(TPK 18225)
PERCOBAAN I
PERBEDAAN SENYAWA ORGANIK DAN SENYAWA ANORGANIK
| Disusun untuk Memenuhi Tugas Individu Mata Kuliah Kimia Dasar Lanjut
(TPK 18225)
Dosen Pengampu:
Ratna Kartika Irawati, S.Pd., M.Pd.
Penyusun:
Siti Fatimah
180101090549
I. DASAR TEORI
Kimia organik didefinisikan sebagai kimia dari senyawa yang datang dari benda hidup
sehingga timbul istilah organik. Suatu pengetahuan mengenai kimia organik tak dapat diabaikan
bagi kebanyakan ilmuwan. Misalnya, karena sistem kehidupan terutama terdiri dari air dan
senyawa organik, hampir setiap bidang studi yang berurusan dengan tumbuhan, hewan, atau
mikroorganisme bergantung pada prinsip kimia organik. (Fessenden, 1997)
Senyawa organik memiliki banyak manfaat dalam kehidupan manusia, ada yang
berwujud sandang, makanan, obat-obatan, kosmetik dan berbagai jenis plastik. Bahkan di dalam
tubuh manusia banyak terdapat sejumlah senyawa organik dengan fungsi yang beragam pula.
(Estevanus, 2007). Jadi kesimpulannya senyawa karbon atau yang biasa dikenal dengan senyawa
organik ialah suatu senyawa yang unsur-unsur penyusunnya terdiri dari atom karbon dan atom-
atom hidrogen, nitrogen. Oksigen, sulfur, halogen atau fosfor.
Senyawa anorganik berbeda dengan senyawa organik. Senyawa organik yaitu senyawa
yang datang dari benda hidup sedangkan Senyawa anorganik didefinisikan sebagai senyawa
yang berasal dari mineral yang pada umumnya menyusun material/benda tak hidup. (Wikipedia)
Secara garis besar alasan yang melandasi pemisahan bidang kajian kimia organik dan kimia
anorganik adalah:
II. HIPOTESIS
Senyawa organik yaitu senyawa yang datang dari benda hidup contohnya gula, minyak
dan daun sedangkan Senyawa anorganik didefinisikan sebagai senyawa yang berasal dari sumber
daya mineral contohnya lilin, garam dan aluminium foil.
1. Alat :
2. Bahan
1) Aquades
2) Larutan AgNO3 1%
3) Larutan CHCl3
4) Larutan NaCl
5) Minyak kelapa
6) Daun
7) Sepotong plastik
8) Aluminium foil
9) Lilin
10) Gula
11) Etanol
12) Garam
PERCOBAAN 1
1. Pertama-tama memanaskan sedikit gula pada suhu tinggi di atas cawan porselin
2. Kemudian, mengganti gula dengan daun, sepotong plastik dan aluminium foil untuk
dipanaskan diatas cawan porselin
3. Setelah itu, mengamati perubahan yang terjadi.
PERCOBAAN 2
PERCOBAAN 3
1. Pertama-tama meneteskan minyak kelapa sebanyak 5 tetes dan 1 sendok garam ke dalam
tabung reaksi
2. Kemudian, menambahkan 2 mL air ke dalam tabung dan mengamati apa yang terjadi
3. Setelah itu, mengulangi langkah tersebut dengan mengganti air dengan CHCl3
4. dan mengamati perubahan yang terjadi.
PERCOBAAN 5
V. HASIL PENGAMATAN
2 PERCOBAAN 2
1. Meneteskan alkohol dan air pada kaca Alkohol menguap pada menit 07:43:66
arloji berbeda Air menguap pada menit 10:01:25
2. Mengamati apa yang terjadi dan
membandingkan waktu yang
dibutuhkan untuk menguap.
