktifkan Timer T1. Ketika
Timer T1 aktif maka Timer T1 akan mulai menghitung selama 1 sekon, setelah 1 sekon kemudian
kontaktor Timer T1 normally open berubah menjadi normally close menyebabkan SET S10 mati
sehingga lampu hijau (Y13) dan T1 mati . Sedangkan SET S20 aktif, dimana S20 ini akan
menghidupkan lampu merah (Y14) dan mengaktifkan Timer T2. Ketika Timer T2 aktif maka Timer
T2 akan mulai menghitung selama 1 sekon, setelah 1 sekon kemudian kontaktor Timer T2 normally
open berubah menjadi normally close menyebabkan SET S20 mati sehingga lampu merah (Y14) dan
T2 mati . Sedangkan SET S30 aktif, dimana S30 ini akan menghidupkan lampu kuning (Y15) dan
mengaktifkan Timer T3. Ketika Timer T3 aktif maka Timer T3 akan mulai menghitung selama 1
sekon, setelah 1 sekon kemudian kontaktor Timer T3 normally open berubah menjadi normally close
menyebabkan SET S30 mati sehingga lampu kuning (Y13) dan T3 mati . Sedangkan S0 aktif sehingga

52
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

melakukan reset untuk rangkaian pada S10 sampai S30, menyebabkan semua lampu tidak menyala
lagi.
Dapat dilihat pada program STL, saat di State S30 terdapat dua jalur yang menentukan proses
selanjutnya dan kedua jalur tersebut diaktifkan oleh kondisi selektor X5. Sehingga pada program
ladder kontak NO X5 dihubungkan dengan Output S10 (Cycle) dan kontak NC X5 dihubungkan
dengan Output S0 (Single).

2.4. PRAKTIKUM 4
JUDUL : Traffic Light + Tombol STOP + Single/Cycle + STEP/AUTO
TUJUAN :
 Mahasiswa dapat mengetahui dan mempelajari mengenai sistem FMS.
 Mampu dan paham mengoperasikan PLC Mitsubishi FX2NC.
 Mahasiswa dapat membuat program PLC Mitsubishi pada GX Developer.
 Mahasiswa dapat merancang program PLC Mitsubishi untuk Traffic Light yang memiliki
tombol STOP serta memiliki siklus Single ataupun Cycle yang dapat dijalankan secara Auto
ataupun Step.
 Mampu dan paham pembuatan program dengan tiga bahasa pemrograman, yaitu:
- Bahasa pemrograman Ladder Diagram (LD)
- Bahasa pemrograman Instruction List (IL)/Statement List (SL)
- Bahasa pemrograman Sequential Function Chart (SFC)/Grafcet 7
PERALATAN YANG DIGUNAKAN:
 Laptop yang telah terpasang software GX Developer.
 Kabel USB to Serial untuk koneksi laptop ke PLC.
 Plan Distribution Sation dan PLC Mitsubishi FX2N(C).
DESKRIPSI :
 Terdapat 3 buah lampu, yaitu lampu hijau, merah, dan kuning, yang difungsikan sebagai
traffic light.
 Terdapat tombol START untuk menjalankan traffic light.
 Terdapat tombol STOP untuk memberhentikan traffic light.
 Terdapat selector untuk memilih siklus Single atau Cycle.
 Terdapat selector untuk memilih Step atau Auto.
 Saat selector Single aktif dan tombol START ditekan lampu hijau menyala.

53
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

 Setelah lampu hijau mati lampu merah menyala.


