Anda di halaman 1dari 12

Daun salam

(Syzygium polyanthum)

KELOMPOK 2

CHERLY SILVIA ERICA 1814051003


SEPTIN EKSAMAYORA 1814051031
MEITRILIANA CITRA1814051053
AMELIA ANNISA SURI 1854051001
I.I.PENDAHULUAN
PENDAHULUAN

Memiliki banyak
Daun salam bermnfaat karena terdapat
kandungan flavonoid,tannin,minyak astiri manfaat

Tumbuh di asia tenggara


(thailand,malaysia,indocina,malaya,sum
atera,kalimantan dan jawa)
Kandungan yang
terdapat pada daun
salam dapat dijadikan
sebagai obat herbal
II. TINJAUAN PUSTAKA
Flavonoid Daun Salam

Flavonoid merupakan kelompok besar senyawa 1. Anti bakteri


polifenol tanaman yang tersebar luas salah Flavonoid akan merusak dinding sel bakteri
satunya pada daun salam. Kandungan flavonoid sehingga akan mengalami kerusakan dan lisis.
pada daun salam yaitu kuersetin dan fluerotin.
2. Anti inflamasi
Kandungan flavonoid pada daun salam diketahui
berkisar 14,87 mg. Flavonoid akan menghambat salah satu kinerja
mediator inflamasi (pelepasan histamin).

Flavonoid merupakan senyawa yang paling 3. Antioksidan


banyak dimanfaatkan pada daun salam
berdasarkan fungsi yang dimilikinya. Flavonoid akan menghambat terjadinya
Beberapa fungsi tersebut diantaranya: pembentukan radikal bebas.
- Anti bakteri
- Anti inflamasi
- Antioksidan
- Anti diabetes 4. Anti diabetes
Flavonoid akan melakukan
penghambatan radikal bebas yang
merusak sel beta pankreas.
Pasca panen Daun Salam

Daun salam dilakukan


1. Pemangkasan cabang/ranting pemangkasan yang sudah
berwarna hijau tua secara acak
pada bagian ranting.

Daun salam dengan kualitas


2. Sortasi kurang baik (tingkat kecacatan
bentuk daun) dipisahkan dengan
daun berkualitas baik.

Daun salam diikat dalam jumlah


3. Pengikatan banyak dan disiapkan untuk
proses distribusi.

Distribusi daun salam dalam


4. Distribusi bentuk segar di distribusikan ke
pasar induk maupun pengepul.
Handsanitizer Daun Salam
Handsanitizer merupakan salah satu antiseptik yang sering digunakan sebagai
media pencuci tangan tanpa menggunakan air. Daun salam sebagai
handsanitizer sebagai berikut:
1. aktivitas antiseptik: flavonoid, fenol, tannin, minyak atsiri, triterpenoid,
alkaloid, dan steroid
2. aktivitas antibakteri: flavonoid, fenol, dan triterpene. Aktifitas tersebut
membuat minyak daun salam cocok menjadi suatu alternatif bahan
alami pengganti alkohol yang digunakan dalam formulasi gel hand
sanitizer.

Pembuatan handsanitizer menggunakan daun salam menggunakan metode ekstraksi


(Nurjanah et al., 2020). Bubuk daun salam yang sudah diayak 70 mesh, sebanyak 100
Proses gram dimaserasi dengan larutan etanol 70% sebanyak 1000 ml dalam waktu 24 jam
maserasi kemudian disaring. Hasil maserasi disaring menggunakan kertas saring untuk
bubuk daun memisahkan antara filtrat dan residu. Filtrat yang didapatkan kemudian diuapkan
salam dengan cara destilasi uap hingga didapat ekstrak. Proses penguapan dilakukan
menggunakan suhu 78,5ºC agar minyak tidak ikut menguap bersama dengan etanol
selama ± 3 jam.

Pembuatan gel hand sanitizer yaitu aquadest 100 ml dalam gelas beker dipanaskan
sampai suhu 80ºC. Kemudian dimasukkan CMC-Na sebanyak 1,3 g sambil diaduk
dengan magnetic stirrer. Setelah homogen ditambahkan gliserin sebanyak 2,6 g dan Proses
propilen glikol 1,3 g. Ekstrak daun salam ditimbang dalam variasi 1 g; 0,75 g; 0,5 g; pembuatan
dan 0,25 g, lalu ekstrak daun stevia ditimbang dalam variasi 1 g; 0,75 g; 0,5 g; dan 0,25 handsanitizer
g. Kemudian dimasukkan ke dalam basis gel dan diaduk sampai homogen.
Prinsip Ekstraksi Maserasi
Ekstraksi zat aktif yang dilakukan dengan cara merendam serbuk dalam cairan ekstraksi
yang sesuai selama sehari atau beberapa hari pada temperatur kamar terlindungi dari
cahaya, cairan ekstraksi akan masuk ke dalam sel melewati dinding sel. Larutan yang
konsetrasinya tinggi akan keluar dan digantikan oleh cairan ekstraksi dengan konsentrasi
rendah (proses difusi) karena adanya perbandingan konsentrasi. Peristiwa tersebut
berlangsung sampai terjadi keseimbangan konsentrasi antara larutan di luar sel dan di
dalam sel. Endapan yang diperoleh dipisahkan dan filtratnya dipekatkan.

