Anda di halaman 1dari 13

PENGERTIAN RELAY ELECTRONIKA

Relay adalah komponen elektronika berupa saklar elektronik yang digerakkan oleh arus listrik. Secara
prinsip, relai merupakan tuas saklar dengan lilitan kawat pada batang besi (solenoid) di dekatnya
Ketika solenoid dialiri arus listrik, tuas akan tertarik karena adanya gaya magnet yang terjadi pada
solenoid sehingga kontak saklar akan menutup. Pada saat arus dihentikan, gaya magnet akan hilang, tuas
akan kembali ke posisi semula dan kontak saklar kembali terbuka.Relay biasanya digunakan untuk
menggerakkan arus/tegangan yang besar (misalnya peralatan listrik 4 ampere AC 220 V) dengan
memakai arus/tegangan yang kecil (misalnya 0.1 ampere 12 Volt DC). Dalam pemakaiannya biasanya
relay yang digerakkan dengan arus DC dilengkapi dengan sebuah dioda yang di-paralel dengan lilitannya
dan dipasang terbalik yaitu anoda pada tegangan (-) dan katoda pada tegangan (+). Ini bertujuan untuk
mengantisipasi sentakan listrik yang terjadi pada saat relay berganti posisi darion ke off agar tidak
merusak komponen di sekitarnya.

Penggunaan relay perlu memperhatikan tegangan pengontrolnya serta kekuatan relay men-switch
arus/tegangan. Biasanya ukurannya tertera pada body relay. Misalnya relay 12VDC/4 A 220V, artinya
tegangan yang diperlukan sebagai pengontrolnya adalah 12Volt DC dan mampu men-switch arus listrik
(maksimal) sebesar 4 ampere pada tegangan 220 Volt. Sebaiknya relay difungsikan 80% saja dari
kemampuan maksimalnya agar aman, lebih rendah lagi lebih aman.Relay jenis lain ada yang namanya
reedswitch atau relay lidi. Relay jenis ini berupa batang kontak terbuat dari besi pada tabung kaca kecil
yang dililitin kawat. Pada saat lilitan kawat dialiri arus, kontak besi tersebut akan menjadi magnet dan
saling menempel sehingga menjadi saklar yang on. Ketika arus pada lilitan dihentikan medan magnet
hilang dan kontak kembali terbuka (off).

Penemu relay pertama kali adalah Joseph Henry pada tahun 1835.

Relay
merupakan suatu komponen (rangkaian) elektronika yang bersifat elektronis dan sederhana serta tersusun
oleh saklar, lilitan, dan poros besi. Penggunaan relay ini dalam perangkat-perangkat elektronika sangatlah
banyak. Terutama di perangkat yang bersifat elektronis atau otomatis. Contoh di Televisi, Radio, Lampu
otomatis dan lain-lain.

Cara kerja komponen ini dimulai pada saat mengalirnya arus listrik melalui koil,lalu membuat medan
magnet sekitarnya sehingga dapat merubah posisi saklar yang ada di dalam relay terserbut, sehingga
menghasilkan arus listrik yang lebih besar. Disinilah keutamaan komponen sederhana ini yaitu dengan
bentuknya yang minimal bisa menghasilkan arus yang lebih besar.

Pemakaian relay dalam perangkat-perangkat elektronika mempunyai Keuntungan yaitu ;


 Dapat mengontrol sendiri arus serta tegangan listrik yang diinginkan
 Dapat memaksimalkan besarnya tegangan listrik hingga mencapai batas maksimalnya
 Dapat menggunakan baik saklar maupun koil lebih dari satu, disesuaikan dengan kebutuhan
 Relay
Benda satu ini paling banyak di pake dimobil2 sekarang..
Kegunaan utamanya adalah meningkat kan efisiensi elektris pada sebuah rangkaian kabel.
Bingung ? he..he...
Contoh : Device yang mau di hidupkan : electric Fan..anda ingin dia hidup jika ac
hidup...nah..cara paling gampangnya nyuntik dari kabel kompresor ac kan..tetapi kabel dari
kompresor ac itu sudah terbebani oleh daya yang digunakan oleh kompresor itu sendiri....apa bila
dibebani lagi oleh electric fan..ditakutkan akan overload....maka dapat digunakan relay..sehingga
load yang di ambil dari kabel kompresor sangat kecil karena hanya digunakan untuk menyalakan
relay. (0,5 ampere) ...nah sedangkan beban untuk menghidupkan electric fan ditanggung oleh
Relay tersebut...

