Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN RESMIPRAKTIKUM GETARAN P-3

GROUND VIBRATION

Disusun Oleh :
FRELY NOVIANTI RAHAYU NRP. 2413 100 105

Asisten :
DHIAS PRATAMA LAZUARFY NRP. 2412 100 022

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK FISIKA


JURUSAN TEKNIK FISIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2015
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM GETARAN P-3

GROUND VIBRATION

Disusun Oleh :
FRELY NOVIANTI RAHAYU NRP. 2413 100 105

Asisten :
DHIAS PRATAMA LAZUARFY NRP. 2412 100 022

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK FISIKA


JURUSAN TEKNIK FISIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2015

i
ABSTRAK

Ground vibration adalah gelombang yang bergerak di dalam


tanah disebabkan oleh adanya sumber energi. Dalam laporan
ini terdapat percobaan untuk mengetahui pengaruh sumber
getaran terhadap struktur tanah dan mencari nilai koefisien
redaman ground vibration. Berdasarkan hasil percobaan
diperoleh dua nilai koefisien redaman ground vibration yaitu
α1,2 sebesar 3,4588219, α1,3 sebesar 5,4174439 dan α2,3 sebesar
7,3760659. Dari percobaan juga diketahui bahwa ground yang
digunakan tidak baik untuk meredam sumber getar karena
memiliki nilai koefisien redam jauh dari 1.

Kata kunci : Koefisien redaman, ground vibration, sumber


getar

ii
ABSTRACT

Ground vibration is a wave that moves in the soil caused


by the energy source. In this report there is an
experiment to determine the effect of vibration source to
the soil structure and search for ground vibration
damping coefficient. Based on the experimental results
obtained by two ground vibration damping coefficient
α1,2is 3,4588219, α1,3 is 5,4174439 and α2,3 is 7,3760659.
From the experiment is known that the ground is not good
ground because the daping coefficient is more than 1.

Keywords : Damping ratio, ground vibration, vibrating source

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas


berkat dan karunia-Nya sehingga Laporan Resmi Praktikum
Getaran ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Dalam kesempatan kali ini penyusun mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Dosen pengajar mata kuliah Getaran.
2. Asisten Laboratorium Vibrasi.
3. Rekan-rekan mahasiswa Teknik Fisika.
Penyusun menyadari masih terdapat kekurangan
dalam pembuatan laporan ini baik dari segi materi maupun
penyajian. Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun.
Akhir kata penyusun berharap semoga laporan ini
bermanfaat bagi penyusun sendiri khususnya dan pembaca
pada umumnya.

Surabaya, 10 Desember 2015

Penulis

iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................. i
ABSTRAK ...............................................................................ii
ABSTRACT ..............................................................................iii
KATA PENGANTAR ............................................................ iv
DAFTAR ISI ............................................................................ v
DAFTAR GAMBAR .............................................................. vi
DAFTAR TABEL ..................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................... 1
1.3 Tujuan ............................................................................ 1
1.4 Sistematika Laporan ..... Error! Bookmark not defined.
BAB II DASAR TEORI........................................................... 3
2.1 Ground Vibration ........................................................... 3
2.2 Kriteria Standar Getran .................................................. 4
2.3 Kegunaan Tiang Pancang ............................................... 4
2.4 Koefisien Redaman.........................................................6
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM ................................ 9
3.1 Peralatan dan Bahan ....................................................... 9
3.2 Prosedur Percobaan ........................................................ 9
BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN .............. 11
4.1 Analisa Data ................................................................. 11
4.2 Pembahasan ................................................................ 112
BAB V PENUTUP ............................................................... 163
5.1 Kesimpulan ................ Error! Bookmark not defined.3
5.2 Saran........................... Error! Bookmark not defined.3
DAFTAR PUSTAKA .......................................................... 165
LAMPIRAN ........................................................................... 19

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kurva Baku getaran untuk kenyaman dan


kesehatan…………………………………..5
Gambar 3. 1Skema pengambilan data praktikum……….10

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Baku Getaran untuk Kenyamanan dan kesehatan…5


Tabel 4. 1 Hasil percobaan …………………………………11
Tabel 4.2 Nilai Redaman……………………………………11

vii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada era saat ini pengembangan dalam pembangunan dan
infrastruktur mengalami peningkatan yang cukup pesat, hal ini
dikarenakan dalam aplikasi dan ilmu bidang ini sangat
berperan penting, salah satu bidang ilmu yang digunakan
dalam penerapan pembangunan dan infrastruktur yaitu tentang
penelitian ground vibration. Dimana dalam bidang ilmu ini
menerapkan tentang bagaimana menangani dan memberikan
rekomendasi perhitungan dalam memperkirakan gejala akibat
perambatan vibrasi yang dihasilkan dalam pembangunan,
sehingga memiliki tingkat keamanan yang tinggi ketika
diterapkan, misalkan diterapkan pada kontruksi gedung, jalan
raya, rel kereta api, dll. Maka dari itu perlu adanya analisa
ground vibration pada semua hal tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah pada praktikum kali ini ialah
sebagai berikut.
a. Bagaimana pengaruh sumber getaran terhadap struktur
ground?
b. Bagaimanacara memperoleh nilai koefisien redaman
pada ground ?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari
praktikum kali ini adalah sebagai berikut.
a. Menganalisa pengaruh sumber getaran terhadap
struktur ground.
b. Memperoleh nilai koefisien redaman pada ground.

