Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH PERBEDAAN KONSENTRASI PROPILENGLIKOL PADA UJI SIFAT

FISIK SEDIAAN DEODORAN SPRAY EKSTRAK DAUN BELUNTAS (Pluchea


indica Less.)

Ade Ayu Wulandari1, Inur Tivani2, Akhmad Aniq Barlian3


Jln. Mataram No. 09 Kota Tegal 52142, Telp/Faks (0283) 452000
Prodi DIII Farmasi, Politeknik Harapan Bersama Tegal, Indonesia
Email: Deaywulandari98@gmail.com

Abstrak
Bau badan merupakan masalah yang cukup penting karena dapat menganggu aktivitas seseorang.
Solusi untuk mengurangi bau badan dapat diatasi dengan menggunakan deodoran. Salah satu tanaman herbal
yang berpotensi sebagai deodoran yaitu daun beluntas. Dalam pembuatan deodoran spray diperlukan
penambahan kosolven, salah satu contohnya yaitu propilenglikol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh perbedaan konsentrasi propilenglikol terhadap sifat fisik deodoran spray ekstrak daun beluntas
(Pluchea indica Less.) dan untuk mengetahui konsentrasi propilenglikol yang berpengaruh terhadap sifat fisik
deodoran spray ekstrak daun beluntas (Pluchea indica Less.).Metode ekstraksi yang digunakan yaitu metode
maserasi dengan pelarut etanol 96%. Formulasi pembuatan deodoran spray dibuat dengan penambahan ekstrak
daun beluntas sebanyak 3% dengan konsentrasi propilenglikol yang berbeda yaitu pada F1 5%, F2 10% dan F3
15%. Pengujian terhadap sediaan deodoran spray yang dibuat meliputi uji organoleptis, uji pH, uji kejernihan,
uji iritasi, uji berat jenis, uji viskositas dan uji kesukaan. Dari hasil analisis data One Way Anova diperoleh F
Hitung > F Tabel sehingga hipotesis diterima, hal ini menunjukan bahwa ada pengaruh perbedaan konsentrasi
propilenglikol terhadap sifat fisik deodoran spray ekstrak daun beluntas. Dari hasil evaluasi sifat fisik
disimpulkan bahwa deodoran spray formula I memiliki uji viskositas yang memenuhi standar dan didukung
dengan uji kesukaan sediaan.

Kata Kunci: Ekstrak daun beluntas, propilenglikol, deodoran spray.

Abstract
Body odor is a quite important problem because it can disrupt a person's activities. Solutions to reduce body
odor can be overcome by using deodorants. One of the herbs that has the potential as a deodorant is the leaves
of beluntas. In making spray deodorants, the addition of cosolven is needed, one example of which is propylene
glycol. The aim of this study was to determine the effect of different concentrations of propylene glycol on the
physical properties of spray beluntas extract (Pluchea indica Less.) And to determine the concentration of
propylene glycol which influenced the physical properties of beluntas leaves extract deodorant (Pluchea indica
Less.).The extraction method used was maceration method with 96% ethanol. The formulation of spray
deodorant was made by adding 3% of beluntas leaves extract with different concentrations of propylene glycol
in F1 5%, F2 10% and F3 15%.Tests on the spray deodorant prepared include organoleptic test, pH test, clarity
test, irritation test, specific gravity test, viscosity test and preference test. From the results of One Way Anova
data analysis obtained F Calculate> F Table so that the hypothesis was accepted, this shows that there was an
influence of differences in the concentration of propylene glycol on the physical properties of spray extract of
beluntas leaves extract. From the results of the evaluation of physical properties it is concluded that spray
deodorant formula I has a viscosity test that meet the standards and is supported by a preferred test
preparation.

Keywords: Beluntas leaves extract, propylene glycol, spray deodorant.

