Disusun oleh kelompok 4 :
1. Intan Dewantika
2. Lena Siti Mardiana
3. Lia Listianingsih
4. Lusi Nursusilawati
5. Mia Kartika
Semester VI C
Orthosiphonis Folium
Metode : Simplisia dibuat dengan cara pengeringan
1. Pengumpulan Bahan
Petik dan kumpulkan daun kumis kucing. Tanaman yang pada saat panen diambil
daun pucuknya.
2. Pencucian
4. Penimbangan awal
1. Pengumpulan Bahan
Pohon ditebang sekaligus, tunggul tebangan diter bagian atasnya.
Cara ditumbuk, yakni 2 bulan sebelum ditebang 5 cm dari leher akar, seluruh kulit
batang dikupas setinggi 80 - 100 cm. Setelah 2 bulan baru ditebang maksudnya agar
pengulitan mudah dilakukan dan diharapkan tumbuh tunas baru yang lebih
sempurna pada permukaan tanah
2. Pencucian
Cuci kulit kayu manis jangan yang sudah di kumpulkan. Pencucian dilakukan
untuk menghilangkan tanah, getah kayu dan pengotoran lainnya yang melekat
pada bahan simplisia. Pencucian dilakukan dengan air bersih, misalnya air dari
mata air, air sumur atau air PAM.
3. Sortasi basah
Sortasi basah dilakukan untuk memisahkan kotoran-kotoran atau bahan-
bahan asing lainnya dari bahan simplisia.
Proses penyortiran pertama bertujuan untuk memisahkan bahan yang busuk
atau bahan yang muda dan yang tua serta untuk mengurangi jumlah pengotor
yang ikut terbawa dalam bahan.
4. Penimbangan awal
penimbangan awal untuk mengatahui kadar air atau jumlah bahan sebelum di lakukan
pengeringan.
5. Perajangan
Perajangan terlalu tipis dapat mengurangi zat aktif yang terkandung dalam bahan.
Sedangkan jika terlalu tebal, maka pengurangan kadar air dalam bahan agak sulit
dan memerlukan waktu yang lama dalam penjemuran dan kemungkinan besar
7. Penimbangan akhir
penimabangan akhir untuk memastikan berat dan jumlah bahan setelah proses
pengeringan bahan.
8. Sortasi kering
Kemudian dilakukan sortasi kering pada kulit kayu manis jangan bertujuan untuk
memisahkan benda-benda asing yang terdapat pada simplisia, misalnya akar-akar,
pasir, kotoran unggas atau benda asing lainnya.
Proses penyortiran merupakan tahap akhir dari pembuatan simplisia kering
sebelum dilakukan pengemasan, penyimpanan atau pengolahan lebih lanjut.
9. Penyimpanan
Penyimpanan simplisia ini dapat di lakukan di ruang biasa (suhu kamar) ataupun di
ruang ber AC. Ruang tempat penyimpanan harus bersih, udaranya cukup kering dan
ber-ventilasi.
Imperatae Rhizoma
Metode : Simplisia dibuat dengan cara pengeringan
1. Pengumpulan Bahan
Panen dan dikumpulkan akar sewaktu proses pertumbuhannya berhenti. dapat
diperkirakan sewaktu daun-daun tumbuhan itu mulai menguning.
2. Pencucian
Cuci akar alang-alang yang sudah di kumpulkan, untuk menghilangkan tanah dan
pengotoran .
3. Sortasi Basah
Timbang akar alang-alang untuk mengatahui kadar air atau jumlah
bahan sebelum di lakukan pengeringan.
5. Perajangan
6. Pengeringan
Lakukan penimabangan akhir untuk memastikan berat dan jumlah bahan
setelah proses pengeringan bahan.
8. Sortasi kering
9. Penyimpanan
1. Pengumpulan Bahan
a. PANEN
Pada masa ini, perubahan pada warna kulit buah menjadi salah satu penanda
bahwa buah kakao telah matang dan siap dipanen. Umur buah yang telah
mencapai 6 bulan sejak pembuahan juga menjadi penanda masuknya puncak
panen.
Siklus panen tanaman kakao dipengaruhi oleh dua hal, yaitu iklim dan
musim di mana tanaman kakao itu berada, serta varietas kakao.
