Oleh :
HIDAYAT SAPRIYANTO NIM. 062140342292
Penulis sangat berharap semoga proposal ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar proposal ini bisa pembaca praktikk
an dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan pro
posal ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat men
gharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................1
DAFTAR ISI.............................................................................................................2
BAB 1.........................................................................................................................3
BAB 2.........................................................................................................................5
BAB 3.........................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................13
2
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Perkembangan teknologi dalam dunia industri saat ini sudah berkembang dengan pesat,
terutama dalam penggunaan berbagai macam peralatan produksi berbasis Programable
Logic Controller (PLC). Penggunaan peralatan produksi berbasis PLC tersebut digunakan
untuk mengendalikan semua proses produksi dan mengoptimalkan waktu agar hasil
produksi yang didapat sesuai dengan yang direncanakan.
Pada umumnya, perangkat PLC akan mengontrol peralatan input dan mengendalikan
semua peralatan output yang terhubung dengan PLC serta akan melaksanakan tugas sesuai
dengan perintah program yang dibuat
Dan juga pada PLC terdapat timer yang dapat kita gunakan sesuai dengan limit waktu
yang kita inginkan contohnya apabila kita ingin membuat suatu motor akan hidup selama 10
detik maka kita harus mensetting nya terlebih dahulu di ledderdiagram.
1.2. Rumusan
Masalah
Berikut ini akan dibahas hal-hal yang menjadi rumusan dari permasalahan diatas.
Adapun soal yang diberikan adalah sebagai berikut:
Tersedia 4 buah push button. Satu push button normally open yang digunakan untuk
menyalakan 1 buah sistem motor yang dapat hidup sesuai dengan timer yang ditentukan 3
detik terlebih dahulu, push button selanjutnya digunakan untuk menaikan nilai timer dan push
button yang satu lagi digunakan untuk menurunkan nilai timer dan satu pus button digunakan
untuk mematikan sistem dengan kondisi sebagai berikut :
1. Push button normally open pertama, untuk menyalakan motor terhubung dengan alamat
%I0.0 motor dengan alamat %Q0.0
2. Push button normally close untuk mematikan sistem terhubung dengan alamat %I0.2
motor dengan alamat %Q0.0
3. Push button untuk menaikan nilai timer dengan alamat %I0.1
4. Push button untuk menurunkan nilai timer dengan alamat %I0.3
3
Tujuan dan Manfaat
Berikut ini akan dibahas hal-hal yang menjadi batasan masalah dan manfaat dari
percobaan ini sebagai berikut :
1. Mengetahui apa yang akan terjadi dari percobaan tersebut
2. Memahami Ladder dan HMI pada penggunaan sehari-hari
3. Dapat memanfaatkan timer dengan efisiesn
1.3. Tata
Tulis/ Metode Penelitian
Dalam penulisan proposal ini peneliti menggunakan metode untuk memperoleh data
tertentu sebagai suatu cara pendekatan ilmiah sehingga proposal ini layak sebagai karya
ilmiah yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Pembuatan proposal ini dilakukan
dengan beberapa tahapan yaitu :
1. Merancang sistem ladder diagram, pembuatan software ini membantu kerja sistem
dan dilanjutkan pembuatan design pada vijeo designer.
2. Perancangan perangkat lunak (perancangan control twidosuite dan HMI)
3. HMI (Human Machine Interface) merupakah sebuah media interface yang berfungsi
memonitor keadaan dan sebagai pengganti pushbutton pada hardware sebagai
pushbutton pada monitor.
4
BAB 2
TEORI DASAR
3.1. Program
Logic Controller
Dasar PLC adalah CPU yang berfungsi sebagai otak dari PLC, input/output akan diolah o
leh CPU berdasarkan program PLC contoh input device adalah sensor suhu dan salinitas, cont
oh untuk output device adalah pompa,relay,aerator,HMI. 21 Input device ada dua jenis yaitu
analog input dan digital input. Begitu juga dengan ouput device terbagi menjadi dua jenis yai
tu analog output dan digital output. Berikut gambar (2-10) menunjukkan gambar blok pengon
trol logika terprogram.