1. Pendahuluan kelenjar apokrin terdapat di tempat khusus


Bau badan merupakan masalah yang seperti ketiak dan hidung (Rusli, 2014).
cukup penting dan dapat mengganggu aktivitas Solusi untuk mengurangi bau badan dapat
seseorang. Menurut Sitompul (2015), bahwa diatasi dengan sabun. Sabun dapat digunakan
bau badan dapat terjadi karena kurang menjaga sebagai pembersih pada saat mandi untuk
kebersihan badan dan adanya bakteri yang mengurangi bau badan, namun hal ini relatif
menguraikan keringat menjadi zat yang berbau kurang efektif untuk mencegah bau badan.
kurang sedap. Keringat dihasilkan oleh dua Oleh karena itu banyak orang lebih memilih
kelenjar yaitu ekrin dan apokrin. Kelenjar alternatif lain yang lebih praktis, misalnya
ekrin memproduksi keringat bening dan tidak menggunakan deodoran (Zulfa, 2016).
berbau, biasanya muncul ditangan, sedangakan

1
Deodoran merupakan produk yang dibandingkan dengan deodoran bentuk lain,
digunakan untuk mengatasi bau badan yang sistem delivery deodoran jenis ini tidak
disebabkan oleh keringat yang bercampur melibatkan adanya kontak antara deodoran
dengan bakteri dengan cara menekan dengan kulit pengguna sehingga higinisitasnya
pertumbuhan bakteri penyebab bau badan. tinggi (Zulfa, 2016).
Permasalahan yang ada saat ini yaitu produk Dalam pembuatan deodoran jenis spray
deodoran yang ada di pasaran banyak yang diperlukan penambahan kosolven, salah satu
mengandung zat-zat yang diindikasi sebagai contohnya yaitu propilenglikol. Propilenglikol
salah satu pencetus kanker, terutama kanker dalam sediaan farmasi berfungsi sebagai
payudara, karena menyebabkan terhambatnya humektan, pelarut, pelicin dan sebagai
pengeluaran keringat sehingga pembuangan penghambat fermentasi dan pertumbuhan
racun tubuh ikut terhambat. Racun tersebut jamur, desinfektan dan untuk meningkatkan
kemudian terakumulasi pada kelenjar getah kelarutan (Rowe, Sheskey dan Weller, 2003).
bening dan lama-kelamaan dapat Pada penelitian pembuatan deodoran jenis
menimbulkan kanker. Salah satu contohnya spray kosolven berfungsi untuk membantu
adalah senyawa kimia sintetik paraben yang melarutkan atau meningkatkan kelarutan dari
biasa digunakan dalam kosmetik atau suatu zat (Aini, Widiastuti, dan Nadhifa,
deodoran. Senyawa ini ditemukan dalam 18 2017). Sedangkan menurut (Larasati, 2018)
dari 20 kasus tumor payudara (Zulfa, 2016). propilenglikol telah banyak digunakan dalam
Masyarakat mulai takut dan khawatir jika berbagai sediaan topikal sebagai kosolven dan
menggunakan deodoran, karena adanya kasus propilenglikol ini bersifat melembutkan kulit
yang membuktikan bahwa deodoran dapat sehingga dapat digunakan sebagai bahan
menimbulkan kanker. Selain itu dengan pembawa sediaan obat, diantaranya sebagai
populernya konsep back to nature peningkat penetrasi, sehingga efek terapi yang
menyebabkan masyarakat kembali dihasilkan lebih maksimal karena adanya
menggunakan bahan alam sebagai alternatif penambahan propilenglikol serta
kesehatan dan kosmetik. Bahan alam yang propilenglikol yang digunakan juga berfungsi
digunakan dianggap lebih aman, murah dan untuk membantu deodoran spray terikat pada
sedikit efek samping dibandingkan dengan kulit sehingga fungsi deodoran menjadi tahan
obat-obatan yang dibuat dari bahan sintesis lama (Khasanah, Budiyanto, dan Widiani,
(Zulfa, 2016). Salah satu tanaman herbal yang 2010).
berpotensi sebagai deodoran yaitu daun Berdasarkan latar belakang diatas maka
beluntas. peneliti ingin meneliti suatu penelitian dengan
Beluntas (Pluchea indica Less.) judul “Pengaruh Perbedaan Konsentrasi
merupakan salah satu tanaman yang sering Propilenglikol Pada Uji Sifat Fisik Sediaan
digunakan sebagai obat tradisional. Daun Deodoran Spray Ekstrak Daun Beluntas
beluntas memiliki aktivitas antimikroba (Pluchea indica Less.)”
terhadap berbagai macam bakteri. Tanaman ini
sering digunakan sebagai tanaman pagar 2. Metode Penelitian
dihalaman rumah penduduk. Masyarakat a. Bahan dan Alat Penelitian
memanfaatkan daun beluntas secara tradisional Bahan baku yang digunakan pada
sebagai peluruh keringat (diaforetik) penelitian ini meliputi daun beluntas tua,
(Koirewoa, Fatimawali, dan Wiyono, 2012). aquadest, etanol 70%, propilenglikol, parfum,
Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah etanol 96%, asam asetat, asam sulfat pekat,
dilakukan dan menunjukan bahwa daun HCl 2N, HCl pekat.
beluntas memiliki aktivitas antibakteri karena Adapun alat-alat yang digunakan pada
adanya senyawa flavonoid (Luginda, Sari, dan penelitian ini yaitu neraca analitik, mikroskop,
Indriani, 2018). objek glass, deg glass, bejana, kain flanel,
Berdasarkan aktivitas antibakteri yang waterbath, tabung reaksi, rak tabung, batang
dimiliki daun beluntas, perlu dikembangkan pengaduk, pipet tetes, gelas ukur, penjepit
suatu sediaan farmasi untuk meningkatkan kayu, corong, botol spray, stik pH,
penggunaannya. Salah satu sediaan farmasi piknometer, termometer, viskometer ostwald,
yang dapat memudahkan dalam kompor spirtus dan kassa asbes.
penggunaannya ialah deodoran. Bentuk
sediaan deodoran spray dipilih karena jika