1
2

1.4 Sistematika Laporan


Makalah ini terdiri dari lima bab. Bab I yaitu
Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah,rumusan
masalah, tujuan percobaan, dan sistematika laporan.
Sedangkan Bab II adalah Dasar Teori yang menunjang
percobaan.Bab III menjelaskan tentang Metodologi percobaan
yang berisi peralatan dan prosedur percobaan. Selanjutnya,
Bab IV merupakan Analisa Data dan Pembahasan Percobaan.
Serta Bab V yang terdiri atas Kesimpulan dan Saran.
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Ground Vibration


Getaran Tanah (Ground Vibration) adalah gerakan bumi
yang terjadi akibat perambatan gelombang seismik di bawah
tanah. Kegiatan peledakan selalu menghasilkan gelombang
sismik. Tujuan peledakan umumnya untuk memecahkan
batuan. Kegiatan ini membutuhkan sejumlah energi yang
cukup sehingga melebihi atau melampaui kekuatan batuan
atau melampaui batas elastis batuan.
Tingkat getaran dipengaruhi oleh 2 faktor utama yaitu :
Jumlah bahan peledak / waktu tunda (Charge Weight Per
Delay), Jarak Pengukuran. Semakin banyak bahan peledak
maka semakin tinggi nilai kecepatan partikel puncak,dan
semakin jauh jarak pengukuran peledakan maka semakin
rendah nilai partikel puncak. Dengan menggunakan uji
berbagai scale distance disuatu daerah maka akan diperoleh
persamaan yang akan digunakan untuk memperkirakan tingkat
getaran yang akan terjadi.
Dalam teori getaran ada tiga macam gelombang yaitu:
a. Gelombang tekan (compressive wave) adalah gelombang
yang menghasilkan pemadatan dan pemuaian pada daerah
yang sama dengan arah perambatan gelombang.
b. Gelombang geser (shear wave) adalah gelombang yang
melintang (transversal) yang bergerak tegak lurus pada arah
perambatan gelombang.
c. Gelombang permukaan (surface wave) adalah gelombang
yang merambat diatas permukaan batuan tetapi tidak
menembus batuan. Ketiga jenis gelombang getar tersebut
dapat dikelompokkan dalam gelombang badan dan
gelombang permukaan. Gelombang badan merambat
melalui tubuh dari batuan atau tanah. Salah satu jenis
gelombang badan adalah P-Waves yang menyebabkan
tekanan pada arah perambatan gelombang.

3
4

Getaran tanah (ground vibration) terjadi pada daerah


elastis. Pada daerah ini tegangan yang diterima material lebih
kecil dari kuat tarik material sehingga hanya menyebabkan
perubahan bentuk dan volume. Sesuai dengan sifat elastis
material maka bentuk dan volume akan kembali pada keadaan
semula setelah tidak ada tegangan yang bekerja. Ground
vibration dapat diprediksi dengan menggunakan teori yang
dikemukakan oleh George Berta (1990).
Getaran bukanlah fenomena harmonik sederhana, tetapi
hasil dari variasi komponen dengan berbagai jenis frekuensi.
Frekuensi getaran tergantung terutama pada karakteristik
batuan baik pada titik ledakan dan di lokasi merekam
getarannya dan itu juga tergantung pada jarak dari titik
peledakan. Dalam tanah tidak dikonsolidasi (terutama jika
mengandung air) dapat menghasilkan getaran dengan
frekuensi rendah . Sedangkan dalam batuan kompak getaran
frekuensi tinggi yang dihasilkan. Frekuensi getaran menjadi
semakin rendah terutama karena lapisan tanah menyerap
frekuensi tinggi dan oleh karena itu gelombang frekuensi yang
lebih tinggi dilemahkan dengan cepat. Teori ini
mempertimbangkan beberapa faktor antara lain: faktor
impedansi, faktor coupling, faktor perubahan, jumlah bahan
peledak yang digunakan, energi per unit massa bahan peledak,
jarak, bobot isi.