PLC diciptakan memiliki I/O untuk dapat dihubungkan dengan sensor dan melakukan pr
oses kontrol,PLC diprogram sesuai dengan keinginan. Definisi Programmable Logic Control
ler menurut Capiel (1982) adalah: sistem elektronik yang beroperasi secara dijital dan didisai
n untuk pemakaian di lingkungan industri, dimana sistem ini menggunakan memori yang dap
at diprogram untuk penyimpanan secara internal instruksi-instruksi yang mengimplementasik
an fungsi-fungsi spesifik seperti logika, urutan, perwaktuan, pencacahan dan operasi aritmati
k untuk mengontrol mesin atau proses melalui modul-modul I/O digital maupun analog. Beri
kut gambar (2-11) menujukkan gambar blok diagram PLC.
5
Gambar (2-3 ) Contoh Instruction List
3.2. Analog To
Digital Converter (ADC)
Pengubah input analog menjadi kode–kode digital. ADC banyak digunakan sebagai pen
gatur proses industri, komunikasi digital dan rangkaian pengukuran/pengujian. Umumnya A
DC digunakan sebagai perantara antara sensor yang kebanyakan analog dengan sistim kompu
ter seperti sensor suhu, cahaya, tekanan/berat, aliran dan sebagainya kemudian diukur dengan
menggunakan sistim digital (komputer).
6
ADC (Analog to Digital Converter) memiliki 2 karakter prinsip, yaitu kecepatan sampling
dan resolusi. Kecepatan sampling suatu ADC menyatakan seberapa sering sinyal analog diko
nversikan ke bentuk sinyal digital pada selang waktu tertentu. Kecepatan sampling biasanya
dinyatakan dalam sample per second (SPS). Pengaruh Kecepatan Sampling ADC Resolusi A
DC menentukan ketelitian nilai hasil konversi ADC.
Sebagai contoh: ADC 8 bit akan memiliki output 8 bit data digital, ini berarti sinyal input
dapat dinyatakan dalam 255 (2n – 1) nilai diskrit. ADC 12 bit memiliki 12 bit output data digi
tal, ini berarti sinyal input dapat dinyatakan dalam 4096 nilai diskrit. Dari contoh diatas ADC
12 bit akan memberikan ketelitian nilai hasil konversi yang jauh lebih baik daripada ADC 8 b
it. Prinsip kerja ADC adalah mengkonversi sinyal analog ke dalam bentuk besaran yang meru
pakan rasio perbandingan sinyal input dan tegangan referensi. Sebagai contoh, bila tegangan r
eferensi (Vref) 5 volt, tegangan input 3 volt, rasio input terhadap referensi adalah 60%. Jadi,
jika menggunakan ADC 8 bit dengan skala maksimum 255, akan didapatkan sinyal digital se
besar 60% x 255 = 153 (bentuk decimal) atau 10011001 (bentuk biner).
7
BAB 3
PERANCANGAN
3.1. Perancangan Sistem
Blok Diagram
Rangkaian Sistem
8
Flowchart
9
3. Pilih bases pada catalog di sebelah kanan dan pilih module Compact lalu pilih ala
mat modul TWDLCAE40DRF.
4. Setelah itu kita ke program dan membuat ladder diagram.
5. Selesai membuat ladder diagram. Sebelum kita transfer data ladder diagram kita a
kan Configure dan pilih alamat PLC lalu transfer.
6. Buka aplikasi Vijeo Designer.
7. Create new Project.
8. Pilih target HMI yang digunakan, seperti XBTGT series, model XBTGT2330.
9. Masukkan IP Address (menggunakan ethernet).
10. Klik add memilih driver PLC lalu finish.
Pengujian
Sebelum melakukan uji, sesuai dengan ketentuan bahwa dalam pengujian harus dilaku
kan uji terlebih dahulu agar penelitian tidak bias dan untuk menguji kesalahan. Seperti
memahami aturan-aturan umum sebagai berikut :
Aturan Pemograman Ladder Diagram
1. Aliran listrik diasumsikan selalu dari Rail kiri ke kanan .
2. Scanning program dari kiri ke kanan dan atas ke bawah.
3. Suatu Rung dimulai dengan Contact dan diakhiri dengan Coil.
4. Tidak ada Contact yang ditempatkan di kanan dari suatu Coil .
5. Tiap Coil umumnya hanya satu kali dalam suatu program.
6. Penggunaan contact tidak terbatas untuk address input (%I) saja, tetapi bisa juga
dipakai address output (%Q) atau pun address bit (%M / %S).
7. Address input, output dan bit pada Contact dapat dipakai berulang – ulang sesuai
kebutuhan program
Aturan penggunaan Timer
1. Timer digunakan sebagai pengatur waktu proses.
2. Dapat digunakan sebagai komponen tundaan (delay) timer on delay.
3. Umumnya merupakan kotak fungsi yang dapat diatur memberikan suatu keluaran
kondisi On selama selang waktu tertentu timer off delay.
