Abstrak : Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang memiliki paparan sinar
matahari yang tinggi. Tujuan review jurnal sediaan lotion dari pati kentang dan bengkoan
adalah untuk mengetahui hasl data sediaan yang diprileh dari eragai jurnal penelitian. Dengan
metode penelusuran penelusuran jurnal ilmiah terpublikasi taraf nasional maupun
internasional dengan menggunakan search engine seperti Mozilla Firefox, Google Chrome
dan Browser. Sediaan lotion dievaluasi meliputi uji organoleptis, uji viskositas, uji
homogenitas, uji pH, dan uji daya sebar. Hasil riview dari beberapa jurnal bahwa masing-
masing data formulasi sediaan lotion tersebut tidak sama, karena bedanya konsentrasi dari
masing-masing formula.
1. PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang memiliki paparan sinar matahari
yang tinggi. Radiasi sinar matahari terdiri atas sinar inframerah (>760 nm), sinar tampak
(400-760 nm), dan sinar UV (ultraviolet) yang terdiri atas UV A (320-400 nm), UV B (290-
320 nm) serta UV C (200-290 nm). Sinar matahari yang sampai di permukaan bumi dan
mempunyai dampak negatif kerusakan terhadap kulit adalah sinar UV A dan UV B,
sedangkan UV C tertahan karena diabsorbsi seluruhnya oleh lapisan ozon sehingga tidak
mencapai permukaan bumi[1]. Karenasinar matahari merupakan anugerah alam yang
memiliki manfaat dan peran penting. Sinar matahari disatu pihak sangat diperlukan oleh
makhluk hidup, namun dilain pihak sinar matahari juga dapat memberikan dampak buruk
terhadap kesehatan kulit. Paparan sinar matahari yang berlebih dalam waktuyang cukup lama
dapat merusak lapisan kulit [2]. Selain itu pada penyinaran matahari yang terjadi secara
berlebihan, dapat menyebabkan jaringan epidermis kulit tidak cukup mampu untuk melawan,
sehingga dapat menyebabkan eritema dan sunburn (kulit terbakar), dan dapat menimbulkan
perubahan degenerasi pada kulit (penuaan dini) dan kanker kulit[3]. Dan sediaan kosmetika
topikal yang dapat dengan mudah diaplikasikan pada seluruh tubuh antara lain hand and
bodylotion (H&B lotion). H&B lotionmerupakan sediaan emulsi yang diaplikasikan secara
topikal. Emulsi yang digunakan pada kulit dapat berupa minyak dalam air (M/A) atau air
dalam minyak (M/A) [4]. Konsistensi sediaan lotion berbentuk cair sehingga memungkinkan
pemakaian yang cepat dan merata pada permukaan kulit jika dibandingkan dengan sediaan
krim atau salep.Komponen dasar sediaan lotion yaitu fase internal, fase eksternal
danemulgator. Emulgator berfungsi sebagaibahan pengemulsi untuk menstabilkansediaan
emulsi [4]. Tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai zat aktif dalam sediaan lotion yaitu
pati yang terbuat dari umbi kentang dan bengkoang. Bengkoang (Pachyrhizus erosus) adalah
umbi yang memiliki kandungan-kandungan zat yang bermanfaat. Kandungan zat meliputi
antioksidan, vitamin C, air,antibakteri dan flavanoid. Flavanoid merupakan tabir surya alami
untuk mencegah kerusakan kulit akibat radikal bebas dan zat fenolik efektif untuk
menghambat proses pembentukan melanin [5]. Dan kentang mempunyaikandungan kimia
yaitu (Solanum tuberosum L.) antara lain karbohidrat 19 g, pati 15g, serat pangan 2.2 g, lemak
0.1 g, protein 2 g, air 75 g. Granula pati kentang adalah yang terbesar ukurannya di antara
pati-pati komersial yaitu sekitar 5-100 μm. Bentuk granula pati kentang adalah oval atau bulat
telur. Pati kentang mengandung 79% b/b amilopektin dan 21% b/b amilosa. Kandungan
kentang yaitu enzim catecholase berfungsi untuk menghilangkan noda hitam pada wajah dan
menjadikan lebih cerah pada wajah apabila digunakan sebagai maskerwajah. Selain itu, pada
buah kentang itu sendiri memiliki kandungan vitamin C,vitamin B6 yang mampu menangkal
radikal bebas dan radiasi sinar yang berbahaya akan masuk ke tubuh[6].
