Anda di halaman 1dari 8

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN SERUM YANG MENGANDUNG KATEKIN

GAMBIR (Uncaria gambir Roxb.) DAN EKSTRAK KERING HERBA PEGAGAN


(Centella asiatia L.)

Gina Septiyani K, Dwi Indriati, dan Sri Wardatun


Program Studi Farmasi, Fakultas MIPA – Universitas Pakuan Bogor
Email : ginaseptiyanikencanawati02@gmail.com

ABSTRAK
Pegagan dan katekin gambir mengandung senyawa antioksidan yang dapat
dimanfaatkan sebagai produk perawatan kulit salah satunya sebagai serum wajah. Tujuan
penelitian ini yaitu uji antioksidan pada sediaan serum yang mengandung katekin gambir dan
ekstrak kering herba pegagan pada semua formula yang sudah memenuhi syarat uji pH dan
menentukan formula terbaik dan evaluasi fisik sediaan yang mempunyai aktivitas antioksidan
terbaik. Sediaan dibuat sebanyak 6 formula yaitu F1 (katekin gambir 0,05% dan ascorbyl
palmitat 0,15%), F2 (ekstrak kering pegagan 0,06% dan ascorbyl palmitat 0,15%), F3 sampai
F6 (kombinasi katekin gambir 0,05%, ascorbyl palmitat 0,15% dan variasi ekstrak kering
pegagan). Ekstrak kering pegagan yang digunakan untuk kombinasi yaitu 0,03%; 0,04%;
0,05%; 0,06%. Hasil penelitian menunjukan bahwa antioksidan F1 (39,5715 ppm), F2
(59,4195 ppm), F3 (17,7657 ppm), F4 (11,4792 ppm), F5 (10,7857 ppm), F6 (5,7857 ppm).
Formula 6 merupakan formula terbaik dengan antioksidan paling tinggi yaitu 5,7857 ppm
yang tergolong kedalam antioksidan sangat aktif. Sediaan formula 6 memenuhi syarat mutu
fisik dari sisi organoleptik, pH, homogenitas, daya sebar, dan viskositas.
Kata kunci : Katekin gambir, Pegagan, Serum, Antioksidan.

ABSRACT
Gotu kola and gambier catechins contain antioxidant compounds that can be used as
skin care products one of them as facial serum. The purpose of this study is to test
antioxidants in serum preparations containing gambier catechins and dried gotu kola herb
extracts on all formulas that meet the pH test requirements and determine the best formula
and physical evaluation of preparations that have the best antioxidant activity. Preparations
were made as many as 6 formulas namely F1 (0.05% gambier catechin and 0.15% ascorbyl
palmitate), F2 (0.06% Gotu kola dry extract and 0.15% ascorbyl palmitate), F3 to F6
(combination of gambier catechin 0, 05%, ascorbyl palmitate 0.15% and variations of dried
gotu kola extract). Gotu kola dry extract used for the combination is 0.03%; 0.04%; 0.05%;
0.06%. The results showed that antioxidants F1 (39.5715 ppm), F2 (59.4195 ppm), F3
(17.7657 ppm), F4 (11.4792 ppm), F5 (10.7857 ppm), F6 (5.7857 ppm). Formula 6 is the best
formula with the highest antioxidant which is 5.7857 ppm which is classified as a very active
antioxidant. Formula 6 preparations fulfill the physical quality requirements in terms of
organoleptic, pH, homogeneity, dispersibility, and viscosity.
Keywords: Gambier Catechins, Gotu Kola, Serum, Antioxidants

PENDAHULUAN menembus lapisan kulit yang paling dalam


Sediaan serum merupakan sediaan (Shasidaran et al., 2014). Sediaan serum
yang memiliki viskositas rendah dengan lebih baik digunakan dibandingan sediaan
konsentrat tinggi karena mengandung lain seperti krim wajah karena serum
bahan bioaktif yang lebih banyak mengandung lebih banyak zat aktif alami
dibandingkan dengan pelarut (Draelos,. yang baik untuk kulit (Mitsui., 1993).