 Setelah lampu merah mati lampu kuning menyala.
 Setelah lampu kuning mati maka ketiga lampu tidak akan menyala lagi.
 Saat selector Cycle aktif dan tombol START ditekan lampu hijau menyala.
 Setelah lampu hijau mati lampu merah menyala.
 Setelah lampu merah mati lampu kuning menyala.
 Setelah lampu kuning mati lampu hijau menyala.
 Begitu seterusnya sampai tombol STOP ditekan.
 Jika selector Auto aktif dapat menyalakan lampu hijau, merah, dan kuning bergantian secara
otomatis, dan apabila selector Step yang aktif maka dapat menyalakan lampu hijau dengan
menekan tombol START, lalu untuk menyalakan lampu merah dan mematikan lampu hijau
harus menekan tombol START kembali, dan untuk menyalakan lampu kuning dan
mematikan lampu merah harus menekan tombol START kembali.
PROSEDUR PRAKTIKUM :
 Buatlah rangkaian ladder pada GX Developer, dengan ketentuan:
a. Ketika tombol START ditekan maka lampu hijau menyala.
b. Lampu merah menyala saat lampu hijau mati.
c. Lampu kuning menyala saat lampu merah mati.
d. Ketika tombol STOP ditekan maka traffic light akan berhenti.
e. Memiliki selector untuk memilih siklus Single/Cycle.
f. Serta memiliki selector untuk memilih Step/Auto
 Dari ketentuan diatas, gunakan komponen sebagai berikut:
a. Tombol START untuk menyalakan traffic light.
b. Tombol STOP untuk mematikan traffic light.
c. Selector Single/Cycle untuk memilih siklus.
d. Selector Auto/Step
e. 3 Timer untuk mengatur delay lampu.
f. 3 lampu berwarna hijau, merah, dan kuning.
LIST I/O:
 Input : X1 = Tombol START
X2 = Tombol STOP
X4 = Step/Auto

54
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

X5 = Single/Cycle
 Output : Y13 = Lampu Hijau
Y14 = Lampu Merah
Y15 = Lampu Kuning
TIME CHART:

55
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

PROGRAM:
 SFC

M8002
M8002

S0 ZRST S10 S30

X1
X1
M11
M11
X4
X4

S10 H

T1
T1 M20
M20 T1
T1 M12
M12 T1
M11
M11
M20
M20

S20 M

T2
T2 M20
M20 T2
T2 M13
M13 T2
M12
M12
M20
M20

S30 K

T3
T3 M20
M20 T2
M13
M13

T3
T3 M20
M20 X5
X5

T3 M20 X5
T3 M20 X5
X4
X4

 Instruction List

56
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

57
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

58
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

 Program Ladder

59
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

60
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

61
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

62
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

HASIL PRAKTIKUM:
 Single. Auto

(1) (2)

(3) (4)

(5)

63
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

 Single,Step atau Cycle,Step

(1) (2)

 Cycle,Auto

(1) (2)

(3) (4)

64
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

(5) (6)

(7)
ANALISA:
Langkah pertama yaitu membuat kondisi 0 (S0) yang diaktifkan oleh sinyal pulse (M8002)
saat PLC dinyalakan Output untuk S0 ialah ZRST S10 S30 yang berarti akan melakukan reset untuk
rangkaian pada S10 sampai S30.
Kemudian ketika tombol STOP (X002) ditekan maka memory M20 sebagai fungsi STOP
akan aktif dan akan non aktif ketika tombol START (X001) ditekan, sub program ini didefinisikan
di awal penulisan program diluar S0 – S30.
Ketika Selektor Cycle dan selector Auto aktif kemudian PB START (X1) ditekan maka SET
S10 akan aktif, dimana S10 ini akan menghidupkan lampu hijau (Y13) dan mengaktifkan Timer T1.
Ketika Timer T1 aktif maka Timer T1 akan mulai menghitung selama 1 sekon, setelah 1 sekon
kemudian kontaktor Timer T1 normally open berubah menjadi normally close menyebabkan SET
S10 mati sehingga lampu hijau (Y13) dan T1 mati . Sedangkan SET S20 aktif, dimana S20 ini akan
menghidupkan lampu merah (Y14) dan mengaktifkan Timer T2. Ketika Timer T2 aktif maka Timer
T2 akan mulai menghitung selama 1 sekon, setelah 1 sekon kemudian kontaktor Timer T2 normally
open berubah menjadi normally close menyebabkan SET S20 mati sehingga lampu merah (Y14)