3 PERCOBAAN 3
1. Membakar sepotong lilin yang Lilin meleleh kemudian membeku
ditempatkan pada sebuah porselin kembali
2. Mengulangi langkah tersebut dengan Garam tidak terjadi perubahan setelah
mengganti lilin dengan garam dibakar
3. Mengamati perubahan yang terjadi.
4. PERCOBAAN 4
1. Meneteskan minyak kelapa sebanyak Terdapat 5 tetes dan 1 sendok garam ke dalam
5 tetes dan 1 sendok garam ke dalam tabung reaksi.
tabung reaksi
2. Kemudian, menambahkan 2 mL air ke 2 mL air + 5 tetes minyak kelapa =
dalam tabung dan mengamati apa larutan tidak tercampur yaitu terdapat 2
yang terjadi lapisan campuran. Minyak berada di
5. Setelah itu, mengulangi langkah lapisan atas sedangkan air berada di
tersebut dengan mengganti air dengan lapisan bawahnya.
CHCl3 2 mL air + garam = larutan tercampur
6. dan mengamati perubahan yang merata
terjadi. CHCl3 + minyak kelapa = larutan
tercampur
CHCl3 + garam = tidak tercampur,
terdapat dua lapisan garam menempel
di dinding tabung.
5 PERCOBAAN 5
1. Memasukkan 1 mL CHCl3 dalam Terdapat 1 mL CHCl3 dalam tabung reaksi I
tabung reaksi I dan 1 mL NaCl dalam dan 1 mL NaCl dalam tabung reaksi II
tabung reaksi II
2. Menambahkan 1 mL AgNO3 1 % pada CHCl3 + AgNO3 1% = muncul
tabung reaksi I dan tabung reaksi II gelembung seperti jelly yang
3. Mengamati perubahan yang terjadi. mengembang pada larutan
NaCl + AgNO3 1% = endapan putih,
pada saat dikocok endapan tersebut
mengapung dipermukaan dan
menempel di dinding tabung reaksi.
Pada percobaan pertama yaitu untuk menguji komposisi atau pemanasan dalam
perlakuannya gula, daun, sepotong plastik, dan aluminium foil dipanaskan pada suhu tinggi
diatas cawan porselin. Berdasarkan hasil percobaan bahan-bahan yang telah termasuk dalam
senyawa organik adalah daun dan gula. Sedangkan senyawa Anorganik adalah plastic dan
aluminium foil. Hal tersebut karena daun yang mula-mula berwarna hijau ketika dipanaskan ia
berubah menjadi layu, kering, dan menghitam. adapun gula ketika dipanaskan ia meleleh dan
berubah menjadi cair, kemudian menguap dan membeku menjadi caramel. pada saat dipanaskan
terjadi penguapan dan terjadi perubahan wujud menjadi warna cokelat kekuningan (caramel), ini
membuktikan gula termasuk senyawa organik. sedangkan plastic ketika dipanaskan meleleh dan
menyusut serta beraoroma menyengat, ini menunjukan bahwa plastic termasuk senyawa organik
karena terjadi perubahan komposisi dan mengandung polimer. Adapun aluminium foil ketika
dipanaskan tidak terjadi perubahan komposisi (tetap) ini menunjukkan aluminium foil tidak
menghasilkan zat karbon dan termasuk senyawa Anorganik.
Pada percobaan keempat yaitu untuk menguji kelarutan. Perlakuannya disini ada dua
bahan dan dua pelarut yang akan dicampurkan, yaitu yang pertama pelarutnya adalah air dan
kedua pelarutnya adalah CHCl3. Ketika minyak kelapa dan garam dicampurkan dengan air
hasilnya adalah campuran antara air dan minyak kelapa tidak tercampur atau tidak terlarut
ditandai dengan terdapat dua lapisan. Lapisan pertama yang berada dipermukaan(diatas) itu
adalah minyak kelapa sedangkan lapisan dibawahnya adalah air. Sedangkan garam dan air
tercampur merata (terlarut). Ketika minyak kelapa dan garam dicampurkan dengan pelarutnya
CHCl3 hasilnya adalah berbanding terbalik dengan pelarutnya air yang digunakan. CHCl3 ketika
direaksikan minyak kelapa menghasilkan larutan tercampur sedangkan CHCl3 ketika direaksikan
dengan garam menghasilkan larutan tidak tercampur dan terdapat dua lapisan. Berdasarkan hasil
percobaan tersebut bahan yang termasuk senyawa organik yaitu minyak kelapa karena dapat
larut hanya dalam pelarut organiknya yaitu CHCl3 . Sedangkan senyawa anorganik yaitu garam
karena ia homogen (dapat larut dalam air atau hanya larut dalam pelarut anorganik saja yaitu
contohnya air).
