Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN

SISTEM KENDALI PROSES

OLEH :

NAMA : ZAIDAN NAUFAL


NIM : 2211201016

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

CIMAHI
2023

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebutuhan akan air layak pakai dirasakan semakin bertambah, dimana seiring dengan
perkembangan jaman keberadaan akan air layak pakai akan semakin berkurang.
Otomasi sistem penyaringan air dengan menggunakan PLC (Programable Logic
Controller) berfungsi untuk memeriksa keadaan kondisi air dan mendaur ulang air
tersebut dengan bantuan filter, agar menjadi air yang layak untuk dipakai. PLC
sepenuhnya mengendalikan operasi kerja dari sistem yang memiliki proses
penyaringan dan pemeriksaan. Penjernihan air merujuk ke sejumlah proses yang
dijalankan demi membuat air dapat diterima untuk penggunaan akhir tertentu.
Ini mencakup penggunaan seperti air minum, proses industri, medis dan banyak
penggunaan lain.

Tujuan semua proses penjernihan air adalah menghilangkan pencemaran yang ada
dalam air atau mengurangi kadarnya agar air menjadi layak untuk penggunaan
akhirnya. Tetapi terkadang kita mengalami kesulitan mendapatkan air bersih,
terutama saat musim kemarau disaat air sumur mulai berubah warna atau berbau.
Sekalipun air sumur atau sumber air lainnya yang kita miliki mulai menjadi keruh,
kotor ataupun berbau, selama kuantitasnya masih banyak kita masih dapat
berupaya merubah/menjernihkan air keruh/kotor tersebut menjadi air bersih yang
layak pakai. Ada berbagai macam cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk
mendapatkan air bersih, dan cara yang paling mudah dan paling umum digunakan
adalah dengan membuat penjernih air atau saringan air sederhana. Dalam kendali
sistem penjernihan air menggunakan PLC (Programmable Logic Controller).
Dengan program yang disimpan dalam memori PLC, dalam eksekusinya, PLC
dapat memonitor keadaan sistem melalui sinyal dari peralatan input, kemudian
didasarkan atas logika program menentukan rangkaian aksi pengendalian peralatan
output luar.

BAB II TEORI PENUNJANG

2.1 Teori Dasar

2.1.1 Programmable Logic Control (PLC)

Programmable Logic Control merupakan suatu bentuk khusus pengontrol berbasis


microprocessor yang memanfaatkan memori yang dapat diprogram untuk menyimpan
instruksi – instruksi dan untuk mengimplementasikan fungsi – fungsi semisal logika,
sequencing, pewaktuan (timing), pencacahan (counting) dan aritmatika guna
mengontrol mesin-mesin dan proses - proses serta dirancang untuk dioperasikan oleh
para insinyur yang hanya memiliki sedikit pengetahuan mengenai komputer dan
bahasa pemrograman . Sebagian besar industri telah menerapkan sistem otomatis
dalam proses produksi. Pada umumnya sistem otomatis yang diterapkan terdiri atas
dua metode yaitu otomatisasi berbasis kontrol relay dan otomatisasi berbasis
Programmable Logic Control (PLC). Otomatisasi berbasis relay banyak digunakan
pada mesinmesin yang memiliki urutan-urutan (sekuens) yang sederhana, sedangkan
otomatisasi PLC dapat memiliki sekuens yang lebih kompleks dari relay. Otomatisasi
berbasis PLC dapat diintegrasikan dengan sistem monitoring. Sistem monitoring
berbasis PLC adalah suatu sistem yang berguna untuk mengontrol proses suatu kerja
tertentu., dimana parameter atau inputan data diambil dan diolah oleh Personal
Computer (PC) dan melalui sebuah program tertentu. Sesuai namanya, PLC dapat
dengan mudah diprogram ulang. Keunggulan PLC dibandingkan dengan sistem
konvensional antara lain :
 Relatif mudah untuk melakukan perubahan pada strategi kendali yang akan
diterapkan, karena logika kendali yang digunakan diwujudkan dalam bentuk
perangkat lunak.
 Jumlah relay yang diperlukan dapat dikurangi sesuai dengan jumlah input
maupun output yang diperlukan. Lebih mudah untuk proses instalasinya
karena pengkabelan lebih sederhana.
 Lebih mudah dalam menemukan kesalahan dan kerusakan, karena memiliki
fasilitas self – diagnosis.
 Tahan terhadap temperature tinggi, tekanan tinggi dan kelembaban yang
tinggi apabila dipakai secara terus - menerus, dan ini banyak di jumpai
padalingkungan industri.