2006). Serum memiliki sifat penyerapan Terdapat berbagai tanaman yang
yang cepat dan kemampuan untuk berpotensi sebagai antioksidan diantaranya
yaitu tumbuhan gambir (Uncaria gambir) DPPH. Penangkapan aktivitas radikal bebas
dan pegagan (Centella asiatica L.) Sayuti pada sediaan serum ini diukur
dkk, (2015). Katekin merupakan senyawa menggunakan metode DPPH dengan alat
flavonoid yang sering ditemukan pada teh spektrofotometer UV-Vis. Menggunakan
hijau, teh hitam, gambir, anggur dan metode DPPH karna lebih cepat, akurat,
tanaman pangan lainnya seperti buah- sederhana dan dapat dilakukan dengan
buahan dan kakao (Natsume, 2000). sampel yang sedikit (Aji, 2014).
Tanaman gambir memiliki kandungan
katekin sebanyak 96,1 % yang dihasilkan METODE PENELITIAN
dari proses isolasi (Rahmawati, 2012). Penelitian telah dilaksanakan pada
Berdasarkan penelitian yang telah bulan April sampai Juni 2019, bertempat di
dilakukan oleh Ambarwati (2018) pada Laboratorium Farmasi Fakultas
pembuatan essence masker sheet dengan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
menggunakan konsentrasi katekin gambir Universitas Pakuan Bogor.
0,05% dan kombinasi askorbil palmitat
menghasilkan nilai IC50 40,313 ppm, Alat dan Bahan
dengan aktivitas antioksidan sangat aktif. Alat-alat yang digunakan dalam
Bioaktifitas pada pegagan penelitian ini meliputi alat-alat gelas
dipengaruhi oleh adanya kandungan laboratorium, batang pengaduk, mortir dan
senyawa metabolit sekunder. Senyawa stemper, spatula, sudip, vial, sonikator,
flavonoid merupakan salah satu senyawa spektrofotometer UV-Vis, tabung reaksi,
metabolit sekunder yang berperan penting timbangan analitik, freeze dryer (HETO
pada daun pegagan. Robinson (1995) Power Dry PL9000).
menyebutkan bahwa flavonoid merupakan Bahan-bahan yang digunakan dalam
pereduksi yang baik yang dapat penelitian ini yaitu, asam klorida 2N,
menghambat reaksi oksidasi. Menurut ascorbyl palmitate, aquabidestillata, betain
Pitella dkk, (2009) adanya aktivitas OSMS BA (Betaine anhidrate), betain
antioksidan dan antikanker pada pegagan OSMS MI (Betaine Myo-inositol), ekstrak
dipengaruhi oleh senyawa fenol terutama kering pegagan, gliserin (1,3-
senyawa flavonoid. Penelitian yang telah propanediol®), hidroklorida pekat,
dilakukan oleh Pitella dkk, (2009), aktivitas carbomer ultrezz, methanol p.a,
antioksidan ekstrak pegagan yang metilparaben (Fenoksietanol®), pereaksi
ditentukan dengan metode DPPH Bouchardat, serbuk DPPH, serbuk katekin
menghasilkan nilai IC50 sebesar 31,25 gambir, serbuk Mg, trietanolamin, vitamin
µg/mL pada konsentrasi 0,02%, yang C.
menyatakan bahwa ekstrak pegagan
memiliki aktivitas antioksidan sangat aktif. Pembuatan Ekstrak Kering Pegagan
Berdasarkan latar belakang tersebut, Pegagan (Centella asiatica )
sediaan serum yang mengandung katekin didapatkan dari perkebunan di Parung,
gambir dan pegagan belum ada penelitian Bogor. Pelepah dipilih yang memiliki
sebelumnya, formulasi dibuat berdasarkan kualitas yang bagus. Sebanyak 3 kg
penelitian dari (Widiastuti., 2018) Pegagan dicuci dan dibersihkan dari
mengenai masker sheet yang mengandung kotoran yang melekat. Pegagan
katekin gambir dan lidah buaya. Syarat pH diblanching pada suhu 70°C selama 3
yang baik digunakan untuk serum yaitu menit. Pegagan dijuicer sehingga diperoleh
4,0-6,0 Yanni (2017). Untuk menentukan sari Pegagan kemudian dibekukan di dalam
sifat kombinasi katekin gambir dan freezer lemari es untuk selanjutnya
pegagan sebagai antioksidan maka akan dikeringkan dengan alat freeze dryer
dilakukan uji aktivitas antioksidan pada (Wijayati, dkk. 2014).
sediaan serum menggunakan metode
Uji Fitokimia trietanolamin sambil trus digerus sampai
Uji Fitokimia dilakukan pada menghasilkan warna bening. Sediaan terus
ekstrak daun pegagan meliputi uji diaduk dengan homogenizer dan
flavonoid, alkaloid, saponin, dan tanin. ditambahkan air suling hingga 100 gr aduk
sampai sediaan homogen.
