Oleh Kelompok I :
Segala puji bagi Allah SWT, berkat ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas pada
mata kuliah Teknologi Sediaan Steril, Sterilisasi Panas Basah.
Dalam menyusun makalah ini, terdapat hambatan yang penulis alami, namun berkat
dukungan, dorongan dan semangat sehingga penulis mampu menyelesaikan makalah ini. Oleh
karena itu pada kesempatan ini, penulis mengaturkan terima kasih kepada dosen pembimbing.
Penulis menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada
khususnya.
Penulis
Tekhnologi Sediaan Steril I Sterilisasi Panas Basah I Kel 1 I STIKes KPB Tulungagung I
2017 12
DAFTAR ISI
Tekhnologi Sediaan Steril I Sterilisasi Panas Basah I Kel 1 I STIKes KPB Tulungagung I
2017 12
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian steril dengan tepat
2. Untuk mengetahui pengertian sterilisasi dengan tepat
3. Untuk mengetahui pemilihan cara sterilisasi
4. Untuk mengetahui metode sterilisasi menurut Farmakope Indonesia
5. Untuk mengetahui pengertian sterilisasi panas basah
6. Untuk mengetahui macam-macam sterilisasi panas basah
7. Untuk mengetahui faktor yang memengaruhi sterilisasi panas basah
8. Untuk mengetahi autoclave beserta macamnya
9. Untuk mengetahui aplikasi metode sterilisasi panas basah
1.4 Manfaat
1. Mengetahui pengertian steril dengan tepat
2. Mengetahui pengertian sterilisasi dengan tepat
3. Mengetahui pemilihan cara sterilisasi
4. Mengetahui metode sterilisasi menurut Farmakope Indonesia
5. Mengetahui pengertian sterilisasi panas basah
6. Mengetahui macam-macam sterilisasi panas basah
7. Mengetahui faktor yang memengaruhi sterilisasi panas basah
8. Mengetahi autoclave beserta macamnya
9. Mengetahui aplikasi metode sterilisasi panas basah
BAB II
ISI
2.1 Pengertian steril
Steril adalah keadaan dimana suatu zat bebas dari mikroba hidup, baik patogen
atau apatogen, vegetatif atau spora (Widodo, 2013). Menurut Turco (1979), steril
merupakan suatu kondisi absolute dan harus tidak pernah digunakan atau dianggap
secara relatif sebagai bahan atau hampir steril. Menurut Gennaro (1998), steril adalah
suatu keadaan dimana tidak terdapat lagi mikroorganisme.
2.2 Pengertian sterilisasi
Sterilisasi adalah suatu proses untuk membuat ruang atau benda menjadi steril
(Syamsuni, 2006). Menurut Widodo (2013) sterilisasi merupakan usaha
menghilangkan semua bentuk kehidupan, baik patogen atau apatogen, vegetatif atau
non vegetatif dari suatu objek/material. Sedangkan, menurut Ansel (1989), sterilisasi
Tekhnologi Sediaan Steril I Sterilisasi Panas Basah I Kel 1 I STIKes KPB Tulungagung I
2017 12
adalah suatu proses yang dilakukan terhadap sediaan farmasetik yang berarti
penghancuran sempurna seluruh mikroorganisme dan sporanya atau penghilangan
mikroorganisme dari sediaan.
2.3 Pemilihan cara sterilisasi
Pemilihan cara sterilisasi harus mempertimbangkan beberapa hal, seperti
berikut:
Stabilitas, yang meliputi sifat kimia, sifat fisika dan struktur bahan obat
Efektivitas, cara sterilisasi yang dipilih akan memberikan hasil maksimal dengan
proses yang sederhana, cepat dan biaya murah.
Waktu, lamanya sterilisasi ditentukan oleh bentuk zat, sifat zat dan kecepatan
tercapainya suhu penyeterilan yang merata.
2.4 Metode sterilisasi menurut Farmakope Indonesia
Metode sterilisasi menurut Farmakope Indonesia Edisi III dibagi menjadi 5,
yaitu :
1. Cara A, dengan pemanasan basah
2. Cara B, dengan penambahasn bakterisida
3. Cara C, dengan penyaring bakteri steril
4. Cara D, dengan pemanasan kering
5. Cara Aseptik
Sedangkan metode sterilisasi menurut Farmakope Indonesia Edisi IV dibagi
menjadi 6, yaitu :
1. Sterilisasi uap
2. Sterilisasi panas kering
3. Sterilisasi gas
4. Strerilisasi dengan radiasi ion
5. Sterilisasi dengan penyaringan
6. Sterilisasi dengan cara aseptik
2.5 Pengertian sterilisasi panas basah
Sterilisasi panas basah adalah sterilisasi dengan uap air panas dan tekanan.
