P ES T IS I D A N A BA T I A D A L A H BA H A N A K T I F
T U N G G A L A T A U M A JE M U K Y A N G BE R A S A L
D A R I T U M B U H A N Y A N G D A P A T D I GU N A KA N
U N T U K M E N GE N D A L I KA N O R GA N I S M E
P EN G G A N GGU T U M BU H A N (O P T )
Oleh karena terbuat dari bahan alami / nabati maka jenis pestisida
ini bersifat mudah terurai (Bio Degradable) dialam sehingga tidak
mencemari lingkungan dan relatif aman bagi manusia dan ternak
peliharaan karena residu mudah hilang.
Pestisida nabati bersifat “serang dan lari” (hit and run) yaitu
apabila diaplikasikan akan membunuh hama pada waktu itu dan
setelah hamanya terbunuh maka residunya akan cepat menghilang di
alam. Dengan demikian tanaman akan terbebas dari residu pestisida
dan aman untuk dikonsumsi.
Pestisida nabati dibagi menjadi
Insektisida nabati
Atraktan /Pemikat
Rodentisida nabati
Moluscisida nabati
Pestisida nabati serbaguna
Kelompok Tumbuhan Insektisida Nabati
1. Jeringau
(Acorus calamus)
Famili : araceae
Kandungan aktif :
Komposisi minyak rimpang jeringau terdiri dari asarone,
kolamenol, kolamen, kolameone, methyl eugenol dan eugenol
yang bekerja sebagai repellent (penolak serangga), antifeedant
(penurun nafsu makan), dan antifertilitas / chemosterilant
(pemandul).
Cara penggunaan :
Rimpang jeringau digunakan dalam 2 bentuk tepung dan minyak.
Untuk membuat tepung rimpang jeringan diiris – iris, dikeringkan
lalu ditumbuk.
Manfaat :
Te p u n g j e r i n g a n d e n g a n b e r a t 1 – 2 k g d i c a m p u r d e n g a n 1 0 0 k g
hasil panen biji – bijian dapat melindungi dari serangan serangga
sitophylus sp. Ekstrak air dari 10 gr rimpang jeringau dalam 1
liter air dapat digunakan untuk pengendalian kutu daun, rayap
dan walang sangit.
2. Serai (Andropogan mardus)
Famili : graminae
Kandungan aktif :
Serai mengandung minyak asiri yang terdiri dari
senyawa sitral, sitronella, garaniol, mirsena, nerol,
farmesol, metil heptenon dan dipentena.
Cara penggunaan :
Daun dan batang sebanyak 6 kg dihaluskan,
dilarutkan kedalam 20 liter air kemudian disaring
atau dibakar samapai menjadi abu.
Manfaat :
Abu daun serai mengandung + 49 % silika (si o2)
yang bersifat sebagai penyebab desikasi
(pengeringan) pada tubuh serangga terluka akibat
terkena abu daun tersebut akan kehilangan cairan
tubuhnya secara terus menerus. Campuran abu daun
serai dapat membunuh serangga hama gudang dan
m e n g h a m b a t p e l e t a k a n t e l u r.
3. Sirsak (Annona muricata)
Famili : Annonaceae
Kandungan Aktif :
B u a h Ya n g M e n t a h , B i j i , D a u n D a n A k a r n y a
Mengandung Senyawa Kimia Annonain. Disamping Itu,
Bijinya Mengandung Minyak Antara
42 – 45 %.
Cara Penggunaan :
Daun Sebanyak 50 – 100 Lembar Dihaluskan,
Dilarutkan Dalam 5 Liter Air Untuk Kemudian Disaring.
Penyemprotan Dengan Penggunaan Hasil Larutan
Sebaiknya Diberikan Pada Saat Pagi Atau Sore Hari.
Manfaat :
Daun Dan Bijinya Dapat Berperan Sebagai Insektisida,
Larvasida, Reppelent (Penolak Serangga) Dan
Antifeedant (Penghambat Makan) Dengan Cara Kerja
Sebagai Racun Kontak Dan Racun Perut. Ekstrak Daun
Sirsak Dapat Dimanfaatkan Untuk Menaggunalangi
Hama Belalang Dan Serangga Hama Lainnya.
4. Srikaya (Annona squamosa)
Famili : Annonaceae
Kandungan aktif :
Biji srikaya mengandung 42 – 45 % lemak, annonain dan resin
yang bekerja sebagai racun perut dan racun kontak. Bagian
tanaman lain yang mengandung bahan aktif yang efektif
adalah buah mentah, daun dan akar yang bersifat sebagai
insektisida, reppelent dan antifeedant.
Cara Penggunaan :
Biji seberat 50 gr diambil isi bagiamnya untuk dihaluskan
kemudian dicampur dengan air 1 liter. Campuran ini
digunakan pada saat hama berada pada fase ulat.
Manfaat :
Serbuk / tepung biji srikaya 1 % dicampur dengan biji kacang
hijau dapat mengendalikan hama gudang Callosobruchus
analis dan dapat menghambat proses peletakan telur.
Kelompok Tumbuhan Atraktan / Pemikat
KANDUNGAN AKTIF :
TANAMAN SELASIH TERUTAMA DAUNNYA MENGANDUNG
SENYAWA GERANIOL, METHYL EUGENOL DIGUNAKAN SEBAGAI
ATTRAKTAN UNTUK MEMONITOR SERANGAN LALAT BUAH DAN
SERANGGA LAINNYA.
CARA PENGGUNAAN :
1. Tuba ( Derris
eliptica) )
Famili : Pappilionaceae
Kandungan aktif :
Salah satu produksi metabolit sekunder yang dikandung
oleh tumbuhan tuba adalah rotenon. Kandungan rotenon
tertinggi terdapat pada akarnya yaitu 0,3 – 12 % dan
merupakan racun kontak tetapi tidak bersifat
sistemik. Namun demikian rotenon relatif aman bagi
kesehatan manusia.
Cara penggunaan :
Akar tuba digunakan sebagai moluskisida nabati dalam
keadaan segar dengan cara menumbuknya lalu diaduk
dengan air.
Akar tuba diris – iris, dikeringkan lalu dibuat tepung
dengan cara menumbuk atau dengan alat penghancur. Cara
terbaik dengan menjemur dibawah sinat matahari.
-. Manfaat :
Rotenon merupakan racun penghambat
metabolisme dan sistem syaraf yang
bekerja perlahan. Serangga hama yang
teracuni akan mati karena kelaparan
yang disebabkan oleh kelumpuhan alat –
alat mulut. Sebagai contoh : Tepung akar
tuba dengan konsentrasi 1 – 5 %
Sangat efektif mengendalikan hama
gudang. Adukan akar tuba dalam air
yang ditambah sekitar 0,1 % deterjen
cair, dapat membunuh keong mas.
2. Sembung ( Blumea balsamifera )
Famili : Compositae
-. Kandungan aktif : Daun sembung mengandung
borneol, sineol, limonen dan dimetil eter
ploroasetofenon
-. Cara penggunaan : Daun sembung dihaluskan lalu
dicampurkan dengan air atau pelarut lain. Larutan ini
disiramkan pada air irigasi tempat berkembang
biaknya keong mas.
-. Manfaat : Pada konsentrasi larutan 1 % larutan daun
sembung dalam air ditambah 0,1 % deterjen cair,
mengakibatkan lebih dari 50 % kematian populasi
keong mas Pomaceae canaliculata.
KELOMPOK TUMBUHAN PESTISIDA SERBAGUNA