2.1.2 CX-Omron

CX Omron adalah perangkat lunak (software) yang dikembangkan oleh perusahaan


Omron Corporation. Ini adalah salah satu lingkungan pengembangan terintegrasi
(Integrated Development Environment/IDE) yang dirancang khusus untuk
pengembangan program-program yang menggunakan perangkat keras (hardware)
buatan Omron, seperti PLC (Programmable Logic Controller), HMI (Human
Machine Interface), dan perangkat-perangkat otomasi industri lainnya.

CX Omron menyediakan berbagai alat dan fitur yang memudahkan para pengembang
dalam membuat, menguji, dan memelihara program-program otomasi industri.
Berikut adalah beberapa komponen utama dan fitur-fitur penting dari CX Omron:

1. CX-Programmer: Modul ini digunakan untuk membuat, mengedit, dan


mengelola program-program PLC. Ini memungkinkan pengembang untuk
membuat logika kontrol, menetapkan variabel, menambahkan instruksi-
instruksi otomasi, dan menguji program sebelum diimplementasikan di
lapangan.
2. CX-Designer: Modul ini digunakan untuk membuat antarmuka pengguna
(user interface) untuk panel HMI. Pengembang dapat mendesain tampilan
grafis, tombol-tombol kontrol, alarm, dan elemen-elemen lainnya yang
diperlukan untuk berinteraksi dengan sistem otomasi.

3. CX-Simulator: Fitur ini memungkinkan pengembang untuk menguji program


PLC tanpa perlu menghubungkannya ke perangkat keras fisik. Dengan
menggunakan simulasi, pengembang dapat memeriksa dan memvalidasi
logika kontrol sebelum mengimplementasikannya di lapangan.

4. CX-Integrator: Modul ini memungkinkan pengembang untuk


mengintegrasikan program PLC dan HMI secara harmonis. Ini
memungkinkan transfer data yang mulus antara dua perangkat keras dan
memastikan konsistensi antara logika kontrol dan antarmuka pengguna.

5. CX-Process Tool: Modul ini menyediakan alat bantu untuk analisis dan
pemantauan proses. Pengembang dapat menggunakan alat ini untuk
memvisualisasikan data proses secara real-time, melakukan analisis performa,
dan memantau kinerja sistem secara keseluruhan.

6. CX-Server: Modul ini memungkinkan akses ke data dan kontrol perangkat


keras Omron melalui jaringan. Ini memungkinkan pengembang untuk
menghubungkan perangkat-perangkat otomasi industri dengan sistem
komputer lainnya dan memfasilitasi komunikasi data yang efisien.

7. CX-Drive: Modul ini digunakan untuk pengaturan dan pemrograman


pengendali motor (motor controller). Ini memungkinkan pengembang untuk
mengatur parameter pengendalian motor dan memastikan operasi yang efisien
dan aman.

CX Omron dirancang untuk menyederhanakan dan mempercepat proses


pengembangan sistem otomasi industri. Dengan menyediakan berbagai modul dan
fitur-fitur yang terintegrasi, CX Omron memungkinkan pengembang untuk bekerja
dalam satu lingkungan yang koheren dan efisien, mengurangi waktu dan upaya yang
diperlukan untuk mengembangkan dan memelihara sistem otomasi.

2.1.3 CX-Programmer

CX-Programmer adalah modul dalam perangkat lunak CX Omron yang digunakan


untuk membuat, mengedit, dan mengelola program-program PLC (Programmable
Logic Controller). Ini menyediakan lingkungan pengembangan yang terintegrasi
untuk mengembangkan logika kontrol yang diperlukan untuk mengendalikan sistem
otomasi industri.

Berikut ini adalah penjelasan lebih rinci tentang fitur dan fungsionalitas utama dari
CX-Programmer:

 Lingkungan Pengembangan Terintegrasi: CX-Programmer menyediakan


antarmuka pengembangan yang intuitif dan terintegrasi. Ini memungkinkan
pengembang untuk mengakses berbagai alat dan fitur yang diperlukan untuk
mengembangkan program PLC dalam satu tempat, seperti pengeditan logika
kontrol, pengaturan variabel, pengujian program, dan pemantauan status PLC.

 Editor Logika Kontrol: CX-Programmer menyediakan editor logika kontrol


yang kuat dan serbaguna. Pengembang dapat menggunakan editor ini untuk
membuat dan mengedit program PLC menggunakan berbagai instruksi
otomasi yang tersedia. Ini termasuk instruksi logika dasar (AND, OR, NOT),
instruksi pemrosesan numerik, instruksi pemrosesan string, instruksi
komunikasi, instruksi timer, instruksi counter, dan banyak lagi.

