ABSTRACT
Biological pesticides or known as biopesticides are pesticides made from the main ingredients derived from living
things or biological materials. Biopesticides can be used to control plant diseases or pests that can disturb, attack
or damage these plants. The purpose of this study was to analyze the effectiveness of leaf extracts in eradicating
plant pests. This research uses different methods depending on the type of leaves used, namely by boiling and
mashing. The leaves used are papaya leaves, soursop leaves, lemongrass and betel leaves. Based on the research
results, it is knowns that both betel leaf and soursop leaf are superior to be used as natural biopesticides. This is
because both contain essential oils to kill plants pests.
Keywords: Biopesticides; Lemongrass; Betel; Soursop; Papaya.
wangi dan sirih (Rahayu, Nasir, & Manggahang, Kec. Baleendah, Kab. Bandung;
Nurmansyah, 2018, hal. 175). di wilayah Karawang tepatnya di Dusun
Tanaman sirsak (Annona muricata L.) Gongcai I, 014/005, Desa Telukbango, Kec.
merupakan tanaman yang telah banyak Batujaya; di Ujung Harapan RT 01/08, Desa
dijadikan sebagai tumbuhan obat dan salah Bahagia, Kec Babelan, Kab Bekasi, Jawa
satu tanaman yang mengandung antioksidan Barat. Penelitian ini dilakukan pada bulan
tinggi. Daun, batang, akar, buah dan biji Desember 2020.
merupakan bagian-bagian dari tanaman sirsak Biopestisida dari Ektrak Daun Sirih
yang dimanfaatkan sebagai obat. Komponen Alat yang digunakan dalam penelitian
bioaktif tersebut dapat diperoleh melalui meliputi panci, kompor, botol, dan semprotan.
proses ekstraksi seperti flavonoid, tanin, dan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian
alkaloid (Yuliantari, Widartadan, & Permana, ini adalah daun sirih. Penelitian dilakukan
2017, hal. 36). dengan cara merebus daun sirih terlebih
Tanaman yang sering digunakan dahulu dalam panci dengan air secukupnya
sebagai obat herbal di Indonesia diantaranya sampai mendidih. Kemudian biarkan air
daun sirih hijau (Piper betle Linn.). mendingin, lalu air dimasukkan kedalam botol.
Kandungan terbesar pada daun sirih yaitu Sedikit daun dimasukkan kedalam botol. Botol
senyawa fenol. Senyawa fenol memiliki ditutup rapat dan didiamkan selama satu
aktivitas farmakologi sebagai antioksidan, minggu. Selanjutnya dilakukan uji coba
antibakteri, dan antijamur (Susanti, Dewi, dengan cara air rebusan daun sirih
Manurung, & Wirasuta, 2017, hal. 109). dicampurkan dengan air menggunakan
Tanaman sereh dapur terutama bagian perbandingan 3:8, kemudian dimasukkan
daun mengandung minyak sereh (citronella kedalam semprotan. Biopestisida siap
oil) sebagai minyak. Stuktur kimia dari diujicobakan pada hama tanaman.
kandungan minyak sereh dapur (sitronellal oil) Biopestisida dari Ektrak Daun Sereh
sebagai monoterpen (Navitania, Tyanti, & Alat-alat yang digunakan dalam
Sukamto, 2019, hal. 45). penelitian ini adalah gunting, botol air mineral
Pepaya dapat berpotensi sebagai 600 ml, panci, piring, wadah air, botol semprot
tanaman pestisida untuk pengendalian hama. dan kompor gas. Bahan yang digunakan yaitu
Papain yang terkandung dalam daun pepaya daun sereh sebanyak 30 lembar, tiga ekor
alami dapat menjadi racun bagi ulat dan hama hama tanaman serta air sebanyak 600 ml.
penghisap. Papain merupakan enzim Penelitian dilakukan dengan cara menyiapkan
proteolitik, enzim yang dapat memecah alat dan bahan. Daun sereh dipotong
protein, dan memiliki potensi sebagai menggunakan pisau. Potongan daun direbus
insektisida (Ramadhona, Djamilah, & selama + 30 menit. Hasil rebusan (daun dan
Mukhtasar, 2018, hal. 2). air) disimpan dalam botol selama satu minggu.
