Anda di halaman 1dari 36

KIMIA FARMASI I

P E N D A H U L U A N

Tika Afriani, M. Farm., Apt


Universitas Mohammad Natsi

KIMIA FARMASI
Pendahuluan
SILABUS

KONTRAK
PERKULIAHAN

PENDAHULUAN

Kimia Analitik
Kimia analitik adalah cabang dari ilmu
kimia yang mempelajari tentang
pemisahan, identifikasi dan penentuan
kadar komponen-komponen yang ada
dalam suatu sampel.
Secara tradisional, kimia analitik juga
mencakup kesetimbangan kimia dan
pengolahan data secara statistik.

PENDAHULUAN
Kimia analisis melibatkan penggunaan sejumlah
teknik dan metode untuk memperoleh aspek
kualitatif, kuantitatif dan informasi struktur dari
suatu bahan kimia.
Analisis kualitatif merupakan analisis untuk melakukan
identifikasi elemen, spesies dan/atau senyawa-senyawa
yang ada dalam sampel.
Analisis kuantitatif adalah analisis untuk menentukan
jumlah absolut atau relatif dari suatu elemen atau
spesies yang ada di dalam sampel.
Analisis struktur adalah penentuan letak dan pengaturan
ruang tempat atom dalam suatu elemen atau molekul,
serta identifikasi gugus-gugus kharakteristik (gugusgugus fungsional) dalam suatu molekul.

KIMIA ANALITIK
Cabang dari ilmu kimia yang mempelajari teori dan caracara melakukan analisis kimia terhadap suatu bahan
atau zat kimia.

ANALISIS KIMIA
Organik dan Anorganik
Kualitatif
untuk menemukan dan
jumlah
mengidentifikasi zat (analit)

Kuantitatif
untuk menentukan
dan banyaknya suatu zat

ORGANIK/ANORG
ANIK

Senyawa Organik
- strukturnya C, H, O, N, S dan P
- berasal dari makhluk hidup
- mudah terbakar
- terdiri dari gugus fungsi
- jika dipanaskan menjadi arang dan
habis
Senyawa Anorganik
- terdiri dari logam K, Ca, Mg, NaCl
- tidak mengandung atom C
- jika dipanaskan meninggalkan sisa

PENDAHULUAN
Analisis kualitatif bertujuan untuk menemukan
dan mengidentifikasi suatu zat. Jadi analisis
kualitatif berhubungan dengan unsur ion atau
senyawa apa yang terdapat dalam sampel.
Analisis kuantitatif bertujuan untuk menentukan
jumlah atau banyaknya zat. Jadi, analisis
kuantitatif berhubungan dengan berapa banyak
suatu zat tertentu yang ada dalam sampel.
Zat yang ditetapkan disebut analit (konstituen
yang diinginkan).
Jumlah banyaknya suatu zat tertentu dalam
sampel, disebut kadar/konsentrasi, misal, molar.
Persen berat, gram per liter, ppm.

ANALISA
KUALITATIF
Analisis kualitatif (proses identifikasi) jenis zat penyusun
suatu bahan kimia dilakukan dengan mengenali sifat-sifat
zat tersebut. Sifat-sifat zat yang dapat dikenali bisa sifat
fisika, sifat kimia atau sifat fisikokimianya.
Sifat fisika suatu zat kimia adalah sifat yang dapat
diamati dengan panca indera dan sifat yang dapat diukur
tanpa mengubah susunan kimia zat tersebut. Sifat yang
dapat diamati dengan panca indera adalah :
wujud/rupa
Warna
Bau
Rasa
Tekstur

ANALISA
KUALITATIF
Sifat kimia suatu zat adalah perubahan yang dapat
diamati/diukur karena adanya interaksi antara suatu zat
kimia dengan zat kimia lainnya (interaksi antara materi
dengan materi). Proses interaksi antara suatu zat kimia
dengan zat kimia lainnya disebut reaksi kimia. Reaksireaksi kimia inilah yang digunakan untuk mengenali
(mengidentifikasi) zat yang menyusun bahan kimia.
Sifat fisikokimia adalah perubahan yang dapat
diamati/diukur karena terjadinya interaksi antara zat
kimia dengan energi. Interaksi zat kimia dengan energi
cahaya
(foton)
diamati/diukur
dengan
alat
spektrofotometer
dan
metode
analisis
yang
menggunakan alat ini disebut metode spektrofotometri.

ANALISIS KIMIA
Tidak semua reaksi kimia yang dapat digunakan untuk
identifikasi zat kimia. Reaksi kimia yang dapat digunakan
untuk identifikasi zat kimia harus memenuhi beberapa
persyaratan. Sebagai berikut :
Hasil reaksi harus dapat diamati dengan mudah, misalnya
terjadi perubahan warna, terbentuknya endapan atau
timbulnya gas.
Reaksi harus khas (spesifik) artinya pereaksi yang digunakan
harus bereaksi dengan zat yang diuji saja sehingga dapat
digunakan untuk membedakan zat itu dengan zat lainnya.
Reaksi harus peka (sensitif), artinya pereaksi yang digunakan
harus dapat bereaksi dengan zat yang diuji walaupun
kadarnya sangat rendah.
Reaksi harus selektif, artinya pereaksi yang digunakan boleh
bereaksi dengan sekelompok zat tertentu sehingga reaksi ini
dapat dimanfaatkan untuk penggolongan zat kimia.