4. Dapat digunakan untuk membuat pulsa dengan lebar tertentu timer pulsa (ini
termasuk ke fitur tambahan, hanya terdapat pada PLC tertentu saja).
Dalam Timer terdapat : input, konstanta timer, output.
10
Analisia & Pembahasan
Dari hasil percobaan yang diberikan mengenai tersedia 4 buah push button normally o
pen yang digunakan untuk menyalakan dan memarikan 1 buah sistem penghitung jum
lah orang masuk dan keluar dengan kondisi sebagai berikut :
1. Push button normally open pertama, untuk menyalakan sistem terhubung
dengan alamat %I0.0
2. Push button normally close, untuk memarikan sistem terhubung dengan alamat
%I0.2
3. Set timer awal 5 detik
4. Jika push button dengan alamat %I0.1 maka timer akan bertambah satu detik
5. Jika push button dengan alamat %I0.3 maka timer akan berkurang satu detik
tetapi tidak bisa lebih kecil dari 5 detik
3.3. Perancangan Biaya & Waktu
1. Anggaran Biaya
Rekapitulasi anggaran biaya yang digunakan dari rincian atau justifikasi anggaran
biaya.
No. Jenis Pengeluaran Biaya yang Dikeluark
an
1. Peralatan Komputer Rp 1.800.000
2. Module PLC & HMI Merk Schneider Rp 45.000.000
3. ATK Rp 100.000
Jumlah Rp 46.900.000
2. Waktu
Jadwal pelaksanaan percobaan rancang bangun alat uji koefisien gesekan berbasis
PLC pada modul praktek PLC & HMI ditunjukkan pada tabel dibawah ini
Waktu Pelaksanaan
No
Tahapan Pelaksanaan Percobaan 2023
.
Mei Jun Jul Agu Sep Okt
1. Pembuatan Proposal 26 5
2. Pembuatan diagram ladder 6
3. Mendesign vijeo designer pada
HMI
11
DAFTAR PUSTAKA
Andrianto, H. Darmawan. 2015. Arduino Belajar Cepat dan Pemrograman. Buku Informatika
Bandung.
SANTOSO,H.2015. PANDUAN PRAKTIS ARDUINO
untuk pemula trenggalek : Penerbit www.elangsakti.com
Naufal fansuri (2012). Menentukan koefesien muai Panjang logam
Jurnal Pendidikan fisika. FKIP Universitas Muhamm,addiyah prof. Dr, Hamka 2
012.
Fatkhul Nur Amin.2016. Timbangan Berbasis Arduino Dengan Output Lcd Dan Suara.
Fakultas Teknik: Universitas Negeri Semarang.
Nofsi Meiza, Y. Z. (2017). PEMBUATAN SET EKSPERIMEN MUAI PANJANG
DIGITAL BERBASIS Mikrokontroler Atmega 328. PEMBUATAN SET EKSPERIMEN
MUAI PANJANG DIGITAL BERBASIS Mikrokontroler Atmega 328, 72.
M. F. Hakiki.(2018).Rancangan Bangun Sistem Inducation Heater Berbasis Mikrokontroller
Atmega 328
O. Candra, Z. Saputra, dan Aswardi. (2019). Sistem Pemanas Logam dengan Inducation
Heater Berbasis Atmega32.
I. A. Bangsa, R. Rahmadewi, dan A. Wijaya. (2019). Rancang Bangun Pemanas Induksi Low
Power Berbasis Mikrokontroler.
M. K. Faza. (2020). Pengaruh Variasi Jumlah Perubahan Temperatur pada Dapur Induksi
Elektromagnetik.
Y. Zhulkarnaen. (2014). n/a Wijono, and M. Dhofir. Perancangan dan Pembuatan Pemanas
Induksi Dengan Metode Pancake Coil Berbasis Mikrikontroller.
Destiani, Dea. PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AUDITOR INTERNAL T
ERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Pada PT Bio Farma (Persero) Bandung). Diss. Fakulta
s Ekonomi Unpas, 2015.
Destiani, D. (2015). PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AUDITOR INTER
NAL TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Pada PT Bio Farma (Persero) Bandung) (Docto
ral dissertation, Fakultas Ekonomi Unpas).
Destiani, Dea. "PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AUDITOR INTERN
AL TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Pada PT Bio Farma (Persero) Bandung)." PhD
diss., Fakultas Ekonomi Unpas, 2015.
12