Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTEK

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER ( PLC )

Job V
“ Aplikasi Rangkaian Timer ON, OFF, PULSE dan Interlock dengan
Indikator Lampu dan motor menggunakan PLC “

Disusun Oleh :

Nama : Dony Ardiansyah


Kelompok : 4 ( Empat )
Kelas : 5 ED
Dosen Pembimbing : Dewi Permata Sari, ST., M.Kom

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
2018
Capaian Pembelajaran

1. Capaian Pembelajaran Umum


- Mahasiswa memiliki ilmu pengetahuan, memiliki keterampilan dan mempunyai
sikap kerja yang diperlukan untuk mengidentifikasi, menjelaskan karakteristik dan
menjalankan program dan Ladder Diagram untuk fungsi – fungsi logika AND,
OR, NOR, NAND, NOT, dan XOR.
- Mahasiswa mampu mengembangkan Ladder Diagram yang melibatkan pengguna
relay internal, latching timer, counter dan piranti penanganan data PLC.

2. Capaian Pembelajaran Khusus


- Mampu merangkai rangaian interlock pada PLC
- Mampu menganalisa dan menyimpulkan hasil LD rangkaian interlock
- Mampu merangkai ladder diagram menggunakan fungsi timer on dan timer off.
- Mengetahui hubungan TON dan TOFF.
- Mampu menganalisa dan menyimpulkan rangkaian dengan fungsi timer on dan
timer off.

Pendahuluan

Pada suatu kondisi tertentu terdapat situasi dimana output harus tetap berada dalam
keadaan hidup meskipun input telah terputus. Dalam PLC istilah ini sering disebut dengan
interlock. Interlock merupakan salah satu sistem yang digunakan untuk mengunci keadaan
dari suatu output agar tetap nyala. Contoh sederhana untuk situasi semacam ini adalah sebuah
motor yang dijalankan dengan menekan sebuah saklar tombol. Meskipun saklar tidak ditekan
motor akan tetap bekerja sampai saklar tombol off ditekan.
Pada pemrograman diagram tangga PLC untuk rangkaian ini kontak terbuka ( NO )
output dan kontak terbuka ( NO ) input A harus membentuk gerbang logika OR, sehingga
apabila input 1 terbua maka rangkaian akan tetap mempertahankan output. Satu – satunya
cara untuk mematikan output adalah mengaktifkan kontak tertutup ( NC ) input 2.
Berikut ini gambar rangkaian interlock sederhana menggunakan PLC.
Gambar Rangkaian interlock sederhana menggunakan PLC

Gambar Rangkaian interlock


Perangkat lunak proses yang umum digunakan setelah kontak dan coil adalah timer
( pengatur waktu ). Di dalam banyak aplikasi kontrol, pengontrolan waktu adalah sesuatu
yang sangat dibutuhkan. Sebagai contoh, sebuah motor atau pompa mungkin diaktifkan
setelah berlalunya suatu periode tertentu. Itulah sebabnya, PLC dilengkapi dengan timer
untuk mendukung kebutuhan. Timer mengkur ( atau menghitung ) waktu dalam satuan detik
atau sepersekian detik dengan menggunakan piranti clock interval CPU. Fungsi timer yang
paling umum adalah TIMER ON DELAY ( TON ) yang merupakan fungsi dasar. Ada
beberapa bentuk konfigurasi timer, yang diperoleh dari pengembangan fungsi TON, PLC
mempunyai banyak kemampuan untuk memanipulasi fungsi timer. Fungsi dasar yang kedua
adalah TIMER OFF DELAY ( TOF ).
Timer on-de;ay dapat digunkan untuk membentuk sebuah timer off-delay. Dengan
konfigurasi semacam ini, ketika terdapat sebuah input seketika ke In 1, output out I dan timer
keduanya menjadi aktif. Karena input dikunci (latched) oleh kontak – kontak Out 1, out akan
tetap menyala. Setelah waktu preset berlalu, kontak-kontak timer yang normal tertutup
membuka dan mematikan output. Dengan demikian, operasi dimulai dengan keadaan ouput
yang aktif dan tetap aktif hingga waktu delay berlalu.
Sejumlah PLC dilengkapi dengan selain timer on-delay, timer off-delay secara built in
dan oleh karenanya, pengguna timer on delay untuk menghasilkan timer off delay tidak lagi
diperlukan. Perhatikan bahwa pebrikan LG, timer diperlukan sebgai sebuah komponen tunda
pada sebuah anak tangga, ketimbang sebgai sebuah relay. Pada symbol yang terdapat di
dalam gambar kotak t=yang mempresentasikan timer, angka O diletakkan sebelum huruf T
yang mengindikasikan bahwa timer yang bersangkutan adalah sebuah timer off delay.
Sebagai ilustrasi penggunaan sebuah timer off delay, perhatikanlah program Allan
Bradley yang diperlihatkan pada gambar dibawah. 10F dipergunakan untuk mengindikasikan
bahwa timer yang digunakan adalah timer off delay, dan bukannya timer on delay. Basis
waktu yang ditetapkan pada 1:0 yang adalah 1detik. Preset ditetapkan pada nilai 10 sehingga
waktu preset timer adalah 10 detik. Pada anak tangga yang pertama, output timer dihasilkan
oleh kontak-kontak EN (enable) yang berarti tidak terdapat delay antara terjadinya input ke
1:012/01 dan output dan EN. Sebagai akibatnya, kontak-kontak EN pada anak tangga ke dua
menutup seketika setelah input diberikan ke 1:012/01. Sehingga, terdapat sebuah output dan
0:013/01 seketika setelah input 1:012/01 diaktifkan. Kontak-kontak TT (timer timing) pada
anak tangga ketiga diaktifkan segera setelah timer berjalan. Karena timer ini adalah timer off
delay,timer dimulai dalam keadaan menyala setelah 10 detik sebelum akhirnya menjadi mati.
Sehingga, kontak-kontak IT akan menutup ketika waktu preset 10 detik dimulai.
Akibatnya output 0:012/02 berada dalam keadaan aktif selama 10 detik. Kontak kontak
DN (done), yang normal tertutup, membuka setelah 10 detik sehingga menjadikan output
0:013/03 aktif setelah waktu 10 detik berlalu. Kontak-kontak DN yang normal terbuka,
menutup setelah 10 detik dan dengan demikian output 0:013/04 mati setelah 10 detik berlalu.