Pembuatan Sediaan Serum
Formulasi Serum Evaluasi Mutu Sediaan Serum
Sediaan serum dibuat 6 formula Organoleptik
termasuk basis. Konsentrasi ekstrak Pengamatan dilakukan secara visual
pegagan yang digunakan mengacu pada meliputi warna, aroma serta tekstur dari
penelitian yang dilakukan oleh Pitella dkk, sediaan pada suhu kamar.
(2009). Dan formulasi serum mengacu Penangkapan derajat keasaman (pH)
padapenelitian yang telah dilakukan oleh Uji pH dilakukan menggunakan pH
Ambarwati, (2014), yang membedakan meter yang sebelumnya telah dikalibrasi
disini yaitu fenoksietanol dimana pada larutan dapar pH netral (pH 7,01) dan
sebelumnya 0,7%. Agar penyimpanan bisa larutan dapar pH asam (pH 4,01). Elektroda
bertahan lama maka dilakukan penaikan dicelupkan kedalam serum sampai pH
kosnentrasi menjadi 0,9%. Formulasi meter menunjukan pembacaan yang tetap.
Serum dapat dilihat pada Tabel 1. Hasil pembacaan skala dicatat dari setelah
Tabel 1. Formula Sediaan Serum Katekin selesai pengujian elektroda dibilas dengan
Gambir dan Pegagan aquades dan dikeringkan dengan tisu.
Konsentrasi (%b/b) Homogenitas
Bahan
F1 F2 F3 F4 F5 F6
Katekin Gambir - 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 Sejumlah tertentu sediaan jika
Pegagan 0,06 - 0,03 0,04 0,05 0,06 dioleskan pada sekeping kaca atau bahan
1,3 Propandiol 10 10 10 10 10 10
Betain OSMS BA 3 3 3 3 3 3 transparan lain yang cocok, sediaan harus
Betain OSMS MI 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 menunjukkan susunan yang homogen dan
Carbomer Ultrezz 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1
Fenoksietanol 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 tidak terlihat adanya butiran kasar
Ascorbyl
0,15 0,15 0,15 0,15 0,15 0,15 (DepKes, 1979)
Palmitate
Daya Sebar
Trietanolamin q.s q.s q.s q.s q.s q.s
Aquadest ad 100 100 100 100 100 100
Sampel sebanyak 1 gram diletakan
diatas plat kaca yang dilapisi kertas grafik
Sumber : Ambarwati, lutfhi (2014)
kemudian ditutup dengan plat kaca yang
Proses Pembuatan Serum
ukurannya sama dan diberi beban selama
Pembuatan serum terdiri dari
60 detik. Beban diberikan masing-masing
emolien (Betain), humektan (1,3
seberat 50, 100, 150, dan 200 gram
Propandiol), pengawet (Fenoksietanol),
kemudian dibiarkan selama 60 detik.
Carbamer Ultrazz, Askorbil Palmitat,
Diameter penyebaran formula yang diambil
Katekin Gambir dan Pegagan. Dilarutkan
dihitung dari panjang rata-rata dia,eter
betain BA dan betain MI sedikit demi
beberapa sisi (Sinaga, 2015)
sedikit menggunakan air suling sampai
melarut (campuran 1). Kemudian 1,3 Viskositas
Pengukuran viskositas sediaan
Propanediol didalam beaker glass
dilakukan menggunakan viskometer
ditambahkan fenoksietanol diaduk sampai
brookfield dengan spindle nomor 3.
