Anda di halaman 1dari 15

TANAMAN

BIOPESTIDA :
Perbandingan
Berdasarkan Analisis
Jurnal
Raja sangap sojuangon (211201227)
Hans bona turnip (211201217 )
Epharaim Pasaribu (201201112 )
Pengertian Biopestisida
Biopestisida ialah agen biologi atau
produk-produk alam yang digunakan
untuk mengontrol hama pada tanaman,
yaitu sebagai antimikroba, antivirus,
antijamur dan serangga
Jurnal Yang Kami Analisis:
1. Pemanfaatan Limbah Kulit Bawang Putih Menjadi Biopestisida Alami
pada Kelompok Tani di Desa Klorogan, Kecamatan Geger.
2. Uji Sinergitas Rendaman Tembakau (Nicotiana tabacum L.) dengan
Jamur Trichoderma spp. Secara In Vitro dan Potensinya Sebagai
Gabungan Biopestisida Alami.
3. Pengaruh Pemberian Campuran Seduhan Umbi Bawang Putih (Allium
sativum) Dan Lidah Buaya (Aloe vera L.) Sebagai Biopestisida Alami
Terhadap Aktifitas Hama Jangkrik(Tarbinskiellus portentosus) Serta
Implementasinya Sebagai Edukasi Masyarakat
4. Pengaruh Perekat Alami Pada Insektisida Nabati Ekstrak Daun Sirsak
Terhadap Hama Kutu Daun (Aphis sp.) Pada Tanaman Cabai Rawit
(Capsicum frutescens L.)
5. Efektifitas Ekstrak Buah Mengkudu (Morinda citrifolia) Sebagai
Pestisida Nabati Untuk Pengendalian Mencit (Mus musculus)
Jurnal 1. Pemanfaatan Limbah Kulit Bawang Putih Menjadi
Biopestisida Alami pada Kelompok Tani di Desa Klorogan,
Kecamatan Geger.
Cara pembuatan biopestisida dari limbah kulit bawang putih:
● Rendam kulit bawang putih selama satu malam
● Campurkan air rendaman limbah kulit bawang putih
dengan air leri ( air bekas cucian dari beras).
● Selanjutnya tambahkan gula merah 2 buah yang diiris
kecil- kecil agar cepat larut. NB: Bisa digantikan dengan
gula pasir
● Selanjutnya yang terakhir tambahkan starter yaitu MOL
ataupun EM4. NB: Sebenarnya jika tidak ditambahkan
starter tidak apa-apa, agar cepat terurai saja dan bagus
● Dilakukan fermentasi/ pemeraman selama 3 hari dan
dilakukan pengecekkan dan pengadukan selama 1 x
sehari. Setelah itu baru bisa diaplikasikan ke tanaman.
BAWANG PUTIH MEMILIKI :
senyawa- senyawa metabolit senyawa yang
terkandung
seperti flavonoid dan acetogenin yang terkandung
di dalam limbah kulit bawang ini dapat
digunakan sebagai bahan dasar biopestisida
(pestisida nabati) karena berperan sebagai anti
hama.

kulit bawang Putih mengandung hormon


pertumbuhan /zat pengatur tubuh, seperti hormon
auksin, giberelin, Dan hormon itu juga
berguna memacu dan merangsang pertumbuhan
dan juga perkembangan tanaman.
Jurnal 2. Uji Sinergitas Rendaman Tembakau
(Nicotiana tabacum L.) dengan Jamur
Trichoderma spp. Secara In Vitro dan
Potensinya Sebagai Gabungan Biopestisida
Alami.

Cara pembuatan biopestisida dari limbah kulit bawang putih:

● Pembuatan Rendaman Tembakau. Pembuatan rendaman


tembakau merujuk pada metode ekstraksi yang paling sederhana
murah, efisien, dan mudah.dilaksanakan adalah dengan
menggunakan pelarut air. Proses rendaman diawali dengan
tembakau dicacah halus kemudian direndam di dalam air bersuhu
60oC selama 24 jam. Hasil rendaman selanjutnya diperas, airnya
disaring lalu disimpan dalam ember plastik dan siap diformulasi
menjadi pestisida nabati.
● Selanjutnya cairan temabakau diteteskan pada jamur Trichoderma
sp. Kemudian ditunggu selama beberapa waktu, apakah jamur
tetap tumbuh atau tidak.
TEMBAKAU MENGANDUNG
MANKOZEB
mankozeb
adalah kelompok fungisida ditiokarbamat yang paling banyak
digunakan di lapangan. Mankozeb menghambat kerja enzim
pertumbuhan jamur