Cara kerja relay sangat sederhana sehingga sangat sulit untuk di deskripsikan secara kata
kata wkwkw....
Disini kita akan bahas relay pada umumnya...
Relay Segi (contoh : Hella, Bosch dll)
relay terdiri dari 2 terminal trigger, 1 terminal input dan 1 terminal output.

Terminal trigger : yaitu terminal yang akan mengaktifkan relay..seperti alat electronic
lainya relay akan aktif apabila di aliri arus + dan arus -. Nah pada contoh relaya yang kita
gunakan terminal trigger ini adalah 85 dan 86.
Terminal input : yaitu terminal tempat kita memberikan masukan..pada contoh adalah
terminal 30
Terminal output : yaitu tempat keluarnya output....pada contoh adalah terminal 87

Penjelasan Gambar :

Terminal trigger pertama2 dihubungkan dengan arus plus (85) ..kemudian melalui saklar
terminal 86 di berikan arus -, seketika setelah saklar di aktifkan ..maka relay akan
aktif..kok bisa ?????
Sebenarnya terminal 85 dan 86 (terminal trigger) itu adalah ujung dari kumparan yang
melilit pada sebuah inti besi..sesuai dengan hukum fisika apa gitu gue lupa...jika sebuah
inti besi dililitkan kumparan dan pada kumparan tersebut dialiri arus listrik maka inti besi
tersebut akan menghasilkan medan magnet.....
nah demikian juga yang terjadi disini..inti besi menghasilkan medan magnet (ditandai
dengan warna ungu ) ...seketika setelah kumparan dialiri arus ...kemudian medan magnet
yang terjadi di inti besi menarik bridge (warna hijau) yang terbuat dari logam.(biasanya
besi)....

Nah ketika bridge ini tertarik maka terminal 30 dan 87 akan tersambung....sesuai dengan
namanya bridge itu menghubungkan jurang antara 30 dan 87.
Saat ini lah dikatakan RELAY AKTIF

Saat relay aktif tinggal kita yang menggunakan jalan yang sudah tidak terpisah oleh jurang
tadi untuk menghantarkan sesuatu...dari terminal input (30) ke terminal output (87).....jika
sudah aktif begini apapun bisa di hantarkan dari 30 ke 87...contoh jika kita kasih arus + di
30 maka di 87 akan keluar arus + atau sebaliknya ....
sebagai contoh extreme jika kita kasih terminal 30 air maka di 87 akan keluar
air.....he..he..contoh saja ..tapi kan gak mungkin air mengalir dalam logam padat....

pada kendaraan dengan kabel klakson hanya satu..diman ground langsung di ambil dari
body kendaraan...

jika tombol klakson di pencet maka dari kabel original mobil akan menghasilkan arus +,
arus - sudah stand by maka seketika itu juga arus + dari 30 akan di teruskan ke klakson
melalui terminal 87....

Dan masih banyak lagi contoh kegunaan relay...sangat sangat bermanfaat jika kita
mengetahui dasar dari cara kerja relay..sehingga kita dapat dengan mudah
mengaplikasikannya pada kebutuhan kita...

RESISTOR
Sebuah resistor adalah terminal dua komponen elektronik yang menghasilkan tegangan pada terminal
yang sebanding dengan arus listrik melewatinya sesuai dengan hukum Ohm:
V = IR

Resistor adalah elemen dari jaringan listrik dan sirkuit elektronik dan di mana-mana di sebagian besar
peralatan elektronik. Praktis resistor dapat dibuat dari berbagai senyawa dan film, serta resistensi kawat
(kawat terbuat dari paduan Resistivitas tinggi, seperti nikel / krom). Karakteristik utama dari sebuah
resistor adalah resistensi, toleransi, tegangan kerja maksimum dan power rating. Karakteristik lainnya
meliputi koefisien temperatur, kebisingan, dan induktansi. Kurang terkenal adalah perlawanan kritis, nilai
yang disipasi daya di bawah batas maksimum yang diijinkan arus, dan di atas batas yang diterapkan
tegangan. Perlawanan kritis tergantung pada bahan yang merupakan resistor dan juga dimensi fisik,
melainkan ditentukan oleh desain. Resistor dapat diintegrasikan ke dalam sirkuit hibrida dan dicetak, serta
sirkuit terpadu. Ukuran, dan posisi lead (atau terminal) yang relevan dengan peralatan desainer; resistor
harus secara fisik cukup besar untuk tidak terlalu panas ketika menghilangkan kekuasaan mereka.
Konstruksi

Lead pengaturan
Melalui komponen-lubang biasanya memiliki mengarah meninggalkan tubuh axially. Lainnya telah
mengarah datang dari tubuh mereka radial bukan sejajar dengan sumbu resistor. Komponen lain mungkin
SMT (surface mount technology) sedangkan resistor daya tinggi mungkin memiliki salah satu dari
mereka dirancang mengarah ke dalam heat sink.