homogen. Campuran 1 dimasukan kedalam
Sediaan dimasukan kedalam gelas kimia
beaker glass secara perlahan hingga
100 ml, kemudian spindel yang sudah
terbentuk masa homogen. Ditambahkan
dipasang diturunkan sehinggan batas
askorbil palmitat, katekin gambir dan
spindel tercelup kedalam sediaan,
ekstrak kering pegagan diaduk sampai
kecepatan dipasang pada 50 rpm kemudian
homogen. Ditambah gelling agent
dibaca dan dicatat skala (dial reading)
(carbomer ultrezz) yang sudah digerus
perlahan, kemudian ditambahkan sedikit
ketika angka yang ditunjukan telah stabil
selama 1 menit (Indriati, 2014)

Pengujian Antioksidan
Pembuatan variasi larutan uji
terlebih dahulu membuat larutan induk
1000 ppm yaitu dengan melarutkan 100 mg Gambar 1. Hasil pengeringan
serum dengan metanol ad 100 mL ke dalam menggunakan freeze drying
labu ukur. Kemudian sonikasi selama 15 Uji fitokimia ekstrak kering
menit. Semua formula dibuat deret standar pegagan dilakukan untuk mengetahui
dengan konsentrasi 20, 40, 60, 80 dan 100 senyawa metabolit sekunder yang terdapat
ppm. Masing-masing deret dipipet 1 mL pada ekstrak kering pegagan. Hasil uji
lalu ditambah 1 mL larutan DPPH 1Mm fitokimia menunjukan bahwa ekstrak
dan ditepatkan dengan metanol p.a sampai kering pegagan mengandung senyawa
tanda batas 10 mL. Deret larutan uji alkaloid, flavonoid, tanin dan saponin
didiamkan selama waktu optimum pada
suhu kamar. Diukur absorban pada panjang Hasil Pembuatan Serum
gelombang maksimum (sebelumnya labu Pada penelitian sebelumnya telah
ukur sudah dilapisi alumunium foil). dilakukan evaluasi mutu fisik untuk semua
Pengukuran aktivitas antioksidan dilakukan formula, sehingga pada penelitian ini
pada panjang gelombang 516 nm dengan evaluasi mutu fisik hanya dilakukan pada
watu inkubasi ke 30 menit. formula terbaik setelah pengujian
Hasil serapan larutan uji antioksidan. Pengujian organoleptik dan
dibandingkan dengan hasil serapan vitamin pengujian pH dilakukan terlebih dahulu
C sebagai kontrol positif. Nilai presentasi sebelum pengujian antioksidan karna untuk
hambatan DPPH dihitung menggunakan mengetahui syarat pH sediaan. Hasil
rumus sebagai berikut : organoleptik dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 2. Hasil Organoleptik Sediaan serum
Parameter
Formula
Warna Aroma Tekstur
Nilai IC50 (Inhibition Concentration 1 Kuning Tidak berbau Cair
50) diperoleh dari perpotongan garis antara 2 Bening Tidak berbau Cair
50% daya hambat dengan sumbu 3 Kuning Tidak berbau Cair
konsentrasi menggunakan persamaan linear 4 Kuning Tidak berbau Cair
5 Kuning Tidak berbau Cair
(y = bx + a), dimana y = 50 dan x 6 Kuning Tidak berbau Cair
menunjukkan IC50 (Molyneux, 2004). Pencampuran katekin gambir dan
ascorbyl palmitat akan menghasilkan suatu
HASIL DAN PEMBAHASAN sifat yang sinergis. Pengujian derajat
Pembuatan ekstrak kering pegagan keasaman (pH) dilakukan sebelum
dilakukan di Lembaga Ilmu Pengetahuan pengujian antioksidan. Karena pH sangat
Indonesia (LIPI) Pusat Konservasi berpengaruh terhadap kulit sehingga
Tumbuhan Cibinong Bogor, selama 7 hari dilakukan pengujian terhadap semua
pengerjaan dengan herba pegagan segar formula. Syarat pH sediaan kosmetik
yang digunakan sebanyak 3 kg dan serbuk sebaiknya berada dalam rentang pH
hasil freeze drying diperoleh sebanyak fisiologi kulit yaitu 4,5-6,5. Homogenitas
33,77 g dengan randemen ekstrak kering pada semua formula memiliki tekstur cair
1,1256%. Secara organoleptik ekstrak yang homogen. Pada semua sediaan uji pH
kering pegagan hasil pengeringan freeze hasil yang didapatkan memenuhi syarat pH.
drying memiliki warna hijau tua, bau khasi Dimana syarat pH berada pada rentang 4,5-
pegagan, rasa pahit, dan memiliki tekstur 6,5.
serbuk kasar.
Tabel 3. Hasil pengujian pH aktivitas antioksidan sangat aktif.
Formula Hasil Konsentrasi pegagan diperoleh dari
1 6,274 penelitian Pitella dkk, (2011) sebesar
2 5,582
3 5,595
0,02% menggunakan metode sokletasi.