65
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

dan T2 mati . Sedangkan SET S30 aktif, dimana S30 ini akan menghidupkan lampu kuning (Y15)
dan mengaktifkan Timer T3. Ketika Timer T3 aktif maka Timer T3 akan mulai menghitung selama
1 sekon, setelah 1 sekon kemudian kontaktor Timer T3 normally open berubah menjadi normally
close menyebabkan SET S30 mati sehingga lampu kuning (Y13) dan T3 mati . Sedangkan SET S10
kembali aktif, begitu seterusnya sampai tombol STOP ditekan. Karena apabila tombol STOP (X2)
ditekan maka memory M20 akan aktif, sehingga S0 akan aktif menyebabkan S10 sampai S30 akan
direset.
Sedangkan ketika selector Single aktif kemudian PB START (X1) ditekan maka SET S10
akan aktif, dimana S10 ini akan menghidupkan lampu hijau (Y13) dan mengaktifkan Timer T1.
Ketika Timer T1 aktif maka Timer T1 akan mulai menghitung selama 1 sekon, setelah 1 sekon
kemudian kontaktor Timer T1 normally open berubah menjadi normally close menyebabkan SET
S10 mati sehingga lampu hijau (Y13) dan T1 mati . Sedangkan SET S20 aktif, dimana S20 ini akan
menghidupkan lampu merah (Y14) dan mengaktifkan Timer T2. Ketika Timer T2 aktif maka Timer
T2 akan mulai menghitung selama 1 sekon, setelah 1 sekon kemudian kontaktor Timer T2 normally
open berubah menjadi normally close menyebabkan SET S20 mati sehingga lampu merah (Y14)
dan T2 mati . Sedangkan SET S30 aktif, dimana S30 ini akan menghidupkan lampu kuning (Y15)
dan mengaktifkan Timer T3. Ketika Timer T3 aktif maka Timer T3 akan mulai menghitung selama
1 sekon, setelah 1 sekon kemudian kontaktor Timer T3 normally open berubah menjadi normally
close menyebabkan SET S30 mati sehingga lampu kuning (Y13) dan T3 mati . Sedangkan S0 aktif
sehingga melakukan reset untuk rangkaian pada S10 sampai S30, menyebabkan semua lampu tidak
menyala lagi.
Apabila Selector Step aktif dalam keadaan Single maupun Cycle, maka untuk perpindahan
setiap lampunya harus menekan tombol START. Karena ketika selector Step diaktifkan maka
Counter C1 aktif, sub program ini didefinisikan di awal penulisan program diluar S0 – S30. Ketika
menekan tombol START untuk mengaktifkan lampu hijau maka Counter C1 akan menghitung nilai
1, sehingga Memori M11 akan aktif, M11 ini lah yang akan mengaktifkan SET S10, dimana S10 ini
akan menghidupkan lampu hijau (Y13) namun tidak akan mengaktif Timer T1 karena T1 telah
terputus oleh M11. Untuk menyalakan lampu merah dan mematikan lampu hijau maka tombol
START harus ditekan kembali, sehingga Counter C2 akan menghitung nilai 2, menyebabkan
Memori M12 aktif dan M11 mati, M12 ini lah yang akan mengaktifkan SET S20, dimana S20 ini
akan menghidupkan lampu merah (Y14) namun tidak akan mengaktif Timer T2 karena T2 telah
terputus oleh M12. Untuk menyalakan lampu kuning dan mematikan lampu merah maka tombol
START harus ditekan kembali, sehingga Counter C3 akan menghitung nilai 3, menyebabkan

66
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

Memori M13 aktif dan M12 mati, M13 ini lah yang akan mengaktifkan SET S30, dimana S30 ini
akan menghidupkan lampu merah (Y14) namun tidak akan mengaktif Timer T3 karena T3 telah
terputus oleh M12.