Komposisi karbon
Resistor komposisi karbon terdiri dari silinder padat resistif kawat elemen dengan embedded mengarah
atau logam tutup akhir yang memimpin terikat kawat. Tubuh resistor dilindungi dengan cat atau plastik.
Awal abad ke-20 resistor komposisi karbon telah uninsulated tubuh; memimpin kabel terbungkus di
sekitar ujung batang dan elemen perlawanan disolder. Resistor selesai dicat untuk kode warna dari
nilainya. Elemen resistif terbuat dari campuran tanah halus (bubuk) karbon dan bahan isolasi (biasanya
keramik). Sebuah resin memegang campuran bersama-sama. Resistensi ditentukan oleh rasio mengisi
bahan (bubuk keramik) ke karbon. Konsentrasi yang lebih tinggi dari karbon, konduktor yang lemah,
menghasilkan resistensi yang lebih rendah. Resistor komposisi karbon yang umum digunakan pada 1960-
an dan sebelumnya, tetapi tidak begitu populer untuk penggunaan umum sekarang sebagai jenis lain
memiliki spesifikasi yang lebih baik, seperti toleransi, tegangan ketergantungan, dan stres (resistor
komposisi karbon akan berubah nilai ketika stres dengan lebih-tegangan ). Selain itu, jika kadar air
internal (dari eksposur untuk beberapa jangka waktu ke lingkungan lembab) adalah signifikan, solder
panas akan menciptakan reversibel non-perubahan dalam nilai resistansi. Resistor ini Namun, jika tidak
pernah mengalami Overvoltage juga tidak terlalu panas itu sangat bisa diandalkan. Mereka masih
tersedia, namun relatif cukup mahal. Nilai berkisar dari pecahan dari suatu ohm hingga 22 megohms.

Karbon film
Sebuah film karbon diendapkan pada substrat isolasi, dan sebuah heliks dipotong untuk menciptakan
panjang, jalan sempit resistif. Berbagai bentuk, ditambah dengan tahanan karbon, (berkisar 90-400 nΩm)
dapat memberikan berbagai resistensi. [1] Karbon film resistor power rating menampilkan berbagai 0,125
W sampai 5 W pada 70 ° C. Resistensi yang tersedia berkisar antara 1 ohm sampai 10 megom. Resistor
film karbon dapat beroperasi antara suhu -55 ° C sampai 155 ° C. Ini memiliki 200-600 volt tegangan
kerja maksimum jangkauan.

Tebal dan tipis


Resistor film tebal menjadi populer selama tahun 1970-an, dan paling SMD (permukaan perangkat
mount) resistor hari ini adalah dari jenis ini. Perbedaan utama antara film tipis dan resistor film tebal tidak
aktual ketebalan film, melainkan bagaimana film ini diterapkan pada silinder (aksial resistor) atau
permukaan (SMD resistor). Resistor film tipis dibuat oleh sputtering (metode deposisi vakum) yang
bahan resistif ke substrat isolator. Film ini kemudian terukir dalam cara yang sama ke yang lama
(subtraktif) proses untuk membuat sirkuit tercetak, yaitu permukaan dilapisi dengan foto-materi sensitif,
kemudian ditutup dengan sebuah pola film, disinari dengan sinar ultraviolet, dan kemudian yang terbuka
lapisan foto-sensitif dikembangkan, dan yang mendasari film tipis terukir pergi. Karena waktu selama
yang dilakukan memercik dapat dikontrol, ketebalan lapisan tipis dapat dikontrol secara akurat. Jenis
bahan ini juga biasanya berbeda yang terdiri dari satu atau lebih keramik (keramik logam) konduktor
seperti tantalum nitrida (TAN), ruthenium dioksida (RuO2), timbal oksida (PbO), bismut ruthenate
(Bi2Ru2O7), nikel kromium (NiCr), dan / atau bismut iridate (Bi2Ir2O7).
Hambatan dari kedua tipis dan tebal resistor setelah pembuatan film sangat tidak akurat; mereka biasanya
dipotong ke nilai yang akurat oleh pemangkasan kasar atau laser. Resistor film tipis biasanya ditentukan
dengan toleransi sebesar 0,1, 0,2, 0,5, atau 1%, dan dengan koefisien suhu 5 hingga 25 ppm / K. Resistor
film tebal dapat menggunakan keramik konduktif yang sama, tetapi mereka dicampur dengan disinter
(bubuk) gelas dan beberapa jenis cairan sehingga dapat komposit layar-dicetak. Ini gabungan dari kaca
dan konduktif keramik (keramik logam) materi tersebut kemudian menyatu (dipanggang) dalam oven
sekitar 850 ° C. Resistor film tebal, ketika pertama kali dibuat, mempunyai toleransi 5%, tapi toleransi
standar telah meningkat hingga 2% atau 1% dalam beberapa dekade terakhir. Koefisien temperatur
resistor film tebal yang tinggi, biasanya ± 200 atau ± 250 ppm / K; 40 Kelvin (70 ° F) perubahan suhu
dapat mengubah resistansi sebesar 1%. Resistor film tipis biasanya jauh lebih mahal dibandingkan
resistor film tebal. Sebagai contoh, resistor SMD film tipis, dengan 0,5% toleransi, dan dengan 25 ppm /
K suhu koefisien, ketika membeli dalam jumlah reel ukuran penuh, sekitar dua kali biaya 1%, 250 ppm /
K resistor film tebal.

