PENDAHULUAN
yang berbahaya yang pada dasarnya tidak dapat disentuh dengan tangan secara
fungsi dan prosedurnya dengan baik hingga kesalahan yang terjadi dapat
dihindari.
sifat dari unsur (Musal wahyuni dkk, 2017: 125). Sistem periodik unsur
hubungan kuantitatif yang terdapat antara reaktan dan juga produk dalam
reaksi kimia. Reaktan ialah suatu zat yang berpartisipasi didalam reaksi kimia,
dan juga produk ialah suatu zat yang diperoleh sebagai hasil dari reaksi kimia
Zat padat adalah padatan yang menyebabkan kekeruhan air, tidak terlarut
dan tidak dapat langsung mengendap, terdiri dari partikel-partikel yang ukuran
maupun beratnya lebih kecil dari sedimen, misalnya tanah liat, bahan-bahan
Zat cair adalah zat atau benda yang memiliki volume yang tetap tetapi
bensin dalam botol, teh dalam gelas, air minum dalam ceret, sirum dalam
Asam basa adalah zat yang zat warnanya bergantung pada pH larutan atau
zat yang menunjukkan sifat asam, basa, atau netral pada suatu larutan.
Indikator asam atau basa yang baik harus mampu menampilkan warna berbeda
fungsi adalah alcohol. Alkohol terdiri atas alkohol primer, sekunder dan
2
1.2 Tujuan praktikum
beberapa macam alat dan menggunakan dengan benar. Percobaan dua Sistem
Periodik Unsur yaitu mempelajari cara mendeteksi adanya unsur hara nitrogen,
fosfor, dan kalium pada tanah dan tanaman. Percobaan ketiga Stoikiometri
bertujuan untuk mempelajari cara penetapan kadar air dalam sampel. percobaan
3
1.3 tujuan praktikum
mengenalkan cara kerja, fungsi, cara mengunakan, dan cara merawat alat-alat
mendenteksi unsur hara nitrogen, fosfor dan kalium dalam tanah dan tanaman.
air tanah dan bahan nabati. Percobaan 4 (larutan 1) yaitu kita dapat mengethui
cara membuat larutan natriun hidroksida dan asam klorida, serta cara
antara hidrokarbon jenuh dan tidak jenuh, antara alcohol dan fenol, dan
identifikasi karbohidrat yaitu kita dapat mengetahui cara uji atau identifikasi
kita dapat mengetahui cara uji atau identifikasi protein dalam suatu bahan dan
mempelajari sifat sifat protein, pada identifikasi sifat minyak dan lemak yaitu
kita dapat mengetahui tingkat kelarutan minyak atau lemak pada berbagai jenis
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
kebutuhan dan kesempurnaan jasmani dan rohani tenaga kerja pada khususnya,
dan masyarakat pada umumnya terhadap hasil karya dan budaya menuju
Nitrogen adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memilki
5
Kalium adalah suatukimia dalam tabel periodik yang memilki lambang K
2.3 Stoikiometri
reaksi kimia. Suatu reaksi kimia dapat dikatakan sebagai reaksi stoikiometri
apabila reakan dalam reaksi habis seluruhnya. Tak hanya itu, stoikiometri juga
Kadar air tanah dinyatakan dalam persen volume yaitu presentase volume
air terhadap volume tanah . cara penetapan kadar air dapat dilakukan dengan
sejumlah tanah basah dikering ovenkan dalam oven pada suhu 100 ℃ – 110 ℃
6
Stoikiometri reaksi mengukur hubungan antara metana dan oksigen Ketika
bereaksi membentuk karbon dioksida dan kadar air. (nursiah sappaile 2019).
2.4 Larutan
terletak antara suatu larutan dan suatu suspensi. Partikel-partikel dalam suatu
partikel- partikel ini begitu kecil sehingga tidak dapat mengendap seperti
Zat terlarut adalah komponen dari larutan yang memiliki jumlah lebih
sedikit dalam sistem larutan selain ditentukan oleh kuantitas zat, istilah pelarut
dan terlarut juga ditentukan oleh sifat fisiknya atau strukturnya .zat pelarut
memiliki struktur yang tidak berubah sedangkan struktur zat terlarut dapat
Pelarut polar, adalah pelarut yang memiliki tingkat kepolaran yang tinggi
dan cocok untuk mengekstraksi senyawa senyawa polar dari tanaman. Pelarut
semipolar, adalah pelarut yang memiliki tingkat kepolaran yang rendah dari
7
pelarut polar tetapi lebih tinggi dibanding pelarut non polar, cocok digunakan
untuk melarutkan senyawa senyawa semipolar dari tanaman . pelarut non polar,
adalah pelarut yang hamper tidak polar, biasa digunakan untuk mengekstreksi
senyawa senyawa yang tidak larut dalam pelarut polar. (n hidayah 2018).
2.4.4 Titrasi
2.4.5 Pengenceran
jumlah mol zat terlarut sebelum pengenceran sedikit dibanding jumlah mol zat
terlarut sesudah pengenceran atau jumlah gram sama dengan gram zat terlarut
sesudah pengenceran
Sifat asam basa suatu larutan dapat ditunjukan dengan mengukur pH nya.
8
Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang dalam air melepaskan ion H +,
sedangkan basa adalah yang dalam air melepaskan ion OH -. Jadi pembawa sifat
asam adalah ion H+, sedangkan pembawa sifat basa adalah ion OH-. Istilah basa
berasal dari bahasa Arab yang berarti abu. suatu senyawa dikelompokkan
menjadi basa jika zat tersebut dilarutkan ke dalam air menghasilkan ion
hidroksida (OH). zat yang bersifat basa antara lain natrium hidroksida (NaOH),
kalium hidroksida (KOH), pasta gigi dan sabun. Istilah asam berasal dari
bahasa latin yaitu acetum yang berarti cuka. pengertian asam menurut
Arrhenius adalah zat yang menghasilkan ion H + di dalam air. jadi asam dapat
yang terukur bukan hanyahidrogen bebas akan tetapi juga hidrogen terikat
9
Hidrokarbon jenuh/tersaturasi (alkana) yang merupakan hidrokarbon yang
paling sederhana. Hidrokarbon ini seluruhnya terdiri dari ikatan tunggal dan
bakar fosil dan ditemukan dalam bentuk rantai lurus maupun bercabang.
hidrokarbon yang memiliki satu atau lebih ikatan rangkap, baik rangkap dua
mempunyai ikatan rangkap tiga disebut alkuna, dengan rumus umum CnH2n-2.
struktur yang serupa, tetapi gugus fungsi pada fenol melekat langsung pada
karbon atau cincin atom-atom karbon yang sama.Yang akan dibahas terbatas
pada derivate sederhana yang diperoleh dari menggantikan satu, dua, atau tiga
atom hidrogen dalam molekul hidrokarbon, dengan atom oksigen atau gugus
besar sifat fisika dan kimia molekul itu. Atom ataupun gugus atom yang paling
menentukan sifat suatu zat dirujuk sebagai gugus fungsional. Alkohol dan fenol
10
adalah senyawa yang sama-sama mengandung gugus OH. Walaupun sama-
sama memiliki gugus -OH, akan tetapi sifat keduanya tidaklah sama.
