Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PRAKTIKUM I
Disusun Oleh :
NIM : 34180258
Golongan : A2
A/DF/V
YOGYAKARTA
2020
DAFTAR ISI
Daftar Isi ……………………………………………………………… ii
Tujuan Praktikum ………………………………………………….….. 1
Dasar Teori ……………………………………………………………. 2
Hasil …………………………………………………………………… 4
Pembahasan …………………………………………………………… 6
Kesimpulan ……………………………………………………………. 10
Daftar Pustaka ………………………………………………………… 11
PRAKTIKUM I
INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT
I. Tujuan Praktikum
- Diharapkan para mahasiswa memahami define dari Instalasi Farmasi Rumah
Sakit
- Agar mahasiswa mengetahui struktur organisasi Farmasi Rumah Sakit dan tugas-
tugasnya
- Agar mahasiswa mengetahui definisi dari Farmasi Klinik dan macam-macam
pelayanan Farmasi Klinik.
II. Dasar Teori
Instalasi Farmasi rumah sakit (IFRS) merupakan salah satu bagian rumah sakit
yang berada di bawah pengawasan dan koordinasi wakil direktur penunjang medik,
Kegiatan di Instalasi farmasi rumah sakit akan berjalan dengan baik jika didukung
oleh sistem informasi yang baik.
Pelayan farmasi klinis merupan kerja tim, apoteker dengan profesi kesehatan
lain untuk memecahkan kasus perawatan pasien untuk menghasilkan outcome, hasil
yang maksimal untuk pasien. Pelayanan Farmasi Klinis memerlukan pengetahuan
terapi tinggi bagi apotekernya, kemampuan komonikasi, monitoring respon obat ke
pasien, pelayanan informasi obat. Pelayanan Farmasi Klinis lebih ditekankan
dipelayanan rawat inap rumah sakit dan berorientasi lebih ke pasien dari pada produk.
Berbagai manfaat dapat dihasilkan dari pelayan informasi obat dan praktek Pelayanan
Farmasi Klinis tersebut, baik untuk rumah sakit, farmasis, maupun masyarakat.
Pelayanan Farmasi Klinis untuk memulainya juga tidaklah ringan, diperlukan
komitmen yang cukup tinggi dari berbagai profesi yang ada terlebih apoteker,
disampint tantangan lainnya yang cukup beragam dari masyarakat dan managerial
rumah sakit. Disamping itu faktor-faktor keberhasilan pelayanan faramsi klinis
lainnya, seperti komite farmasi klinis, sofeware, sumber daya manusia yang ada di
Rumah Sakit juga perlu disiapkan baik kualitas dan kuantitasnya. Metode evaluasi
bagaimana yang akan diterapkan bagi komite farmasi klinis, managerial Rumah Sakit
juga perlu ditetapkan.
Suatu mutu layanan yang optimal, terukur niscaya tidak akan tercapai,
terwujud jika kesadaran masing-masing profesi kesehatan untuk mengembangkan
diri, profesional yang ada terlalu minim. Suatu tujuan bersama mustahil tercapai jika
masing-masing profesi kesehatan yang ada hanya berdiri sendiri-sendiri, minim
kesadarannya untuk bekerjasama. Suatu tujuan tidak akan terwujut tanpa dimulai,
dirintis dari proses yang sedini mungkin.
Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) adalah suatu unit di rumah sakit
tempat penyelenggaraan semua kegiatan pekerjaan kefarmasian yang ditujukan
untuk keperluan rumah sakit dan pasien. Pekerjaan kefarmasian yang dimaksud
adalah kegiatan yang menyangkut pembuatan, pengendalian mutu sediaan farmasi,
pengelolaan perbekalan farmasi (perencanaan, pengadaan, penerimaan,
penyimpanan, distribusi, pencatatan, pelaporan, pemusnahan/penghapusan),
pelayanan resep, pelayanan informasi obat, konseling, farmasi klinik di ruangan.
IFRS merupakan suatu organisasi pelayanan di rumah sakit yang memberikan
pelayanan produk yaitu sediaan farmasi, perbekalan kesehatan dan gas medis habis
pakai serta pelayanan jasa yaitu farmasi klinik (PIO, Konseling, Meso, Monitoring
Terapi Obat, Reaksi Merugikan Obat) bagi pasien atau keluarga pasien.
