Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM VI

FTS OBAT TRADISIONAL


“PEMBUATAN DAN EVALUASI MUTU SEDIAAN TABLET”

DI SUSUN OLEH :
NAMA : REVINA DWINANDA PRATIWI
NIM : 18.71.019328
KELAS : FARMASI B

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA


PRODI DIII FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
2020
LAPORAN PRAKTIKUM FTS OBAT TRADISIONAL

Judul : PEMBUATAN DAN EVALUASI MUTU SEDIAAN TABLET

Hari/tanggal : Sabtu, 14 November 2020

Tujuan Praktikum :Mahasiswa mampu memahami membuat sediaan tablet dan


melakukan uji sediaan tablet.

Judul Jurnal : FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN TABLET ASAM


MEFENAMAT MENGGUNAKAN EKSIPIEN
CROSCARMELLOSE SODIUM SEBAGAI DISINTEGRAN
DENGAN METODE GRANULASI BASAH

I. PEMBAHASAN
HASIL PRAKTIKUM KESIMPULAN
TEORI PEMBAHASAN
(+ FOTO)
Rancangan Formula Tablet Berbagai macam Hasil evaluasi Kadar
obat analgetik dan kadar air Croscarmellose
antiinflamasi dewasa memenuhi syarat sodium sebesar 5%
ini banyak sekali (< 2%). Rentang (F6) merupakan
digunakan oleh rata-rata kadar air formula terpilih
masyarakat. Menurut minimal 1,10 dan dengan mutu fisik
Husaana dan maksimal 1,62 yang memenuhi
Suparmi tahun 2012, dengan standar persyatan dan laju
secara umum deviasi maksimal disolusi yang
analgetik dan yaitu 0,1. Uji optimal.
antiinflamasi terbagi statistik ANOVA
Karakteristik Mutu Fisik Granul menjadi 2 golongan sig 0 (sig < 0,05)
yaitu AINS sehingga kadar air
(Antiinflamasi Non antar formula
Steroid) dan AIS menunjukkan ada
(Antiinflamasi perbedaan
Steroid). Asam bermakna.
mefenamat termasuk
Hasil evaluasi laju
ke dalam golongan
alir memenuhi
AINS (Antiinflamasi persyaratan (>5
Non Steroid). gr/detik). Rentang
rata-rata laju alir
Menurut FDA (Food
minimal 8,13
and Drugs
gr/detik, dan
Administration)
maksimal 14,57
beberapa obat dapat
gr/detik dengan
dimasukkan dalam
standar deviasi
BCS
maksimal yaitu
(Biopharmaceutical
0,22. Uji statistik
Classification
ANOVA sig 0,00
System) yang
(sig < 0,05)
Karakterisasi Mutu Fisik Tablet meliputi IV kelas.
sehingga laju alir
Dalam sistem
granul antar
klasifikasi
formula
biofarmasetikal,
menunjukkan ada
Asam mefenamat
perbedaan
termasuk dalam
bermakna.
kategori kedua yaitu
kelarutan rendah Hasil evaluasi
dengan permeabilitas sudut diam dapat
yang tinggi. Untuk mengalir dengan
mengatasi hal baik (sudut α : 25o-
tersebut, perlu 30o). Rentang rata-
adanya peningkatan rata sudut diam
Gambar Kurva Kalibrasi
kelarutan untuk minimal 21,48o,
mendapatkan dan maksimal
bioavailabilitas yang 28,71odengan
baik. Ada beberapa standar deviasi
cara yang dapat maksimal yaitu
digunakan untuk 0,58. Uji statistik
meningkatkan ANOVA sig 0,00
kelarutan suatu (sig < 0,05)
sehingga dapat
bahan obat menurut dikatakan bahwa
sudut diam antar
Yalkowsky tahun
formula
1981, antara lain :
menunjukkan ada
pembentukan
perbedaan
kompleks,
bermakna.
penambahan
kosolven, Hasil evaluasi
penambahan kompresibilitas
surfaktan, menunjukan hasil
manipulasi keadaan yang memenuhi
padat, dan persyaratan (<20%)
Gambar Grafik Profil Disolusi
pembentukan . Rentang rata-rata
prodrug. kompresibilitas
minimal 3,33%,
Menurut Flower
dan maksimal
tahun 1980
5,33% dengan
mengatakan bahwa
standar deviasi