Alkohol bersifat lebih polar karena ada gugus –OH. Artinya, alkohol bisa
Titik didih alkohol lebih tinggi daripada turunan alkana lain, seperti eter.
Hal itu karena alkohol memiliki ikatan hidrogen antarmolekulnya. Titik didih
fenol memiliki kelarutan terbatas dalam cairan, yakni 8,3 gram/100 ml.
Fenol memiliki sifat yang cenderung asam, gunanya beliau dapat melepaskan
alkohol alifatik lainnya, fenol bersifat bertambah asam. Hal ini dibuktikan
dengan mereaksikan fenol dengan NaOH, di mana fenol dapat melepaskan H+.
Pada kondisi yang sama, alkohol alifatik lainnya tidak dapat bereaksi seperti
11
oksigen dan sistem aromatik, yang mendelokalisasi beban negatif menempuh
diperlukan tubuh dalam jumlah besar dan dapat menghasilkan energi karena
mengandung kalori.
Pada umumnya sukar larut pada larutan nonpolar (eg: eter, kloroform,
Gelatinisasi > Bila pati dimasukkan dalam air dingin, granula pati akan
menyerap air dan membengkak (55°C sampai 78°C, dengan pH optimum 4-7).
gelatinase.
Sineresis > Keluarnya air dari gel karbohidrat yang telah tergelatinisasi,
ke polisakarida (glukogenesis).
12
Pemecahan pati > pemberian panas dan enzim tertentu pada karbohidrat
2.7.3 Monosakarida
senyawa karbohidrat dalam bentuk gula yang paling sederhana. Dalam arti
molekulnya hanya terdiri atas beberapa atom karbon saja dan tidak dapat
diuraikan dengan cara hidrolisis dalam keadaan lunak menjadi karbohidrat lain.
adalah larut air, tidak berwarna, dan berbentuk padat kristal. Beberapa
2.7.4 Disakarida
2.7.5 Oligosakarida
13
hidrolisa polisakarida dan hanya beberapa oligosakarida yang secara alami
terdapat di alam.
2.7.6 Polisakarida
sederhana yang tersusun dalam bentuk rantain panjang lurus atau bercabang.
Gula sederhana ini terutama glukosa. Jenis polisisakarida yang penting dalam
tersusun dari atom nitrogen, karbon, dan oksigen, beberapa jenis asam amino
yang mengandung sulfur (metionin, sistin dan sistein) yang dihubungkan oleh
Sukar larut dalam air karena ukuran molekulnya yang sangat besar, Dapat
14
protein mengalami kerusakan mulai dari struktur tersier sampai struktur
primernya.
dan pertumbuhan semua sel-sel di dalam tumbuh dan struktur tubuh seperti sel
darah, otot, tulang, rambut, dan kulit. Selain itu, mereka juga merupakan
hormon penting bagi tubuh seperti hormon tiroid, hormon insulin, hormon
testosteron, dan hormon estrogen (Riska dan Aryabuana, 2017). Fungsi protein
bersenyawa dengan zat lain di dalam tubuh makhluk hidup, sedangkan protein
yang berfungsi sebagai enzim, antibodi atau hormone di kenal sebagai protein
fungsional.
2.9.1 Minyak
Minyak adalah istilah umum untuk semua cairan organik yang tidak
larut/bercampur dalam air (hidrofobik) tetapi larut dalam pelarut organik. Ada
sifat tambahan lain yang dikenal awam: terasa licin apabila dipegang. Dalam
arti sempit, kata 'minyak' biasanya mengacu ke minyak bumi (petroleum) atau
15
berlaku luas, baik untuk minyak sebagai bagian dari menu makanan (misalnya
2.9.2 Lemak
molekul alam yang terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen
meliputi asam lemak, malam, sterol, vitamin-vitamin yang larut di dalam lemak
Uji kelarutan, pada uji kelaruatan lipid hampir semua jenis lipid tidak
larut dalam pelarut seperti aquadest, alkohol, dan larutan Na2 CO 3tetapi larut
dalam pelarut non polar seperti eter dan kloroform. Lemak hewan dan minyak
trigleserida dalamnya telah teroksidasi dalam udara bebas oleh O2. Trigleserida
adalah trierter yang terbentuk dari gliserol asam-asam lemak. Asam lemak
jenuh umumnya merupakan rantai tidak bercabang dan jumlah atom karbonnya
selalu genap. Trigleserida dibagi menjadi dua macam yaitu sederhana dan
Fenol yaitu senyawa organik dimana gugus -OH langsung terikat pada cincin
16
benzena. Reaksi pembuatan ester disebut esterifikasi dan reaksi yang terjadi
reversibel yang sangat lambat, tetapi bila menggunakan katalis asam mineral
seperti asam sulfat (H2SO4) dan asam klorida (HCl) kesetimbangan akan
BAB III
METODE PRAKTIKUM
Alat yang digunakan yaitu berupa pipet ukur, pipet volume, pipet tetes,
labu ukur, gelas ukur, Erlenmeyer, tabung reaksi, corong,neraca analitik, rak
tabung dan gegep, batang pengaduk, spatula, buret, klem, statif, tabung bengkok,
gelas arloji, botol semprot, sentrifuge, dan tabung sentrifugi, lampung dan alu,
ayakan, pemanas, pipa bengkok, gelas ukur 100 ml, cawan penguap, kaca arloji,
17
desikator, gelas kimia 250 ml, pH meter, kertas pH universal, magnetic stiker,
bunsen, kaki tiga, kasa asbes, stopwatch, penangas air, dan vortex.
larutan NaOH 1 M, larutan HCI 1 M, indicator PP, etanol teknis, garam, minyak
kelapa, tanah, larutan KCI 1 M, larutan natrium, hidroksida 0,01 M, larutan asam
klorida 0,01 M, sikloheksena, benzene, KmnO4 1%, etanol teknis, fenol teknis,
HCI teknis, FeCl3 0,3 0,2 M, reagen,fehling biru, asetaldehid, aseton, etil asetat,
tauge,asam nitrat, larutan ninhidrin, reagen milions, larutan timbal asetat, reagen biuret
adalah dengan menyiapkan tabung reaksi yang bersih, lalu isi dengan tanah yang
berada dalam tabung A dan D, kacang kedelai pada tabung B dan E dan F, kacang
ijo pada tabung C, dan kapur tohor diisi di masing-masing tabung. lalu tabung A,
B, dan C beri kertas lakmus merah pada permukaan tabung, kemudian panaskan
dan amati perubahan warna kertas lakmus. pada tabung D, E dan F sumbat dengan
gabus yang dilengkapi dengan pipa bengkok dan hubungkan dengan tabung lain
18
yang berisi aquades. selanjutnya panaskan tabung selama 30 menit dan keluarkan
tabung berisi aquades, kemudian tetsi dengan indicator PP, dan amati perubahan
Nitrogen Organik
asam klorida 0,1 N dan didihkan selama 5 menit. Kemudian saring uapkan
tambahkan air panas sebanyak 25 ml. Saring kembali dan tamping filtratnya
dalam tabung reaksi tambahkan beberapa tetes larutan natrium kobalti nitrat dan
KALIUM
20
tambahkan beberapa tetes larutan natrium
kobalti nitrat dan amati perubahan yang
terjadi.
