PERCOBAAN I
PEMBUATAN DAN STANDARISASI LARUTAN
DOSEN PEMBIMBING : YULI RISTIANINGSIH, S.T., M.Eng.
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK VI
2019
ABSTRAK
Suatu larutan adalah hasil yang homogen yang diperoleh bila suatu zat (zat terlarut)
dilarutkan dalam pelarut (air). Apabila dua zat yang berbeda dimasukkan ke dalam wadah, maka
ada 3 kemungkinan yang terjadi yaitu bereaksi, bercampur dan tidak bercampur. Asam
didefinisikan sebagai zat yang bila dilarutkan dalam air mengalami disosiasi dengan pembentukan
ion hidrogen sebagai satu-satunya ion positif. Sedangkan basa adalah zat yang bila dilarutkan
dalam air, mengalami disosiasi dengan pembentukan ion-ion hidroksil sebagai satu-satunya ion
negatif.
Percobaan ini menggunakan metode pengenceran larutan untuk menurunkan konsentrasi
dari larutan. Konsentrasi larutan juga ditentukan dengan melakukan titrasi asam basa dengan
larutan yang sudah diketahui konsentrasinya.Normalitas
Hasil dari percobaan ini adalah normalitas aktual larutan HCl sebesar 0,1263 N dan
normalitas aktual larutan NaOH sebesar 0,0865 N. Faktor normalitas HCl sebesar 1,2629 N dan
untuk faktor normalitas NaOH sebesar 0,865. Dari hasil yang didapatkan praktikum ini dapat
dikatakan berhasil karena hasil mendekati 1.
I-2
PERCOBAAN 1
PEMBUATAN DAN STANDARISASI LARUTAN
1.1 PENDAHULUAN
1.1.1 Tujuan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk membuat larutan NaOH dan
larutan HCl serta pengenceran larutan dan melakukan standarisasi larutan NaOH
dengan larutan H2C2O4.
I-1
I-2
Unsur atau elemen adalah zat-zat yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi
zat yang lebih sederhana oleh reaksi kimia biasa.Jadi merupakan sesuatu yang
paling sederhana yang dapat terbentuk dalam suasana normal di laboratorium dan
juga merupakan bentuk yang paling sederhana dari zat yang secara langsung dapat
dikerjakan dilaboratorium.Unsur berfungsi sebagai zat pembangun untuk semua
zat-zat kompleks yang akan dijumpai,mulai dari garam dapur sampai senyawa
protein yang sangat kompleks.Semua dibentuk dari kumpulan unsur-unsur yang
terbatas.Pada saat ini telah diketahui 108 macam unsur tetapi hanya sejumlah
kecil yang penting.Unsur-unsur akan saling bergabung membentuk
senyawa.Senyawa adalah zat yang terdiri dari dua atau lebih unsur dan untuk
masing-masing senyawa individu selalu ada dalam proporsi massa yang sama
(Brady,1999).
Larutan adalah campuran homogeny dari molekul atom-atom atau ion
yang berasal dari dua zat atau lebih.Suatu larutan disebut sebagai campuran
karena susunannya begitu seragam sehingga tidak dapat diamati adanya bagian
yang berlainan,bahkan dengan mikroskop optis sekalipun.Dalam campuran
heterogen permukaan-permukaan tertentu dapat dideteksi antara fase-fase atau
bagian-bagian yang terpisah.Suatu larutan jenuh didefinisikan sebagai larutan
yang mengandung zat terlarut dalam jumlah yang diperlukan untuk adanya
kesetimbangan anatara zat terlarut yang larut dan tidak larut. Suatu larutan tak
jenuh (unsaturated) kalah pekat (lebih encer)daripada larutan jenuh dan suatu
larutan lewat jenuh (super saturated) lebih pekat dibandingkan suatu larutan
jenuh.Suatu larutan jenuh biasanya dibuat dengan membuat larutan jenuh pada
temperatut yang lebih tinggi.Bila suatu zat terlarut yang larut suatu pelarut lain
maka proses ekstraksi pelarut.Di laboratorium,ekstraksi pelarut dapat dilakukan
dalam sebuah corong pisah.Di industri ekstraksi pelarut sering kali digunakan
dimana tetesan-tetesan pelarut yang ringan bergerak ke atas melewati arus bawah
lambat-lambat (dari) pelarut berat (Keenan dkk,1991).
2
I-3
3
I-4
4
I-5
2. Kemolaran
Kemolaran atau molaritas adalah perbandingan mol zat terlarut dengan liter
larutan.
3. Kemolalan
Kemolalan (m) adalah jumlah mol zat terlarut dalam tiap 100 gram pelarut
murni.
4. Kenormalan
Kenormalan (N) adalah jumlah ekuivalen zat terlarut dalam tiap liter satuan.
5. Persen Massa
g zat terlarut
%W = x 100 % ....(1.5)
g larutan
5
I-6
6. Parts permillion
Parts permillion (ppm) adalah miligram zat terlarut pada tiap kilogram
larutan.
7. Persen volume
Persen volume (%V) adalah perbandingan volume zat terlarut dengan
volume larutan dikalikan 100 %.