Keuntungan:
peralatannya yang sederhana tidak dipanaskan sehingga bahan
alam tidak menjadi terurai

Kerugiannya :
waktu yang diperlukan untuk mengestrak sampel cukup lama,
cairan penyari yang digunakan lebih banyak, tidak dapat
digunakan untuk bahan-bahan yang mempunyai tekstur keras
seperti benzoin, tiraks, dan lilin.
TEKNOLOGI EKSTRAKSI MASERASI
(Pengawet Ikan/Daging)
PEMBUATAN EKSTRAK
• • Prinsip dasar dari proses maserasi ialah sebagai berikut,
Daun salam dicuci, ditimbang dan
daun salam diekstraksi dengan cara mencelupkan daun
dikeringkan dalam lemari pengering
ke dalam lemak panas/lemari pengering.
• Dihancurkan menjadi serbuk • Ekstrak daun salam mengandung senyawa flavonoid
• Diekstraksi dengan metode maserasi yang mana flavonoid bekerja dengan cara denaturasi
menggunakan pelarut etanol 70% protein pada sel bakteri.
• Difiltrasi menggunakan corong • Senyawa polifenol pada ekstrak daun salam sebagai
Buchner, filtrat dievaporasi pengawet alami memiliki aktivitas antimikroba pada
menggunakan vacum rotary polifenol bekerja dengan merusak membran sel bakteri.
evoporator pada suhu 70˚C sehingga • Efek senyawa antibakteri ekstrak etanol daun salam
didapatkan larutan yang lebih kental memiliki zona hambat yang tinggi terhadap bakteri
(ekstrak kental). bawaan makanan yang bersifat patogen.
• Ekstrak kental diuapkan dengan
waterbath pada suhu 50˚C sehingga
didapatkan ekstrak etanol daun
-Ikan/daging yang akan disimpan ke dalam
salam sebagai larutan refrigerator dicelupkan dahulu ke dalam
ekstrak daun salam selama 30 menit
-Ditiriskan dan masukkan ke wadah plastik
selama penyimpanan sebelum diolah lebih
lanjut
TEKNOLOGI PENGERINGAN
(Teh Daun Salam)
Prinsip
Alat dan Bahan
-Pengeringan dilakukan untuk
Daun salam, air, kantong teh mengeluarkan atau menghilangkan air dari
celup ukuran 2 gram, nampan, suatu bahan dengan menggunakan sinar
dan alu. matahari.
• -Teknologi pengeringan pada pembuatan teh
herbal ini dilakukan dengan penjemuran.
Prosedur Pembuatan • -Menurunkan kadar air untuk mencegah
-Seduh teh daun tumbuhnya kapang.
1.Pencucian daun salam salam dengan • -Pengeringan ini memberikan keuntungan
2.Pengeringan daun salam ± 72 mencelupkannya antara lain memperpanjang masa simpan,
jam sampai daun mengering menggunakan air mengurangi penurunan mutu sebelum
3.Penumbukkan daun salam panas diolah lebih lanjut, memudahkan dalam
hingga menjadi serbuk -Diamkan beberapa pengangkutan, menimbulkan aroma khas
4.Serbuk daun salam saat sampai air pada bahan serta memiliki nilai ekonomi
dimasukkan ke dalam kantong seduhan teh daun lebih tinggi.
teh ukuran 2 gram salam keluar • -Teh daun salam digunakan untuk
pengobatan penyakit kolesterol tinggi,
kencing manis, hipertensi, gastritis, dan
diare.
Kesimpulan
Daun salam mudah ditemukan di Indonesia. Daun salam
merupakan salah satu bahan rempah dalam masakan dan dapat
dijadikan sebagai herbal karena memiliki berbagai kandungan
aktif didalamnya. Ditinjau dari kandungan aktif tersebut, daun
salam dapat dimanfaatkan menjadi produk pangan seperti produk
teh dan pengawet ikan/daging ataupun non pangan seperti
handsanitizer. Daun salam yang bisa dijadikan berbagai macam
produk ini menandakan bahwa daun salam memiliki potensi
besar di Indonesia dan produk yang dihasilkan pun bisa
dilakukan dengan skala industri yang besar (teh, pengawet
ikan/daging) dan skala industri menengah (handsanitizer) sebagai
pengganti alkohol.
Tabel pengamatan
Level transformasi bahan baku
Kategori

No Nama Rempah (batang/daun, buah,


I II III IV
bunga, akar)

1. Adasmanis (Fennel seed) Bunga - √ √ -

2 Bintang (Annise) Bunga - √ √ √

3 Bawang merah (Onion) Akar √ √ √ √

4 Bawang putih (Garlic) Akar √ √ √ √

5 Cabe merah (Capsicum) Buah √ √ √ √

6 Cengkeh (Cloves) Bunga - √ √ √

7 Jahe (Ginger) Akar √ √ √ √


11 Kemangi (Sweetbasil) Daun √ √ √ √

12 Ketumbar (Coriander) Buah - √ √ √

13 Kulit pala (Mace) Buah - √ √ √

14 Kunyit (Turmeric) Akar √ √ √ √

15 Lada (Black and white pepper) Buah - √ √ √

16 Lengkuas (Galangal) Akar √ √ √ √

17 Oregano (Sweet marjoram) Daun √ √ √ √

18 Pala (Nutmeg) Buah - √ √ √

19 Salam (Bay leaves) Daun √ √ √ √

20 Sereh (Lemongrass) Batang √ √ √ √

21 Tarragon (Estragon) Daun - √ √ √

22 Temulawak (Saffron) Bunga - √ √ -


DAFTAR PUSTAKA

Nurjanah, B. A. D., Ariningrum, N. D., Maulana, M. R., dan Harismah , K. 2020. Uji
Formulasi Gel Hand Sanitizer Berbasis Ekstrak Daun Salam (Syzygium
polyanthum) Dan Daun Stevia Sebagai Antiseptik Tangan. Seminar Nasional
Pendidikan Biologi dan Saintek (SNPBS) ke-V, p-ISSN: 2527-533X.

Anda mungkin juga menyukai