Film logam
Jenis umum aksial resistor hari ini disebut sebagai resistor film logam. Leadless elektrode logam wajah
(MELF) resistor sering menggunakan teknologi yang sama, tetapi adalah resistor berbentuk cylindrically
dirancang untuk permukaan meningkat. Perhatikan bahwa resistor jenis lain (misalnya, komposisi karbon)
juga tersedia dalam paket MELF. Resistor film logam biasanya dilapisi dengan nikel kromium (NiCr),
tetapi mungkin akan dilapisi dengan salah satu bahan keramik logam yang tercantum di atas untuk
resistor film tipis. Tidak seperti resistor film tipis, bahan dapat diterapkan menggunakan teknik yang
berbeda dari sputtering (meskipun itu adalah salah satu teknik seperti itu). Juga, tidak seperti film tipis
resistor, nilai resistansi ditentukan dengan cara memotong heliks melalui lapisan bukan oleh etsa. (Hal ini
mirip dengan cara resistor karbon dibuat.) Hasilnya adalah toleransi yang masuk akal (0,5, 1, atau 2%)
dan koefisien suhu (biasanya) 25 atau 50 ppm / K.

Wirewound
Wirewound resistor biasanya dibuat oleh gulungan kawat logam, biasanya nichrome, sekitar keramik,
plastik, atau fiberglass inti. Ujung-ujung kawat yang disolder atau dilas ke dua topi atau cincin, menempel
pada ujung inti. Perakitan dilindungi dengan lapisan cat, plastik, atau lapisan enamel dipanggang pada
suhu tinggi. Kawat memimpin kekuasaan rendah biasanya wirewound resistor antara 0,6 dan 0,8 mm
dalam diameter dan kalengan untuk memudahkan penyolderan. Untuk resistor wirewound kekuatan yang
lebih tinggi, baik luar keramik kasus atau luar aluminium kasus di atas lapisan isolator digunakan.
Aluminium-cased jenis dirancang harus terpasang ke wastafel panas menghilangkan panas; yang diberi
kekuasaan digunakan tergantung pada cocok dengan heat sink, misalnya, kekuatan 50 W akan diberi nilai
resistor panas di sebagian kecil dari daya disipasi jika tidak digunakan dengan heat sink. Wirewound
besar resistor dapat diberi nilai selama 1.000 watt atau lebih. Karena Resistor wirewound kumparan
mereka mempunyai induktansi lebih diinginkan daripada jenis lain resistor, meskipun berliku kawat di
bagian dengan arah terbalik bergantian dapat memperkecil induktansi. Teknik lain mempekerjakan bifilar
berkelok-kelok, atau flat mantan tipis (untuk mengurangi luas penampang kumparan). Bagi sebagian
besar menuntut rangkaian resistor dengan Ayrton-Perry berliku digunakan.