2
b. Cara Kerja 4) Evaluasi Sediaan
Cara kerja yang dilakukan diawali a. Pengamatan Organoleptis
dengan pengumpulan bahan baku. Pada tahap Pengamatan organoleptis meliputi
ini bahan dibuat dalam bentuk simplisia. pengamatan perubahan-perubahan
Adapun persiapan pembuatan serbuk simplisia bentuk, warna, rasa dan bau.
daun beluntas antara lain sebagai berikut: b. Uji Sifat Fisik, meliputi: uji pH, uji
1) Identifikasi daun beluntas kejernihan, uji iritasi, uji bobot jenis
a. Identifikasi simplisia secara dan uji viskositas,
Makroskopis. c. Uji kesukaan.
Uji makroskopis daun beluntas
dilakukan dengan mengamati daun 3. Hasil dan Pembahasan
beluntas dari segi bentuk, warna, bau a. Uji Organoleptis
dan rasa daun beluntas. Uji organoleptis dilakukan bertujuan
b. Identifikasi simplisia secara untuk mengetahui bentuk, bau, rasa dan warna
Mikroskopis. dari sediaan yang dibuat. Jika terjadi
Uji mikroskopis dilakukan dengan perubahan terhadap bentuk fisik pada sediaan
menyiapkan mikroskop, objek glass, deodoran spray dapat menyebabkan
deck glass dan serbuk simplisia daun berkurangnya penampilan dan penerimaan
beluntas serta aquades. Mengambil konsumen, hasil uji organoleptis seperti yang
serbuk daun beluntas secukupnya terlampir pada tabel berikut ini:
pada objek glass, menambahkan Tabel 2. Hasil Uji Organoleptis
aquades 1-2 lalu tutup dengan deck For Rasa
Bent War
glass. Setelah itu mengamati dibawah mul Bau (kulit)
uk na
mikroskop. a
2) Pembuatan Ekstrak Daun Beluntas Aroma Lembut,
Daun beluntas yang sudah menjadi I Cair Hijau dedau dingin
serbuk di maserasi dengan pelarut etanol nan di kulit
96% dengan perbandingan 1:7,5 selama 5 Aroma Lembut,
hari dengan sesekali diaduk. Setelah 5 II Cair Hijau dedau dingin
hari selanjutnya disaring kemudian nan di kulit
diuapkan menggunakan waterbath hingga Lembut
mengental. Aroma agak
3) Pembuatan Deodoran Spray III Cair Hijau dedau lengket,
Pembuatan deodoran spray sesuai nan dingin
dengan formulasi yang dicantumkan pada di kulit
tabel 1 berikut ini: Keterangan :
Tabel 1. Rancangan Formula Penelitian Formula I = Propilenglikol dengan
Formula Stand konsentrasi 5%
Bahan Literatur
I II III ar Formula II = Propilenglikol dengan
Ektrak (Rizqiyana konsentrasi 10%
daun 3% 3% 3% - dkk, 2017) Formula III = Propilenglikol dengan
beluntas konsentrasi 15%
(Rowe dkk,
Propilen 10 15 b. Pengamatan Uji pH
5% 5-80% 2009)
glikol % % Uji pH dilakukan untuk mengetahui
(Rowe dkk, ukuran keasaman dan basa suatu larutan.
10 10 10 Peneliti melakukan pengamatan uji pH
Gliserin 30% 2009)
% % % menggunakan kertas universal pH dengan
0,1 0,1 0,1 (Rangotwat standar pH untuk sediaan topikal yaitu 4,5-7.
Parfum - Data yang diperoleh dari hasil penelitian dapat
% % % dkk, 2016)
Alkohol 30 30 30 60- (Rowe dkk, dilihat pada tabel di bawah ini:
70% ad ml ml ml 90% 2009)