kelarutan Asam
maksimal yaitu
mefenamat dalam air
0,58. Uji statistik
sangat kecil, pada pH
ANOVA sig 0,001
7,1 temperatur 25 oC
(sig < 0,05)
adalah 0,00041%
sehingga
dan pada temperatur
kompresibilitas
37oC adalah
antar formula
0,008%. Puncak
menunjukkan ada
kadar obat dalam
perbedaan
darah dicapai 2 jam
bermakna.
setelah pemberian,
dengan waktu paruh Hasil evaluasi
2-4 jam. Data granulometri
tersebut menunjukan hasil
menunjukkan bahwa yang tidak
kelarutan asam memenuhi (<10%).
mefenamat yang Rentang rata-rata
kecil dalam air granulometri
sebanding minimal 29,86%,
absorbsinya dan maksimal
berlangsung lambat 50,91% dengan
dan akibatnya efek standar deviasi
yang ditimbulkan maksimal yaitu
akan lambat. 2,45. Uji statistik
ANOVA sig 0,000
Menurut Singh dkk
(sig < 0,05)
tahun 2014, dewasa
sehingga
ini
granulometri antar
dikembangkannya
formula
penghancur untuk
menunjukkan ada
formulasi tablet
perbedaan
berupa
bermakna.
superdisintegran,
salah satu contoh Rentang rata-rata
superdisintegran keseragaman
adalah ukuran (panjang)
Croscarmellose pada minimal
sodium yang 17,10 mm, dan
memiliki 2 maksimal 17,19
mekanisme yangn mm. Rentang rata-
kerja, yaitu rata keseragaman
penyerapan air yang ukuran (lebar)
cepat (water minimal 8,20 mm,
wicking) dan dan maksimal 8,28
pembengkakan mm. Rentang rata-
secara cepat dan rata keseragaman
besar (rapid ukuran (tebal)
swelling). minimal 5,42 mm,
Sedangkan menurut dan maksimal 5,51
Kumar dan Nirmala mm dengan standar
tahun 2012, deviasi maksimal
Croscarmellose tiap formula yaitu
sodium 0,05. Uji statistik
menunjukkan ANOVA sig 0,000
karakteristik disolusi (sig < 0,05)
dan disintegrasi yang sehingga dapat
baik sehingga dikatakan bahwa
meningkatkan waktu keseragaman
hancur bioavabilitas ukuran antar
formula dari tablet. formula
menunjukkan ada
Menurut Agoes
perbedaan
tahun 2006 pada
bermakna.
pembuatan tablet
Asam mefenamat Hasil evaluasi
digunakan metode keseragaman bobot
granulasi basah tablet menunjukan
karena memiliki hasil yang
beberapa keuntungan memenuhi
yaitu, meningkatkan persyaratan yaitu
fluiditas dan sesuai 570 mg - 630 mg.
untuk sifat aliran Rentang rata-rata
atau kompaktibilitas keseragaman bobot
yang buruk, minimal 583,10
mengurangi mg, dan maksimal
penjeratan udara, 610,09 mg dengan
mengurangi debu, standar deviasi
pembasahan granul maksimal yaitu
sesuai dengan 7,44. Uji statistik
homogenitas sediaan ANOVA sig 0,001
dosis rendah, (sig < 0,05)
meningkatkan sehingga dapat
keterbatasan serbuk dikatakan bahwa
melalui hidrofilisasi keseragaman bobot
(granulasi basah), antar formula
dan memungkinkan menunjukkan ada
penanganan serbuk perbedaan
tanpa kehilangan bermakna.
kualitas campuran.
Hasil evaluasi
Tujuan dari
kekerasan tablet
penelitian ini adalah
menunjukan hasil
untuk mengetahui
yang memenuhi
pengaruh
persyaratan yaitu 7-
penggunaan
12 kP . Rentang
disintegran
rata-rata kekerasan
Croscarmellose
tablet minimal 8,48
Sodium terhadap
kP, dan maksimal
mutu fisik dan laju
11,34 kP dengan
disolusi tablet Asam
standar deviasi
mefenamat yang
maksimal yaitu
dibuat dengan
0,83. Uji statistik
metode granulasi
ANOVA sig 0,001
basah.
(sig < 0,05)
sehingga dapat
dikatakan bahwa
kekerasan antar
formula
menunjukkan ada
perbedaan
bermakna.