Berdasarkan penelitin yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya maka tujuan dari
pembuatan review jurnal ini adalah untuk mengetahui hasil data sediaan yang diproleh dari
berbagai jurnal.
2. METODE
Data I
Untuk masing-masing konsentrasi dari data satu, bisa dilihat pada tabel I diawah ini :
Uji organoleptis : yang dilakukan bertujan untuk melihat tampilan fisik sediaan yang
meliputi warna, bentuk, dan bau. Berdasarkan hasil yang diperoleh pada ke-3 formulasi
bentuk sediaan yang didapat berbentuk semisolid, warna putih sesuai dengan warna ekstrak
pati bengkoang dan kentang dan bau yang dihasilkan adalah berbau khasdari pati tersebut.
Warna yang dihasilkan dari sediaan lotion dipengaruhi oleh konsentrasi pati bengkoang dan
dan pati kentang yang digunakan. Sedangkan aroma yang dihasilkan bergantung pada
penambahan essential oil yang ditambahkan. Pengujian tipe emulsi bertujuan untuk
mengetahui tipe emulsi pada sediaan. Tipe emulsi pada lotion adalah minyak dalam air
(M/A). Tipe emulsi dari sediaan tersebut juga disebabkan oleh penggunaan emulgator yang
cenderung lebih larut dalam air, yaitu trietanolamin.
Uji daya sebar : Bertujuan untuk mengetahui daya penyebaran krim/emulsi pada
kulit. Hasil yang diperoleh berkisar pada 5,9 cm – 6,5 cm. Berdasarkan data yang diperoleh
sediaan lotion yang dibuat memiliki kemampuan menyebar yang baik dimana luas sediaan uji
sebandingdengan penambahan beban. Hal ini disebabkan karena lotion adalah sediaan
kosmetika yang berupa emulsi yang mengandung air lebih banyak. Berikut hasil uji daya
sebar dapat dilihat pada tabel II.
Uji viskositas : Dilakukan pada hari ke-1 dan ke-3 dengan menggunakan variasi
kecepatan pengukuran yaitu 100 rpm. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat diketahui
bahwa adanya perbedaan konsentrasi emulgator (trietanolamin) pada tiap formulasi tidak
berpengaruh pada viskositas sediaan. Hal ini disebabkan karena fungsi trietanolamin pada
formulasi bukan sebagai pengental, melainkan hanya sebagai emulgator basa. Adapun hasil
uji viskositas dapat dilihat pada table IV.
Data II.
Berikut data masing-masing konsentrasi dapat dilihat pada tabel I diawah ini :
Keterangan:
Kontrol negatif : Formula lotion tanpa penambahan pati bengkuang, kentang dan
titanium dioksida.
Kontrol positif : Formula lotion dengan penambahan titanium dioksida 2%
F I: Formula lotion dengan konsentrasi pati bengkoang dan kentang 10%
F II: Formula lotion dengan konsentrasi pati bengkoang dan kentang 20%
FIII: Formula lotion dengan konsentrasi pati bengkoang dan kentang 20%
Pembahasan data II
Organoleptis
Bentuk serbuk halus, warna putih, tidak berbau, tidak berasa, tidak larut dalam air
dingin dan dalam etanol 95%, dengan air panas menjadi transparan dan bila ditetesi iodium
akan berwarna biru kehitaman, susut pengeringannya 0,65 % b/b dan ukuran partikel rata-rata
adalah 0,534 µm.