3.3.2 Stoikiometri
3.3.2.1 Penentuan
Cuci dengan air bersih kaca arloji yang hendak digunakan kemudian
masukkan kedalam oven bersuhu 100o C selama 20 menit. Lalu panaskan gelas
arloji yang telah dipanaskan keluarkan dari oven dengan gegep dan masukkan
kedalam desikator sekitar 10 menit (agak dingin).timbang gelas arloji yang telah
di panaskan tersebut dengan neraca analitik dan catat berat nya (W 2) kemudian
masukan kembali kaca arloji yang berisi bahan ke dalam oven yang bersuhu sama
(pemanasan berlangsung sekitar 2 jam) dan catat beratnya (W 3) dan hitung kadar
w2 −w3
Kadar air bahan = x 100%
w2 −w1
Cuci dengan air bersih kaca arloji lalu panaskan gelas arloji yang
yang hendak digunakan kemudian telah dipanaskan keluarkan dari
4 masukkan
Penentuankedalam oven bersuhu
Kadar Air oven dengan gegep dan masukkan
0
100 C selama 20 menit. kedalam desikator sekitar 10 menit
(agak dingin).
21
Kaca arloji yang telah terisi
dengan bahan selanjutnya Timbang gelas arloji yang telah
ditimbang kembali dengan neraca dipanaskan deangan neraca analitik
analitik dan catat beratnya (W2) dan nyatakan beratnya sebagai berat
gelas arloji kosong(W1), lalu ini
dengan bahan yang hendak
ditetapkan kadar airnya
Masukan kembali kaca arloji
kedalam oven yang bersuhu
sama dengan suhu
awal,kemudian panaskan Hitunglah kadar air dengan rumus
hingga beratnya constant dan kadar air bahan
catat beratnya (W3)
3.3.3 Larutan 1
berisi aquades sebanyak 95 ML (air yang di gunakan harus bebas dari karbon
dioksida) kemudian aduk dengan batang pengaduk hinnga semua zat NoAH larut,
kemudian pindahkan larutan ke dalam labu ukur dan tambahkan aquades dengan
pipet tetes hingga tand batas kemudian larutan sebanyak 25mL dengan pipet
indicator PP setelah itu siapkan buret 50 mL, kemudian isi dengan asam klorida 1
22
catat vplume larutan HCI yang di gunakan.selanjutnya tentukan konsentrasi
Selanjutnya tentukan
catat volume larutan HCI yang di konsentrasi NaOH
gunakan
menggunakan rumus
pengenceran diatas.
aquades, kemudian tambahkan aquades mealui pipet tetes sampai tanda batas.
tetes hingga tanda batas.lalu kocok campuran hingga homogen, kemudian ambil
isi dengan karutan NaOH 1 M.lalu titrasikan larutan HCI dalam Erlenmeyer
hingga larutan berwarna merah muda.kemudian catat volume larutan NaOH yang
rumus pengenceran.
24
lalu tambahkan 85 ML aquades ,kemudian tambahkan aquades mealui
pipet tetes sampai tanda batas.
titrasikan larutan HCI dalam Erlenmeyer hingga larutan berwarna merah muda
universal lalu lakukan hal yang sama pada butir 1,2, dan 3 akan tetap aquadesnya
Menentukan pH tanah
25
Timbang contoh tanah sebanyak 10 gram,
kemudian masukan ke dalam lumpang daan gerus
halus
kedua tabung reaksi digoyangkan selama 2 menit dan amati dan catat
26
sebnayk 5 tetes sikloheksena dan 5 tetes benzene
dan di masukan ke dalam masing-masing tabung
reaksi
untuk setiap penambahan satu tetes NaOH d amati apa yang terjadi. Sebanyak 5
tetes HCI teknis di tambahkan ke dalam tabung reaksi 2 yang berisi fenol teknis,
27
Siapkan 2 tabung reaksi
Siapkan 4 buah tabung reaksi,kemudian berih kode A,B,C dan D. keempat tabung
maltose 10% untuk tabung B, 2 mL larutan sukrosa 10% untuk tabung C dan 2
28
mL larutan pati 1% untuk tabung D. kocok ke 4 tabung tersebut,kemudian
masukan ke dalam penangas air dan panaskan selama kurang lebih 15 menit
Siapkan 2 tabung reaksi yang bersih dan berikan kode A dan B, selanjutnya
simpan Dalam rak tabung kemudian dalam tabung reaksi A masukan 3 mL larutan
glukosa 10% dan tabung reaksi B masukan 3 mL larutaan sukrosa 10% lalu
masukan ke dalam penangas air kemudian amati dan catat waktu terbentuknya
Uji barfoed
29
Siapkan 2 tabung reaksi yang
selanjutnya simpan Dalam
bersih dan berikan kode A
rak tabung
dan B
3.3.6.2.1.Uji xanthoprotein
simpan dalam rak tabung masing-masing, kemudian tabung reaksi 1 diisi dengan
2 ML ekstrak kacang kedelai lalu tambahkan dengan larutan NaOH 0,1 N dan
tauge lalu blender dengan 200 ML air kemudian saring. Masing masing tabung
reaksi ditambahkan dengan 5 tetes asam nitrat pekat kedua tabung didinginkan
sebanyak 10% perlahan lahan dengan pipet tetes sampai terjadi perubahan warna,
Uji xanthoprotein
30
kemudian tabung reaksi 1
diisi dengan 2 ML ekstrak
Siapkan 2 tabung reaksi yang
kacang kedelai lalu
bersih dan berikode 1 dan 2.
tambahkan dengan larutan
NaOH 0,1 N dan dikocok
selama 30 menit.
Selanjutnya simpan dalam
rak tabung masing-masing,
rak tabung masing masing, tabung 1 diisi dengan 2 ML ekstrak kacang kedelai,
ML NaOH 10% kemudian kocok, selanjutnya amati dan catat perubahan warna
yang terjadi.
Uji biured
Siapkan 2 buah tabung yang berkode 1 dan 2 kemudian masukan kerak tabung
dan pada tabung reaksi 2 diisi dengan 2 ML ekstrak tauge. Kemudian masing
diatas penengas air selama 10 menit selanjutnya amati dan catat warna perubahan
Uji ninhidrin
Siapkan 4 buah tabung reaksi dan beri kode A,B,C dan D. keempat tabung reaksi
masukan ke dalam rak tabung kemudian pada tabung A di isi 2 mL air dan 10
tetes minyak kelapa pada tabung B di isi dengan 2 mL etanol dan 10 tets minyak
kelapa pada tabung C di isi dengan 2 mL heksana dan 10 tetes minyak kelapa
pada tabung D di isi dengan 2 mL asetan dan 10 tetes minyak kelapa lalu tutup
semua tabung dengan sumbat karet lalu kocok dengan vortex selama 1 menit,
setiap tabung.