3
Tabel 3. Hasil Uji pH ditutup dengan kassa dengan diberi plester
agar tempelan tidak lepas dan dibiarkan
Uji pH selama 72 jam untuk mengamati adanya
Repli
kasi Formula Formula Formula edema dan eritema. Pengamatan eritema
I II III ditandai dengan gejala memerah pada bagian
1 6 6 6 kulit dan adanya bercak-bercak kemerahan
2 6 6 6 yang menonjol dan tersebar diseluruh tubuh.
Pengamatan edema ditandai dengan gejala
3 6 6 6
timbulnya pembengkakan akibat efek samping
Rata- 6 6 6 penggunaan sediaan topikal (Murti dkk.,
rata 2016).
Keterangan : Tabel 5. Hasil Uji Iritasi
Formula I = Propilenglikol dengan
konsentrasi 5% Terjadinya Terjadinya
Formula II = Propilenglikol dengan Replikasi Waktu Eritema Edema
konsentrasi 10%
Formula III = Propilenglikol dengan FI F2 F3 FI F2 F3
konsentrasi 15%
1 - - - - - -
72
c. Uji kejernihan 2 - - - - - -
Jam
Uji kejernihan bertujuan untuk 3 - - - - - -
mengetahui apakah sediaan deodoran spray Keterangan :
jernih atau tidak, sediaan deodoran spray Formula I = Propilenglikol dengan
sebaiknya harus bebas partikel. Data yang konsentrasi 5%
diperoleh dari hasil penelitian dapat dilihat Formula II = Propilenglikol dengan
pada tabel di bawah ini: konsentrasi 10%
Tabel 4. Hasil Uji Kejernihan Formula III = Propilenglikol dengan
Replikasi Formula Formula Formula konsentrasi 15%
I II III
1 Jernih Jernih Jernih e. Uji Berat Jenis
2 Jernih Jernih Jernih Penelitian uji berat jenis dapat
menentukan suatu sifat deodoran spray
3 Jernih Jernih Jernih sehingga dapat mengetahui berat jenis dari
Keterangan : sediaan deodoran spray yang dibuat. Data
Formula I = Propilenglikol dengan yang diperoleh dari hasil penelitian dapat
konsentrasi 5% dilihat pada tabel berikut ini:
Formula II = Propilenglikol dengan Tabel 5. Hasil Uji Berat Jenis
konsentrasi 10% Formula Berat Jenis (g/ml)
Formula III = Propilenglikol dengan I 1,0788
konsentrasi 15%
II 1,0877
d. Uji iritasi III 1,0898
Pengujian ini dilakukan menggunakan Keterangan :
hewan uji kelinci sebanyak 1 ekor. Kelinci Formula I = Propilenglikol dengan
dipilih karena berdasarkan konsensus umum konsentrasi 5%
kulit kelinci lebih sensitif daripada kulit Formula II = Propilenglikol dengan
manusia dan lebih aman ketika digunakan konsentrasi 10%
untuk penapisan bagi senyawa yang bersifat Formula III = Propilenglikol dengan
iritan (Zulkarnain, Susanti, dan Lathifa, 2013). konsentrasi 15%
Tahap uji iritasinya yaitu dengan mencukur
bulu kelinci pada punggung kelinci sebanyak 3 f. Uji Viskositas
bagian dimana bagian tersebut digunakan Uji viskositas bertujuan untuk mengetahui
untuk mengoleskan F1, F2 dan F3. Setelah tingkat kekentalan dari suatu sediaan, karena
dicukur kemudian kelinci dilakukan percobaan kekentalan merupakan salah satu faktor yang
yaitu diolesi sediaan F1, F2 dan F3 kemudian mempengaruhi penerimaan konsumen
terhadap suatu produk deodoran spray.