2.2 Kriteria Standar Getaran


Kriteria Standar Getaran di Indonesia Untuk Kenyaman
Dan Kesehatan Sedangkan untuk melakukan analisis tingkat
getaran berdasarkan tingkat kenyamanan dan kesehatan
terhadap manusia maka di gunakan acuan Kepmen
Lingkungan HidupNo.49/MenLH/11/1996. Baku tingkat
getaran mekanik dan getaran kejur adalah batas maksima
tingkat getaran mekanik yang diperbolehkan dari usaha atau
kegiatan pada media padat sehingga tidak menimbulkan
5

gangguan terhadap kenyamanan dan kesehatan serta keutuhan


bangunan.

Tabel 2.1 Baku Getaran untuk Kenyamanan dan kesehatan

Pada Tabel 2.1 menunjukkan baku tingkat getaran untuk


kenyaman dan kesehatan. Dari table ini juga dapat diketahui
daerah mana yang memiliki kategori tingkat getaran yang
tidak mengganggu, mengganggu, tidak nyaman, menyakitkan
berdasarkan tiap frekuensi getaran yang ada.

Gambar 2.1 Kurva Baku getaran untuk kenyaman dan


kesehatan
6

2.3 Kegunaan Tiang Pancang


Tiang pancang umumnya digunakan:
a. Untuk mengangkat beban-beban konstruksi diatas
tanah kedalam atau melalui sebuah stratum/lapisan
tanah. Di dalam hal ini beban vertikal dan beban
lateral boleh jadi terlibat.
b. Untuk menentang gaya desakan keatas, gaya
guling, seperti untuk telapak ruangan bawah tanah
dibawah bidang batas air jenuh atau untuk
menopang kaki-kaki menara terhadap guling.
c. Memampatkan endapan-endapan tak berkohesi yang
bebas lepas melalui kombinasi perpindahan isi
tiang pancang dan getaran dorongan. Tiang pancang
ini dapat ditarik keluar kemudian.
d. Mengontrol lendutan/penurunan bila kaki kaki yang
tersebar atau telapak berada pada tanah tepi atau
didasari oleh sebuah lapisan yangkemampatannya
tinggi.
e. Membuat tanah dibawah pondasi mesin menjadi
kaku untuk mengontrol amplitudo getaran dan
frekuensi alamiah dari sistem tersebut.
f. Sebagai faktor keamanan tambahan dibawah
tumpuan jembatan dan atau pir, khususnya jika erosi
merupakan persoalan yang potensial.
g. Dalam konstruksi lepas pantai untuk meneruskan
beban-beban di atas permukaan air melalui air dan
kedalam tanah yang mendasari air tersebut. Hal
seperti ini adalah mengenai tiang pancang yang
ditanamkan sebagian dan yang terpengaruh oleh baik
beban vertikal (dan tekuk) maupun beban lateral.

2.4 Koefisien Redaman


Nilai koefisien redaman pada ground yang baik harus
mendekati nilai 1. Dengan Mendekati koefisien redaman 1
maka dapat meminimalisir terjadinya kerusakan pada
7

bangunan disekitarnya. Hasil pengukuran ground juga


dapatdibandingkan dengan hasil pengukuran vibrasi struktur
dari bangunan-bangunan di sekitarnya. Sehingga dapat
diketahui apakah struktur bangunan tersebut mampu menahan
propagasi getaran dari sumber getar yang sebelumna telah
melalu medium ground. Untuk mendapatkan koefisien
redaman pada ground dapat dihitung dengan rumus :
A2=A1e α(R2-R1)…………….(1)
Keterangan :
A2 = Particle Peak Velocity, amplitude tertinggi pada
getaran dalam satuan Kecepatan getar pada titik kedua (mm/s)
A1= Particle Peak Velocity, amplitude tertinggi pada
getaran dalam satuan Kecepatan getar pada titik pertama
(mm/s)
α = Koefisien redaman vibrasi ground (0 ≤ α ≤ 1)
R2 = jarak titik 2 terhadap titik nol (m)
R1= jarak titik 1 terhadap titik nol (m)
Dari hasil pengukuran di lapangan diapatkan data
percepatan Root Mean Square (RMS) Vibrasi yaitu nilai akar
rata-rata dari puncak vibrasi terhadap waktu (mm/s2) dan nilai
Peak Particle Velocity (PPV), yaitu amplitude tertinggi pada
getaran dalam satuan kecepatan getar (mm/s). Nilai PPV bisa
diperoleh dengan menurunkan satuan dari percepatan getar
menjadi kecepatan getar partikel. Semakin besar nilai RMS
percepatan getar dan nilai PPV, maka semakin besar energi
getar yang disalurkan.
8

Halaman ini sengaja dikosongkan


BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 PeralatandanBahan
Peralatan yang digunakan dalam melaksanakan percobaan
ini adalah sebagai berikut:
a. 3 buah linggis
b. 1 buah batu besar
c. Sensor accelerometer
d. Modul DAQ
e. Lapangan luas