Ciri Perubahan/reaksi kimia


Terbentuknya warna
Terbentuknya endapan
Terbentuknya
gelembung/asap/gas
Perubahan suhu

ANALISA
KUALITATIF

Analisis kimia memiliki 2 metode yaitu :


Metode Klasik
Metode Modern

METODE KLASIK
Uji Pendahuluan
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Organoleptis (Warna, Bau, Rasa, Wujud, Bentuk)


Uji Nyala
Pemanasan dalam tabung reaksi
Pemijaran di atas keping porselen
Flouresensi
Sublimasi

Uji Reaksi Kimia


- Terjadi Endapan
- Terjadi Gas
- Terjadi Perubahan warna dll.

METODE MODERN

Analisa menggunakan instrumen


seperti kromatografi,
spektrofotometer, HPLC dll

ORGANOLEPTIS

Sebelum mengunakan atau mereaksikan


senyawa kimia , baik dalam laboratorium
ataupun industri, terlebih dahulu harus
mengenal ciri-ciri khusus zat kimia yang akan
digunakan.
Suatu zat dapat dikenal berdasarkan sifatsifat fisikanya, yaitu menggunakan panca
indera, meliputi warna, rasa, bau, dan bentuk
dengan dilihat, diamati, diraba kehalusannya
dengan ujung jari, dibau, dan dirasakan.

BENTUK

Bentuk yang kita lihat dengan mata,


misalnya:
- Bubuk
- Larutan
- Emulsi
- Suspensi

WARNA

Putih : Putih sekali Lidokain, teofilin, kafein


Putih agak kekuningan Vit B1, B2,
metampiron
Putih agak kebiruan Papaverin
Agak putih Parasetamol, sulfadiazine
Mengkilat: Putih agak mengkilat as.benzoat
Putih sekali agak mengkilat Nikotinamid
Agak putih, mengkilat Sulfaguanidin
Kekuningan: Kloramfenikol, tetrasiklin
Kebiruan: Prometazin

RASA

Harus hati-hati : sedikit zat diletakkan di


ujung lidah.
Asin : NaCl
Manis : Gula
Asam : asam sitrat
Sangat pahit : kinin, kloramfenikol
Pahit : Vit B2, kafein, teofilin, parasetamol
Tidak berasa : sulfa
Tebal di lidah : Lidokain, benzokain
Agak kecut : Asetosal
Rasa kulit ( dingin, panas, dll)

BAU

Bau zat asal sendiri


Bau setelah diremas dengan
tangan/jari

aromatis (benzaldehid)
rempah (vanilin)
menusuk (amoniak)
tengik (asam valerian)
atsiri (alkohol)
membius (piridin)

TUGAS I

Terangkanlah mengenai contoh-contoh


sediaan dari uji organoleptis di atas
meliputi ciri fisik dan kegunaannya
masing-masing.
Untuk minggu depan..

KELARUTAN

Apabila zatnya sukar larut dalam air


maka sudah pasti :
bukan garam-garam dari Na, K, atau
amonium
bukan garam-garam nitrat, kecuali
garam nitrat dari Sb, Bi, Sn(II), Hg(II)
yang oleh air terhidrolisis parsiil
bukan logam atau oksida logam,
kecuali oksida-oksida dari Na, K, Ba, Sr,
dan Ca.

UJI NYALA
Pembakaran
dengan Kawat
Kawat Pt/Ni/Cr
Ujung kawat dicelup dalam HCl p lalu dipijar pada
nyala oksidasi sampai tak bewarna. Sedikit zat
diletakkan pada ujung kawat yang sengaja
dilengkungkan, kemudian dipijar pada nyala oksidasi.

Copyright : hendri.apt@gmail.com

22

Kawat Cu
Cara : ujung kawat dicelupkan dalam alkohol
lalu dipijar untuk beberapa lama. Sedikit
zat diletakkan pada kawat yang
dilengkungkan kemudian dipijar pada
nyala oksidasi,
diamati warna biru hijau
yang terjadi (halogenida, sianida, borat)
Dengan batang gelas : (batang
pengaduk) biasanya untuk asam borat.