 Manajemen Proyek: CX-Programmer memungkinkan pengembang untuk


mengorganisir program-program PLC mereka dalam struktur proyek. Ini
memfasilitasi manajemen yang mudah dari program-program yang berbeda,
termasuk kemampuan untuk membuat, membuka, menyimpan, dan menutup
proyek dengan mudah.

 Pengaturan Variabel: Modul ini memungkinkan pengembang untuk mengatur


dan mengelola variabel yang digunakan dalam program PLC. Pengembang
dapat menetapkan tipe data variabel, mengatur batas nilai, dan memberikan
nama yang deskriptif untuk memudahkan pemahaman dan pemeliharaan
program.

 Pengujian dan Debugging: CX-Programmer menyediakan alat pengujian dan


debugging yang komprehensif. Pengembang dapat menjalankan program
dalam mode simulasi atau dengan terhubung langsung ke PLC fisik untuk
memverifikasi logika kontrol, memantau variabel, dan mengidentifikasi dan
memperbaiki kesalahan atau bug.

 Manajemen Memori: CX-Programmer memungkinkan pengembang untuk


mengatur penggunaan memori PLC dengan efisien. Ini mencakup alokasi
memori untuk variabel, konfigurasi memori I/O, pengaturan alamat I/O, dan
manajemen memori program.

 Fitur-fitur Tambahan: CX-Programmer juga menyediakan berbagai fitur


tambahan yang berguna, seperti pemrograman batch, pemrograman berbasis
fungsi, kemampuan import dan ekspor program, manajemen program khusus,
penanganan pengecualian, dan dukungan bahasa yang luas.

CX-Programmer memberikan lingkungan pengembangan yang lengkap dan terpadu


untuk pengembangan program PLC. Dengan alat dan fitur-fitur yang tersedia,
pengembang dapat dengan mudah membuat, mengedit, dan memelihara logika
kontrol untuk mengendalikan sistem otomasi.
Gambar 2.1 Software CX-Programmer

2.1.4 CX-Designer

Sistem CX-Designer adalah modul dalam perangkat lunak CX Omron yang


digunakan untuk merancang antarmuka pengguna (HMI - Human Machine Interface)
untuk sistem otomasi industri. Ini menyediakan alat dan fitur yang diperlukan untuk
membuat tampilan grafis yang intuitif dan interaktif untuk berinteraksi dengan
perangkat keras yang terhubung.

Berikut adalah penjelasan lebih rinci tentang fitur dan fungsionalitas utama dari CX-
Designer:

 Lingkungan Pengembangan Terintegrasi: CX-Designer menyediakan


lingkungan pengembangan terintegrasi yang memungkinkan pengembang
untuk merancang antarmuka pengguna dengan mudah. Dalam lingkungan ini,
pengembang memiliki akses ke berbagai alat dan fitur, seperti editor tampilan
grafis, pemilih objek, pengaturan sifat objek, dan fitur animasi.

 Editor Tampilan Grafis: CX-Designer menyediakan editor tampilan grafis


yang intuitif. Pengembang dapat membuat tampilan layar menggunakan
berbagai elemen grafis, seperti tombol, lampu indikator, ikon, teks, gambar,
grafik, dan elemen-elemen lainnya. Ini memungkinkan pengembang untuk
membuat tampilan yang menarik dan mudah dimengerti bagi operator.

 Objek yang Disesuaikan: CX-Designer menyediakan kumpulan objek yang


dapat disesuaikan sesuai kebutuhan. Pengembang dapat memilih objek-objek
ini dan menempatkannya di layar, mengatur properti dan perilaku mereka, dan
menghubungkannya dengan logika kontrol yang relevan. Hal ini
memungkinkan pengembang untuk membuat antarmuka yang sesuai dengan
kebutuhan spesifik aplikasi mereka.

 Pengaturan Sifat Objek: CX-Designer memungkinkan pengembang untuk


mengatur berbagai sifat objek, seperti ukuran, posisi, warna, font, dan
tampilan lainnya. Ini memungkinkan pengembang untuk mengatur
penampilan visual objek sesuai preferensi dan kebutuhan desain.

 Fitur Animasi: CX-Designer menyediakan berbagai fitur animasi untuk


membuat antarmuka pengguna yang lebih menarik dan informatif.
Pengembang dapat membuat animasi seperti perubahan warna, pergerakan
objek, efek transisi, dan animasi berbasis waktu lainnya. Ini membantu
meningkatkan pengalaman pengguna dan memudahkan pemahaman informasi
yang ditampilkan di layar.