Sterilisasi panas basah merupakan cara sterilisasi yang paling banyak digunakan.
Mekanisme kerja sterilisasi basah secara umum adalah ketika uap air terbentuk,
protein dari bakteri akan mengalami koagulasi dan denaturasi. Umumnya sel-sel
bakteri dengan kandungan air yang tinggi umumnya terbunuh dengan lebih mudah.
Menurut Syamsuni (2006), ada beberapa ciri dari sterilisasi pemanasan basah,
yaitu:
1. Yang dipanaskan adalah air menjadi uap
2. Proses pemusnahan mikroba berdasar koagulasi
3. Waktu relatif singkat (sekitar 30 menit)
4. Suhu yang digunakan relatif rendah max 1160C (autoclave)
5. Biasa digunakan untuk injeksi dengan pembawa air
2.6 Macam-macam sterilisasi panas basah
A. Pemanasan Basah Dalam Autoclave (Cara A : FI III)
Pada Pemanasan Basah Dalam Autoclave (Cara A : FI III), menggunakan
alat yang disebut autoclave. Sterilisasi dilakukan pada suhu 115-1160C selama 30
menit.
Tekhnologi Sediaan Steril I Sterilisasi Panas Basah I Kel 1 I STIKes KPB Tulungagung I
2017 12
Autoclave
E. Tyndalisasi
Sterilisasi tyndalisasi dilakukan dengan mendidihkan medium dengan uap
selama beberapa menit saja. Cara ini digunakan untuk bahan obat yang tidak tahan
panas dan tidak dapat disaring dengan penyaring bakteri seperti emulsi atau
suspensi serta pada makanan atau minuman kaleng (Syamsuni, 2006).
.
Alat Tyndalisasi
Alat Pasteurisasi
Tekhnologi Sediaan Steril I Sterilisasi Panas Basah I Kel 1 I STIKes KPB Tulungagung I
2017 12
selama proses sterilisasi pada alat, tidak akan menjamin tercapainya sterilisasi
diperpanjang.
H. Ukuran wadah sterilisasi
Semakin besar wadah sterilisasi maka akan panas akan semakin sulit mencapai
seluruh permukaan, sehingga proses sterilisasi akan berlangsung lebih lama.
I. Materi penyusun alat/bahan yang disterilisasi
Materi penyusun suatu alat akan memengaruhi daya tahan ala atau bahan.
Ketahanan alat atau bahan memengaruhi efektifitas proses sterilisasi, apabila
meteri penyusun tersebut tidak tahan panas maka sterilisasi tidk akan efektif
karena suhu sterilisasi tidak dapat tinggi.
2.8 Autoclave
A. Pengertian Autoclave
Autoklaf adalah alat pemanas tertutup yang digunakan untuk sterilisasi suatu
benda menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi (Esmiyati dkk, 2012).
Autoklaf adalah alat yang digunakan untuk mensterilkan alat dan bahan dengan
dilengkapi pengaturan suhu dan waktu (Volk & Wheeler, 1993).
B. Kelebihan autoclave
1. Waktu yang singkat untuk sterilisasi.
2. Suhu dan tekanan yang tinggi sehingga memberikan kekuatran yang lebih besar
untuk membunuh sel dibandingkan dengan udara panas biasa (Permatasari
dkk, 2013).
C. Kekurangan Autoclave
1. Harus menggunakan air mendidih karena uapnya memenuhi kompartemen
autoklaf dan terdesak keluar dari klep pengaman.
2. Membutuhkan sumber panas yang terus menerus (Fardias, 1992).
Tekhnologi Sediaan Steril I Sterilisasi Panas Basah I Kel 1 I STIKes KPB Tulungagung I
2017 12
.
1. Pada saat sumber panas dinyalakan, air akan mendidih
2. Uap air akan mendesak udara yang mengisi autoclave
3. Katup uap ditutup sehingga tekanan udara dalam autoclave naik
4. Ketika tercapai tekanan dan suhu yang sesuai, maka proses sterilisasi dimulai
dan timer mulai menghitung waktu mundur
5. Setelah proses sterilisai selesai, sumber panas dimatikan dan tekanan dibiarkan
turun perlahan hingga mencapai suhu 0
E. Bagian dan fungsi autoclave
1. Tombol pengatur waktu (timer), berfungsi untuk mengatur waktu proses
sterilisasi
2. Katup uap, berfungsi sebagai tempat keluarnya uap air.
3. Pengukur tekanan, berfungsi untuk mengetahui tekanan uap yang ada dalam
autoclave saat proses sterilisasi tengah berlangsung.
4. Katup pengamanan, berfungsi sebagai pengunci penutup autoclave.
5. Tombol on/off, berfungsi untuk menghidupkan atau mematikan mesin
autoclave.