Uji Nyala

Uji perubahan warna api karena


pembakaran suatu senyawa
Tiap logam memberikan warna yang
berbeda-beda
Terjadi karena eksitasi elektron oleh
panas

PEMANASAN
sedikit zat dalam tabung uji dipanaskan perlahanlahan dan akan terjadi perubahan yang dapat diamati.
Pengamatan

Kesimpulan

Pengarangan karena pembakaran dan


terbentuk karbondioksida

Zat-zat organik

Hitam tapi tidak disertai pembakaran


dan bau

Garam Cu, Mn, Ni

Kuning (panas), putih (dingin)

ZnO dan garam-garam


Zn

Kuning coklat (panas), kuning (dingin)

SnO2 dan BiO3

Kuning (panas / dingin)

PbO dan garam Pb

Coklat (panas / dingin)

CdO dan garam Cd

Merah hitam (panas), coklat (dingin)

Fe2O3

Putih (panas / dingin)

Garam Na, K, Ba, Ca, Mg,

SUBLIMASI

Hanya sedikit zat sebelum meleleh tak


berubah bentuknya. Sebagian besar zat- zat
pada pemanasan dapat menyublim. Hasil
sublimasi berupa mikrokristal, kadang-kadang
tetap sebagai tetesan atau kedua bentuk
dapat juga terjadi. Pengamatan bentuk kristal
dilakukan dengan mikroskop. Adakalanya
bentuknya khas untuk beberapa zat.
Hasil yang diamati: - kristal
- warna
- bau
- bentuk

PEMIJARAN
DIATAS KEPING
PORSELIN
Cara : Sedikit zat ditaruh keatas keping, mulamula dipanaskan dengan nyala micro,
kemudian api dibesarkan sampai terjadi
pirolisa yang diamati :
a. Bau bawang (As)
albumin (putih telur)
karamel (gula), dsb.
b. Nyala (fosfit, hipofosfit)
c. Gelembung (gula, tartrat, gluconat)
d. Sisa (anorganik)
e. Warna abu : kuning
Bi, Zn
Jingga
Pb, Sb, Sn
coklat hitam Fe, Cu, Co
merah
chromat

FLOURISENSI

Sedikit zat dalam cawan porselin letakkan


di bawah lampu ultraviolet (360 nm), yang
diamati :
a. Warna zat padat
b. Warna zat dalam air
c. Warna zat asam/basa
.
.
.
.
.

Fluoresensi
Fluoresensi
Fluoresensi
Fluoresensi
Fluoresensi

Ungu : salisilat
Hijau : kinin
Biru lemah : Theobromin
Kuning : ZnO
Biru kuat : Theophylin

Analisis cara basah

Hasil reaksi dapat diketahui dengan mengamati


adanya perubahan yang terjadi, yang pada
umumnya berupa terbentuknya endapan,
timbulnya gas, dan perubahan warna.

Copyright : hendri.apt@gmail.com

29

Pembentukan endapan
Larutan jenuh merupakan suatu sistem
kesetimbangan, contoh :
AgCl Ag+ + ClIni merupakan kesetimbangan heterogen karena
AgCl dalam bentuk padat, sedangkan Ag+ dan
Cl- dalam bentuk larutan
Hasil kali kelarutan :
Ks = [Ag+] [Cl-]
Bila Ks terlewati artinya kesetimbangan bergeser
kearah kanan, akan terbentuk endapan AgCl

Mekanisme pembentukan endapan


Hasil reaksi/produk merupakan senyawa
dengan kelarutan yang sangat kecil.
contoh ident Clor dengan penambahan perak
Cl- + Ag+ --> AgCl
Cl- larut dalam air
Ag+ larut dalam air
AgCl tidak larut dalam air, sehingga
mengendap.

Perubahan warna / Pembentukan


kompleks
Suatu ion (atau molekul) kompleks
terdiri dari suatu atom (ion) pusat
dan sejumlah ligan
Ion pusat adalah ion logam
Ligan adalah ion atau molekul yang
memiliki pasangan elektron bebas
contoh : CN- , NO2- , H2O , NH3 dll

Perubahan warna/ Reaksi


redoks

Copyright : hendri.apt@gmail.com

33

APLIKASI

Selain dalam bidang ilmu kimia, kimia analitik


juga berperan dalam bidang bidang Ilmu
pengetahuan alam lain, seperti :
- Kedokteran
- Farmasi
- Biologi
- Pertanian
- Geologi
- Mineralogi
- Perindustrian
- Kesehatan masyarakat
- Pencemaran lingkungan dan lain lain

APLIKASI
Mengapa kimia analitik mempunyai penerapan yang luas ?
1. Kimia analitik menawarkan banyak sekali pemakaian
dalam berbagai
disiplin kimia seperti kimia organik, kimia anorganik, kimia
fisika dan
biokimia.
2. Kimia Analitik terpakai dicabang ilmu pengetahuan
lainnya.
Contoh : Pemantauan pencemaran udara dan air adalah
suatu masalah
vital. Analisis kimia dapat melaporkan analisis makanan
apakah mengandung racun atau tidak. Potensiometri dan
kolorimetri dapat
digunakan untuk memeriksa oksigen yang terlarut dan
kandungan klor
dalam air.
1. Analisis pestisida dalam tumbuh-tumbuhan hasil panen
dapat dilakukan
dengan kromatografi gas atau HPLC.

Kau sejudes Natrium, pasif laksana


Carbon.
Namun kau penyendiri seperti Argon.
Kau jahat laksana Clor yang hobi
selingkuh, dan ramah laksana Hidrogen
kalau ada maunya.
Dan kauseperti atom-atom yang hobi
berkumpul dan bergosip.

Anda mungkin juga menyukai