2.5. PRAKTIKUM 5
JUDUL : Plan (Distributing Station)
TUJUAN :
 Mahasiswa dapat mengetahui dan mempelajari mengenai sistem FMS.
 Mampu dan paham mengoperasikan PLC Mitsubishi FX2NC
 Mahasiswa dapat membuat program PLC Mitsubishi pada GX Developer.
 Mahasiswa dapat membuat program PLC secara sekuensial dan memperhatikan keamanan
dari fungsi kerja mesin.
 Mahasiswa dapat mengetahui tentang aplikasi sensor.
 Mahasiswa dapat memahami standar operasi manufaktur yang aman.
PERALATAN YANG DIGUNAKAN:
 Laptop yang telah terinstal software GX Developer.
 Kabel USB to Serial untuk koneksi laptop ke PLC.
 Plan Distribution Sation dan PLC Mitsubishi FX2N(C).
DESKRIPSI :

Diberikan sebuah plan yaitu distributing station yang berfungsi untuk mendistribusikan benda
kerja yang dikendalikan dengan PLC Mitsubishi. Terdapat tombol START untuk memulai proses.
Ketika tombol START ditekan silinder A akan mendorong benda kerja (silinder A akan bergerak
maju apabila terdapat benda kerja). Setelah itu terdapat lengan B yang menuju benda kerja, lalu

67
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

vakum yang terdapat pada lengan B akan aktif. Kemudian silinder A akan kembali pada posisi
semula. Lalu lengan B akan membawa benda kerja, setelah itu vakum akan mati. Selain tombol
START terdapat juga tombol EMERGENCY, STOP, RESET, selector Single/Cycle dan selector
Step/Auto. Apabila Selector Auto dan Selector Single aktif maka siklus seperti yang telah dijelaskan
diatas hanya berlangsung 1 kali (hanya untuk memindahkan 1 benda kerja) secara otomatis dengan
menekan satu kali tombol START . Namun apabila Selector Auto dan Selector Cycle aktif maka
siklus seperti yang telah dijelaskan diatas akan berlangsung secara berulang-ulang secara otomatis
sampai benda kerja tidak tersedia atau tombol STOP ditekan. Apabila Selector STEP aktif maka
setiap step yang harus dikerjakan plan tersebut akan terlaksana apabila tombol START ditekan.
Contoh ketika tombol START ditekan maka Silinder A akan mendorong benda kerja, agar Lengan B
menuju benda kerja maka tombol START harus ditekan kembali. Plan Distribution Station dilengkapi
dengan tombol EMERGENCY, tombol ini berfungsi apabila terjadi keadaan darurat. Apabila tombol
ini aktifkan maka lampu Merah akan menyala secara berkedip-kedip. Terdapat tombol STOP yang
berfungsi untuk memberhentikan proses yang sedang berlangsung pada plan tersebut. Apabila tombol
ini diaktifkan maka lampu Merah akan menyala. Selain itu terdapat juga tombol RESET dimana
tombol tersebut hanya dapat berfungsi apabila EMERGENCY diaktifkan kemudian EMERGENCY
dinonaktifkan kembali. Tombol RESET ini berfungsi untuk membuat posisi plan kembali lagi pada
posisi 0. Apabila plan berada pada posisi 0 maka lampu kuning akan menyala. Dan apabila menekan
tombol START maka lampu hijau akan menyala.
PROSEDUR PRAKTIKUM :
 Pelajari penggunaan PLC FX2N(C).
 Pelajari penggunaan program GX Developer.
 Amati dan Pelajari I/O Processing Station.
 Tentukan langkah dan fungsi dari unit distributing station yang diinginkan. Berikut
langkah-langkan dari plan tersebut:
a. Terdapat tombol START, EMERGENCY, STOP, RESET, selector Single/Cycle dan
selector Step/Auto
b. Ketika tombol START ditekan silinder A akan mendorong benda kerja.
c. Terdapat lengan B menuju benda kerja
d. Vakum On
e. Lengan B mengambil benda kerja
f. Vakum Off

68
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

 Membuat program PLC dengan GX Developer.