4 5,944 pada formula 1 sampai formula 6 semua
5 5,962 bahan memiliki konsentrasi yang sama
6 5,954 kecuali ekstrak kering herba pegagan. Pada
penelitian ini dilakukan peningkatan
konsentrasi agar dapat mengetahui aktivitas
antioksidan yang sangat aktif pada sediaan
serum. Hasil yang didapatkan formula 6
memiliki aktivitas paling aktif dibanding
formula yang lain karena herba pegagan
yang digunakan paling tinggi yaitu 0,06%
Gambar 2. Sediaan Serum Katekin Gambir dan juga adanya kombinasi dengan katekin
dan Herba Pegagan gambir dan ascorbyl palmitat.
Pegagan memiliki kandungan
senyawa aktif yaitu asiatikosida, glikosida,
Hasil Pengujian Aktivitas Antioksidan
tanin, terpenoid, saponin, dan flavonoid.
Sediaan Serum
Pengukuran aktivitas antioksidan Asiatikosida merupakan triterpenoid
dilakukan pada panjang gelombang 516 nm glikosida yang terkandung dalam tanaman
dengan waktu inkubasi maksimum pada pegagan yang biasa digunakan untuk
menit ke 30. Aktivitas antioksidan pada pengobatan. Asiatikosida juga memiliki
vitamin C yang dinyatakan nilai IC50 aktivitas antioksidan yang sangat kuat
diperoleh sebesar 3,8008 ppm. Dan nilai Yonet (2010). Kemudian ada flavonoid
IC50 dari sediaan essense masker sheet termasuk senyawa fenolik alam yang
katekin gambir 0,05% yaitu sebesar potensial sebagai antioksidan. Menurut
40,3131 ppm (Ambarwati., 2014). Dari Prabowo (2002) yang mengatakan bahwa
hasil tersebut menunjukkan bahwa vitamin pegagan juga mengandung vitamin E dan C
C memiliki aktivitas antioksidan sangat yang berperan sebagai antioksidan alami
kuat begitu juga katekin gambir. dan juga sebagai perusak radikal bebas
Sediaan serum diformulasikan serta berperan membangun daya tahan
menjadi 6 formula dengan variasi ekstrak tubuh terhadap infeksi berbagai jenis virus
kering pegagan. Kombinasi formula ini maupun bakteri. Hal ini menunjukkan
dapat mempengaruhi tingkat keaktifan bahwa katekin gambir bila dikombinasikan
antioksidannya. Karena pegagan juga dengan ekstrak kering herba pegagan akan
berkhasiat sebagai antioksidan. Hasil menghasilakan suatu sifat yang sinergis.
pengujian antioksidan dapat dilihat pada Berdasarkan hasil yang ada, kontrol positif
Tabel 4. (vitamin C) memiliki aktivitas lebih aktif
Tabel 4. Hasil Pengujian Antioksidan dibandingakan dengan sediaan serum.
Sediaan Serum
Formula IC50 (ppm) Intensitas
1 39,5715 Sangat aktif
2 59,4195 Aktif
3 17,7657 Sangat aktif
4 11,4792 Sangat aktif
5 10,8855 Sangat aktif Gambar 6. Reaksi Radikal DPPH dengan
6 5,7857 Sangat aktif Antioksidan (Dehpour, dkk., 2009)
Berdasarkan Tabel 4 menunjukan
bahwa ke 6 formula serum memiliki Evaluasi Mutu Sediaan Serum
Uji Organoleptik Uji daya sebar ini dimaksudkan
Hasil uji organoleptik pengamatan untuk mengetahui kemampuan menyebar
warna sedian serum pada formula 6 adalah serum saat dioleskan pada kulit, sehingga
warna kuning. Pada sediaan serum diharapkan sediaan dapat menyebar dengan
mengandung katekin gambir dan ascorbyl mudah. Permukaan penyebaran yang
palmitat. Ascorbyl palmitat pada sediaan dihasilakan dengan menaiknya beban
ini sebagai pelindung katekin gambir untuk ditunjukan untuk menggambarkan suatu
mencegah proses oksidasi. Tetapi asorbyl karakteristik daya sebar (Voight., 1994).
palmitat yang digunakan pada sediaan Hasil pengukuran daya sebar menunjukan
serum tidak larut, sehingga menimbulkan peningkatan kemampuan daya sebar,
warna kuning pada sediaan. Hasil semakin meningkat dengan semakin
pengamatan aroma pada formula 6 besarnya beban yang ditambahkan.
memiliki aroma berbau khas. Hasil Pada sediaan serum semakin besar
pengamatan tekstur pada formula 6 beban yang ditambahkan semakin nilai
memiliki tekstur yang cair dan homogen. daya sebar semakin meningkat. Hal ini
Uji Derajat Keasaman (pH) menunjukkan bawah daya sebar memenuhi
Katekin gambir memiliki pH stabil syarat, semakin cair sediaan semakin baik
pada 6, sedangkan pH pegagan 6-7. dayas sebarnya.
