Anda di halaman 1dari 8

PEMBUATAN PESTISIDA NABATI BERBAHAN DASAR

BAWANG PUTIH BESERTA CARA ENGAPLIKASIANNYA


PADA TANAMAN TERSERANG HAMA

OLEH :
YOSAFAT SEPTIADI PANJAITAN
184110195

LAPORAN PRAKTIKUM
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Tugas Akhir Praktikum
Pestisida dan Teknik Pengaplikasiannya

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2021
PEMBUATAN PESTISIDA NABATI BERBAHAN DASAR
BAWANG PUTIH BESERTA CARA PENGAPLIKASIANNYA
PADA TANAMAN TERSERANG HAMA

A. Tinjauan Pustaka

Pestisida nabati adalah pestisida yang bahan dasarnya berupa tumbuhan.

Penggunaan pestisida nabati telah berlangsung dari sejak tahun 1690 oleh para

petani di Perancis dengan menggunakan perasan daun tembakau untuk

mengendalikan hama kepik pada tanaman buah persik. Penggunaan pestisida

nabati selain dapat mengurangi pencemaran lingkungan harganya relatif lebih

murah apabila dibandingkan dengan pestisida kimia (Sudarmo, 2005).

Tanaman yang diketahui mempunyai potensi sebagai insektisida hayati

salah satunya adalah tanaman bawang putih yaitu pada bagian umbinya. Ekstrak

bawang putih efektif untuk mengendalikan hama penghisap daun dan

mengendalikan ulat karena mengandung zat allicin dan minyak atsiri.

Tanaman dengan nama latin Allium sativum ini termasuk bumbu dapur

yang sangat popular di Asia. Ia memberikan rasa harum yang khas pada masakan.

Berdasarkan inventarisasi berbagai pustaka, ekstrak bawang putih mempengaruhi

serangga melalui berbagai macam cara, antara lain : (1) menghambat

perkembangan serangga ; (2) mengganggu kopulasi dan komunikasi seksual

serangga ; (3) mencegah betina untuk meletakkan telur ; (4) menghambat

repeoduksi atau menyebabkan serangga mandul ; (5) mengurangi nafsu makan

atau memblokir kemampuan makan.


Bawang putih berasal dari Asia Tengah. Pada zaman prasejarah, tanaman ini

telah meluas ke daerah Laut Tengah. Di dalam kuburan pradinasti di Mesir, ada

patung bawang putih dari tanah liat sekitar 3.000 SM. Sekarang bawang putih

sudah banyak ditanam di seluruh dunia (Warintek, 2006).

Tinggi tanaman bawang putih antara 50-60 cm. Batang dari tanaman ini

bersifar semu, beralur, hijau, sedangkan daunnya tunggat, berupa reset akar

bentuk lanset, tepi rata, ujung runcing, beralur, panjang 60 cm, lebarnya 1,5 cm,

menebal dan berdaging serta mengandung persediaan makanan yang terdiri atas

subang yang dilapisi daun sehingga menjadi umbi lapis, hijau. Bunga bawang

putih adalah bunga majemuk, bentuk payung, bertangkai panjang, putih. Bawang

putih mudah ditanam apabila tanah sebagai media tanamnya gembur, banyak

bahan organik, dan cukup air (tidak tergenang air).bawang putih sangat cocok

untuk ditanam di daerah yang sejuk, tetapi sekarang sudah mulai ditanam di

daerah panas (Pracaya, 2008).

Kandungan dalam bawang putih yakni allicin menimbulkan aroma yang

menyengat. Bahan ini dapat berfungsi sebagai sebagai antiseptis alami karena

mengandung komponen fenol alami. Senyawa yang dihasilkan dari bawang putih

diketahui mempunyai kemampuan sebagai pestisida nabati yang dapat membunuh

kutu penghisap daun seperti kutu daun persik (De La Cruz, 2003).

Hasil ekstrak ini akan menghasilkan bau yang sangat menyengat. Bawang

putih tersebut memiliki kandungan bahan aktif yang mempunyai kemampuan

membunuh serangga. Hasil evaluasi di lapangan menunjukan bahwa jumlah

serangga pengganggu tanaman benar-benar berkurang dengan pemakaian ekstrak


bawang putih. Meskipun pestisida sintetik memberikan hasil yang memuaskan,

namun hasil ekstraksi dari bawang putih juga disarankan karena lebih aman untuk

manusia dan juga ramah lingkungan (De La Cruz, 2003).