Fungsi timer yang perlu diketahui selain dari tipe TON dan TOF, ada beberapa tipe
fungsi timer diantarnya :

1. Timer satu input


Timer satu input disebut non-retentive timer, digunakan dalam beberapa PLC,
ditunjukan dalam gambar 2 bila IN001 diberi energy maka kontak akan tetutup, mak
timer TS017 akan mulai menghitung untuk 4detik, setelah 4detik output akan ON.
Jika IN001 energinya hilang dan kontak terbuka, maka timer akan mereset kembaili
seperti kondisi awal dan output akan OFF. Bilamana IN001 terbuka diantara interval
waktu (misalnya pada ssat 2 detik) maka timer akan mereset kembali menjadi 0.
2. Timer dua input
Timer tipe satu ini input mempunyai kelemahan yaitu kembali mereset pada
saat input kehilangn energy. Gambar 3 dibawah ini adalah tipe dengan format blok,
dilengkapi dengan line enable/reset, timer akan bekerja apabila diberi energi. Apabila
energy hilang akan tetap menghitung sampai nol atau reset pada saat nol. Line IN001
menyebabkan timer berjalan, ketika enable, bilamana input enable terus diberi energy
timer akan terus bekerja ulang, bilamana input enable kehilangan energy timer aakan
bekerja sampai 0 dan berhenti tidak mereset 0, catatan ketika IN001 terbuka dan IN
002 tertutup timer serupa dengan gambar 2 contoh lain, IN002 tertutup, IN001 diatur
ON setelah 6 detik, IN001 terbuka atau off, timer memperthanakan hitungan ke 6,
tifak mencapai hitungan yang ditetapkan 14 detik, dan output timer masih tetap off,
timer tidak akan mereset kecuali IN002 terbuka, apabila IN001 kembali ON, hitungan
dimulai sampai ke 8 dan output timer akan ON.

Gambar 3 dengan format coil, keduanya memiliki input masukan energy dan
input reset /enable, merupakan pilihan lain, IN7 untuk pengatur waktu RT31=RN, dan
IN8 enable RT31=RS, ketika timer menjadi ON, output 31 (internal) mengatur output
78 menjadi ON. Perhitungan dalam regidter tidak digambarkan dalam beberapa PLC
nilai preset waktu sudah tetap misalnya timer 5 detik, timer 10 detik dst.
Gambar 5 menunjukkan timerdengan tiga input dimana input reset/enable
dipisah masing-masing memiliki saluran input yang berbeda, ini banyak digunakan
pada kasus khusus. Ilustrasi gambar merupakan timer untuk kasus special, dimana
line reset dan enable terpisah menjadi dua, konfigurasi ini digunakan untuk program
special pengaturan kebutuhan yang tersedia.
3. Timer yang bersifat menyimpan RTO (Rerentive Timer ON)
Timer RTO d ibuat tetap mempertahankan nilainya, ini berarti bahwa walaupun
kondisi intput dimatikan (off) nilai terakhir yang masuk dalam timer akan disimpan
(rententive), sehingga bila input diaktifkan lagi (ON), maka timer akan mulai
menghitung dari nilai terakhir pada saat timer dimatikan. Gambar 6.a menunjukkan
diagram ladder RTO bilamana input 1:012 ON, timer mulai menghitung dengan nilai
menambah, setiap 1 detikpada T4:10, apabila input 1:012 off pada hitungan ke 40,
maka angka terakhir disimpan. Bilamana 1:012 ON kembali hitungan dilanjutkan
mulai dari nilai 40 sampai selesai 180, dan timer direset, seamdainya pada hitungan
120 direset maka timer dianggap selesai menghitung kembali 0. Untuk lebih jelas
dapat dilihat pada gambar 6.b.
4. Pulse Timer (TP)
Timer ini menghasilkan pulsa dengan lebar waktu tertentu. Simbol TP pada ladder
diagram dan timing diagramnya ditunjukkan pada Gambar 4.1