Pemecahan buah kakao
Tidak merusak biji kakao dengan alat pemecah merupakan syarat
utamanya. Pemecahan buah berfungsi untuk memisahkan biji kakao yang
masih terdapat pulp, dengan kulit buah juga bagian plasenta.
Pengambilan biji kakao segar
Setelah proses pemecahan buah, biji kakao segar superior dan inferior
akan dimasukkan ke dalam karung plastik.
b. PASCAPANEN
c. Pameraman
Pameraman buah kakao dilakukan selama 5-12 hari
Pada proses pameraman, hindari buah kakao terlalu masak, berjamur, rusak, dan
sebagainya.
tempat yang bersih dan terbuka
a. Fermentasi
Proses ini dilakukan untuk mendapatkan senyawa kimia pembentuk cita rasa
dengan memanfaatkan mikroorganisme tertentu.
Metode fermentasi biji kakao dapat dilakukan dengan menggunakan tumpukan
daun pisang, kotak kayu, maupun dalam keranjang.
Proses ini dilakukan selama 4 hari dengan pengadukan untuk membalik biji-biji
kakao fermentasi setelah 2 hari (48 jam).
2. Pencucian
Setelah proses fermentasi, biji kakao umumnya dicuci karena kadar pulp-
nya masih tebal. Untuk meningkatkan jumlah biji bulat dengan
penampakan biji yang baik berwarna coklat cerah, sebaiknya biji
fermentasi direndam terlebih dahulu selama kurang lebih 3 jam. Proses
perendaman dan pencucian biji kakao fermentasi juga dapat membantu
menghentikan proses fermentasi selain untuk memperbaiki penampakan
biji.).
3. Sortasi Basah
Sortasi basah dilakukan untuk memisahkan kotoran-kotoran atau bahan bahan asing
lainnya dari bahan simplisia.
4. Penimbangan awal
Timbang biji coklat yang telah di sortasi basah lalu lakukan penimbangan awal untuk
mengatahui kadar air atau jumlah bahan sebelum di lakukan pengeringan.
5. Pengeringan
proses pengeringan biji kakao yang telah difermentasi dapat mengurangi kadar
astringency dan bitterness.
Pengeringan biji kakao ini dapat dilakukan melalui penjemuran yang mengandalkan
sinar matahari maupun dengan cara pengeringan artifisial, dan harus dilakukan sampai
kadar air pada biji kakao menurun, dari sekitar 60% menjadi 6% -7%.
6. Penimbangan akhir
Biji cokelat yang telah dikeringkan lakukan penimabangan akhir untuk
memastikan berat dan jumlah bahan setelah proses pengeringan bahan.
7. Sortasi kering
Sortasi dilakukan untuk mengelompokkan biji berdasarkan penampakan
fisik dan ukuran bijinya.
Selama sortasi, segala macam kotoran harus dibuang agar tidak terikut
dalam penyimpanan. Kotoran-kotoran tersebut antara lain serpihan kulit
buah, kerikil, potongan kayu, logam, dan berbagai jenis benda asing lainnya.
8. Penyimpanan
Setelah disortir, biji-biji kering tadi kemudian dikemas dalam karung goni.
Satu karung goni umumnya hanya menampung tidak lebih dari 60 kg. Setiap
karung diberi label yang menunjukkan jenis mutu dan identitas produsen
(kebun atau koperasi, perusahaan).
Karung-karung tersebut kemudian disimpan atau dapat langsung dijual. Jika
disimpan, karung-karung harus ditumpuk dalam gudang yang bersih,memiliki
ventilasi udara, dan jauh dari benda-benda beraroma tajam seperti bensin,
solar, atau sampah organik.
Carthami Flos
Langkah Pembuatan Simplisia:
1. Pengumpulan Bahan
Petik dan kumpulkan bunga kembang pulu. Tanaman ini dipanen pada saat umur
sudah cukup serta lingkungan yang di tempat tumbuh. Waktu panen sangat erat
hubungannya dengan pembentukan senyawa aktif didalam bagian tanaman yang akan
di panen.
2. Pencucian
Cuci terlebih dahulu bunga kembang pulu yang sudah di petik atau di kumpulkan.
Pencucian dilakukan untuk menghilangkan tanah dan kotoran lainnya yang melekat
pada tanaman ini. Pencucian dilakukan dengan air bersih yaitu air dari mata air, air
sumur atau air PAM.