Foil resistor
Hambatan utama elemen dari resistor foil paduan khusus foil beberapa mikrometer tebal. Sejak
diperkenalkan pada 1960-an, foil resistor memiliki presisi yang terbaik dan stabilitas dari setiap resistor
tersedia. Salah satu parameter penting yang mempengaruhi stabilitas koefisien suhu resistansi (TCR).
Kertas timah yang TCR resistor sangat rendah, dan telah lebih ditingkatkan selama bertahun-tahun. Satu
rentang ultra-precision resistor foil menawarkan TCR dari 0,14 ppm / ° C, toleransi ± 0.005%, stabilitas
jangka panjang (1 tahun) 25 ppm, (3 tahun) 50 ppm (lebih ditingkatkan 5-kali lipat oleh hermetik
penyegelan) , stabilitas di bawah beban (2000 jam) 0,03%, thermal EMF 0,1 μV / ° C, -42 dB kebisingan,
koefisien tegangan 0,1 ppm / V, 0,08 μH induktansi, kapasitansi 0,5 pF.

Ammeter shunts
Sebuah ammeter shunt adalah tipe khusus-sensing arus resistor, memiliki empat terminal dan nilai di
milliohms atau bahkan mikro-ohm. Alat pengukur arus, dengan sendirinya, biasanya dapat menerima arus
terbatas. Untuk mengukur arus tinggi, arus melewati shunt, di mana jatuh tegangan diukur dan ditafsirkan
sebagai arus. Tipikal shunt terdiri dari dua blok logam padat, kadang-kadang kuningan, terpasang pada
dasar isolasi. Antara blok, dan disolder atau brazed kepada mereka, adalah satu atau lebih potongan
koefisien temperatur rendah resistensi (TCR) manganin paduan. Ulir baut besar ke dalam blok membuat
koneksi saat ini, sementara banyak-sekrup kecil memberikan sambungan tegangan. Shunts dinilai oleh
arus skala penuh, dan sering memiliki jatuh tegangan sebesar 50 mV pada nilai arus.

Grid resistor
Dalam industri tugas berat aplikasi-aplikasi arus tinggi, resistor kotak konveksi besar-cooled kisi strip
paduan logam cap terhubung dalam baris-baris antara dua elektroda. Industri seperti resistor dapat grade
yang sama besarnya dengan lemari es; beberapa desain bisa menangani lebih dari 500 ampere saat ini,
dengan kisaran resistensi memperluas lebih rendah daripada 0,04 ohm. Mereka digunakan dalam aplikasi
seperti pengereman dinamis dan beban perbankan untuk lokomotif dan trem, netral AC landasan untuk
industri distribusi, pengendalian beban untuk crane dan alat berat, load generator dan harmonis listrik
penyaringan untuk substasiun. Istilah grid resistor kadang-kadang digunakan untuk menggambarkan
sebuah resistor jenis apa pun yang terhubung ke control grid tabung vakum. Ini bukan sebuah resistor
teknologi; itu adalah topologi sirkuit elektronik.

Pengertian Resistor
Sebuah resistor sering disebut werstan, tahanan atau penghambat, adalah suatu komponen elektronik yang
dapat menghambat gerak lajunya arus listrik.

Resistor disingkat dengan huruf "R" (huruf R besar). Satuan resistor adalah Ohm, yang menemukan
adalah George Ohm (1787-1854), seorang ahli fisika bangsa Jerman. Tahanan bagian dalam ini dinamai
konduktansi. Satuan konduktansi ditulis dengan kebalikan dari Ohm yaitu mho.

Gambar disamping adalah gambar Resistor berikut tabel dan besar hambatan beserta gelang warnanya
Kemampuan resistor untuk menghambat disebut juga resistensi atau hambatan listrik. Besarnya
diekspresikan dalam satuan Ohm. Suatu resistor dikatakan memiliki hambatan 1 Ohm apabila resistor
tersebut menjembatani beda tegangan sebesar 1 Volt dan arus listrik yang timbul akibat tegangan tersebut
adalah sebesar 1 ampere, atau sama dengan sebanyak 6.241506 × 1018 elektron per detik mengalir
menghadap arah yang berlawanan dari arus.

Hubungan antara hambatan, tegangan, dan arus, dapat disimpulkan melalui hukum berikut ini, yang
terkenal sebagai hukum Ohm:

di mana V adalah beda potensial antara kedua ujung benda penghambat, I adalah besar arus yang melalui
benda penghambat, dan R adalah besarnya hambatan benda penghambat tersebut.