.
Gambar 7 Pulse

timer Instruksi ini mulai dijalankan ketika hasil dari operasi logika menghasilkan
kondisi yang berubah dari “0” ke “1” (sinyal tepi positif).
TP akan aktif ketika instruksi dijalankan.
Output Q akan di set selama waktu yang telah ditentukan, apapun kondisi masukannya
saat ini. Bahkan ketika terjadi sinyal positif lagi tidak mempengaruhi keluaran Q selama
TP masih dalam durasi waktu yang aktif akibat terpicu oleh sinyal tepi positif sebelumn

Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu :


1. Perangkat komputer 1 buah
2. Modul PLC 1 buah
3. Software GMWIN 1 buah
4. Kabel Penghubung / Banana 1 buah

Langkah Kerja

 Hidupkan komputer dan PLC training


 Pastikan komputer dan PLC training telah terhubung pada PC
 Hidupkan program GMWIN 4 pada dekstop
 Klik project kemudian klik new project untuk memulai pengisian program baru
Gambar 8 Tampilan untuk memulai program baru
 Pada kontak project masukan nama file dan tandai GM6

Gambar 9 Tampilan untuk memasukan nama project dan memilih GM 6


 Kemudian klik next
 Ubah nama program dan klik next

Gambar 10 Tampilan untuk mengubah nama program


 Kemudian klik finish
 Pilihlah simbol yang ada di “ samping row “ gambar sesuai yang anda butuhkan dan
sakiar garis dan output
 Setelah itu pilih saklar dan function block “ Timer “ yang akan dibuat sesuai dengan
gambar rangkaian
 Untuk menampilkan Timer pada Ledder diagram dapat dilakukan dengan mengklik
FB yang ada di samping taskbar.
 Pilih jenis timer yang akan digunakan ( TON atau TOF ), lalu klik OK pada jendela
 Maka akan muncul kotak untuk timer
 Setelah program selesai dibuat, kemudian klik “ online “ pilih “
connect+write+Run+Monitoj.On” ( Tunggu beberapa detik, sampai proses selesai )

Gambar 11

Gambar 12
Gambar 13

Gambar 14

 Klik OK baru bisa dijalankan programnya pada PLC trainer

Gambar 15
Gambar 16

 Amatilah hasil pemrograman diagram tangga timer

Gambar 17

Hasil percobaan

1. Tersedia 1 buah push button NO dan 1 buah push button NC. Ketika push button NO
ditekan 1x motor tidak langsung ON, setelah 5 detik motor baru ON.
2. Tersedia 1 buah push button NO yang digunakan untuk menyalakan sebuah motor.
Ketika push button NO ditekan motor ON, ketika push button ON dilepas 6 detik
kemudian motor off.

3. Tersedia 1 buah push button NO yang digunakan untuk menyalakan sebuah motor .
ketika push button ditekan motor menyala, setelah 3 detik motor akan off. (motor
hanya akan menyala selama 3 detik walau push button ON ditekan terus menerus).

4. Suatu sistem pompa air memiliki pompa 1 dan pompa 2. Pompa 1 akan selalu bekerja
terlebih dahulu, 5 detik kemudian baru pompa 2 bekerja. Sistem di start/stop
menggunakan tombol start dan stop. Jika tidak ada pompa yang bekerja, maka lampu
indikator akan ON.
Analisa Data
Lampiran

Daftar Pustaka

https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20100329044910AAtSHae

http://yuliantopraktikumplc.blogspot.co.id/2015/10/praktikum-plc-6-instruksi-set-
rset-keep.html
https://www.google.com/search?q=pengertian+timer+dalam+plc&ie=utf-
8&oe=utf-8&client=firefox-b#q=jenis+jenis+timer+pada+plc&*

http://elektro-09.blogspot.co.id/2014/10/timer-timer-adalah-salah-satu-fungsi-
di.html
https://sites.google.com/a/smkpetruskanisius-klt.info/yosbudi/plc/timer-plc

Anda mungkin juga menyukai