3. Sortasi Basah
Setelah di cuci kembang pulu lalu di sortasi basah. Sortasi basah dilakukan
untuk memisahkan kotoran – kotoran atau bahan – bahan asing lainnya dari
tanaman ini. Lalu tanah ini mengandung bermacam – macam mikroba dalam
4. Perajangan
Tujuan diadakannya pengeringan yaitu untuk mendapatkan simplisia yang tidak
mudah rusak, sehingga dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama. Denagn
mengurangi kadar air akan mencegah penurunan atau perusakan simplisia
6. Sortasi Kering
7. Penyimpanan
1. Pengumpulan Bahan
Pengumpulan atau panen dapat dilakukan dengan tangan atau menggunakan alat
(mesin). Apabila pengambilan dilakukan secara langsung (pemetikan) maka harus
memperhatikan keterampilan si pemetik, agar diperoleh tanaman/bagian tanaman
yang dikehendaki.
Buah-buah dipetik selagi masih hijau,dijemur atau di keringkan di atas api sampai
menjadi hitam dan berkeriput. Pengeringan di atas api dengan agak berbau
asap,justru ini yang banyak di sukai.
2. Pencucian
Pencucian buah lada hitam harus segera di-lakukan setelah panen karena
Pen-cucian menggunakan air bersih seperti air dari mata air, sumur atau
Setelah dicuci buah lada hitam di sortasi basah. Dimaksudkan untuk membersihkan
simplisia dari benda-benda asing dari luar (tanah, batu dan sebagainya), dan
memisahkan bagian tanaman yang tidak dikehendaki.
4. Penimbangan awal
Buah lada hitam yang telah di sortasi basah lalu lakukan penimbangan awal untuk
mengatahui kadar air atau jumlah bahan sebelum di lakukan pengeringan.
5. Perajangan
Pada simplisia buah lada hitam ini tidak dilakukan perajangan, karena bentuk
simplisia sudah memenuhi syarat pengeringan atau tahap awal pada pembuatan
simplisia.
6. Pengeringan
Buah lada hitam dikeringkan dengan pengeringan alamiah, yaitu dengan cara
dijemur dibawah sinar matahari langsung dari pukul 09.00-12.00 WIB.
Tujuan pengeringan ialah untuk mendapatkan simplisia yang tidak mudah
rusak,sehingga dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama. Dengan
mengurangi kadar air dan menghentikan reaksi enzimatik akan dicegah
penurunan mutu atau perusakan simplisia.
7. Penimbangan akhir
Buah lada hitam yang telah dikeringkan lakukan penimabangan akhir untuk
memastikan berat dan jumlah bahan setelah proses pengeringan bahan.
8. Sortasi kering
Setelah selesai dikeringkan, buah lada hitam disortasi lagi. Yaitu sortasi kering. Sortasi
kering dilakukan untuk membuang benda asing yang tidak diinginkan setelah proses
pengeringan.
9. Penyimpanan
Penyimpanan simplisia dapat di-lakukan di ruang biasa (suhu kamar) ataupun di
ruang ber AC. Ruang tempat penyimpanan harus bersih, udaranya cukup kering
dan ber-ventilasi. Ventilasi harus cukup baik karena hama menyukai udara yang
lembab dan panas. Atau biasanya simplisia dapat di simpan pada wadah tertutup
rapat/baik.
Gelatinum
Langkah Pembuatan Gelatin :
1. Pencucian
2. Pemotongan
3. Perebusan
Kemusian direbus di dalam air mendidih selama 4-5 jam. Kotoran yang
mengambang dan buih dibuang. Setelah itu tulang ditiriskan
4. Penggilingan Kasar
5.
Tulang digiling kasar sehingga ukuran menjadi 1-3 cm.
6. Ekstra Gelatin.
Gelatin di dalam tulang diekstrak dengan air panas yang bersuhu 60-1000C. Ekstrasi
dilakukan dengan merendam tulang di dalam air panas 3 tahap.
7. Pengentalan Larutan Gelatin.
Pengentalan larutan gelatin terus dipanaskan pada suhu 50 C agar lebih kental
dan kadar airnya di bawah 40%.
8. Pengeringan Gelatin.
9. Pengemasan Gelatin.
TERIMAKASIH