Wadah jamur yang tidak


Wadah jamur yang di diteteskan cairan tembakau.
teteskan cairan tembakau, Tampak jamur tumbuh
tidak ada jamur yang tumbuh dengan leluasa
Jurnal 3. Pengaruh Pemberian Campuran Seduhan Umbi
Bawang Putih (Allium sativum) Dan Lidah Buaya (Aloe vera
L.) Sebagai Biopestisida Alami Terhadap Aktifitas Hama
Jangkrik(Tarbinskiellus portentosus) Serta Implementasinya
Sebagai Edukasi Masyarakat
• Senyawa yang terkandung dalam umbi bawang putih (Allium
sativum) adalah allicin, adenosine, ajoene, flavonoid, saponin,
dan scordinin. Diantaranya allicin, saponin dan flavonoid
merupakan zat kimia yang dapat digunakan sebagai pestisida
hayati terutama dalam pemberantasan serangga yang aman
bagi kesehatan dan lingkungan
• Metode penelitian yaitu Perlakuan yang diberikan pada
jangkrik adalah pemberian campuran air seduhan umbi
bawang putih dan lidah buaya dalam berbagai konsentrasi
yaitu 25%, 50%, 75%, 100% dan 0%. Cara pemberian
perlakuan pada jangkrik ialah disemprot menggunakan
sprayer kemudian diamati perubahan aktivitasnya setelah 1
jam pemberian perlakuan.
Jurnal 4. Pengaruh Perekat Alami Pada Insektisida Nabati
Ekstrak Daun Sirsak Terhadap Hama Kutu Daun (Aphis sp.) Pada
Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.)
Cara pembuatan perekat alami:
● Pembuatan perekat lidah buaya dilakukan dengan
mengupas kulit lidah buaya lalu daging lidah buaya
ditimbang sebanyak 300 g, dimasukkan ke dalam
blender dan ditambahkan air sebanyak 600ml dan
diblender hingga halus.
● Blender daun waru & daun pisang. kemudian, Peras
dengan kain untuk mendapatkan ekstrak getahnya.
● Gabungkan lidah buaya yg sudah diblender dengan
ekstrak daun waru dan pisang.
● Setelah halus larutan didiamkan selama 24 jam
kemudian disaring dan dituang ke botol sprayer untuk
disemprot ke tanaman cabai
Senyawa Biopestisida yang
ada pada daun sirsak
daun sirsak mengandung bahan aktif
squamosin, asimisin, dan tannin yang
dapat berpengaruh terhadap
penghambatan pertumbuhan dan
perkembangan hama,
Jurnal 5. Efektifitas Ekstrak Buah Mengkudu (Morinda citrifolia)
Sebagai Pestisida Nabati Untuk Pengendalian Mencit (Mus
musculus)
Cara pembuatan biopestisida dari buah mengkudu:

● Buah mengkudu dipotong-potong menjadi bagian yang kecil, dan


dihancurkan menggunakan blender. Setelah disaring untuk
memisahkan dengan cairan, dilakukan penimbangan untuk
mendapatkan 75g bahan ekstrak
● Hewan coba yang digunakan adalah 30 ekor mencit jantan berusia
3 bulan, dengan berat 33-36 gram.
● Mencit dipuasakan selama empat jam, kemudian ditimbang.
Selanjutnya masing-masing kelompok diberi ekstrak buah
mengkudu dengan variasi dosis 0%, 35%, 40%, 45%, 50%, dan 55%
● Pengamatan dilakukan setiap hasri selama 14 hari, untuk
mengetahui dan mencatat kondisi mencit mulai dari tremor, diare,
lemas, gerak mundur atau menggunakan perut, hingga kematian.

Use this circle


Senyawa biopestisida yang
dimiliki mengkudu
Buah mengkudu
mengandung senyawa alkaloid dan glikosida
yang bersifat racun, sehingga dapat digunakan
sebagai pestisida alami. Kematian mencit karena hilangnya
nafsu
makan setelah mengkonsumsi ekstrak
mengkudu. Akibatnya, mencit menjadi lemah,
tremor, diare dan mati.
Kesimpulan
Tanaman biopestisida sangat berguna Mangkozeb adalah zat
untuk mencegah dna membunuh hama biopestisida yang berasal dari
seperti serangga pengganggu, jamur, tembakau yang berfungsi
mikroba pengganggu,dll. sebagai zat antijamur

flavonoid dan acetogenin yang terkandung di daun sirsak mengandung


dalam limbah kulit bawang ini dapat bahan aktif squamosin,
digunakan sebagai bahan dasar biopestisida asimisin, dan tannin yang
(pestisida nabati) karena berperan sebagai anti dapat berpengaruh
hama. terhadap penghambatan
pertumbuhan dan
perkembangan hama,
Buah mengkudu mengandung senyawa alkaloid dan glikosida
yang bersifat racun, sehingga dapat digunakan
sebagai pestisida alami.
DAFTAR PUSTAKA
Ula, A., & Mizani, Z. M. (2022). Pemanfaatan Limbah Kulit Bawang Putih Menjadi
Biopestisida Alami pada Kelompok Tani di Desa Klorogan, Kecamatan Geger,
Kabupaten Madiun. Jurnal Tadris IPA Indonesia, 2(1), 111-120.
Khabita, N., Sulistiyawati, I., & Nurasih, A. D. (2022). Uji Sinergitas Rendaman
Tembakau (Nicotiana tabacum L.) dengan Jamur Trichoderma spp. Secara In Vitro
dan Potensinya Sebagai Gabungan Biopestisida Alami. Jurnal Ilmiah Universitas
Batanghari Jambi, 22(2), 1045-1053.
Ismail, A. A., & Suharti, P. (2021). Pengaruh Pemberian Campuran Seduhan Umbi
Bawang Putih (Allium Sativum) Dan Lidah Buaya (Aloe Vera L.) Sebagai
Biopestisida Alami Terhadap Aktifitas Hama Jangkrik (Tarbinskiellus Portentosus)
Serta Implementasinya Sebagai Edukasi Masyarakat. Pedago Biologi: Jurnal
Pendidikan dan Pembelajaran Biologi, 9(2), 1-8.

Gita Nugraha, L. (2023). PENGARUH PEREKAT ALAMI PADA INSEKTISIDA


NABATI EKSTRAK DAUN SIRSAK TERHADAP HAMA KUTU DAUN (Aphis sp.)
PADA TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.) (Doctoral dissertation,
Universitas Mataram).
Putri, A. V., Hajimi, H., & Akhmadi, Z. (2021). Efektifitas Ekstrak Buah Mengkudu
(Morinda citrifolia) sebagai Pestisida Nabati untuk Pengendalian Mencit (Mus
musculus). Ruwa Jurai: Jurnal Kesehatan Lingkungan, 15(3), 144-148.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai