Anda di halaman 1dari 33

PESTISIDA NABATI ORGANIK

UPTD BPP RAMAN UTARA


KABUPATEN LAMPUNG TIMUR
I. PENDAHULUAN

P ES T IS I D A N A BA T I A D A L A H BA H A N A K T I F
T U N G G A L A T A U M A JE M U K Y A N G BE R A S A L
D A R I T U M B U H A N Y A N G D A P A T D I GU N A KA N
U N T U K M E N GE N D A L I KA N O R GA N I S M E
P EN G G A N GGU T U M BU H A N (O P T )
Oleh karena terbuat dari bahan alami / nabati maka jenis pestisida
ini bersifat mudah terurai (Bio Degradable) dialam sehingga tidak
mencemari lingkungan dan relatif aman bagi manusia dan ternak
peliharaan karena residu mudah hilang.
Pestisida nabati bersifat “serang dan lari” (hit and run) yaitu
apabila diaplikasikan akan membunuh hama pada waktu itu dan
setelah hamanya terbunuh maka residunya akan cepat menghilang di
alam. Dengan demikian tanaman akan terbebas dari residu pestisida
dan aman untuk dikonsumsi.
Pestisida nabati dibagi menjadi

Insektisida nabati
Atraktan /Pemikat
Rodentisida nabati
Moluscisida nabati
Pestisida nabati serbaguna
Kelompok Tumbuhan Insektisida Nabati

1. Jeringau
(Acorus calamus)
Famili : araceae

Kandungan aktif :
Komposisi minyak rimpang jeringau terdiri dari asarone,
kolamenol, kolamen, kolameone, methyl eugenol dan eugenol
yang bekerja sebagai repellent (penolak serangga), antifeedant
(penurun nafsu makan), dan antifertilitas / chemosterilant
(pemandul).
Cara penggunaan :
Rimpang jeringau digunakan dalam 2 bentuk tepung dan minyak.
Untuk membuat tepung rimpang jeringan diiris – iris, dikeringkan
lalu ditumbuk.
Manfaat :
Te p u n g j e r i n g a n d e n g a n b e r a t 1 – 2 k g d i c a m p u r d e n g a n 1 0 0 k g
hasil panen biji – bijian dapat melindungi dari serangan serangga
sitophylus sp. Ekstrak air dari 10 gr rimpang jeringau dalam 1
liter air dapat digunakan untuk pengendalian kutu daun, rayap
dan walang sangit.
2. Serai (Andropogan mardus)
Famili : graminae
Kandungan aktif :
Serai mengandung minyak asiri yang terdiri dari
senyawa sitral, sitronella, garaniol, mirsena, nerol,
farmesol, metil heptenon dan dipentena.

Cara penggunaan :
Daun dan batang sebanyak 6 kg dihaluskan,
dilarutkan kedalam 20 liter air kemudian disaring
atau dibakar samapai menjadi abu.

Manfaat :
Abu daun serai mengandung + 49 % silika (si o2)
yang bersifat sebagai penyebab desikasi
(pengeringan) pada tubuh serangga terluka akibat
terkena abu daun tersebut akan kehilangan cairan
tubuhnya secara terus menerus. Campuran abu daun
serai dapat membunuh serangga hama gudang dan
m e n g h a m b a t p e l e t a k a n t e l u r.
3. Sirsak (Annona muricata)
Famili : Annonaceae
Kandungan Aktif :
B u a h Ya n g M e n t a h , B i j i , D a u n D a n A k a r n y a
Mengandung Senyawa Kimia Annonain. Disamping Itu,
Bijinya Mengandung Minyak Antara
42 – 45 %.

Cara Penggunaan :
Daun Sebanyak 50 – 100 Lembar Dihaluskan,
Dilarutkan Dalam 5 Liter Air Untuk Kemudian Disaring.
Penyemprotan Dengan Penggunaan Hasil Larutan
Sebaiknya Diberikan Pada Saat Pagi Atau Sore Hari.

Manfaat :
Daun Dan Bijinya Dapat Berperan Sebagai Insektisida,
Larvasida, Reppelent (Penolak Serangga) Dan
Antifeedant (Penghambat Makan) Dengan Cara Kerja
Sebagai Racun Kontak Dan Racun Perut. Ekstrak Daun
Sirsak Dapat Dimanfaatkan Untuk Menaggunalangi
Hama Belalang Dan Serangga Hama Lainnya.
4. Srikaya (Annona squamosa)
 Famili : Annonaceae
 Kandungan aktif :
 Biji srikaya mengandung 42 – 45 % lemak, annonain dan resin
yang bekerja sebagai racun perut dan racun kontak. Bagian
tanaman lain yang mengandung bahan aktif yang efektif
adalah buah mentah, daun dan akar yang bersifat sebagai
insektisida, reppelent dan antifeedant.

 Cara Penggunaan :
 Biji seberat 50 gr diambil isi bagiamnya untuk dihaluskan
kemudian dicampur dengan air 1 liter. Campuran ini
digunakan pada saat hama berada pada fase ulat.