Uji kelarutan
air sambil di aduk kurang lebih 10 menit, kemudian amati dan catat perubhan-
Reaksi penyabunan
4.1. Hasil
35
2. Labu Untuk destilasi larutan.
Destilasi
36
4. Corong untuk memasukan atau
Gelas memindah larutan dari
satu tempat ke tempat
lain dan digunakan pula
untuk proses penyaringan
setelah diberi kertas
saing pada bagian atas.
37
8. Labu Ukur Untuk membuat
dan atau
mengencerkan
larutan dengan
ketelitian yang
tinggi.
38
12 Pipet Ukur Untuk mengukur
. volume larutan
39
16 Tabung Untuk mereaksikan dua
. reaksi atau lebih zat.
40
21 Indikator Untuk identifikasi
. universal keasamaan larutan/zat.
41
25 Ring Untuk menjepit corong
. pemisah dalam proses
pemisahan dan untuk
meletakan corong pada
proses penyaringan.
42
30 Hot Plate Untuk memanaskan
larutan. Biasanya untuk
.
larutan yang mudah
terbakar.
43
Tabel 2 Gambar atau symbol K3
49
44
Oxidizing(pengoksidasi) Bahan ini dapat menyebabkan
kebakaran. Bahan ini
O menghasilkan panas jika
kontak dengan bahan
organik,bahan pereduksi dan
roduktor.
45
menyala/terbakar dengan api
- bunsen, permukaan metal
panas atau loncatan bunga
api.
46
hidup.
Contoh :Tributil timah
klorida, Tetraklorometan,
Petroleum bensin.
47
Spontaneously - Material yang dapat secara
Combustible (Secara spontan spontan mudah terbakar.
mudah terbakar ) Tindakan : Simpan di tempat
yang jauh dari sumber panas
atau sumber api.
Contoh : Carbon, Charcoal-
non-activated, Carbon black.
4.1.2 Pembahasan
hasil bahwa
berbentuk kerucut dengan leher silinder dan dasar yang datar ini diambil dari
48
nama “Emil Erlenmeyer”. seorang kimiawan asal jerman.Fungsi labu erlenmeyer
Ukuran labu erlenmeyer bervariasi mulai dari 25ml, 50ml, 100ml, 250ml, 500ml,
utamanya zat yang memiliki titik lebih tinggi ketika proses destilasi. Alat yang
ada di laboratorium kimia ini mempunyai pipa yang mengarah kesisi. Pipa
tersebut nantinya disambungkan pada gelas pendingin pada saat digunakan untuk
destilasi
Gelas yang sering disebut gelas piala dan gelas kimia ini adalah alat
alas datar ini, biasa digunakan untuk bahan kimia dengan sifat korosif yang
terbuat dari PPTE. Dan untuk mencegah terjadinya kontaminasi atau hilangnya
cairan, gelas ini biasa dipasangkan dengan gelas arloji sebagai penutup.Terdapat
beberapa ukuran untuk gelas ini, mulai dari 5ml, 10ml, 25ml, 50ml, 100ml,
150ml, 250ml, 400ml, 500ml, 600ml, 1000ml, 2000ml, 3000ml, 5000ml. Gelas
49
Corong ini berfungsi Sebagai alat memasukan atau memindah larutan dari
satu tempat ke tempat lain dan tempat kertas saring yang digunakan untuk
campuran kimia dengan gravitasi. Seperti namanya alat ini terbuat dari kaca dan
dengan corong gelas. Corong Buchner memiliki alas dalam datar dan terdapat
pori-pori. Pada saat akan melakukan penyaringan maka pada permukaan alas
dalam ini diberi kertas saring yang sudah dipotong berbentuk bulat seperti alas
tersebut
mempunyai skala mm pada bagian luarnya dan terdapat kran pada sisi bawahnya.
Buret sering digunakan pada titrasi asam basa. Buret digunakan untuk
50
komponen-komponen fase pelarut dengan densitas yang berbeda. Corong pisah
dibawahnya. Alat lab kimia ini dibuat dari kaca borosilikat. Sedangkan kerannya
terbuat dari teflon ataupun kaca.ukurannya terdiri dari 125ml, 250ml, 500ml,
1000ml.
Labu ukur atau labu takar adalah alat kimia, yang digunakan untuk
mengencerkan larutan hingga mencapai volume tertentu. Alat yang terbuat dari
kaca berbentuk labu ini juga bisa digunakan untuk menyisakan larutan kimia
tinggi ini dikarenakan oleh bagian lehernya yang terdapat sebuah lingkaran
gradasi, volume, toleransi, suhu kalibrasi dan kelas gelas. Pada lehernya juga
terdapat tanda batas yang menunjukkan ukuran volume, mulai 5ml, 10ml, 25ml,
50ml, 100ml, 200ml, 250ml, 500ml, 1000ml, 2000ml. Umumnya, labu ukur ini
yang berwarna gelap serta dilengkapi dengan penutup yang tahan terhadap bahan
Gelas ukur berbentuk pipa yang terbuat dari kaca dan/ plastic yang
mempunyai kaki/dudukan sehingga dapat ditegakkan. Pada bagian atas gelas ukur
terdapat bibir tuang yang berfungsi untuk menuangkan cairan atau larutan
sedangkan bagian badan tabung terdapat skala ukur. Gelas ukur berfungsi untuk
mengukur suatu cairan dan/ larutan dengan volume tertentu yang tidak
mulai dari ukuran 5ml, 10ml, 25ml, 50ml, 100ml, 250ml, 500ml, 1000ml, 200ml.
51
Condesor adalah alat laboratorium yang memiliki fungsi untuk mendinginkan
cairan panas dan mengembunkan uap. Alat ini memiliki beragam jenis bentuk,
Filler adalah alat yang digunakan untuk menyedot larutan, yang biasanya
dipasang pada pangkal pipet. Alat laboratorium ini dilengkapi dengan karet yang
resistan terhadap bahan kimia, sehingga dijamin aman dan tidak mudah rusak.
Fungsi Pipet ukur adalah untuk memindahkan larutan secara terukur sesuai
dengan volume. Pada pipet ini juga terdapat skala yang menunjukan volume
Pipet gondok atau pipet volume. Berbeda dengan pipet tetes, pipet volume
memiliki ukuran yang lebih besar sehingga mampu memindahkan cairan dari
tepat dan sesuai dengan label yang tertera pada bagian yang menggelembung
tersebut. Pipet ini terbuat dari Kaca boroksilikat dan memiliki ukuran mulai dari
Pipet digunakan untuk memindahkan volume cairan yang telah terukur. Alat
ini terdiri dari beberapa jenis dengan bentuk, fungsi, dan tingkat ketelitian yang
berbeda. Sesuai dengan namanya, pipet yang satu ini mampu memindahkan cairan
dalam jumlah yang sangat kecil yaitu berupa tetesan. Hal ini dikarenakan bentuk
dari pipet ini yang berupa pipa kecil yang ditutupi dengan karet di bagian atasnya.