Pengujiaan pH sediaan serum katekin Tabel 4. Hasil Daya Sebar Sediaan Serum
gambir dan pegagan dilakukan dengan Katekin Gambir dan Ekstrak Kering Herba
menggunakan pH meter. pH yang didapat Pegagan.
pada formula 6 dengan kosentrasi pegagan Beban Formula 6
0,06% yaitu 6,087 dimana sediaan serum 50 g 6,25 cm
100 g 6,32 cm
katekin gambir dan pegagan memenuhi
150 g 6,55 cm
syarat. Hal ini dikarenakan apabila pH 200 g 675 cm
sediaan yang terlalu asam akan Uji Viskositas
mengakibatkan iritasi pada kulit sedangkan Viskositas merupakan gambaran
pH yang terlalu basa dapat menyebabkan suatu benda cair untuk mengalir yang
kulit bersisik dan menjadi kering saat menunjukan kekentalan suatu bahan. Sifat
penggunaan sediaan. ini sangat penting dalam formulasi sediaan
Uji Homogenitas cair dan semipadat karena sifat ini
Uji homogenitas bertujuan untuk menentukan sifat dari sediaan dalam hal
mengetahui tercampurnya bahan-bahan campuran dan sifat alirnya, baik pada saat
sediaan serum katekin gambir yang produksi, dimasukkan kedalam kemasan,
memiliki tekstur cair yang homogen dan serta sifat-sifat penting pada saat
tidak terdapat butiran-butiran kasar pemakaian, seperti konsistensi, daya sebar
sehingga memenuhi syarat homogenitas dan kelembaban. Viskositas dari suatu
sediaan kosmetik. persyaratan homogenitas sediaan juga akan mempengaruhi stabilitas
sediaan kosmetik dimaksudkan agar zat fisik dan ketersediaan hayati (Paye., 2001).
aktf dalam sediaan terdistribusi merata, Viskositas diukur dengan
selain itu agar sediaan tidak mengiritasi menggunakan viskometer brookfield pada
ketika dioleskan dikulit. Sediaan serum spindle no.3 RPM 50 dan didapatkan hasil
memiliki tekstur cair yang homogen. Tetapi 262 cps. Syarat viskositas sediaan cair yaitu
sediaan yang dibuat tidak homogen karena pada rentang antara 230-1150. Sehingga
masih terdapat butiran-butiran halus, yang sediaan serum pada formula 6 memenuhi
diakibatkan oleh penambahan ester vitamin syarat viskositas.
C yang tidak larut. Untuk menghindari hal Tabel 5. Hasil Evaluasi Mutu Sediaan
ini ester vitamin C dilarutkan terlebih Serum
dahulu menggunakan 1,3 propanediol. Parameter Hasil Persyaratan
Uji Daya Sebar Organoleptik :
-Warna Kuning Memenuhi syarat Composition, Grasas Aceites, 60(4),
-Aroma Tidak berbau - 405-412
-Tekstur Cair -
Derajat
6,087 Memenuhi syarat
Draelos, Z.D (Ed). 2006. Skin Care for the
keasaman (pH) Sensitive Skin and Rosacea Patient:
Homogenitas Homogen Memenuhi syarat The Biofilm and New Skin Cleansing
Daya sebar :
-50 g 6,25 cm
Technology. Cos Derm
-100 g 6,32 cm Indriati, D. 2014. Formulasi dan Uji
Memenuhi syarat
-150 g 6,55 cm
Efektivitas Losion Ekstrak Daun
-200 g 6,75 cm
Viskositas 262 cps Memenuhi syarat Mangkokan (Nothopanax
scutellarium Merr.) dan Herba
KESIMPULAN DAN SARAN Seledri (Apium graviolens Linn.)