Uji pH
Uji Viskositas
Data III
Berikut data konsentrasi dari masing-masing bahan dapat dilihat pada tabel I diawah
ini :
Keterangan :
Fo (-) : Formula losio kontrol negatif (formula losio tanpa zat aktif)
Fo (+) : Formula losio kontrol positif (formula losio zat aktif titanium dioksida)
Fo 1 : Formula losio dengan konsentrasi pati 10:10%
Fo 2 : Formula losio dengan konsentrasi pati 0:20 %
Fo 3: Formula losio dengan konsentrasi pati 20:0 %
Data IV
Tabel 1. Komposisi bahan untuk menentukan formula optimum
Bahan A B C D E F G H I J
(%b/v)
Pati 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Bengkoang
dan kentang
Setil Alkohol 6 3 3 4,5 4,5 3 4,005 6 3 3
Asam 6 9 6 7,5 6 7,5 7,005 6 9 6
Stearat
Tritanolamin 3 3 6 3 4,5 4,5 4,005 3 3 6
Lanolin 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Gliserin 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Propil 0,15 0,15 0,15 0,15 0,15 0,15 0,15 0,15 0,15 0,15
paraben
Metil 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30
paraben
Aquades ad 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150
(mL)
Selain ada komposisi dari bahan-bahan untuk menentukan formula optimum,ada juga
optimasi formula sediaan lotion w/o dari pati kentang dan engkoang. Adapun hasilnya sapat
dilihat pada tabel II dibawan ini :
Tabel II. Optimasi formula lotion w/o pati kentang dan bengkoang.
Bahan F-A F-B F-C F-D F-E F-F F-G F-H F-I F-J
(%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%)
Pati 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
Bengkoang
dan kentang
Sera alba 15 12 12 13,5 13,5 12 13 15 12 12
Span 80 6 9 6 7,5 6 7,5 7 6 9 6
Setil alkohol 2 2 5 2 3,5 3,5 3 2 2 5
Steril 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Alkohol
Minyak 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
Mineral
Propil 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1
paraben
Metil 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2
paraben
Aquades ad 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
(mL)
Pembahasan data IV
Uji pH lotion
Hasil pengujian pH terhadap formula optimum lotion w/o ekstrak pat kentang dan
bengkoang, ternyata terdapat sedikit penurunan pH selama penyimpanan yaitu dari pH 5
menjadi 4,5. Penurunan pH selama penyimpanan ini tidak begitu mengkhawatirkan karena
masih masuk ke dalam rentang pH fisiologis kulit (epidermis) manusia yaitu 4,2 - 6,5
sehingga diharapkan tidak mengiritasi. Nilai pH lotion o/w selama penyimpanan tidak
mengalami perubahan yaitu pH6,5.
Uji Iritasi Primer formula optimum lotion Ekstrak pati kentang dan
bengkoang
Berdasarkan hasil pengamatan dapat dilihat bahwa lotion yang mengandung
benzofenon 3% dapat menimbulkan iritasi (baik itu eritema maupun edema)
setelahpemejanan tunggal pada hewan uji. Penggunaan benzofenon 3% ini merupakan
penggunaan benzofenon pada umumnya. Basis (kontrol negatif) dan lotion w/o pada kelinci
ke-2 dan ke-3 tidak tampak gejala- gejala iritasi primer (eritema dan edema). Namun pada
kelinci yang pertama, yaitu pada basis dan lotion terjadi eritema pada 24 jam pertama. Hal ini
kemungkinan disebabkan oleh tingkat hipersensitivitas dari kulit kelinci yang berbeda- beda.
Lalu ketika pencukuran, kemungkinan kulit kelinci ada yang tergores sehingga kulit yang
terluka ini berarti barier pertama dari kulit terganggu dan kulit yang lecet memang
menyebabkan permeabilitas meningkat yang pada akhirnya malah diabsorbsi secara perkutan,
padahal penggunaan sunscreen ini adalah ditujukan untuk topikal.