52
Alat ukur ini terbuat dari Kaca jenis soda kapur dan karet dengan ukuran Panjang
larutan. Fungsi batang pengaduk juga adalah untuk membantu dekantasi larutan,
Tabung reaksi adalah peralatan gelas yang terbuat dari kaca atau plastik.
bentuknya kira kira sebesar jari tangan manusia. Tabung reaksi tersedia dalam
berbagai macam ukuran. Namun pada umumnya memiliki ukuran berdiameter 10-
20 dengan panjang 50-200 mm. Fungsi tabung reaksi adalah untuk mencampur,
menampung dan memanaskan bahan-bahan kimia cair atau padat, utamanya untuk
uji kualitatif. Selain berukuran kecil ada juga Tabung reaksi yang memiliki
dari plastik atau alumunium. Fungsi kawat krom adalah untuk mengidentifikasi
penentuan titik lebur suatu zat. Dalam pemilihannya, banyak kombinasi panjang
dengan diameter pipa kapiler ini. Diameter berkisar antara 0,8 mm-2,0 mm
53
Desikator merupakan salah satu peralatan yang sering digunakan di
bahan kimia dengan menggunakan zat higroskopis (zat yang dapat menyerap uap
air dari udara). Tempat bagian bawah digunakan untuk meletakkan zat
higroskopis tersebut. Desikator terbuat dari kaca dan memiliki ukuran mulai dari
250ml, 500ml, 1000ml, 2000ml. Alat ini berfungsi untuk mengukur pH auatu
fungsi, di antaranya Penutup gelas kimia ketika tengah proses pemanasan sampel
Sebagai tempat benda yang tengah berada dalam proses pengamatan dan Sebagai
tempat untuk menyimpan bahan yang akan ditimbang. Alat laboratorium ini
terbuat dari Kaca jenis soda kapur dan memiliki ukuran 3,5mm, 5mm, 7,5ml,
10ml. Hot hands berfungsi untuk memegang peralatan gelas yang masih dalam
kondisi panas.
Statif terbuat dari besi atau baja dan klem dari alumunium atau besi. Statif
berfungsi untuk menegakan buret, corong pisah, dan peralatan lainnya sedangkan
klem berfungsi untuk memegang atau menjepit buret buret corong dan peralatan
lainnya.alat ini memliki ukuran diameter klem10 mm dan panjang statif 60cm.
Ring berfungsi untuk menjepit corong pemisah dalam proses pemisahan dan
54
Kaki tiga dalam alat laboratorium adalah besi yang mempunyai 3 kaki yang
memiliki fungsi sebagai penyangga ring. Fungsi kaki tiga adalah sebagai penahan
kawat kasa dan penyangga ketika proses pemanasan.kaki tiga biasanya terbuat
dari besi dan memiliki ukuran diameter 13cm serta tinggi 15cm.
Alat ini berfungsi untuk mengukur panas dinginnya suatu benda. Termometer
Fungsi pemanas spiritus adalah untuk memanasi larutan atau membakar zat
proses percobaan kimia. Pembakar bunsen diambil dari nama Robert Bunsen.
jarum osi atau lainnya. Pembakar bunsen menghasilkan nyala api gas tunggal
terbuka. dan secara maan membakar gas yang mudah terbakar seperti gas alam
dan bahan bakar gas cair semisal, propana dan butana atau campuran keduanya.
Hot plate berfungsi untuk memanaskan suatu larutan dalam jumlah besar dan
Fungsi Plat tetes adalah sebagai penguji keasaman suatu larutan atau
mereaksikan larutan . Plat tetes terbuat dari bahan porselen dan umumnya tersedia
dalam jumlan 6, 12 dan 16 lubang tetes. Fungsi alat laboratorium ini adalah untuk
menghancurkan atau menghaluskan suatu bahan atau zat yang masih bersifat
padat atau kristal.Dalam laboratorium biologi mortar dan alu ini juga digunakan
biji-bijian, akar, protein, DNA, RNA dll. Perlu diketahui juga, Mortal (lumpang)
adalah bagian wadah sedangkan pestle (alu) adalah bagian batang yang kita
pegang.
55
Rak tabung reaksi adalah alat yang umumnya terbuat dari kayu. Ia mempunyai
Ukuran rak ini sekitar 20 x 10 cm. Pada bagian lainnya, terdapat 6 batang kayu
tabung reaksi adalah sebagai tempat menyimpan tabung reaksi, mengeringkan dan
Penjepit tabung reaksi terbuat dari kayu dan digunakan untuk menjepit tabung
reaksi disaat proses pemanasan. Atau bisa juga digunakan untuk mengambil
kertas saring dan benda-benda lab lain disaat kondisi alat tersebut panas.
melalui kegiatan praktikum. Disamping itu ada kemungkinan bahaya yang terjadi
Disamping itu orang yang bekerja di laboratorium dihadapkan pada resiko yang
3. Alat listrik seperti kompor listrik yang dapat menyebabkan snegatan listrik.
diantaranya:
1. Tahap persiapan
56
Mengetahui secara pasti (tepat dan akurat) apa yang akan dikerjakan pada
dan cara kerja serta bagaimana data percobaan akan diperoleh, mengetahui
yang mudah terbakar dengan sumber api, membuang sampah dan limbah
sehingga dapat terhindar dari potensi bahaya yang dapat ditimbulkan dari
Mengetahui alat dan bagaimana merangkai alat serta cara kerja alat yang
akan digunakan.
2. Tahap pelaksanaan
Merangkai alat yang digunakan dengan tepat, dan mengambil bahan kimia
Membuang sisa percobaan pada tempatnya sesuai dengan sifat sisa bahan
yang digunakan.
57
Bekerja dengan tertib, tenang dan tekun, catat data-data yang diperlukan.
listrik, kran air, menutup tempat bahan kimia dengan rapat (dengan
tutupnya semula).
4.2.1 Hasil
A B C D E F
58
Tabel 4 hasil pengamatan kalium
NO Perlakuan Pengamatan
4.2.2 pembahasan
Dalam percobaan yang dilakukan, tabung reaksi dengan kode A,B,C diisi
dicampur kapur tohor 2,0310 kacang hijau 2,0316 dicampur dengan kapur tohor
2,0 374 dan kacang kedelai 2,0206 dicampur dengan kapur tohor 2,0486. Semua
bahan dipanaskan dari jam 16:17-16:59 ini atau sekitar 42 menit di atas alat
pembakar spirtus setelah beberapa saat setelah dibakar sekitar jam 17: 22 tabung
gelas ukur yang sementara dipanaskan setelah itu tepat jam 17: 59 tabung reaksi
59
diangkat dilihat sudut bawah kertas lakmus merah berubah menjadi warna biru
namun tidak terlalu banyak hal ini menurut kami belum efektif dan akurat karena
dengan kode D,E,F dengan bahan berturut-turut 2,004+kapur tohor 2,0030 dan
kacang hijau 2,0060 + kapur tohor 2,0014. Semua bahan dipanaskan selama 30
menit setelah dipanaskan aquades dicampur kan dengan indicator pp lalu di kocok
sekitar 5 menit lebih dan dihasilkan warna putih susu penyebab hal itu karena
diisi tanah sebanyak 5,0360 gr dan kita akan mengamati perubahan yang terjadi
pada saat diteteskan larutan natrium kolbati nitrat. Setelah dimasukkan sampel
tanah tersebut ditetesi asam klorida dengan menggunakan pipet ukuran 12,5 ml
reaksi atau perubahan kimia terjadi, dan juga mempercepat reaksi. Panas yang
tinggi dapat memacu terjadinya reaksi oksidasi. Keadaan temperature yang rendah
sifat khas nya masing-masing. Misalnya asam sangat mudah bereaksi dengan basa
hingga dapat menimbulkan panas yang tinggi dan ledakan api setelah dipanaskan
didinginkan Dan tambahkan air panas 12,5 ml sharing kembali dan tampung
filtratnya. Pada kelompok 3 terjadi perubahan warna pada larutan yaitu menjadi
warna merah muda,tetapi tidak ada endapan pada bagian permukaannya dan pada
60
pada percobaan kelompok 4 dapat diamati dalam tabung reaksi tersebut terjadi
perubahan warna pada saat ditambahkan 15 tetes natrium nitrat yaitu berubah
menjadi warna kuning pucat serta terjadi pengendapan pada bagian permukaan
nya.