Hasil evaluasi
waktu hancur
tablet, formula 2-6
menunjukan hasil
yang memenuhi
persyaratan yaitu
kurang dari 15
menit, sedangkan
formula 1 tidak
memenuhi syarat
karena tidak
mengandung
penghancur
(kontrol negatif).
Rentang rata-rata
kekerasan tablet
minimal 1,87
menit, dan
maksimal 16,67
menit dengan
standar deviasi
maksimal tiap
formula yaitu 1,68.
Uji statistik
ANOVA sig 0,001
(sig < 0,05)
sehingga dapat
dikatakan bahwa
waktu hancur antar
formula
menunjukkan ada
perbedaan
bermakna.

Hasil evaluasi
friability tablet
menunjukan hasil
yang memenuhi
persyaratan yaitu
kurang dari 1% .
Rentang rata-rata
friability minimal
0,16%, dan
maksimal 0,21%
dengan standar
deviasi maksimal
yaitu 0,08%. Hasil
evaluasi frixibility
tablet menunjukan
hasil yang
memenuhi
persyaratan yaitu
kurang dari 1% .
Rentang rata-rata
frixibility tablet
minimal 0,14%,
dan maksimal
0,19% dengan
standar deviasi
maksimal yaitu
0,07%. Uji statistik
ANOVA sig 0,607
(sig < 0,05)
sehingga dapat
dikatakan bahwa
friability antar
formula
menunjukkan tidak
ada perbedaan
bermakna.

Hasil evaluasi
kadar zat aktif
tablet, terdapat
formula yang tidak
memenuhi syarat
(90%-110%) yaitu
F1 dan F3,
kecenderungan
data mendekati
batas atas. Hal ini
disebabkan karena
saat proses
pencampuran
massa granul
kurang homogen.
Rentang rata-rata
kadar zat aktif
tablet pada minimal
106,209%, dan
maksimal
111,176% dengan
standar deviasi
maksimal yaitu
1,93. Uji statistik
ANOVA sig 0,005
(sig < 0,05)
sehingga dapat
dikatakan bahwa
kadar zat aktif
antar formula
menunjukkan ada
perbedaan
bermakna.

Pada uji disolusi


tablet Asam
mefenamat dengan
perbedaan
konsentrasi
Croscarmellose
Sodium
menunjukkan
bahwa peningkatan
Croscarmellose
Sodium dapat
meningkatkan laju
disolusi tablet
Asam mefenamat
karena mempunyai
mekanisme ganda
yaitu penyerapan
air (waterwicking)
dan pembengkakan
secara cepat (rapid
swelling). Formula
1 menghasilkan
disolusi 34,536%
selama 45 menit
dan Formula 2
menghasilkan
disolusi 76,399%.
Sesuai dengan
persyaratan
farmakope selama
45 menit jumlah
Asam mefenamat
yang terdisolusi
tidak kurang dari
80%, maka disolusi
Formula 1 dan
Formula 2 tidak
memenuhi
persyaratan. Pada
Formula 3
persyaratan Q%
disolusi telah
memenuhi syarat di
menit ke- 40,
Formula 4 di menit
ke- 25, Formula 5
di menit ke- 20,
dan Formula 6 di
menit ke- 15.
Dilakukan pula
pengujian terhadap
kontrol positif
tablet Asam
mefenamat yang
beredar di pasaran
(Asam mefenamat
generik PT. Kalbe
Farma)
menghasilkan
disolusi 93,607%
(Formula 7)
dimenit ke-45.

Uji statistik
ANOVA sig 0,000
(sig < 0,05)
sehingga dapat
dikatakan bahwa
disolusi antar
formula
menunjukkan ada
perbedaan
bermakna. Hal
tersebut
menunjukkan
adanya pengaruh
penggunaan
konsentrasi bahan
penghancur yang
berbeda pada setiap
formula. Formula
dengan kadar
Croscarmellose
sodium 5% (F6)
merupakan formula
dengan mutu fisik
dan laju disolusi
yang terpilih,
karena mempunyai
mutu fisik dan laju
disolusi tablet yang
memenuhi syarat.