Berdasarkan penggunaanya, resistor dapat dibagi:


1. Resistor Biasa (tetap nilainya), ialah sebuah resistor penghambat gerak arus, yang nilainya tidak
dapat berubah, jadi selalu tetap (konstan). Resistor ini biasanya dibuat dari nikelin atau karbon.
2. Resistor Berubah (variable), ialah sebuah resistor yang nilainya dapat berubah-ubah dengan jalan
menggeser atau memutar toggle pada alat tersebut. Sehingga nilai resistor dapat kita tetapkan
sesuai dengan kebutuhan. Berdasarkan jenis ini kita bagi menjadi dua, Potensiometer, rheostat dan
Trimpot (Trimmer Potensiometer) yang biasanya menempel pada papan rangkaian (Printed
Circuit Board, PCB).
3. Resistor NTC dan PTS, NTC (Negative Temperature Coefficient), ialah Resistor yang nilainya
akan bertambah kecil bila terkena suhu panas. Sedangkan PTS (Positife Temperature Coefficient),
ialah Resistor yang nilainya akan bertambah besar bila temperaturnya menjadi dingin.
4. LDR (Light Dependent Resistor), ialah jenis Resistor yang berubah hambatannya karena pengaruh
cahaya. Bila cahaya gelap nilai tahanannya semakin besar, sedangkan cahayanya terang nilainya
menjadi semakin kecil.
Pada Resistor biasanya memiliki 4 gelang warna, gelang pertama dan kedua menunjukkan angka, gelang
ketiga adalah faktor kelipatan, sedangkan gelang ke empat menunjukkan toleransi hambatan.

Berikut Gelang warna dimulai dari warna Hitam, Coklat, Merah, Jingga, Kuning, Hijau, Biru, Ungu
(violet), Abu-abu dan Putih.

Sedangkan untuk gelang toleransi hambatan adalah: Coklat 1%, Merah 2%, Hijau 0,5%, Biru 0,25%,
Ungu 0,1%, Emas 5% dan Perak 10%. Kebanyakan gelang toleransi yang dipakai oleh umum adalah
warna Emas, Perak dan Coklat
Gelang Gelang Gelang Ketiga Gelang ke Empat Temp.
Warna
Pertama Kedua (multiplier) (toleransi) Koefisien
Hitam 0 0 ×100
Coklat 1 1 ×101 ±1% (F) 100 ppm
Merah 2 2 ×102 ±2% (G) 50 ppm
3
Jingga 3 3 ×10 15 ppm
4
Kuning 4 4 ×10 25 ppm
Hijau 5 5 ×105 ±0.5% (D)
6
Biru 6 6 ×10 ±0.25% (C)
Ungu 7 7 ×107 ±0.1% (B)
Abu-
8 8 ×108 ±0.05% (A)
abu
Putih 9 9 ×109
Emas ×0.1 ±5% (J)
Perak ×0.01 ±10% (K)
Polos ±20% (M)

Resistor

Resistor
Tiga buah resistor komposisi karbon

(IEE, IEC, EU)


Simbol

(US, JP)

Resistor kaki aksial

Tiga resistor komposisi karbon para radio tabung vakum

Resistor adalah komponen elektronik dua saluran yang didesain untuk menahan arus listrik dengan
memproduksi penurunan tegangan listrik di antara kedua salurannya sesuai dengan arus yang
mengalirinya, berdasarkan hukum Ohm:
Resistor digunakan sebagai bagian dari jejaring elektronik dan sirkuit elektronik, dan merupakan salah
satu komponen yang paling sering digunakan. Resistor dapat dibuat dari bermacam-macam kompon dan
film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi seperti nikel-kromium).

Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat diboroskan.
Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, desah listrik, dan induktansi.

Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak, bahkan sirkuit terpadu.
Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain sirkuit, resistor harus cukup besar secara fisik agar tidak
menjadi terlalu panas saat memboroskan daya.

Satuan

Ohm (simbol: Ω) adalah satuan SI untuk resistansi listrik, diambil dari nama George Simon Ohm.
Biasanya digunakan prefix miliohm, kiloohm dan megaohm.

Konstruksi

Komposisi karbon

Resistor komposisi karbon terdiri dari sebuah unsur resistif berbentuk tabung dengan kawat atau tutup
logam pada kedua ujungnya. Badan resistor dilindungi dengan cat atau plastik. Resistor komposisi karbon
lawas mempunyai badan yang tidak terisolasi, kawat penghubung dililitkan disekitar ujung unsur resistif
dan kemudian disolder. Resistor yang sudah jadi dicat dengan kode warna dari harganya.