Data V
Berikut data konsentrasi dari masng-masing bahan untuk sediaan lotion yang dapat
dilihat pada tabel I dibawah ini :
Keterangan :
MS : Memenuhi Syarat
Pembahasan data V
Uji pH
Berdasarkan hasil pengukuran pH hand and body lotion selama 28 hari penyimpanan
pada tabel 1 didapatkan rentang pH formula I yaitu 5,60 - 5,96, pH formula II 6,37 - 6,57, pH
formula III 5,36 - 5,55. Dilihat pada tabel 2 pH ketiga formula mengalami kenaikan dan
penurunan. Pada sediaan ini pengukuran pH seharusnya menunjukkan kenaikan yang linier
karena modifikasi dari TEA. TEA merupakan ketika dicampur dalam proporsi molar yang
sama dengan asam lemak, seperti asam stearat atau asam oleat, trietanolamina membentuk
sabun anionic dengan pH sekitar 8 dan menghasilkan butiran halus sehingga akan
menstabilkan tipe emulsi minyak dalam air. Pada formula I dan formula II terlihat pH
mengalami penurunan, hal ini terjadi karena pada saat pembuatan sediaan berbusa. Busa yang
terjadi karena air tidak terikat pada proses penyabunan TEA stearat. Air dengan sifatnya yang
netral dapat menurunkan konsentrasi suatu larutan sehingga pH dalam sediaan cenderung
menurun. Secara keseluruhan hasil dari pengukuran pH menunjukkan bahwa masing - masing
formula terjadipenurunan nilai pH selama penyimpanan karena sifat dari ekstrak yang
memiliki kandungan asam. Perubahan yang terjadi pada pH selama penyimpanan disebabkan
oleh karakteristik dari ekstrak yang pH nya relatif bersifat asam. Walaupun demikian,
perubahan pH pada masing-masing formula masih berada pada rentang pH sediaan topikal
yaitu 4,5-8.
Homogenitas
Hasil pengamatan terhadap homogenitas hand and body lotion yang mengandung pati
kentang dan bengkoang selama 28 hari penyimpanan bahwa secara kasat mata dapat dilihat
formula I dan Formula III tampak tidak homogen karena ada bintik-bintik putih yang
menggumpal. Dilihat dengan menggunakan mikroskop pemberan 40 x 10 terdapat
penggumpalan partikel. Penggumpalan yang terjadi adalah aerosil yang tidak tercampur pada
saat awal pembuatan lotion. Hal ini terjadi karena pada saat pembuatan lotion belum terjadi
proses penyabunan yang sempurna. Karena sifat dari aerosil yang berbentuk granul dan amorf
seharunya aerosil digerus terlebih dahulu lalu di ayak ditambahkan sedikit demi sedikit pada
basis lotion kemudian digerus sampai homogen. Berbeda dengan formula II secara kasat mata
tampak homogen dan dilihat dengan mikroskop tidak ada partikel yang menggumpal.
Homogenitas sistem emulsi dipengaruhi oleh teknik atau cara pencampuran yang dilakukan
serta alat yang digunakan pada proses pembuatan emulsi tersebut. Berikut data hasil uji
homogenitas dapat dilihat pada tabel III.
Keterangan :
H : Homogen
TH : Tidak Homogen
MS : Memenuhi Syarat
TMS : Tidak Memenuhi Syarat
Uji Viskositas
Setelah dilakukan pengujiaan terhadap viskositas sediaan lotion dengan menggunakan
viscometer Brookfield selama 28 hari penyimpanan pada tabel 4 didapatkan rentang
viskositas berkisar 6707 - 17383 cp. Dilihat pada tabel 4 viskositas ketiga formula
menunjukkan penurunan dan kenaikan. Pada sediaan ini seharusnya viskositas mengalami
penurunan karena modifikasi dari TEA. TEA sebagai emulgator pada fase air bersifat
higroskopis. Oleh sebab itu semakin besar konsentrasi TEA, maka sediaan semakin encer.
Pada formula I dan formula III Viskositas meningkat. Hal ini terjadi karena pada saat
pembuatan sediaan berbusa sehingga dilakukan peleburan kembali, tetapi tidak menambahkan
kehilangan air yang menguap akibat peleburan, sehingga viskositas sediaan meningkat.
Adapun data hasil uji viskositas dapat dilihat pada tabel IV.