Nitrogen (N) merupakan salah satu unsur utama dalam tanah yang sangat
berperan dalam merangsang pertumbuhan dan memberi warna pada daun. Peran
klorofil. Sehingga daunnya menjadi hijau yang berguna bagi fotosintesis. Selain
tanaman lebih hijau dan segar serta banyak mengandung butir-butir hijau daun
yang diisi tanah. Bioteknologi tanah adalah teknologi yang memanfaatkan tanah
terutama organisme tanah (makro, mikro dan mikrobiota, belum untuk berbagai
61
4.3 STIOKIOMETRI
4.3.1 hasil
4.3.2 pembahasan
Pada praktikum kimia kali ini kita akan menganalisis beberapa banyak
kadar air dengan menggunakan tiga sampel sebagai bahan percobaan,yaitu tanah,
kacang hijau, dan kacang kedelai. Berdasarkan praktikum yang dilakukan kita
telah mendapatkan nilai kadar air pada ketiga sampel atau bahan tersebut pada
62
W3=7,0620 dengan berat sampel 2,0707. Pada sampel kacang hijau mendapatkan
2,0448. Pada sampel kacang kedelai mendapatkan hasil atau nilai awal
dihitung kembali menggunakan rumus kadar air di dapatkan hasil akhir dari kadar
air ketiga sampel tersebut di mana nilai kadar air tertinggi yaitu ada pada kacang
kedelai 14,6% dan kacang hijau 7,4% sedangkan nilai kadar air yang paling
rendah adalah tanah yaitu 2,3%. Kandungan kadar air yang terdapat pada bahan
mempunyai berat basah maupun berat kering. Kadar air merupakan banyaknya air
yang terkandung dalam bahan yang dinyatakan dalam bentuk persen (%). Air
dalam bahan dapat diklasifikasikan menjadi dua macam yaitu air bebas dan air
terikat. Dimana air bebas mudah menguap sedangkan air terikat tidak mudah
menguap. Air terikat dapat menguap melalui pemanasan dengan suhu tinggi yakni
suhu didih air atau memanaskan di suhu didih 100-1255°c. Sedangkan air bebas
mudah terlepas dengan pengeringan biasa atau di bawah sinar matahari. Pada
praktikum kali ini metode yang digunakan adalah metode dengan cara
pengeringan bahan di dalam oven. Metode oven merupakan salah satu metode
pemanasan langsung dalam penetapan kadar air suatu bahan. Dalam metode ini
dengan waktu yang kurang lebih sekitar 20 menit. Suhu pengeringan ini sangat
63
4.4 LARUTAN 1
4.4.1 hasil
berat NaOH
Konsentrasi NaOH yang dibuat : x volume larutan
berat ekovalen NaOH
4
x 0,1
40
0 , 01 N
konsentrasi HCL penitrasi
Konsentrasi NaOH titrasi : x volume HCL
25 ml
penitrasi
1N
x 28,5
25
1 ,14
B. zat cair
konsentrasi HCL
Konsentrasi HCL yang dibuat : x volume HCL
100
10 N
x 10 ml
100
1N
konsentrasi NaOH
Konsntrasi HCL penitrasi : x volume NaOH
25
1N
x 29,7
25
1,188 N
4.4.2 pembahasan
64
Pada modul keempat kita melakukan percobaan larutan 1 yang bertujuan
Dan kali ini dilakukan percobaan larutan zat padat dan larutan zat cair.
1. Zat padat
Dari percobaan larutan zat padat diketahui bahwa jika kita melakukan percobaan
dicampur rata kemudian ditambah dengan asam klorida 1 M maka larutan zat
padat akan mengalami perubahan pada warnanya ya itu berawal dari larutan ungu
muda berubah menjadi bening (tidak berwarna). Dan kemiripan sifat konsentrasi
yang dihasilkan NaOH yaitu 0,01N dengan konsentrasi NaOH dititrasi sebanyak
1,14N. Zat padat merupakan zat yang bersifat tetap yang memiliki volume tetap
2. Zat cair
Dari percobaan diatas pada larutan zat cair diketahui menggunakan 10 Ml asam
mengalami perubahan pada warnanya ya itu di mana warna awal bening atau tidak
berwarna namun saat dilakukan titrasi berubah menjadi warna ungu muda.
Konsentrasi yang dihasilkan pada zat cair yaitu 1N sedangkan pada titrasi
65
4.5.1 hasil
Aquades
Kelompok 5 : ph universal ph 7
Ph meter ph 4,95
Kelompok 8 : ph universal ph 7
Ph meter ph 6,99
KCL
Kelompok 6 : ph universal ph 7
Ph meter ph 5,26
Kelompok 7 : ph universal ph 7
Ph meter ph 4,59
4.5.2 pembahasan
Pada modul ke-6 yaitu asam dan basa dilakukan percobaan di dalam
untuk mengetahui berapa ph pada larutan yang dicampur aquades dan KCL. PH
beberapa perubahan warna yang harus berada pada rentang PH antara 1-14 untuk
sebuah alat elektronik atau bias dikatakan alat yang lebih modern untuk mengukur
pH (derajat keasaman dan kebasaan) suatu cairan dengan cara mencelupkan alat
pada larutan yang akan diuji kemudian kita akan mengetahui hasil ph-nya. Namun
66
kepadatan homogen yang berbeda. Pada sampel B homogennya lebih padat yang
Table kelompok 3
Tabun sikloheksena Benzene KMNO4 Reaksi
67
g
1 5 tetes 7 tetes Memiliki endapan dan
terjadi perubahan
warna ungu kehitam
hitaman . lebih gelap
hitam pekat
2 5 tetes 7 tetes Warna endapannya
kehitam hitaman
diatasnya merah
kehitam hitaman
dibawahnya hitam
diatasnya kuning
Table kelompok 5
tabung sikloheksena Benzene KMNO4 Reaksi
1 5 tetes 7 tetes Terdapat endapan
berwarna ungu
dibagian bawahnya
2 5 tetes 7 tetes terdapat endapan hitam
dan dibagian atas
berwarna bening
Table kelompok 7
68
tabung Sikloheksena benzena KMNO4 Reaksi
1 5 tetes 7 tetes Terdapat endapan
dibawahnya berwarna
hitam perubahan warna
dari bening menjadi
ungu gelap/ ungu
hitam
2 5 tetes 7 tetes Terdapat endapan
diatasnya bening
dibawahnyaungu hitam
Table kelompok 4
69
tabung Etanol fenol NaOH HCL Reaksi
Table kelompok 6
tabung etanol fenol NaOH HCL Reaksi
1 20 tetes 10 tetes Tidak ada perubahan
warna tidak teroksidasi
warnanya kuning.