Unsur resistif dibuat dari campuran serbuk karbon dan bahan isolator (biasanya keramik). Resin
digunakan untuk melekatkan campuran. Resistansinya ditentukan oleh perbandingan dari serbuk karbon
dengan bahan isolator. Resistor komposisi karbon sering digunakan sebelum tahun 1970-an, tetapi
sekarang tidak terlalu populer karena resistor jenis lain mempunyai karakteristik yang lebih baik, seperti
toleransi, kemandirian terhadap tegangan (resistor komposisi karbon berubah resistansinya jika dikenai
tegangan lebih), dan kemandirian terhadap tekanan/regangan. Selain itu, jika resistor menjadi lembab,
bahang dari solder dapat mengakibatkan perubahan resistansi yang tak dapat dikembalikan.

Walaupun begitu, resistor ini sangat reliabel jika tidak pernah diberikan tegangan lebih ataupun panas
lebih.

Resistor ini masih diproduksi, tetapi relatif cukup mahal. Resistansinya berkisar antara beberapa miliohm
hingga 22 MOhm.

Film karbon

Selapis film karbon diendapkan pada selapis substrat isolator, dan potongan memilin dibuat untuk
membentuk jalur resistif panjang dan sempit. Dengan mengubah lebar potongan jalur, ditambah dengan
resistivitas karbon (antara 9 hingga 40 µΩ-cm) dapat memberikan resistansi yang lebar[1]. Resistor film
karbon memberikan rating daya antara 1/6 W hingga 5 W pada 70 °C. Resistansi tersedia antara 1 ohm
hingga 10 MOhm. Resistor film karbon dapat bekerja pada suhu di antara -55 °C hingga 155 °C. Ini
mempunyai tegangan kerja maksimum 200 hingga 600 v[2].

Film logam

Unsur resistif utama dari resistor foil adalah sebuah foil logam paduan khusus setebal beberapa
mikrometer.
Resistor foil merupakan resistor dengan presisi dan stabilitas terbaik. Salah satu parameter penting yang
memengaruhi stabilitas adalah koefisien temperatur dari resistansi (TCR). TCR dari resistor foil sangat
rendah. Resistor foil ultra presisi mempunyai TCR sebesar 0.14ppm/°C, toleransi ±0.005%, stabilitas
jangka panjang 25ppm/tahun, 50ppm/3 tahun, stabilitas beban 0.03%/2000 jam, EMF kalor 0.1μvolt/°C,
desah -42dB, koefisien tegangan 0.1ppm/V, induktansi 0.08μH, kapasitansi 0.5pF[3].

Penandaan resistor

Resistor aksial biasanya menggunakan pola pita warna untuk menunjukkan resistansi. Resistor pasang-
permukaan ditandas secara numerik jika cukup besar untuk dapat ditandai, biasanya resistor ukuran kecil
yang sekarang digunakan terlalu kecil untuk dapat ditandai. Kemasan biasanya cokelat muda, cokelat,
biru, atau hijau, walaupun begitu warna lain juga mungkin, seperti merah tua atau abu-abu.

Resistor awal abad ke-20 biasanya tidak diisolasi, dan dicelupkan ke cat untuk menutupi seluruh badan
untuk pengkodean warna. Warna kedua diberikan pada salah satu ujung, dan sebuah titik (atau pita)
warna di tengah memberikan digit ketiga. Aturannya adalah "badan, ujung, titik" memberikan urutan dua
digit resistansi dan pengali desimal. Toleransi dasarnya adalah ±20%. Resistor dengan toleransi yang
lebih rapat menggunakan warna perak (±10%) atau emas (±5%) pada ujung lainnya.

Identifikasi empat pita

Identifikasi empat pita adalah skema kode warna yang paling sering digunakan. Ini terdiri dari empat pita
warna yang dicetak mengelilingi badan resistor. Dua pita pertama merupakan informasi dua digit harga
resistansi, pita ketiga merupakan pengali (jumlah nol yang ditambahkan setelah dua digit resistansi) dan
pita keempat merupakan toleransi harga resistansi. Kadang-kadang pita kelima menunjukkan koefisien
suhu, tetapi ini harus dibedakan dengan sistem lima warna sejati yang menggunakan tiga digit resistansi.

Sebagai contoh, hijau-biru-kuning-merah adalah 56 x 104Ω = 560 kΩ ± 2%. Deskripsi yang lebih mudah
adalah: pita pertama, hijau, mempunyai harga 5 dan pita kedua, biru, mempunyai harga 6, dan keduanya
dihitung sebagai 56. Pita ketiga,kuning, mempunyai harga 104, yang menambahkan empat nol di belakang
56, sedangkan pita keempat, merah, merupakan kode untuk toleransi ± 2%, memberikan nilai 560.000Ω
pada keakuratan ± 2%.