6. Termometer, berfungsi untuk mengetahui dan mengamati suhu yang
dibutuhkan.
7. Lempeng sumber panas, berfungsi komponen yang mengubah energi listrik
menjadi energi kalor.
8. Aquades, berfungsi air yang digunakan untuk membentuk uap
9. Skrup pengamanan, berfungsi untuk menjaga besaran dan tekanan uap yang
ada dalam autoclave.
10. Angsa, berfungsi berfungsi sebagai batas penambahan air.
Tekhnologi Sediaan Steril I Sterilisasi Panas Basah I Kel 1 I STIKes KPB Tulungagung I
2017 12
F. Cara penggunaan autoclave
1. Di cek jumlah air dalam autoclave
2. Dimasukkan peralatan atau bahan yang akan disterilisasi
3. Ditutup autoclave dan dikencangkan agar tidak ada uap yang keluar dari bibir
autoclave
4. Dinyalakan autoclave dan diatur timer dengan waktu minimal 15 menit pada
suhu 1210C
5. Tunggu sampai air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartemen
autoclave dan terdesak keluar dari klep pengaman, kemudian klep pengaman
ditutup dan tunggu sampai selesai.
6. Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dalam kompartemen
turun hingga sama dengan tekanan udara di lingkungan (jarum pada pengatur
tekanan menunjukkan ke angka 0).
7. Kemudian klep-klep pengaman dibuka dan keluarkan isi autoclave dengan hati-
hati.
G. Cara kalibrasi autoclave
Untuk mendeteksi jika autoklaf bekerja dengan baik atau sempurna dapat
digunakan dengan pengujian mikroba yang bersifat termofilik dan memiliki
endospora yaitu Bacillus Stearothermophilus.
Dalam bentuk kertas spora strip dimasukan kedalam autoklaf dan
disterilkan. Setelah proses sterilisasi kemudian ditumbuhkan pada media. Jika
media tetap bening menunjukkan bahwa tidak ada mikroorganisme yang tumbuh
maka autoklaf dapat bekerja secara baik.
Tekhnologi Sediaan Steril I Sterilisasi Panas Basah I Kel 1 I STIKes KPB Tulungagung I
2017 12
Steam Flush Pressure Pulse Autoclave
BAB III
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Sterilisasi panas basah adalah sterilisasi dengan uap air panas dan tekanan.
Sterilisasi panas basah merupakan cara sterilisasi yang paling banyak digunakan.
Mekanisme kerja sterilisasi basah secara umum adalah ketika uap air terbentuk,
protein dari bakteri akan mengalami koagulasi dan denaturasi.
Macam-macam metode sterilisasi basah dibagi menjadi 6, yaitu: pemanasan
basah dalam autoclave (FI III), sterilisasi uap (FI IV), dengan uap air suhu 1000C,
direndam dalam air mendidih, tyndalisasi dan pasteurisasi.
Faktor-faktor yang memengaruhi sterilisasi basah antara lain adalah waktu,
suhu, kelembaban, jenis mikroorganisme, kondisi alat atau bahan, jumlah
mikroorganisme, jumlah retakan atau celah pada alat,ukuran wadah sterilisasi, materi
penyusun alat atau bahan,
Tekhnologi Sediaan Steril I Sterilisasi Panas Basah I Kel 1 I STIKes KPB Tulungagung I
2017 12
Autoklaf adalah alat pemanas tertutup yang digunakan untuk sterilisasi suatu
benda menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi. Mensterilkan alat dan bahan
dengan proses pemanasan yg memanfaatkan suhu 121C dgn tekanan 1 atm. Ada 3
macam autoclave, yaitu: Gravity Displacement Autoclave, Prevacuum atau High
Vacum Autoclave dan Steam Flush Pressure Pulse Autoclave.
Aplikasi sterilisasi pemanasan basah sesuai untuk bahan dan alat yang tahan
terhadap pemanasan, tahan penembusan uap air, larutan dengan pembawa air, alat-
alat gelas, pembalut untuk bedah, penutup karet dan plastik dan produk dalam wadah
terbungkus/tersegel
5.2 Saran
Sebaiknya metode dan prosedur sterilisasi harus diperhatikan dengan seksama
dalam proses sterilisasi, karena sterilisasi adalah proses yang sangat penting
dilakukan untuk menjamin sterilitas suatu alat atau bahan demi tercapainya produk
sediaan farmasi steril yang berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA
Tekhnologi Sediaan Steril I Sterilisasi Panas Basah I Kel 1 I STIKes KPB Tulungagung I
2017 12
Widodo, Hendra.2013.Ilmu Meracik Obat.Jogjakarta: D-Medika
Tekhnologi Sediaan Steril I Sterilisasi Panas Basah I Kel 1 I STIKes KPB Tulungagung I
2017 12