OLEH :
FAKULTAS TEKNIK
CIMAHI
2023
BAB I PENDAHULUAN
Kebutuhan akan air layak pakai dirasakan semakin bertambah, dimana seiring dengan
perkembangan jaman keberadaan akan air layak pakai akan semakin berkurang.
Otomasi sistem penyaringan air dengan menggunakan PLC (Programable Logic
Controller) berfungsi untuk memeriksa keadaan kondisi air dan mendaur ulang air
tersebut dengan bantuan filter, agar menjadi air yang layak untuk dipakai. PLC
sepenuhnya mengendalikan operasi kerja dari sistem yang memiliki proses
penyaringan dan pemeriksaan. Penjernihan air merujuk ke sejumlah proses yang
dijalankan demi membuat air dapat diterima untuk penggunaan akhir tertentu.
Ini mencakup penggunaan seperti air minum, proses industri, medis dan banyak
penggunaan lain.
Tujuan semua proses penjernihan air adalah menghilangkan pencemaran yang ada
dalam air atau mengurangi kadarnya agar air menjadi layak untuk penggunaan
akhirnya. Tetapi terkadang kita mengalami kesulitan mendapatkan air bersih,
terutama saat musim kemarau disaat air sumur mulai berubah warna atau berbau.
Sekalipun air sumur atau sumber air lainnya yang kita miliki mulai menjadi keruh,
kotor ataupun berbau, selama kuantitasnya masih banyak kita masih dapat
berupaya merubah/menjernihkan air keruh/kotor tersebut menjadi air bersih yang
layak pakai. Ada berbagai macam cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk
mendapatkan air bersih, dan cara yang paling mudah dan paling umum digunakan
adalah dengan membuat penjernih air atau saringan air sederhana. Dalam kendali
sistem penjernihan air menggunakan PLC (Programmable Logic Controller).
Dengan program yang disimpan dalam memori PLC, dalam eksekusinya, PLC
dapat memonitor keadaan sistem melalui sinyal dari peralatan input, kemudian
didasarkan atas logika program menentukan rangkaian aksi pengendalian peralatan
output luar.
2.1.2 CX-Omron
CX Omron menyediakan berbagai alat dan fitur yang memudahkan para pengembang
dalam membuat, menguji, dan memelihara program-program otomasi industri.
Berikut adalah beberapa komponen utama dan fitur-fitur penting dari CX Omron:
5. CX-Process Tool: Modul ini menyediakan alat bantu untuk analisis dan
pemantauan proses. Pengembang dapat menggunakan alat ini untuk
memvisualisasikan data proses secara real-time, melakukan analisis performa,
dan memantau kinerja sistem secara keseluruhan.
2.1.3 CX-Programmer
Berikut ini adalah penjelasan lebih rinci tentang fitur dan fungsionalitas utama dari
CX-Programmer:
2.1.4 CX-Designer
Berikut adalah penjelasan lebih rinci tentang fitur dan fungsionalitas utama dari CX-
Designer:
CX-Designer adalah alat yang kuat untuk merancang antarmuka pengguna yang
intuitif dan menarik untuk sistem otomasi industri. Dengan alat dan fitur-fitur yang
tersedia, pengembang dapat dengan mudah membuat tampilan grafis yang sesuai
dengan kebutuhan dan preferensi aplikasi, meningkatkan pengalaman pengguna, dan
memudahkan interaksi dengan sistem otomasi.
Gambar 2.2 Tampilan Awal Pada Software CX-Designer
1. Software CX-Programmer
2. Software CX-Designer
BAB V KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
1. CX Programmer adalah perangkat lunak pemrograman yang
dikembangkan oleh Omron Corporation untuk mengatur dan
mengendalikan perangkat kontrol otomatis. Dengan menggunakan CX
Programmer, pengguna dapat membuat, mengedit, dan mengunggah
program ke perangkat kontrol Otomasi Industri Omron.
2. CX Designer mendukung berbagai model panel HMI Omron,
memungkinkan pengguna untuk dengan mudah mengintegrasikan
elemen-elemen desain ke dalam perangkat keras yang sesuai. Selain itu,
perangkat lunak ini juga menyediakan berbagai fungsi pemantauan dan
debugging yang memungkinkan pengguna untuk menguji dan
memvalidasi antarmuka sebelum mengimplementasikannya.
3. Dengan menggunakan PLC, proses pengolahan air dapat diotomatisasi
dan dikendalikan dengan presisi. PLC dapat digunakan untuk
mengendalikan pompa, katup, sensor, dosing system, dan berbagai
perangkat lainnya yang terlibat dalam proses pengolahan air. Hal ini
memungkinkan sistem pengolahan air bekerja secara otomatis,
mengurangi ketergantungan pada intervensi manual dan meminimalkan
risiko kesalahan manusia. Dengan adanya PLC, pengolahan air menjadi
lebih efisien dan terkontrol dengan baik. PLC memungkinkan
pengoperasian yang terus-menerus, peningkatan keandalan sistem,
penghematan energi, dan pengurangan biaya pemeliharaan. Selain itu,
PLC juga memberikan fleksibilitas dalam mengubah dan memperbaiki
proses pengolahan air sesuai kebutuhan, tanpa mengganggu operasi
keseluruhan sistem.