6
I-7
putih.Titik didih NaOH 1388 0C setara dengan 2530,4 0F.Titik leleh NaOH 323 0C
(613,4 0F) dan NaOH mudah larut dalam air dingin.Natrium hidroksida yang
kontak dengan asam dan senyawa halogen organik dapat menyebabkan reaksi
kekerasan NaOH sangat reaktif dengan logam,agen pengoksidan,mengurangi agen
,asam alkali dan kelembapan (Sciencelab,2005)
Sifat fisika dan kimia asam klorida yaitu memiliki bentuk fisik cair,berbau
tajam,sedikit berwarna kekuningan terang.Titik didih asam klorida yaitu 108,58
0
C dan tekanannya 760 mmHg (untuk 20,22% HCL dalam air),83 0C dan tekanan
760 mmHg (untuk 31% HCL dalam air),50,5 0C (untuk 37% HCL dalam air).Titik
lelehnya yaitu -62,25 0C (-80 0F) (20,690% HCL dalam air),-46,2 0C (31,24%
HCL dalam air),-25,4 0C (39,17% HCL dalam air).Memiliki tekanan uap 16 kPa
(20 0C).Asam klorida larut dalam air dingin, air panas dan dietil eter.Sangat
reaktif dengan logam-logam,agen pengoksidasi,bahan organic,alkali dan air
(Sciencelab,2005)
Asam oksalat (H2C2O4) merupakan turunan dari asam karboksilat yang
mengandung 2 gugus karboksil yang terletak pada ujung-ujung rantai karbon yang
lurus yang mempunyai rumus C2H2O4 dan bersifat tidak
berbau,higroskopik,berwarna putih sampai tidak berwarna dan mempunya berat
molekul 90 gram/mol.Asam oksalat dapat dibuat dengan beberapa cara,salah
satunya adalah prosen peleburan alkali.Tahap-tahap pembuatan asam oksalat
dengan proses peleburan alkali ada tiga yaitu tahap peleburan,tahap pengendapan
dan penyaringan,dan tahap pengasaman (Iriany,dkk,2015)
Akuades memiliki rumus molekul yaitu H2O.Sifat fisik dan kimia akuades
yaitu berbentuk cair,tidak berbau dan tidak berwarna.Akuades memiliki berat
moleku 18,02 g/mol.Memiliki pH 7 atau bersifat netral.Memiliki titik didih 100 0C
atau 212 0F.Memiliki tekanan uap kPa dengan (20 0C) (Sciencelab,2005)
Metil merah merupakan zat warna azo dan berbentuk bubuk Kristal
berwarna merah gelap.Metil merah memiliki rumus kimia C15H15N3O2 dan berat
molekul 269,30 g/mol.Metil merah memiliki densitas bernilai 0,791 g/cm 3 dan
0 0
titik leburnya 179-182 C (354-360 F).Metil merah larut dalam etanol
(Sciencelab,2005).
7
I-8
8
I-9
Alat – alat yang digunakan pada percobaan ini terdiri dari buret 50
ml,pipet volume 2 ml dan 10 ml,propipet,Erlenmeyer 250 ml,labu ukur 100
ml,gelas beker 100 ml,corong,sudip,pengaduk kaca,gelas arloji,statif dan
klem,neraca ohaus,botol semprot dan pipet tetes.
Rangkaian Alat
3 4
4 Keterangan :
1
3 1. Buret 50 mL
2. Erlenmeyer 50 mL
3. Statif
2
4. Klem
1.3.2 Bahan
Bahan – bahan yang digunakan pada percobaan ini terdiri dari HCL 37%
0,84 ml,NaOH 0,4 gram,H2C2O4 0,6304 gram,indicator metil merah,indicator
fenolftalein (pp) dan akuades.
9
I-10
10
I-11
1.3.3.6 Penentuan Faktor Normalitas HCl 0,1 N dan NaOH 0,1 N yang telah
Distandarisasi
HCl 37 %
Akuades
- Ditambahkan sedikit kedalam labu ukur 100 ml
- Dirasakan suhunya apakah panas atau dingin
- Ditambahkan hingga tanda tera
- Dikocok hingga homogen
- Larutan dipindahkan ke dalam gelas beker 100 mL
Hasil
Gambar 1. 2 Diagram Alir Pembuatan Larutan HCl 0,1 N
11
I-12
NaOH Padat
Akuades
- Ditambahkan sedikit ke dalam gelas beker 100 mL
- Diaduk hingga homogen menggunakan pengaduk kaca
- Dirasakan suhunya apakah dingin atau panas
- Dipindahkan ke dalam labu ukur 100 mL
- Ditambahkan hingga tanda tera
- Dikocok hingga homogen
- Larutan dipindahkan kegelas beker 100 mL
Hasil
H2C2O2 Padat
-
- Gelas arloji dikalibrasi dengan neraca ohaus
- Ditimbang sebanyak 0,6304 gram menggunakan neraca
ohaus
- Dimasukkan kedalam gelas beker 100 mL
Akuades
- Ditambahkan sedikit ke dalam beker 100 mL
- Diaduk hingga homogen menggunkan pengaduk kaca
- Dirasakan suhunya apakah panas atau dingin
12
I-13
Hasil
H2C2O4 0,1 N
- Diisi ke dalam buret 50 mL sebanyak 50 mL
- Dibaca misiskus awal pada buret
- Dititrasi sampai warna larutan berubah
- Dicatat volume yang diperlukan untuk titrasi
- Diulang sebanyak 2 kali
Hasil
13
I-14
NaOH 0,1 N
- Diisi ke dalam buret 50 mL sebanyak 50 mL
- Dibaca misiskus awal pada buret
- Dititrasi sampai warna larutan berubah
- Dicatat volume yang diperlukan untuk titrasi
- Diulang sebanyak 2 kali
Hasil
Hasil
Gambar 1. 7 Diagram Alir Penentuan Faktor Normalitas HCl 0,1 N dan NaOH
0,1 N yang telah Distandarisasi
14
I-15
15