2 20 tetes 10 tetes 10 tetes Tidak ada perubahan
sebenarnya warnanya
kuning dan memiliki
endapan.
Table kelompok 8
tabung etanol fenol NaOH HCL Reaksi
70
1 20 tetes 10 tetes Dikocok tetapi tidak
teroksidasi (tidak
bereaksi) tidak terdapat
endapan.
2 20 tetes 10 tetes 10 tetes Tidak terdapat perubahan
dan tidak terdapat
endapan.
4.6.2 pembahasan
identifikasi gugus fungsi yang bertujuan untuk menentukan gugus fungsi yang
terdapat pada senyawa organik. Serta menentukan hidrokarbon jenuh dan tidak
hidrokarbon yang menggunakan dua sampel yaitu sikloheksena dan benzene yang
akan direaksikan dengan kmno4. Hidrokarbon adalah senyawa karbon yang hanya
tersusun dari atom hidrogen dan karbon. Hidrokarbon merupakan senyawa non
tetes dan beri label untuk menandai. Kemudian tambahkan 7 tetes kmno4 setelah
bening atau tidak berwarna berubah warna menjadi ungu kehitaman dan di bagian
71
atas berwarna ungu dan di bagian bawah berwarna ungu kehitaman serta terdapat
endapan di bagian bawah tabung. Pada percobaan ke-2 dilakukan pengujian pada
larutan benzena ambil 5 tetes larutan benzena masukkan dalam tabung reaksi dan
perubahan sebelum dikocok berwarna ungu dan terdapat endapan hitam di bagian
atas ungu di bagian bawah. Padahal seharusnya tidak ada endapan pada larutan
Pada kali ini kita melakukan percobaan senyawa alkohol dan fenol.
Alkohol mempunyai ikatan yang mirip air dan terdiri dari molekul polar.
Sedangkan fenol merupakan asam yang lebih kuat daripada alkohol atau air. Pada
percobaan pertama yang dilakukan yaitu pada sampel alkohol isi 20 tetes larutan
etanol lalu lakukan penambahan NaOH 10 tetes dan kemudian sampel tersebut
mengalami atau tidak menghasilkan reaksi karena tidak dapat teroksidasi alkohol
tidak bereaksi pada larutan NaOH. Pada sampel kedua yaitu fenol juga di lakukan
hal yang sama yaitu 20 tetes fenol yang dimasukkan ke dalam tabung reaksi
kemudian tambahkan 10 tetes NaOH dan HCL. Setelah diamati larutan tersebut
endapan.
72
4.7.1 hasil
a. uji fehling
A 2 ml 2 ml
B 2 ml 2 ml
C 2 ml 2 ml
D 2 ml 2 ml
Penamatan :
tabung A setelah ditambahkan dengan pereaksi fehling dan dipanaskan
dalam penangas air terbentuk endapan yang berwarna merah bata. tabung B
setelah ditambahkan dengan pereaksi fehling dan dipanskan dalam penangas air
fehling dan dipanaskan dalam penagas air tidak terdapat endapan tetpi warnanya
fehling dan dipanaskan dalam penangas air terdapat endapan dan berubah warna
b. uji barfoed
73
table uji barfoed
Tabung glukosa sukrosa barfoed
A 3 ml 3 ml
B 3 ml 3 ml
Pengamatan:
Tabung A setela ditambahakan pereaksi barfoed dan dimasukkan kedalam
penangas air tidak terjadi endapan namun warnanya berubah menjadi warna biru
muda setelah reaksi berlangsung selama lebih dari 15 menit. Sedangkan tabung B
ditambhkan pereaksi barfoed dan dipanaskan di penangas air tidak terjadi endapan
namun warnanya berubah menjadi biru muda setelah dipanaskan selama 15 menit
c. uji xanthoprotein
Pengamatan:
Tabung berkode 1 setelah ditambahkan asam nitrat pekat dan dipanaskan
terjadi perubahan warna menjadi coklat susu kemudia setelah ditabahkan larrutan
NaOH 10% terjadi perubahan warna dari coklat susu menjadi kuning pekat, ii
perubahan wrna , setelah ditambahkan NaOH 10% terjadi perubahan warna dari
74
d. uji biuret
Pengamatan:
Tabung berkode 1 setelah ditambahkan larutan tembaga sulfat 0,5 % dan
NaOH 10% terjadi perubahan dari warna abu abu menjadi warna ungu yang
setelah ditambah larutan tembaga sulfat 0,5 % dan NaOH 10% terjadi perubahan
dari warna putih menjadi biru muda yang menunjukkan bahan yang diuji
mengandung protein
1 2 ml 5 tetes
2 2 ml 5 tetes
Pengamatan:
Tabung berkode 1 setelah ditambah larutan ninhidrin 0,1% dan telah
dipanaskan diatas penagas air terjadi perubahan warna kuning pucat menjadi
kuning pekat yang menunjukkan bahwa yang diuji tidak mengandung asam
amino. Tabung berkode 2 stelah ditambahkan larutan ninhidrin 0,1 % dan teah
dipanaskan di atas penangas air terjadi perubahan warna putih keru menjadi ungu
75
taro dan mempunyi endapan yang menunjukkan bahwa bahan yang diuji
f. uji kelarutan
Pengamatan:
Tabung A setelah dicampur air dengan minyak kelapa dan dikocok terjadi
dua lapisan yang berpisah ( air dan minyak berpisah) yang menunjukkan minyak
tidak larut dalam air. Tabung c setelah dicampur heksana dengan minyak kelapa
dan dikocok tidak terbagi dua lapisan( heksana dan minyak menyatu) yang
terpisah ( aseton dan minyak kelapa terpisah) yang menunjukkan minyak tidak
g. reaksi penyabunan
Pengamatan:
Erlenmeyer berkode A setelah ditambahakan dengan KOH 0,5%
ditambahkan tak terbentuk busa yang dihasilkan oleh adanya partikel partikel
brwarna puih. Erlenmeyer berkoe B setelah ditambahkan dengan KOH 0,5% dan
dipanaskan terbentuk busa oleh karena adanya partikel partikel berwrna putih
76
4.7.2 pembahasan
pada uji fehling kita menggunakan 4 tabung reaksi yang diberi sampel a b
c dan d pada tabung A ditambahkan larutan fehling dan 2 ml larutan glukosa 10%
menit sampai kedua larutan dalam tabung berubah warna menjadi merah bata.
perubahan warna dari warna biru menjadi merah bata pada saat dipanaskan titik
terdapat endapan di bagian bawah yang berwarna merah bata tetapi lebih gelap.
Pada tabung C ditambahkan larutan fehling dan 2 ml larutan sukrosa 10% pada
setelah dipanaskan mengalami perubahan warna dari warna biru tua menjadi
merah bata di menit ke 8 titik pada tabung D mengalami perubahan warna dari
warna biru muda menjadi hijau lumut setelah dipanaskan 8 menit titik pada
tabung bagian D terdapat endapan berwarna hijau lumut dan warnanya agak
gelap.