Link Artikel : https://ejurnal.stikes-bth.ac.id/index.php/P3M_JoP/article/download/470/418

II. DAFTAR PUSTAKA


Agoes, G. 2006. Pengembangan Sediaan Pangan untuk Farmasi. Bandung: Institut
Teknologi Bandung. Hal: 191-195.
Kumar , G.P. dan Nirmala, R., 2012. Fundamental Aspect of Superdisintegrants:
A Concise Review. JGPT, 4:1-12.
Singh, J. Dan Singh, R., 2009. Optimization and Formulation of Orodispersible
Tablets of Meloxicam. Trop J Pharm, 8: 153-159.
Yalkowsky, S.H., 1981, Tecniques of Solubilization of Drugs, 12-13; 135-157,
Marcel Dekker Inc.,New York

Post Test

a. Apa saja alat yang digunakan dalam setiap praktikum tersebut (tuliskaan nama dan
ukuran alat, contoh: labu alas bulat ukuran sedang atau ukuran 300 mL (jika
diketahui ukuran pastinya)?
Jawab :
- Alat Video Pertama
1. Lemari Pengering 7. Strong cobhardness
2. Alat–alat Gelas Laboratorium 8. Friabilator
3. Neraca analitik 9. Disintegration tester
4. Oven 10. Mortir dan Stamper
5. Corong Alir 11. Loyang
6. Alat Pencetak Tablet 12. Ayakan mesh 12 dan 20

- Alat Video Kedua


1. Alat Pencetak Tablet 5. Mortir dan Stamper
2. Cawan Porselin 6. Cawan Petri
3. Batang Pengaduk 7. Wadah untuk menyimpan tablet
4. Oven

- Alat Video Ketiga


1. Mixer 6. Cawan Petri
2. Mesh 7. Timbangan Analitik
3. Alat Pencetak Tablet 8. Wadah
4. Vacum 9. Alat Uji Kerapuhan Tablet
5. Oven 10. Gelas Beaker 100 mL
- Alat Video Keempat
1. Batang Pengaduk
2. Mortir & Stemper
3. Cawan Porselin
4. Gelas Ukur 50 mL

b. Apa saja bahan yang digunakan pada setiap praktikum, (sertakan jumlah jika
diketahui)?
Jawab :
- Bahan Video Pertama
1. Ekstrak Etanol Daun 5. Laktosamonohidrat
Kelor (6 gram) 6. Sukrosa (75 gram)
2. CMC 2% dari bobot 7. Denesens Apel
total tablet (600 gram) 8. Manitol (10,54 gram)
3. Talkum (1,5 gram) 9. Laktosa (10,54 gram)
4. Asam Sitrat Anhidrat
(0,75 gram)

- Bahan Video Kedua


1. Ekstrak akar pasak bumi 4. Perasa Anggur
2. Asam Sitrat 5. PEG 4000
3. Natrium Bikarbonat 6. Aspartam

- Bahan Video Ketiga


1. Serbuk Paracetamol 4. Amilum
2. Laktosa 5. Magnesium Stearat
3. Gelatin (pengikat)
- Bahan Video Keempat
1. Paracetamol
pengisi (avisel pH
101)
2. Primocel
3. Bppk30

c. Buatlah cara kerja setiap praktikum dalam bentuk bagan!


Jawab :
1) Video 1 Formulasi Tablet Hisap Ekstrak Daun Kelor dengan Metode
Granulasi Basah

Timbang semua bahan menggunakan timbangan analitik. Pastikan peralatan


yang digunakan untuk pencampuran bahan obat bersih dan kering.

Campurkan semua bahan padat diantaranya laktosa, manitol, asam sitrat,


talkum lalu dihomogenkan. Masukkan ekstrak kedalam mortir, gerus hingga
homogen.

Kemudian masukkan bahan pengikat berupa CMC dengan konsentrasi 2%.

Aduk semua bahan hingga homogen, gerus hingga didapatkan massa yang
kental agar bisa dibentuk menjadi granul.

Setelah terbentuk massa homogen, lakukan pengepalan massa dan lakukan uji
banana breaking test (untuk melihat apakah massa yang akan dibuat granul
sudah cukup.
Dilakukan dengan mengambil sedikit bahan dan dipatahkan, apabila tidak ada
butiran-butiran yang jatuh, maka bias dicetak menjadi granul menggunakan
ayakan.

Semua campuran massa homogen dibentuk menjadi granul.

Letakkan granul basah didalam loyang kotak untuk dilakukan pengeringan


pada oven (suhu 60◦C)

Setelah dilakukan pengeringan dengan oven selama 24 jam pada suhu 40◦-
50◦C, granul dikeluarkan dari oven.

Lalu campurkan granul kering dengan bahan pelicin daan dicetak


menggunakan mesin cetak tablet. Didapatkan tablet ekstrak daun kelor.

Anda mungkin juga menyukai