3.2 ProsedurPercobaan
Prosedur yang dilakukan dalam percobaan ini adalah
sebagai berikut:
a. Alat dan bahan dipersiapkan
b. Pasak A1, A2, dan A3 ditanam hingga pasak tersebut
cukup mampu untuk berdiri tegak yaitu seperempat
panjang tertanam seperti pada gambar 3.1.
c. Sensor accelerrometer masing-masing disambungkan
dengan arah pengukuran yang sama untuk sumbu x.
d. Accelerometer disambungkan ke DAQ dan ground
vibration di laptop.
e. Batu dijatuhkan pada ketinggian 1 meter sebagai
sumber getaran seperti pada gambar 3.1.
f. Data diambil dari DAQ dan dicatat nilai RMS dan
PPV pada tiap pasak.
g. Langkah c sampai f diulangi untuk sumbu y dan
sumbu z.
h. Nilai koefisien ground (α) dihitung dengan rumus dan
dianalisa pengaruh sumber getaran terhadap struktur
ground berdasarkan data PPV yang ada.

9
10

Gambar 3. 2Skema pengambilan data praktikum


BAB IV
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisa Data


Pada praktikum getaran tentang ground vibration ini
diperoleh data berupa nilai PPV pada tiap sumbu x, y, dan z
sebagai berikut.

Tabel 4. 2 Hasil percobaan


Pasak Jarak sumbu-x sumbu-y sumbu-z Resultan
1 0,3 0,021473 0,008654 0,0817 0,084917
2 0,6 0,004228 0,003964 0,04215 0,042547
3 0,9 0,00328 0,00295 0,00361 0,0057

Dari data diatas dapat dihitung nilai koefisien redaman dengan


persamaan
𝑅1 0.5
𝐴2 = 𝐴1 ( ) 𝑒 −𝛼(𝑅2−𝑅1)
𝑅2

Sehingga didapatkan nilai redaman sebagai berikut:

Tabel 4.2 Nilai Redaman


Alfa A'/A R/R' Nilai Alfa
1,2 0,5010382 2 3,4588219
1,3 0,0671276 3 5,4174439
2,3 0,133977 1,5 7,3760659

Dari data diatas dapat dilihat bahwa terjadi kenaikan nilai


koefisien redaman dari α1,2 ; α1,3 dan α2,3.

11
12

4.2 Pembahasan
Pada percobaan ground vibration dilakukan dengan
mengukur PPV pada 3 buah pasak dengan jarak antar
pasaknya 0,3 m dan jarak sumber getaran dengan pasak
pertama 0,3 m. Dilakukan tiga kali pengukuran pada masing-
masing sumbu pasak yaitu sumbu x, y, dan z kemudian dicari
resultannya untuk menghitung nilai koefisien redaman ground
vibration. Berdasarkan hasil analisa data diperoleh dua
koefisien ground vibration, yaitu α1,2 yang merupakan
koefisien antara pasak 1 dengan pasak 2 sebesar -3,4588219,
α1,3 yang merupakan koefisien antara pasak 1 dengan pasak 3
sebesar 5,4174439, dan α2,3 yang merupakan koefisien antara
pasak 2 dengan pasak 3 sebesar 7,3760659. Dari hasil yang
didapat nilai ground vibration jauh dari nilai 1 (nilai koefisien
redam yang baik) sehingga dapat dilihat bahwa ground yang
digunakan tidak baik dalam meredam getaran.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapat adalah :
a. Nilai koefisien redaman yang didapat adalah α1,2
sebesar 3,4588219, α1,3 3 sebesar 5,4174439, dan α2,3 3
sebesar 7,3760659.
b. Ground yang digunakan saat percobaan tidak baik
untuk meredam sumber getar

5.2 Saran
Adapun saran dari praktikum ini adalah :
a. Peralatan yang digunakan untuk melakukan percobaan
agar dicek terlebih dahulu kondisinya.
b. Peletakan accelerrometer pada posisi yang sama.

16
13
14
17

Hal ini sengaja dikosongkan


18

DAFTAR PUSTAKA

[1] Anonim. Modul P-3Ground Vibration 2015-2016.


Surabaya. Laboratorium Vibrastic JTF-FTI-ITS.
[2] https://muntohar.wordpress.com/2007/08/20/pile-
driving/ (diakses pada 10 Desember 2015 16.40 WIB)
[3] Anonima. 2015. Analisis Pengaruh Pola Rangkaian
Peledakan terhadap tingkat Getaran tanah Ground
vibration. Dikutip dari URL:
http://id.scribd.com/doc/127734694/Analisis-
Pengaruh-Pola-Rangkaian-Peledakan-terhadap-
tingkat-Getaran-tanah-Ground-vibration#scribd.
Diakses pada 7 Desember 2015.

15
19
17

Anda mungkin juga menyukai