Pita ketiga Pita keempat Pita kelima


Warna Pita pertama Pita kedua
(pengali) (toleransi) (koefisien suhu)

Hitam 0 0 × 100

Cokelat 1 1 ×101 ± 1% (F) 100 ppm

Merah 2 2 × 102 ± 2% (G) 50 ppm

Oranye 3 3 × 103 15 ppm

Kuning 4 4 × 104 25 ppm

Hijau 5 5 × 105 ± 0.5% (D)

Biru 6 6 × 106 ± 0.25% (C)

Ungu 7 7 × 107 ± 0.1% (B)


Abu-abu 8 8 × 108 ± 0.05% (A)

Putih 9 9 × 109

Emas × 10-1 ± 5% (J)

Perak × 10-2 ± 10% (K)

Kosong ± 20% (M)

Identifikasi lima pita

Identifikasi lima pita digunakan pada resistor presisi (toleransi 1%, 0.5%, 0.25%, 0.1%), untuk
memberikan harga resistansi ketiga. Tiga pita pertama menunjukkan harga resistansi, pita keempat adalah
pengali, dan yang kelima adalah toleransi. Resistor lima pita dengan pita keempat berwarna emas atau
perak kadang-kadang diabaikan, biasanya pada resistor lawas atau penggunaan khusus. Pita keempat
adalah toleransi dan yang kelima adalah koefisien suhu.

[sunting] Resistor pasang-permukaan

Gambar ini menunjukan empat resistor pasang permukaan (komponen pada kiri atas adalah kondensator)
termasuk dua resistor nol ohm. Resistor nol ohm sering digunakan daripada lompatan kawat sehingga
dapat dipasang dengan mesin pemasang resistor.

Resistor pasang-permukaan dicetak dengan harga numerik dengan kode yang mirip dengan kondensator
kecil. Resistor toleransi standar ditandai dengan kode tiga digit, dua pertama menunjukkan dua angka
pertama resistansi dan angka ketiga menunjukkan pengali (jumlah nol). Contoh:

"334" = 33 × 10.000 ohm = 330 KOhm

"222" = 22 × 100 ohm = 2,2 KOhm

"473" = 47 × 1,000 ohm = 47 KOhm

"105" = 10 × 100,000 ohm = 1 MOhm

Resistansi kurang dari 100 ohm ditulis: 100, 220, 470. Contoh:
"100" = 10 × 1 ohm = 10 ohm

"220" = 22 × 1 ohm = 22 ohm

Kadang-kadang harga-harga tersebut ditulis "10" atau "22" untuk mencegah kebingungan.

Resistansi kurang dari 10 ohm menggunakan 'R' untuk menunjukkan letak titik desimal. Contoh:

"4R7" = 4.7 ohm

"0R22" = 0.22 ohm

"0R01" = 0.01 ohm

Resistor presisi ditandai dengan kode empat digit. Dimana tiga digit pertama menunjukkan harga
resistansi dan digit keempat adalah pengali. Contoh:

"1001" = 100 × 10 ohm = 1 kohm

"4992" = 499 × 100 ohm = 49,9 kohm

"1000" = 100 × 1 ohm = 100 ohm

"000" dan "0000" kadang-kadang muncul bebagai harga untuk resistor nol ohm

Resistor pasang-permukaan saat ini biasanya terlalu kecil untuk ditandai.

Format:

XX YYYZ

 X: kode tipe
 Y: nilai resistansi
 Z: toleransi

Rating Daya pada 70 °C

Kode Tipe Rating Daya (Watt) Teknik MIL-R-11 Teknik MIL-R-39008

BB ⅛ RC05 RCR05

CB ¼ RC07 RCR07

EB ½ RC20 RCR20

GB 1 RC32 RCR32

HB 2 RC42 RCR42
GM 3 - - Kode Toleransi

HM 4 - - Teknik Teknik
Toleransi
Industri MIL

±5% 5 J

±20% 2 M

±10% 1 K

±2% - G

±1% - F

±0.5% - D

±0.25% - C

±0.1% - B

Rentang suhu operasional membedakan komponen kelas komersil, kelas industri dan kelas militer.

 Kelas komersil: 0 °C hingga 70 °C


 Kelas industri: −40 °C hingga 85 °C (seringkali −25 °C hingga 85 °C)
 Kelas militer: −55 °C hingga 125 °C (seringkali -65 °C hingga 275 °C)
 Kelas standar: -5 °C hingga 60 °C

Anda mungkin juga menyukai