4
Pengukuran viskositas ini menggunakan konsentrasi propilenglikol 5% dilihat dari
Viskometer Ostwald pada temperatur 25◦C beberapa uji yang memenuhi range
dengan viskositas air 0,8904 Cp. Viskositas standar dan didukung uji kesukaan
deodoran spray yang diuji dapat dibandingkan sediaan.
dengan viskositas zat yang sudah diketahui
yaitu air. Data yang diperoleh dari hasil 5. Daftar Pustaka
penelitian dapat dilihat pada tabel dibawah ini; [1] Aini, R., Widiastuti, R., & Nadhifa, N. A.
Tabel 6. Hasil Uji Viskositas (2017). Uji Efektifitas Formula Spray
Formula Viskositas (Cp) Dari Minyak Atsiri Herba Kemangi
I 1,6059 (Ocimum Sanctum L) Sebagai Repellent
II 2,0012 Nyamuk Aedes Aegypti. Jurnal Ilmiah
Manuntung, 2(2), 189–197.
III 2,1415
[2] Khasanah, R. A., Budiyanto, E., &
Keterangan : Widiani, N. (2010). Pemanfaatan Ekstrak
Formula I = Propilenglikol dengan
Sereh (Chymbopogon Nardus L.) Sebagai
konsentrasi 5%
Alternatif Anti Bakteri Staphylococcus
Formula II = Propilenglikol dengan
Epidermis Pada Deodoran Parfume Spray.
konsentrasi 10% Pelita-Jurnal Penelitian Mahasiswa Uny,
Formula III = Propilenglikol dengan (1).
konsentrasi 15%
[3] Koirewoa, Y. A., Fatimawali, F., &
g. Uji Kesukaan Sediaan Wiyono, W. (2012). Isolasi Dan
Uji ini dilakukan untuk mengetahui Identifikasi Senyawa Flavonoid Dalam
kesukaan sediaan spray. Alasan dilakukannya Daun Beluntas (Pluchea Indica L.).
uji kesukaan sediaan untuk dijadikan Pharmacon, 1(1).
parameter sejauh mana sediaan yang dibuat [4] Larasati, G. (2018). Optimasi Komposisi
disukai atau tidak oleh responden dengan Carbopol® Dan Propilen Glikol Pada
melihat dari uji organoleptisnya. Uji kesukaan Sediaan Gel Piroksikam.
dilakukan dengan visual terhadap 20 [5] Luginda, R. A., Sari, B. L., & Indriani, L.
responden. Kemudian responden mengisi (2018). Pengaruh Variasi Konsentrasi
kuisioner yang telah diberikan dan menuliskan Pelarut Etanol Terhadap Kadar Flavonoid
angka 9 bila amat sangat suka, 8 bila amat Total Daun Beluntas (Pluchea Indica (L.)
suka, 7 bila suka, 6 bila agak suka, 5 bila Less) Dengan Metode Microwave–
netral, 4 bila agak tidak suka, 3 bila tidak suka, Assisted Extraction (Mae). Jurnal Online
2 bila sangat tidak suka dan 1 bila amat sangat Mahasiswa (Jom) Bidang Farmasi, 1(1).
tidak suka (Pujianty, Sari, dan Indriati, 2016). [6] Murti, R. W., Praditia, N. A., Hadifa, H.
Tabel 6. Hasil Uji Kesukaan U., Kurniasih, R., Naqi, F., & Wijayanti,
Formula % Responden R. (2016). Aktivitas Antioksidan Dan Uji
I 40% Iritasi Sediaan Masker Gell Peel-Off
Ekstrak Metanol Kulit Buah Rambutan
II 25%
(Nephelium Lappaceum L.). E-Publikasi
III 10%
Fakultas Farmasi, 13(2), 32–38.
[7] Pujianty, V. D., Sari, B. L., & Indriati, D.
4. Kesimpulan (2016). Kandungan Vitamin C Dan Nilai
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan
Spf Sediaan Bedak Tabur Yang
maka dapat diambil kesimpulan sebagai
Mengandung Ekstrak Buah Murbei
berikut:
(Morus Alba L.).
a. Ada pengaruh perbedaan fisik sediaan
[8] Rangotwat, A. (2016). Formulasi Dan Uji
spray dari ekstrak daun beluntas (Pluchea
Antibakteri Sediaan Losio Ekstrak
indica L.) sebagai sediaan deodoran spray
Metanol Daun Ubi Jalar Ungu (Ipomoea
dengan konsentrasi propilenglikol 5%,
Batatas Poir) Terhadap Bakteri
10% dan 15%.
Staphylococcus Aureus. Pharmacon,
b. Formulasi yang memberikan pengaruh
5(4).
paling baik terhadap sifat fisik deodoran
[9] Rizqiyana, N., Komala, O., & Ike Yulia,
spray dari ekstrak daun beluntas (Pluchea
W. (2017). Formulasi Deodoran Roll On
indica L.) adalah formula I dengan
Ekstrak Daun Beluntas (Pluchea Indica