Pada percobaan kali ini menggunakan dua tabung dengan sampel a dan b.
kocok dan masukkan ke dalam penangas air lalu diamati titik seharusnya
terbentuk endapan merah bata, namun percobaan yang kami lakukan mengalami
kegagalan karena tidak terjadi perubahan apapun. Hal ini disebabkan oleh
beberapa faktor yang mungkin terjadi adalah adanya human error. Human error
77
terjadi saat praktikum melakukan percobaan di laboratorium. Dapat berupa
atau justru Lela. Waktu pengamatan yang tidak akurat atau mungkin peralatan
perubahan warna yang awalnya coklat susu menjadi kuning pekat dan memiliki
endapan, perubahan terjadi di menit ketujuh. Pada tabung kedua diisi dengan 2 Ml
ekstrak tauge yang berbentuk 30 gram diblender dengan 200 Ml air kemudian
disaring Dan tambahkan 5 tetes asam nitrat kemudian dipanaskan warnanya putih
susu panaskan kembali tambahkan 10% NaOH sebanyak 15 tetes dan pada menit
ke-7 mengalami perubahan warna menjadi orange dan tidak memiliki endapan.
diberi 2 Ml extra kacang kedelai dan pada sampel 2 diberi 2 Ml ekstrak tauge
tambahkan 2 Ml NaOH secara perlahan kemudian kocok dan amati. Pada tabung
Ml tembaga sulfat 0,5% berubah menjadi warna abu-abu dan ditambahkan lagi 2
Ml NaOH 10% berubah menjadi dan ketika senter cahayanya tidak terang
78
sedangkan pada tabung kedua mengalami perubahan yang awalnya berwarna
putih setelah ditambah 2 Ml tembaga sulfat 0,5% berubah menjadi warna biru
muda dan setelah ditambah 2 Ml NaOH 10% berubah warna menjadi warna ungu
Pada percobaan uji ninhidrin tabung 1 diisi dengan 2 Ml ekstrak tauge Dan
sehingga terjadi perubahan pada tabung satu yang warna awalnya kuning menjadi
kuning pekat dan tidak ada endapan pada tabung 2 warna awalnya putih terus
berubah menjadi ungu taro dan terdapat endapan setelah kedua tabung dipanaskan
sampel A,B,dan D ketiga tabung tersebut diisi dengan jenis pelarut 2 Ml air dan
10 tetes minyak bumi sebanyak 10 tetes ke dalam tabung A dan tabung C diisi
aseton dan minyak bumi sebanyak 10 tetes dengan perubahan tabung A air +
79
sedikit berbusa setelah dipanaskan namun pengamatan yang kami dapatkan
80
BAB V
5.1 KESIMPULAN
Dari gambar alat alat diatas dapat disimpulkan bahwa setiap alat memiliki
fungsi yang berbeda beda begitu juga dalam cara penggunaan dan ukurannya. Dan
laboratorium dan kita kita juga dapat mengetahui makana atau fungus dari symbol
tersebut
System priodik unsur adalah suatu susunan dari unsur unsur alam yang
berdasar pada urutan nomor atomnya dan kemiripan sifat sifat pada unsurnya.
Pada percobaaan tabung A,B,C mengubah kertas lakmus menjadi warna biru.
pada tabung D,E,F menguba warna larutan menjadi putih pekat,putih semar, putih
semar,itu terjadi pada unsur nitrogen organic. Pada percobaan unsur kalium terjadi
prinsip pengeringan yaitu menurunkan nilai kadar air pada sampel bahan pangan
ersebut. Pada praktikum ini didapatkan kadar air pada tiga sampel dimana kadar
air tertinggi yaitu 14,6% sedangkan kadar air yang paling rendah terdapat pada
sampel tanah yaitu 2,3%.setiap sampel bahan pangan memiliki kadar air yang
berbeda tergantung pada kandungan air pada suatu bahan pangan tersebut.
81
Pada praktikum yang dilakukan pada larutan zat padat itu bersifat tetap
dengan perubahan yang dihasilkan yaitu berubahnya warna pada larutan ungu
muda menjadi bening ( tidak berwarna) sedangkan pada larutan zat cair itu
bersifat tidak padat karena larutan zat cair itu bias diubah. Perubahan yang
dialami pada larutan ini yaitu berubah warna menjadi ungu muda dari warna awal
ph meter. Dimana saat diukur dengan kedua alat tersebut ph larutan yang
hydrogen dan karbon merupakan senyawa non polar. Pada larutan sikloheksena
terdapat perubahan warna dari bening( tidak berwarna) menjadi ungu kehitaman
dan terdapat endapan. Pada larutan benzene terdapat berubahan berwarna hitam
dibagian atas dengan ungu dibagian bawah serta terdapat endapan. Alcohol
merupakan ikatan yang mirip air den terdiri dari molekul polar. Fenol merupakan
pada uji fehling, pada tabung A dan B memiliki endapan merah bata yang
menunjukkan bahwa glukosa dan maltose merupa gula sederhana dan terbukti
bahwa larutan yang diuji mengandung karbohidrat pada pengujian barfoed tidak
tenrjadi endapan pada tabung A dan B namun percobaan ini masih kliru.
82
Seharusnya warna endapan merah bata. Pada uji xanthoprotein pada tabung 1
warna awalnya coklat susu dan memiliki endapan setelah dipanaskan selama 7
menit dan ditambahkan larutan NaOH 10% sebanyak 15 tetes warnanya berubah
menjadi kuning pekat. Pada uji biuret perubahan warnanya menjadi ungu pada uji
ninhidrin warna awalnya kuning pucat menjadi kuning pekat dan tidak ada
endapan. Pada pengujian larutan, tabung A tidak menyatu dengan air sedangkan
5.2 SARAN
praktikum yang sedang berlangsung, dan agar praktikum kedepannya lebih baik
lagi.
LAMPIRAN
Rumus
w2 −w3
Rumus kadar air = x 100 %
w2 −w1
Tanah
Hasil yang diperoleh dari kadar air tanah yaitu
Diketahui : w1= 5,0395
w2= 7,1102
w3= 7,07620
penyelesaian:
w 2−w 3 7,1102−7,0620
x 100 % = x 100%
w 2−w 1 7,1102−5,0395
0,0482
¿ x 100 %
2,0707
= 0,023 x 100 %
83
= 2,3 %
Kacang hijau
Diketahui: w1= 5,0407
w2= 7,0855
w3= 6,9332
pembahasan:
w 1−w 3
x 100%
w 2−w 1
7,0855−6 , 9332
x 100%
7,0855−5,0407
0,1523
x 100%
2,0448
0,074 x 100 %
7,4 %
Kacang kedelai
Diketahui: w1= 5,0460
w2= 7,1114
w3= 6,8084
pnyelesaian:
w 1−w 3
x 100%
w 2−w 1
7 ,1114−6 , 8084
x 100%
7,1114−5 ,0460
0,303
x 100%
2,0654
0,146 x 100 %
14,6
84