 Pengujian Simulasi: CX-Designer memungkinkan pengembang untuk


menguji antarmuka pengguna mereka dalam mode simulasi sebelum
diimplementasikan ke perangkat keras. Ini memungkinkan pengembang untuk
memeriksa interaksi antara objek-objek, menguji fungsionalitas tombol dan
kontrol, serta memastikan tampilan yang sesuai sebelum mengirimkannya ke
lapangan.

 Integrasi dengan CX-Programmer: CX-Designer terintegrasi dengan modul


CX-Programmer, memungkinkan pengembang untuk dengan mudah
menghubungkan antarmuka pengguna dengan program logika kontrol yang
terkait. Hal ini memastikan konsistensi dan sinkronisasi antara antarmuka
pengguna dan perilaku otomasi yang dikendalikan.

 Kompatibilitas dengan Perangkat Omron: CX-Designer kompatibel dengan


berbagai perangkat keras Omron, termasuk panel HMI dan monitor operasi
yang didukung. Ini memungkinkan pengembang untuk merancang antarmuka
pengguna yang sesuai dengan spesifikasi perangkat keras yang digunakan
dalam sistem otomasi.

 Manajemen Proyek: CX-Designer memungkinkan pengembang untuk


mengatur proyek-proyek desain mereka dengan mudah. Ini mencakup
kemampuan untuk membuat, membuka, menyimpan, dan menutup proyek,
serta mengatur sumber daya proyek seperti gambar, ikon, dan elemen desain
lainnya.

 Kemampuan Bahasa yang Luas: CX-Designer mendukung berbagai bahasa


internasional, memungkinkan pengembang untuk membuat antarmuka
pengguna multibahasa yang dapat disesuaikan dengan preferensi pengguna.
Ini sangat penting dalam lingkungan industri yang multinasional atau dalam
aplikasi yang membutuhkan dukungan bahasa yang beragam.

CX-Designer adalah alat yang kuat untuk merancang antarmuka pengguna yang
intuitif dan menarik untuk sistem otomasi industri. Dengan alat dan fitur-fitur yang
tersedia, pengembang dapat dengan mudah membuat tampilan grafis yang sesuai
dengan kebutuhan dan preferensi aplikasi, meningkatkan pengalaman pengguna, dan
memudahkan interaksi dengan sistem otomasi.
Gambar 2.2 Tampilan Awal Pada Software CX-Designer

BAB III PROSEDUR KERJA

3.1 Alat dan Bahan

1. Software CX-Programmer
2. Software CX-Designer

3.2 Langkah –Langkah

1. Membuat lader diagram pada CX-Programmer


2. Setelah semuanya sudah dibuat dengan benar,kemudian kita run
3. Selanjutnya membuka CX-Designer dan membuat seperti yang terdapat gambar
berikut :

BAB IV HASIL PERCOBAAN


4.1 Hasil Percobaan

Gambar 4.1 hasil program pada CX-Programmer setelah di run

Gambar 4.2 hasil pada test mode

BAB V KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
1. CX Programmer adalah perangkat lunak pemrograman yang
dikembangkan oleh Omron Corporation untuk mengatur dan
mengendalikan perangkat kontrol otomatis. Dengan menggunakan CX
Programmer, pengguna dapat membuat, mengedit, dan mengunggah
program ke perangkat kontrol Otomasi Industri Omron.
2. CX Designer mendukung berbagai model panel HMI Omron,
memungkinkan pengguna untuk dengan mudah mengintegrasikan
elemen-elemen desain ke dalam perangkat keras yang sesuai. Selain itu,
perangkat lunak ini juga menyediakan berbagai fungsi pemantauan dan
debugging yang memungkinkan pengguna untuk menguji dan
memvalidasi antarmuka sebelum mengimplementasikannya.
3. Dengan menggunakan PLC, proses pengolahan air dapat diotomatisasi
dan dikendalikan dengan presisi. PLC dapat digunakan untuk
mengendalikan pompa, katup, sensor, dosing system, dan berbagai
perangkat lainnya yang terlibat dalam proses pengolahan air. Hal ini
memungkinkan sistem pengolahan air bekerja secara otomatis,
mengurangi ketergantungan pada intervensi manual dan meminimalkan
risiko kesalahan manusia. Dengan adanya PLC, pengolahan air menjadi
lebih efisien dan terkontrol dengan baik. PLC memungkinkan
pengoperasian yang terus-menerus, peningkatan keandalan sistem,
penghematan energi, dan pengurangan biaya pemeliharaan. Selain itu,
PLC juga memberikan fleksibilitas dalam mengubah dan memperbaiki
proses pengolahan air sesuai kebutuhan, tanpa mengganggu operasi
keseluruhan sistem.

Anda mungkin juga menyukai