Kesimpulan Terhadap Laju Pertumbuhan Rambut
1. Berdasarkan hasil penelitian ini Kelinci Jantan. Tesis. Program
menunjukan bahwa semua formula Magister Ilmu Kefarmasian.
memenuhi syarat pH dan uji aktivitas Mitsui, T. 1993. New Cosmetic Science.
antioksidan yang paling aktif terdapat Amsterdam. Elsevier Science
pada formula 6 (katekin 0,05% dan
Pitella, F., Rafael C, D., Dalton D, J.,
pegagan 0,06%) sebesar 5,7857 ppm.
Miriam T. P. L., dan Nadia R. B.
Yang termasuk kedalam antioksidan
2009. Antioxydant and Cytotoxic
sangat aktif, yang menjadikan katekin
Activities of Centella asiatica L
gambir dan ekstrak kering pegagan
Urban. Internasional Journal of
bekerja sinergi
Molecular Science, 10 : 3713-3721.
2. Hasil uji evaluasi mutu sediaan meliputi
organoleptik, pengujian pH, Prabowo. 2002. Centella Anti Radang.
homogenitas, daya sebar dan viskositas, Jakarta : PT Intisari Mediatama
semua pengujian memenuhi syarat. Rahmawati, N., A. Bakhtiar., D. P. Putri.
Saran 2012. Isolasi Katekin dari Gambir
Metode ekstraksi diubah menjadi (Uncaria gambir) untuk Sediaan
metode maserasi, sehingga menghasilkan Farmasi dan Kosmetik. Jurnal
nilai randemen yang lebih tinggi. Penelitian Farmasi Indonesia 1:6-10
DAFTAR PUSTAKA Robinson, T. 1995. Kandungan Organik
Ambarwati, Lutfhi. 2014. Uji Aktivitas Tumbuhan Tinggi. Terjemahan oleh
Antioksidan Essence Masker Sheet Kokasih P. Bandung. ITB
Katekin Gambir dan Lidah buaya Sayuti, K.. Yenrina, R. 2015. Antioksidan,
dengan Var Askorbil Palmitat. Alami dan Sintetik. Andalas
Skripsi. Fakultas Matematika dan University Press. Padang
Ilmu Pengetahuan Alam Program
Studi Farmasi. Universitas Pakuan Shasidaran, S., Pyarry J., Junise. 2014.
Formulation and Evaluation of
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Fairness Serum Using Polyherbal
1979. Farmakope Indonesia edisi III. Extracts. Internasional Journal of
Jakarta Pharmacy. 4(3): 105-112
Dehpour, A.A., Ebrahimzadeh, M.A., Sinaga, A. A., Luliana, S. Dan Fahrurroji,
Fazel, N.S., and Mohammad. N.S., A. 2015. Uji Efektivitas
2009, Antioxidant Activity of Antioksidan Losio Ekstrak Metanol
Methanol Extract of Ferul Buah Naga Merah (Hylocereus
Assafoetida and Its Essential Oil polyrhizus Britton dan Rose). Pharm
Sci Res ISSN.02(1):11-20
Voight. 1994. Teknologi Farmasi Edisi 5. Yanni, D., Hanna, Y., Deny., Taofik, R.
Yogyakarta. Gadjah Mada University 2017. Formulasi dan Stabilitas
Sediaan Serum Dari Ekstrak Kopi
Widiastuti. 2018. Formulasi dan Uji
Hijau (Coffea canephora var.
Stabilitas Masker Sheet Yang
Robusta) Sebagai Antioksidan.
Mengandung Katekin Gambir
Universitas Padjadjaran. Bandung
(Uncaria gambir Roxb) dan Lidah
Buaya (Aloe Vera Linn). Skripsi. Yonet T I, Dhimas. 2010. Isolasi
Program Studi Farmasi, Fakultas Asiaticosida dari Herba Pegagan
Matematika Dan IlmuPengetahuan (Centella asiatica L) dan Penetapan
Alam, Universitas Pakuan Bogor. Kadarnya Menggunakan HPLC.
Universitas Muhammadiyah.
Wijayati, M., S.M, Nyi., H.E, Irma., S.E,
Surakarta
Shelvy. 2014. Formulasi Granul
Effervescent Sari Kering Lidah Buaya
sebagai Makanan Tambahan.
Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Al
Ghifari, Bandung.

Anda mungkin juga menyukai