IFRS adalah fasilitas pelayanan penunjang medis, di bawah pimpinan
seorang Apoteker yang memenuhi persyaratan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan kompeten secara profesional, yang bertanggung jawab atas seluruh
pekerjaan serta pelayanan kefarmasian, yang terdiri atas pelayanan paripurna,
mencakup perencanaan; pengadaan; produksi; penyimpanan perbekalan
kesehatan/sediaan farmasi; dispensing obat berdasarkan resep bagi penderita rawat
inap dan rawat jalan; pengendalian mutu dan pengendalian distribusi dan
penggunaan seluruh perbekalan kesehatan di rumah sakit; serta pelayanan farmasi
klinis (Siregar dan Amalia, 2004).
IV. Pembahasan
Tugas-tugas :
1. Kepala Instalasi Farmasi Rumah Sakit
- Menyusun program kerja
- Mengatur pelaksanaan pelayanan obat
- Megatur pelaksanaan penyediaan stock obat
- Mengatur pelaksanaan pelayanan resep rawat jalan
- Mengatur pelaksanaan pelayanan resep rawat inap
- Mengatur pelaksanaan peracikan obat
- Mengatur pelaksanaan pengawasan pelayanan instalasi farmasi
- Mengatur pelaksanaan pengawasan pelayanan kebutuhan obat
- Menyusun kebutuhan instalasi farmasi
2. Administrasi Farmasi
- Membuat laporan penjualan, laporan obat kedaluarsa
- Membuat laporan Farmasi Rumah Sakit
- Membuat laporan pengambilan obat ke apotek rekanan
- Membuat surat dan penyimpanan arsip
- Mencatat barang-barang inventaris
- Membuat laporan keuangan bulanan dan tahunan
3. Sub IF Pengelolaan Perbekalan Farmasi
- Mengelola perbekalan farmasi yang efektif dan efisien di Instalasi Farmasi
4. Unit produksi
- Menjamin ketersediaan produksi obat untuk memenuhi kebutuhan pelayanan
kesehatan di Rumah Sakit
5. Unit Distribusi
- Menjaga kelancaran dan ketetapan waktu pelayanan obat dan alat kesehatan,
penjagaan mutu pelayanan, penjagaan kualitas dan kualitas obat dan alat kesehatan.
6. Unit Penyimpanan
- Menjaga ketetapan dan keamanan penyimpanan perbekalan Farmasi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
7. Sub IF Farmasi Klinik
- Menjamin penggunaan obat dan alat kesehatan sesuai dengan indikasi, efektif, dan
aman untuk pasien melalui kerjasama dengan tenaga kesehatan professional terkait di
rumah sakit.
8. Sub IF Manajemen Mutu Farmasi
- Mengawasi mutu produk dan pelayanan farmasi sesuai dengan standar pelayanan
farmasi rumah sakit yang sudah ditetapkan.
(Kepmenkes No. 1197MENKESSKX2004)
4) Konseling
5) Visite
6) Pemantauan Terapi Obat (PTO)
7) Monitoring Efek Samping Obat (MESO)
8) Evaluasi Penggunaan Obat (EPO)
9) Dispensing sediaan steril
V. Kesimpulan
- Instalasi Farmasi rumah sakit (IFRS) merupakan salah satu bagian rumah sakit yang
berada di bawah pengawasan dan koordinasi wakil direktur penunjang medik,
Kegiatan di Instalasi farmasi rumah sakit akan berjalan dengan baik jika didukung
oleh sistem informasi yang baik.
- IFRS adalah fasilitas pelayanan penunjang medis, di bawah pimpinan seorang
Apoteker yang memenuhi persyaratan peraturan perundang-undangan yang berlaku
dan kompeten secara profesional, yang bertanggung jawab atas seluruh pekerjaan
serta pelayanan kefarmasian, yang terdiri atas pelayanan paripurna, mencakup
perencanaan; pengadaan; produksi; penyimpanan perbekalan kesehatan/sediaan
farmasi; dispensing obat berdasarkan resep bagi penderita rawat inap dan rawat
jalan; pengendalian mutu dan pengendalian distribusi dan penggunaan seluruh
perbekalan kesehatan di rumah sakit; serta pelayanan farmasi klinis (Siregar dan
Amalia, 2004).
- Pelayanan farmasi klinik merupakan pelayanan langsung yang
diberikan Apoteker kepada pasien dalam rangka meningkatkan
outcome terapi dan meminimalkan risiko terjadinya efek samping karena Obat,
untuk tujuan keselamatan pasien (patient safety) sehingga kualitas hidup
pasien (quality of life) terjamin.
DAFTAR PUSTAKA
Allah SWT.
Undang – Undang Ri No.44. Rumah Sakit Tahun 2009
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 119/Menkes/SK/X/2004.
Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit
Prof. dr. Charles, J.P, Siregar, M.Sc, 2004. Farmasi Rumah Sakit. EGC