Tabel IV. Hasil Uji Viskositas selama 28 hari penyimpanan.C
Keterangan :
MS : Memenuhi Syarat
Daya Sebar
Dari hasil pengujian daya sebar hand and body lotion pati kentang dan bengkoang
selama 28 hari penyimpanan pada tabel 5 didapatkan daya sebar ketiga formula berkisar 4 -
5,5 cm. Dapat dilihat bahwa formula I dan formula III memiliki diameter daya sebar yang
kecil karena pada saat pembuatan sediaan formula I dan formula III dilakukan peleburan
kembali sehingga viskositasnya besar. Semakin tinggi viskositas maka semakin turun daya
penyebarannya begitu pula sebaliknya, tetapi pada formula I daya sebar tidak berbanding
terbalik dengan viskositas. Hal ini dikarenakan pada saat pengujian viskositas dilakukan
penambahan sediaan kedalam cup yang telah dimasukkan spindel agar spindel tercelup. Pada
saat penambahan tersebut sediaan telah mengalami pengadukan yang mengakibatkan hasil
viskositasnya menurun sehingga pada pengukuran daya sebar tidak berbanding terbalik.
Adapun hasil data uji daya sebar dapat dilihat pada table V.
Tabel V. Uji Daya Sebar selama 28 hari penyimpanan.
Keterangan :
TMS : Tidak memenuhi syarat
MS : Memenuhi syarat
KESIMPLAN
Dapat disimpulkan hasil riview dari beberapa jurnal bahwa masing-masing data
formulasi sediaan lotion tersebut tidak sama, karena bedanyakonsentrasi dari masing-masing
formula.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Noviardi, harry.,2019. Formulasi sediaan krim tabir surya dan ekstrak tanol buah
bisbul. Karawang: Jurnal ilmu kefarmasian. Vol. 17, No. 2. E-SSN : 2614-6495.
[2]. Syarif.,2017.Penetapan nilai spf ekstrak dan losio tabir surya ekstrak etanol daun
kersen (Muntingia calabura L.)Semarang: Jurnal riset kefarmasian. Vol. 1, no. 3.
[3] Wihelmina.,2011. Formulasi dean penentuan nilai SPF (Sun protecting faktor)
sediaan krim tabir surya ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum sanctum L.)
[4] Allen, dkk., 2014. Formulasi dan uji stailitas mekanik hand and body lotion sari buah
tomat (Licorpersicon esulentum mill) Sebagai antioksidan. Semarang: Jurnal farmasi
Indonesia 2019.
[6] Kartikasari, maspiyah.,2015. Uji aktivitas formulasi sediaan lotion pati kentang
(solanum tuerosum. L) sebagai tabir surya. Sidoarjo: Stikes rumah sakit anwar
medika.
[7] Megantara, dkk.,2017. Formulasi lotion ekstrak uah raspberry (Rubus rosifolius)
dengan variasi konsentrasi trietanolamin seagai emulgator serta uji hedonic terhadap
lotion. Jimbaran bali: Jurnal Farmasi Udayana. Vol.6, No.1. ISSN 2301-7716.
[8] Zulkarnain, karim A.,2013. Aktivitas amilum bengkoang (Pachyrhizus erosus L.)
urban sebagai tabir surya pada mencit dan pengaruh kenaikan kadarnya terhdap
viskositas sediaan. Yogyakarta Indonesia: Trad. Med. J.
[9] Erni, dkk.,2019. Penentuan nilai SPF ekstrak dan losio tair surya ekstrak ertanol
daun karsen (Muntingia calubaraL.) dengan metode spektrofotometri UV-VIS.
Semarang: Jurnal Riset Kefarmasian. Vol. 1, No. 3.
[10] Zulkarnain, karim A.,2013. Stabilitas fisik sediaan lotion O/W dan W/O ekstrak uah
mahkota dewa sebagai tabir surya dan uji iritasi primer pada kelinci. Yogyakarta:
Trad. Med. J. Vol. 18(3),p 141-150. ISSN : 1410-5918.
[11] Benjamin, H, dkk.,2016. Formulasi hand and body lotion ekstrak kulit uahy naga
putih (Hyloereus undatus) dan ujinkstail;an fisiknya.Palebmang: Jurnal Kesehatan.
Vol. 11, No. 1.