 Manfaat :
 Serbuk / tepung biji srikaya 1 % dicampur dengan biji kacang
hijau dapat mengendalikan hama gudang Callosobruchus
analis dan dapat menghambat proses peletakan telur.
Kelompok Tumbuhan Atraktan / Pemikat

1. Selasih (Ocimum Sanctum)


FAMILI : LABIATAE

KANDUNGAN AKTIF :
TANAMAN SELASIH TERUTAMA DAUNNYA MENGANDUNG
SENYAWA GERANIOL, METHYL EUGENOL DIGUNAKAN SEBAGAI
ATTRAKTAN UNTUK MEMONITOR SERANGAN LALAT BUAH DAN
SERANGGA LAINNYA.

CARA PENGGUNAAN :

DAUN SELASIH DAPAT DIGUNAKAN DENGAN CARA


MENGHALUSKAN LALU DICAMPUR DENGAN AIR, NAMUN
KEMAMPUAN CARA INI UNTUK MEMERANGKAP LALAT BUAH
RELATIF RENDAH. HASIL YANG LEBIH EFEKTIF ADALAH
MENYULINGNYA SEHINGGA AKAN DIHASILKAN MINYAK ASIRI.
MINYAK DARI DAUN MENGANDUNG 64,5 % METHYL EUGENOL,
5,2 % EUGENOL, 4 % SINEOL, 2,3 % LINANOL DAN 1 %
TERPINEOL, SEDANGKAN DARI BUNGA MENGANDUNG METHYL
EUGENOL SEBESAR 74,5 %.
KELOMPOK TUMBUHAN RODENTISIDA
NABATI

Gadung – KB (Dioscorea composita)


Famili : Dioscoreaceae
-. Kandungan aktif :
Umbi gadung KB mengandung 7,2 % sampai 13 % diosgenin.
Umbi gadung ini dipakai sebagai obat pengatur kelahiran
(antifertilitas) pada hama tikus.
-. Cara penggunaan : Umbi KB dihancurkan sampai halus
kemudian dicampurkan dengan umpan.
-. Manfaat : Umbi gadung dicampurkan dengan umpan pelet
(yang terbuat dari dedak padi dan tepung ikan) dengan
konsentrasi 10%. Dalam aplikasinya, pemberian umpan
beracun ini pada masa vegetatif tanaman. Apabila diberikan
pada masa generatif, maka hama tikus akan lebih menyukai
tanaman yang matang dibandingkan umpan beracun, akibatnya
pengendalian kurang berhasil. Disamping itu, hama tikus betina
akan kawin dan hamil pada tanaman fase generatif. Dengan
demikian hama tikus sudah meningkat sehinnga sulit
dikendalikan.
KELOMPOK TUMBUHAN MOLUSKISIDA NABATI

1. Tuba ( Derris
eliptica) )
Famili : Pappilionaceae
Kandungan aktif :
Salah satu produksi metabolit sekunder yang dikandung
oleh tumbuhan tuba adalah rotenon. Kandungan rotenon
tertinggi terdapat pada akarnya yaitu 0,3 – 12 % dan
merupakan racun kontak tetapi tidak bersifat
sistemik. Namun demikian rotenon relatif aman bagi
kesehatan manusia.
Cara penggunaan :
Akar tuba digunakan sebagai moluskisida nabati dalam
keadaan segar dengan cara menumbuknya lalu diaduk
dengan air.
Akar tuba diris – iris, dikeringkan lalu dibuat tepung
dengan cara menumbuk atau dengan alat penghancur. Cara
terbaik dengan menjemur dibawah sinat matahari.
-. Manfaat :
Rotenon merupakan racun penghambat
metabolisme dan sistem syaraf yang
bekerja perlahan. Serangga hama yang
teracuni akan mati karena kelaparan
yang disebabkan oleh kelumpuhan alat –
alat mulut. Sebagai contoh : Tepung akar
tuba dengan konsentrasi 1 – 5 %
Sangat efektif mengendalikan hama
gudang. Adukan akar tuba dalam air
yang ditambah sekitar 0,1 % deterjen
cair, dapat membunuh keong mas.
2. Sembung ( Blumea balsamifera )
Famili : Compositae
-. Kandungan aktif : Daun sembung mengandung
borneol, sineol, limonen dan dimetil eter
ploroasetofenon
-. Cara penggunaan : Daun sembung dihaluskan lalu
dicampurkan dengan air atau pelarut lain. Larutan ini
disiramkan pada air irigasi tempat berkembang
biaknya keong mas.
-. Manfaat : Pada konsentrasi larutan 1 % larutan daun
sembung dalam air ditambah 0,1 % deterjen cair,
mengakibatkan lebih dari 50 % kematian populasi
keong mas Pomaceae canaliculata.
KELOMPOK TUMBUHAN PESTISIDA SERBAGUNA