5
L.) Sebagai Antibakteri Terhadap
Staphylococcus Epidermidis.
[10] Rowe, R. C., Sheskey, R. J., & Weller, P.
J. (2003). Handbook Of Pharmaceutical
Excipients (4 Ed.). Royal Publishers,
London, England.
[11]Rowe, Raymond C., Sheskey, P. J., &
Owen, S. C. (2009). Handbook Of
Pharmaceutical Excipients.
Hypromellose. Page-438.
[12]Rusli, T. R. (2014). Uji Anti Septik
Deodoran Minyak Atsiri Dari Kulit Buah
Jeruk Purut (Citrus Hystrix Dc). Jurnal
Riset Sains Dan Kimia Terapan, 4(2),
394–397.
[13]Sitompul, M. O. (2015). Uji Aktivitas
Antibakteri Minyak Nilam (Pogostemon
Cablin Benth.) Dalam Sediaan Deodoran
Cair (Phd Thesis). Uajy.
[14]Zulfa, A. F. A. (2016). Formulasi Sediaan
Deodoran Spray Dari Minyak Atsiri Kulit
Batang Kayu Manis (Cinnamomum
Zeylanicum) Sebagai Antibakteri
Staphylococcus Epidermis (Phd Thesis).
Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
[15] Zulkarnain, A. K., Susanti, M., & Lathifa,
A. N. (2013). The Physical Stability Of
Lotion O/W And W/O From Phaleria
Macrocarpa Fruit Extract As Sunscreen
And Primary Irritation Test On Rabbit.
Majalah Obat Tradisional, 18(3), 141–
150.

Anda mungkin juga menyukai