Pada percobaan kelima yaitu untuk menguji ionisasi. Perlakuannya disini adalah
mencampurkan NaCl dan CHCl3 ke dalam larutan AgNO3 1%. Ketika NaCl direaksikan dengan
AgNO3 1% larutan menjadi keruh dan terbentuknya endapan putih. Hal ini terjadi karena
perbedaan ionisasi. NaCl memiliki ikatan ionik sehingga lebih reaktif karena energi ionisasi yang
dimilikinya itu kecil dibandingkan dengan Ag yang memiliki energy ionisasi besar dan sukar
membentuk ion positif. Sedangkan CHCl3 ketika direaksikan dengan AgNO3 1% larutan terdiri
dua lapisan lapisan atas itu terbentuk gelembung seperti jelly. Ini menunjukkan tidak ada reaksi
antara dua senyawa tersebut. Hal ini disebabkan karena CHCl3 memiliki energy ionisasi kuat
karena mempunyai ikatan kovalen yang menyebabkan ia tidak dapat bereaksi dengan AgNO3,
sehingga sulit untuk membentuk ion positif , begitu juga dengan Ag sukar membentuk ion
positif. Inilah menyebabkan dua larutan ini sukar terlarut.
Berdasarkan hasil percobaan tersebut CHCl3 termasuk senyawa organik karena memiliki energi
ionisasi kuat sehingga sukar membentuk ion positif (kovalen) sedangkan NaCl termasuk
senyawa anorganik karena ia memiliki energy ionisasi kecil sehingga mudah membentuk ion
positif (ionik).
VII. KESIMPULAN
1. Senyawa organik terjadi perubahan komposisi sedangkan senyawa anorganik tidak terjadi
perubahan komposisi
2. Senyawa organik lebih mudah menguap sedangakan senyawa anorganik sukar menguap
3. Senyawa organik lebih mudah terbakar sedangkan senyawa anorganik tidak mudah
terbakar
4. Senyawa organik larut dalam pelarut organik sedangkan senyawa anorganik larut pada
pelarut Anorganik
5. Senyawa organik energy ionisasi kuat sehingga sukar membentuk ion positif (kovalen)
sedangkan senyawa anorganik memiliki energy ionisasi kecil sehingga mudah
membentuk ion positif (ionic).
DAFTAR PUSTAKA
Estevanus K. H. dan Satria Bijaksana. 2007. Identifikasi Mineral Magnetik pada Lindi
(Leachate). Jurnal Geofisika. Vol. 2 No. 1 Hal. 1-13.
Fessenden, R.J. dan J.S. Fessenden. 1997. Kimia Organik Edisi Ketiga. Jilid 1. Terjemahan oleh
A.H. Pudjaatmaka. Jakarta: Erlangga.
Petrucci, Ralph H. 1987. Kimia Dasar Jilid 2, Cet. Ke4, terj. Suminar Achmadi,
Jakarta: Erlangga
https://googleweblight.com/i?u=https://www.yuksinau.id/perbedaan-senyawa-organik-dan-
anorganik/&hl=id-ID
https://id.m.wikipedia.org/wiki/senyawa_anorganik
LAMPIRAN FOTO PRAKTIKUM
Gula meleleh, terjadi perubahan warna yang mula-mula berwarna putih menjadi warna cokelat
kekuningan (caramel)
Alkohol mulai menguap pada menit 07:43:66 dan Air mulai menguap pada menit
10:01:25.
Membakar sepotong lilin dan garam yang ditempatkan pada sebuah porselin
Lilin meleleh kemudian membeku kembali sedangkan Garam tidak terjadi perubahan
setelah dibakar
CHCl3 + minyak kelapa = larutan tercampur dan CHCl3 + garam = tidak tercampur,
terdapat dua lapisan
PERCOBAAN 5: MENGUJI IONISASI
CHCl3 + AgNO3 1% = muncul gelembung seperti jelly yang mengembang pada larutan
NaCl + AgNO3 1% = endapan putih, pada saat dikocok endapan tersebut mengapung
dipermukaan dan menempel di dinding tabung reaksi.