Penelitian ini bertujuan untuk Hasil rebusan yang telah disimpan selama satu
menganalisis efektifitas ekstrak dedaunan minggu diuji cobakan pada hama tanaman. Uji
dalam membasmi hama tanaman. coba dilakukan dengan cara menyiapkan tiga
ekor hama tanaman dalam piring. Biopestisida
METODE PENELITIAN disemprotkan ke tiga ekor hama tanaman
Tempat dan Waktu Penelitian tersebut. Jumlah semprotan dihitung. Hama
Penelitian dilakukan di rumah peneliti, tanaman yang telah disemprot biopestisida
dengan lokasi yang berbeda, yaitu di Jl. dibiarkan selama satu menit. Kemudian dicatat
Terusan Kapten Halim, Pasawahan, pada menit keberapa dan jumlah semprotan
Purwakarta; di Kp. Pasarkemis 01/14, Kel. keberapa hama tanaman tersebut mati.
Biopestisida dari Ekstrak Daun Pepaya mineral yang berisi daun sirsak yang sudah
Alat yang diperlukan antara lain ember, dimasukkan sebelumnya, kocok botol air
pisau, sendok, penumbuk, saringan dari kain, mineral tadi dan diamkan selama satu minggu.
botol dan corong. Bahan yang digunakan Setelah satu minggu, cairan biopestisida daun
terdiri dari 3 helai daun papaya, 600 ml air. sirsak dimasukkan ke dalam botol sempot,
Penelitian dilakukan dengan cara siapkan 3 untuk selanjutnya diuji cobakan pada ulat
helai daun pepaya, lalu di potong kecil atau hongkong. Hama ulat hongkong dipilih dengan
ditumbuk hingga halus, hasil potongan atau kualitas ulat yang paling aktif bergerak dan
tumbukan daun pepaya direndam dalam 600 selanjutnya dimasukkan ke dalam wadah uji
ml air, didiamkam semalaman, disaring larutan atau gelas plastik yang sudah tidak terpakai,
perendaman dengan kain halus, masukkan dimasukkan sebanyak tiga ekor. Selanjutnya
hasil saringan ke dalalam botol sempot ukuran ulat hongkong tersebut disemprotkan cairan
300 ml sebanyak setengah dari botol semprot biopestisida daun sirsak dan dihitung waktu
tersebut, untuk selanjutnya diuji cobakan pada yang diperlukan oleh biopestisida tersebut
ulat hongkong, sebanyak tiga ulat hongkong bereaksi pada OPT.
ditempatkan di piring, Kemudian uji coba
dilakukan pada ulat hongkong yang HASIL DAN PEMBAHASAN
disemprotkan cairan biopestisida daun pepaya Produk alam yang berasal dari tanaman
sebanyak tiga kali dan selanjutnya ditunggu yang mempunyai kelompok metabolit
seberapa cepatkah reaksi biopestisida ini sekunder dan mengandung senyawa bioaktif
sampai ulat ada yang mati, kemudia di catat seperti fenolik, alkaloid, terpenoid, dan zat–zat
berapa banyak ulat yang mati dan berapa lama kimia sekunder lainnya termasuk dalam bahan
reaksinya. aktif pestisida nabati. Senyawa-senyawa
Biopestisida dari Ektrak Daun Sirsak tersebut jika diaplikasikan ke tumbuhan yang
Alat dan bahan yang perlukan dalam diserang OPT (Organisme Penganggu
penelitian ini adalah daun sirsak 30 lembar, Tanaman), fotosintesis tumbuhan tersebut
air, ulat hongkong, pisau (cutter), blender, tidak terganggu serta OPT tidak dapat
botol air mineral 550 ml dan botol semprot. mengganggu aspek fisiologis tumbuhan yang
Daun sirsak yang dipakai adalah daun sirsak terinfeksi, tetapi berpengaruh terhadap
yang tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda, keseimbangan hormon, sistem saraf otot,
daun yang digunakan sekitar 30 lembar. perilaku berupa penarik, reproduksi, sistem
Setelah itu, daun dibersihkan dan diangin- pernafasan OPT dan anti makan. Sebenarnya
anginkan gingga kering. Selanjutnya daun sangat banyak jenis tumbuhan penghasil
sirsak dipotong menjadi bagian yang kecil dan pestisida nabati di Indonesia, sekitar 235
dimasukkan ke dalam blender. Kemudian daun famili dan 2400 jenis tanaman (Latumahina,
sirsak di blender dan setelah itu dimasukkan Mardiatmoko, & Tjoa, 2020).
ke dalam botol air mineral ukuran 550 ml.
Berikutnya, dimasukkan air ke dalam botol air