 Kirim program yang telah di buat ke PLC.
 Jalankan program pada plan Distributing Station.
LIST I/O:
 Input

No PLC I/O Deskripsi

1 X0 Tombol Emergency
2 X1 Tombol START
3 X2 Tombol STOP
4 X3 Tombol RESET
5 X4 Selector STEP/AUTO
6 X5 Selector SINGLE/CYCLE
7 X6 Selector ON/OFF
8 X7 Sensor Silinder Maximal (A+)
9 X10 Sensor Silinder Minimal (A-)
10 X11 Limit Switch benda maximal
11 X12 Sensor benda kerja
12 X13 Sensor lengan menuju benda kerja (B+)
13 X14 Sensor lengan mengambil benda kerja (B-)
14 X15 Sensor Vacum ON

 Output :

No PLC I/O Deskripsi

1 Y3 Silinder Maximal (A+)


2 Y4 Lengan mengambil benda kerja (B-)
6 Y5 Lengan menuju benda kerja (B+)
7 Y6 Vakum ON
8 Y7 Vakum OFF
8 Y13 Lampu Hijau/Lampu start

69
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

9 Y14 Lampu Merah/Lampu Stop


10 Y15 Lampu Kuning/Lampu Reset

TIME CHART:
 Auto Single

 Auto Cycle

 Step

PROGRAM
 Instruction List

70
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

71
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

72
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

73
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

74
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

75
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

 Program Ladder

76
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

77
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

78
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

79
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

80
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

81
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 2

ANALISA:
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
 Sistem prengontrolan dengan elektromekanik yang menggunakan relay-relay mempunyai banyak
kelemahan, diantaranya kontak-kontak yang dipakai mudah aus karena panas / terbakar atau
karena hubung singkat, membutuhkan biaya yang besar saat instalasi, pemeliharaan dan
modifikasi dari sistem yang telah dibuat jika dikemudian hari dipertlukan modifikasi.Dengan
menggunakan PLC hal-hal ini dapat diatasii, karena sistem PLC mengintegrasikan berbagai
macam komponen yang berdiri sendiri menjadi suatu sistem kendali terpadu dan dengan mudah
merenovasi tanpa harus mengganti semua instrumen yang ada
 PLC Mitsubishi FX2CN ini termasuk dalam katagori FMS. FMS (Flexible Manufacturing System)
adalah sistem manufaktur yang dapat bereaksi secara fleksibel terhadap perubahan-perubahan.
Keuntungan dari penggunaan FMS dalam suatu sistem produksi masal (mass production) adalah
kemampuan fleksibilitasnya yang tinggi baik dalam mengalokasikan waktu dan usaha, sehingga
dapat menaikkan produktifitas dan mutu produk serta menurunkan biaya produksi.
 PLC Mitsubishi FX-2N menggunakan software GX Developer sebagai programmernya, banyak
memori-memori spesial dengan fungsi-fungsi khusus terdapat pada internal PLC.
 Pergerakan dari unti FMS haruslah sekuensial, maka dari itu teknik pemrograman PLC yang tepat
sangat dibutuhkan.
 Dengan praktikum FMS ini mahasiswa dapat mensimulasikan proses manufacturing yang aman
dan baik. Maka Plan Distribution Station ini menjadi alat yang tepat untuk pelatihan mahasiswa
membuat program yang nantinya dapat diaplikasikan secara aman.

3.1. Saran
 Plan untuk praktikum sebaiknya diperbanyak, karena apabila plan hanya 1 kami merasa kesulitan
dalam melakukan praktikum. Karena satu plan diperuntukan untuk 10 mahasiswa, sehingga setiap
orangnya hanya diberi waktu sebentar ketika memakai plan padahal setiap orang membutuhkan
waktu yang cukup lama untuk melakukan monitoring program apabila terjadi kesalahan program.
 Ketika tes dilaksanakan setiap mahasiswa diberi soal yang tingkat kesulitannya berbeda - beda,
sebaiknya setiap mahasiswa diberikan soal yang tingkat kesulitannya sama antara mahasiswa yang
satu dengan yang lainnya.

82

Anda mungkin juga menyukai