Anda di halaman 1dari 3

RELAY

Relai adalah suatu peranti yang menggunakan elektromagnet untuk mengoperasikan seperangkat
kontak sakelar. Susunan paling sederhana terdiri dari kumparan kawat penghantar yang dililit pada inti
besi. Bila kumparan ini dienergikan, medan magnet yang terbentuk menarik armatur berporos yang
digunakan sebagai pengungkit mekanisme sakelar.

Berdasarkan cara kerja

1. Normal terbuka. Kontak sakelar tertutup hanya jika relai dihidupkan.


2. Normal tertutup. Kontak sakelar terbuka hanya jika relai dihidupkan.
3. Tukar-sambung. Kontak sakelar berpindah dari satu kutub ke kutub lain saat relai dihidupkan.
4. Bila arus masuk Pada gulungan maka seketika gulungan,maka seketika gulungan akan berubah
menjadi medan magnit.gaya magnit inilah yang akan menarik luas sehingga saklar akan bekerja

Berdasarkan konstruksi

1. Relai menggrendel. Jenis relai yang terus bekerja walaupun sumber tenaga kumparan telah
dihilangkan.
2. Relai lidi. Digunakan untuk pensakelaran cepat daya rendah. Terbuat dari dua lidi feromagnetik
yang dikapsulkan dalam sebuah tabung gelas. Kumparan dililitkan pada tabung gelas.

Teori Dasar Relay Elektromekanis


Pada dasarnya Relay dan kontaktor mempunyai prinsip kerja yang sama yaitu relay adalah alat yang
dioperasikan dengan listrik yang secara mekanis mengontrol perhubungan rangkaian listrik. Relay adalah
bagian yang penting dari banyak system control, bermanfaat untuk control jarak jauh dan untuk
pengontrolan alat tegangan dan arus tinggi dengan sinyal control tegangan dan arus rendah. Ketika arus
mengalir melalui electromagnet pada relay control  elektro mekanis, medan magnet yang menarik lengan
besi dari jangkar pada inti terbentuk. Akibatnya, kontak pada jangkar dan kerangka relay terhubung.
Relay dapat mempunyai kontak NO (Normaly Open) atau kontak NC (Normaly Close)  atau kombinasi
dari keduanya. Relay elektromekanis dibuat dalam berbagai jenis untuk berbagai aplikasi. Kumparan
relay dan kontak mempunyai ukuran kerja yang terpisah. Kumparan relay biasanya dirancang bekerja
sebagai pengoperasian dengan arus DC atau AC, tegangan atau arus,tahanan dan daya pengoperasian
normal. Kumparan relay yang sangat peka yang dirancang  untuk bekerja pada rentang mili ampere
rendah , sering dioperasikan dari transistor atau rangkaian terpadu. Relay biasanya hanya mempunyai
satu kumparan, tetapi relay dapat mempunyai beberapa kontak yang terdiri dari kontak diam dan kontak
bergerak. Kontak yang bergerak dipasangkan pada plunger dan kontak diam terdapat pada kontak
normaly open (NO) dan kontak normaly Close (NC). Cara kerja relay adalah apabila kumparan diberi
tegangan, maka akan terjadi medan elektromagnetis dimana pada gilirannya menyebabkan plunger
bergerak pada kumparan menutup menutup kontak NO dan membuka kontak NC. Jarak gerak plunger
biasanya sekitar ¼ inch atau kurang. Kontak NO akan membuka ketika tidak ada arus mengalir pada
kumparan, tetapi akan tertutup secepatnya apabila kumparan menghantarkan arus atau diberi tenaga.
Kontak NC akan tertutup apabila kumparan tidak mengantarkan arus dan akan terbuka apabila kumparan
menghantarkan arus, hal inimerupakan kebalikan dari kerja kontak NO.
Contoh cara kerja relay
Kita mengenal banyak sekali jenis relay yang digunakan pada kendaraan kita semisalnya pada
klakson, Head lamp, extravan AC, Starter dan masih banyak lagi kegunaan lainnya. Tapi tahukah
kita bagaimana cara kerja relay itu sesungguhnya? mengapa diperlukan relay?

yang akan kita bahas saat ini adalah salah satu jenis relay yang umum digunakan : mini Relay
12V30A seperti gambar dibawah ini...

Relay = Saklar yang didekatkan kepada instrumen


yang menggunakannya.

Contoh : menggunakan Relay pada KLAKSON


berarti mendekatkan pencetan klakson disetir
dengan klakson itu sendiri di depan mobil. sehingga
dapat mengurangi losses/ ke tidak efisienan pada
kabel-kabel yang menghubungkannya. Biasanya ke
tidak efisienan terjadi pada penghubung antara setir
dan batang setir, karena setir selalu diputar maka
keausan sering terjadi pada bagian ini sehingga
klakson tidak dapat bunyi sebagaimana mestinya dikarenakan arus yang mengalir pada bagian ini
akan terhambat.

Dengan menggunakan relay maka saklar klakson seolah-olah tidak lagi menjadi di setir
melainkan di relay, sedangkan tombol di setir hanya menjadi saklar bagi relay yang hanya
membutuhkan arus yang sangat kecil untuk aktif. Jika relay aktif = saklar aktif = Klakson bunyi.
Cara kerja Relay Sesungguhnya

Untuk memperjelas cara kerja relay kita akan bahas salah satu jenis relay yang sering digunakan seperti
Bosch dan Hella.

Apa bila kita melihat pada body relay pasti kita dapat menemukan diagram seperti gambar 2.  Nomer
nomer yang ada pada gambar 2 itu mengacu pada nomer di bagian bawah relay (gambar 1).

Di dalam relay Terdapat :

1. Gulungan kawat tembaga (coil) dengan ujung2 kawat diberi nomer 85 dan 86

2. Mekanisme saklar seperti gambar kawat terputus dengan ujung2 nya diberi nomer 30 dan 87

Gulungan atau coil digunakan untuk menciptakan medan magnet pada inti besi coil itu. seperti kita
ketahui apa bila kita melilitkan kawat tembaga pada sebuah inti besi contoh paku, maka paku tersebut
akan menjadi magnet apabila kawat tembaga itu kita aliri arus listrik. Hal ini juga digunakan pada relay,
jika 85 diberi arus + dan 86 diberi arus - atau sebaliknya maka akan tercipta medan magnet pada ujung
inti besi coil itu.

Jika medan magnet sudah terbentuk (gambar 3) maka mekanisme saklar yang terbuat dari besi akan
tersedot /tertarik oleh medan magnet, sehingga mekanisme saklar yang tadinya terbuka / terputus menjadi
tertutup/ menyambung, sehingga 30 dan 87 menjadi satu kesatuan seolah2 seperti seutas kawat/ seperti
saklar yang sedang di aktifkan. Membuka dan menutupnya 30 dan 87 inilah yang digunakan untuk
menghidupkan atau mematikan instrumen.

Anda mungkin juga menyukai