1. Jambu Mete (Anacardium accidentale)


Famili : Anacardiacceae
-. Kandungan aktif :
Cashew Nut Shell Liquid (CNSL) yang diperoleh dari cairan
kulit jambu mete terdiri dari 90% asam anakardat dan 10%
karbol.
-. Cara penggunaan :
Kulit jambu mete diekstrak untuk menghasilkan suatu cairan
yang disebut CNSL yang diperoleh dengan cara mengekstrak
kulit baik secara mekanis maupun secara kimia
-. Manfaat :
CNSL dapat digunakan sebagai insektisida, bakterisida dan
fungisida. CNSL dengan konsentrasi 1% - 2% yang diencerkan
dengan aceton, mampu membunuh ulat jambu Cricula
trifenestrata dan mampu menghambat penetasan telur.
2. Lada (Piper ningrum)
Famili : Piperraceae
-. Kandungan aktif : Kandungan aktif bahan biji lada
antara lain alkaloid, methylpyrrolie, piperovatine,
chavincine, piperidine dan piperine.
-. Cara penggunaan : Biji lada digunakanan dengan
cara menumbuk atau menghancurkanya, sehingga
menjadi tepung. Tepung ini dicampurkan dengan
produk biji – bijian yang disimpan di gudang.
-. Manfaat : Biji lada berfungsi sebagai insektisida,
fungisida dan nematisida. Ekstrak dan bubuk lada
dengan konsentrasi 0,25 – 0,5 % mampu
menanggulangi hama gudang Sitiphylus sp.
3. Mimba (Azadirachta indica)
Famili : Meliaceae
-. Kandungan aktif : Tanaman mimba mengandung
azadirachtin (C35H24O16) meliantriol, salamin, nimbin dan 13
jenis komponen lainnya. Bahan aktif ini terdapat disemua
bagian tanaman, namun yang tertinggi terdapat pada
bijinya. Bijinya mengandung minyak sebesar 35 – 45 %
-. Cara penggunaan : Daun biji diekstrak dengan cara
menghaluskan, lalu dicampurkan dengan air atau pelarut
lainnya.
-. Manfaat : Tanaman mimba berfungsi sebagai insektisida,
fungisida, bakterisida, antivirus, nematisida, dan
moluskisida.Mimba tidak membunuh hama secara cepat,
tetapi berpengaruh terhadap daya makan, pertumbuhan,
daya reproduksi, proses ganti kulit, penghambatan
pembentukan serangga dewasa, menghambat perkawinan
dan komunikasi seksual, penurunan daya tetas telur dan
menghambat pembentukan kitin. Selain itu, mimba mampu
berperan sebagai pemandul, mengganggu proses peletakan
telur dan dapat bekerja secara sistemik.
4. Tembakau (Nicotiana tabacum)
Famili : Solanaceae
-. Kandungan aktif : Tembakau mengandung bahan beracun
yang disebut nikotin. Konsentrasi nikotin tertinggi terdapat
pada ranting dan tulang daun.
-. Cara penggunaan : Daun dapat digunakan langsung dalam
keadaan segar dengan cara dihaluskan terlebih dahulu.
Cara lainnya adalah mengeringkannya lalu dihaluskan
menjadi tepung.
-. Manfaat : Tembakau bersifat repellent (penolak serangga),
fungisida, akarisida yang bekerja sebagai racun kontak,
racun perut dan racun nafas dan bersifat sistemik. Pada
konsentrasi 1 -2 % (10 – 20 gr) daun tembakau yang
ditambah sekitar 0,1 % deterjen (1 – 2 gr deterjen padat )
diaduk dalam 1 liter air, diendapkan semalam dan disiapkan
untuk mengendalikan berbagai OPT. dalam Pengendalian
OPT, larutan disemprotkan pada pagi dan sore hari.
5. Cengkeh (Syzygium aromaticum)
Famili : Myrtaceae
-. Kandungan aktif : Minyak asiri yang terkandung
dalam tanaman dihasilkan dengan cara
penyulingan serbuk kuntum cengkeh kering (clove
oil), serbuk tangkai kuntum cengkeh (clove leaf oil)
dan daun cengkeh kering (clove leaf oil) minyak
asiri mengandung eugenol 70 – 85 %.
-. Cara penggunaan : Bunga, tangkai bunga dan
daun digunakan dengan cara dikeringkan lalu
dihaluskan sehingga menjadi bentuk tepung.
-. Manfaat :
1. Komponen bioaktif dalam produk cengkeh dapat
menghambat pertumbuhan Phytopthora capsici,
P. palmivoca, Rigidoporus lignosus dan
Sclerotium sp.
2. Pemberian Daun cengkeh pada tanah disekitar penakaran vanili,
dapat menekan pertumbuhan jamur Fusarium oxysporum yang
menyebabkan penyakit busuk batang dan mereduksi (menekan)
jumlah tanaman yang terinfeksi oleh penyakit ini.
3. Minyak cengkeh dapat menhambat pertumbuhan bakteri
Pseudomonas solanacearum yang menyebabkan kelayuan
tanaman
4. Tepung bunga dan daun menunjukan efikasi (kemampuan) cukup
efektif untuk mengendalikan nematoda Radopholus similis dan
Meloidogyne uicognita.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai