Anda di halaman 1dari 4

PROPOSAL SKRIPSI

PERBANDINGAN PENGGUNAAN ANTIPSIKOTIK TUNGGAL DAN


KOMBINASI DENGAN LAMANYA PENGOBATAN PADA PASIEN UMUM
SKIZOFRENIA

Dosen Pembimbing: Dhanang Prawira Nugraha S, farm., Apt

Disusun Oleh :

GANARSIH AYU SAFITRI

1413206020

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

STIKES KARYA PUTRA BANGSA

TULUNGAGUNG

2016/2017
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Skizofrenia merupakan penyakit psikiatrik yang menunjukkan sindrom


heterogen yang bersifat kronis, antara lain pikiran aneh dan tidak teratur, delusi,
halusinasi, dan kegagalan fungsi psikososial [6]. Skizofrenia dapat ditandai oleh
gejala-gejala yang meliputi kelainan kepribadian, cara berpikir, emosi, tingkah
laku, dan hubungan dengan orang lain serta terdapat kecenderungan untuk
menarik diri dari realitaske dalam dunianya sendiri [2]. Sementara itu gangguan
skizofrenia dikarakteristikkan dengan gejala positif (delusi dan halusinasi), gejala
negatif (apatis, menarik diri, penurunan daya pikir, dan penurunan afek), dan
gangguan kognitif (memori, perhatian, pemecahan masalah, dan sosial) [2, 10].
Terdapat beberapa tipe dari skizofrenia (Paranoid, hiberfrenik, katatonik,
undifferentiated, dan residual) [9]. Di Indonesia diperkirakan 1-2% penduduk atau
sekitar 22-4 juta jiwa terkena penyakit ini. Bahkan sekitar sepertiga dari 1-2 juta
yang terjangkit penyakit skizofrenia atau sekitar 700 ribu hingga 1.4 juta jiwa,
kini sedang menjalani perawatan di rumah sakit jiwa [11]. Sedangkan menurut
World Health Organization, pada tahun 2014 angka penderita skizofrenia lebih
dari 21 jiwa [21]. Selain itu prevalensi skizofrenia sebesar 1,7 per mil secara
nasional. Berdasarkan slah satu penelitian baru-baru ini prevalensi kekambuhan
pada penderita skizofrenia berada dalam rentang 50-92% secara global [20].

Skizofrenia menyebabka seseorang menjadi disfungsional secara fisiologis


untuk dirinya sendiri maupun orang lain. Penyakit ini sering muncul pada awal
usia 20 tahun hingga usia paruh baya atau sekitar usia 40 tahun sehingga bagi
banyak orang penyakit ini akan mengurangi produktivitas kehidupan secara
mendadak [17]. Rentang usia tersebut merupakan rentang usia yang produktif
yang dipenuhi dengan banyak faktor pencetus stress dan memiliki beban
tanggungjawab yang besar. Faktor pencetus stress tersebut diantaranya mencakup
masalah dengan keluarga maupun teman kerja, pekerjaan yang terlalu berat
hingga masalah ekonomi yang dapat mempengaruhi perkembangan emosional [7,
9]. Orang yang mengidap skizofrenia tidak akan mampu berkomunikasi secara
normal dengan orang lain, salah satunya adalah karena menganggap bahwa orang
lain ingin mencelakakannya [18]. Gejala yang banyak muncul pada pasien
skizofrenia adalah disfungsi sosial dan pekerjaan yang mempengaruhi perilaku
pada pasien skizofrenia menyebabkan depresi pada pasien yang mengganggu
konsep diri pasien sehingga menjadikan kurangnya penerimaan pasien di
lingkungan keluarga dan masyarakat terhadap kondisi yang dialami pasien yang
mengakibatkan pasien cenderung menyendiri [19]. Skizofrenia biasanya muncul
pada masa remaja atau belum menikah, sehingga pasien perlu pengobatan dalam
jangka waktu lama karena skizofrenia bersifat kronis sehingga kemampuannya
membangun relasi dengan baik (misalnya menikah) cenderung terganggu [2].

Penanganan pasien skizofrenia meliputi terapi farmakologi dan non


farmakologi. Terapi farmakologi salah satunya adalah dengan menggunakan
antipsikotik. Antipsikotik merupakan terapi obat-obatan utama yang efektif
mengobati skizofrenia [8]. Obat antipsikotik dibagi menjadi 2 golongan, yaitu
antipsikotik golongan pertama (antipsikotik tipikal) dan antipsikotik golongan
kedua (antipsikotik atipikal). Umumnya antipsikotik tipikal potensi rendah
(klorpromazin dan tiondazin) lebih kecil kemungkinannya untuk menyebabkan
gejala ekstrapiramidal daripada antipsikotik tipikal potensi tinggi (trifluoperazin,
flufenazin, haloperidol, dan pimozid) [3]. Terapi skizofrenia dengan antipsikotika
dianjurkan hanya menggunakan satu jenis obat antipsikotika saja (terapi tunggal).
Tujuan penggunaan terapi tunggal adalah untuk mengetahui kemampuan sebuah
antipsikotika dalam mengatasi gejala skizofrenia. Akhir-akhir ini, di berbagai
negara ditemukan kecenderungan peresepan antipsikotika secara kombinasi yang
disebabkan kurangnya kesuksesan sebuah antipsikotika dalam mengatasi gejala
pada pasien skizofrenia. Antipsikotik yang digunakan dapat meliputi antipsikotika
topikal yang digunakan bersama antipsikotika tipikal lainnya atau yang digunakan
bersama dengan antipsikotika atipikal . Pemilihan terapi pada pasien skizofrenia
akan berpengaruh terhadap lamanya pasien menjalani perawatan [4, 13, 14].

Masalah skizofrenia juga tidak hanya terbatas dibidang kesehatan. Beban


ekonomi yang harus ditanggung oleh penyandang skizofrenia dan keluarganya
ternyata cukup besar. Hal ini antara lain karena 50% penyandang skizofrenia tidak
mampu bekerja, biaya pengobatan dan perawatan memerlukan waktu jangka
panjang, serta waktu anggota keluarga yang tersita untuk merawat penyandang
skizofrenia ternyata mempengaruhi beban ekonomi keluarga [15, 19]. Oleh karena
itu, penanganan yang tepat pada kasus skizofrenia sangatlah penting, dimana
pengobatan skizofrenia ini memerlukan pemantauan efektivitas pengobatan serta
pertimbangan biaya karena dilakukan dalam jangka waktu yang panjang.

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, perumusan masalah dalam


penelitian ini adalah:

1. Adakah hubungan perbedaan terapi antipsikotik tunggal dan kombinasi


terhadap lama pengobatan dan biaya yang dikeluarkan pada pasien skizofrenia ?

1.3 Tujuan penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui perbandingan penggunaan antipsikotik tunggal dan


kombinasi dengan lamanya pengobatan pada pasien umum skizofrenia dan biaya
yang diperlukan.

2. Tujuan Khusus

a) Untuk mengetahui terapi pada pasien skizofrenia


b) Untuk mengetahui lama pengobatan pada pasien skizofrenia yang
menggunakan antipsikotik tunggal.
c) Untuk mengetahui lama pengobatan pada pasien skizofrenia yang
menggunakan antipsikotik kombinasi.
d) Untuk mengetahui biaya pengobatan yang diperlukan pada pasien
skizofrenia.

Anda mungkin juga menyukai