Dysdercus cingulatus merupakan serangga yang ditemukan pada batang,

daun dan merupakan serangga hama, baik serangga muda maupun dewasa yang

menyerang tanaman. Badan Dysdercus cingulatus berwarna orange kemerahan

dengan panjang 11-17 mm dan lebar 4,5 mm. Belakang kepala dan perut ada garis

putih dan hitam. Sayapnya yang berwarna cokelat terdapat sepasang bercak hitam,

nimfanya berwarna merah cerah dan hidup berkelompok.

Serangga ini diklasifikasikan ke dalam famili Pyrrhocoridae, kebanyakan

dari serangga ini bertindak sebagai hama ataupun serangga predator yang berada

pada perkebunan . Tipe caput prognatus, antena bertipe filiform, memiliki dua

pasang sayap dan ditemukan pada batang muda dan daun pada pohon jeruk,

aktivitas yang dilakukan serangga ini yaitu sedang berhenti di batang muda

tersebut. Klasifikasi serangga Dysdercus cingulatus adalah sebagai berikut :

Kingdom : Animalia, Filum : Arthopoda, Kelas : Insecta, Ordo : Hemiptera,

Famili : Pyrrhocoridae, Genus : Dysdercus, Spesies : Dysdercus cingulatus

( Stainer, 2016).
B. Bahan dan Metode

1. Bahan dan Alat

Adapun bahan dan alat yang digunakan pada praktikum ini adalah : 1). 8

Siung Bawang Putih , 2). Air, 3.Minyak Goreng, 4).Detergen Cuci Piring,

5).Blender, 6).Plastik Bungkus Ukuran 1 kg, 7). Spray

2. Pelaksanaan Praktikum

1. Pembuatan Media

Pada praktikum ini yaitu membuat pestisida nabati, yaitu pestisida yang

berbahan dasar dari bagian dari tanaman. Bagian tanaman yang digunakan dalam

praktikum ini yaitu bawang putih. Bawang putih diambil 8 siung dan kemudian

masukkan kedalam blender, kemudian masukkan juga air minyak goreng dan

detergen cuci piring. Setelah itu diblender hingga halus. Setelah halus masukkan

hasil blenderan tadi kedalam bungkus plastic 1 kg, dan biarkan selama 24 jam.

Setelah 24 jam larutan pestisida nabati sudah siap digunakan / disemprotkan ke

tanaman yang terserang hama.

2. Pengamatan

Pengamatan pada hama yang telah disemprot menggunakan pestisida nabati

ini yaitu dengan mengamati kapan hama tersebut berhenti menyerang/memakan

bagian dari tumbuhan yang kita budidayakan. Pada praktikum ini tanaman yang

terserang adalah tanaman okra dan hama yang terdapat disana adalah hama bapa

pucung (Dysdercus cingulatus)


C. Hasil dan Pembahasan

Tanaman yang dapat dijadikan pestisida nabati cukup banyak, salah satunya

adalah bawang putih. Bawang putih (Allium sativum) dapat digunakan untuk

mengendalikan beberapa jenis organisme pengganggu tanaman (OPT), baik itu

serangga hama, bakteri maupun jamur patogen. Kandungan kimia yang terdapat

pada bawang putih antara lain tanin, minyak atsiri, dialilsulfida, alin, alisin dan

enzim allinase. Selain itu kandungan sulfur (belerang) dan amonia dalam bawang

putih menyebabkan bau yang sangat menyengat.

Cara Kerja Pestisida Nabati Bawang Putih, Ekstrak bawang putih bekerja

sebagai repellent (penolak) hama tanaman, aromanya yang menyengat membuat

serangga hama enggan mendekati tanaman. Ekstrak bawang putih bersifat sebagai

insektisida, nematoda, fungisida dan antibiotik.

Pada praktikum yang saya lakukan ini, penyemprotan dilakukan pada

tanaman okra dengan hama yang terdapat yaitu bapa pucung atau dengan nama

latin (Dysdercus cingulatus), dari hasil penyemprotan tersebut memperlihatkan

hasil yang cukup memuaskan dimana setelah dilakukan penyemprotan pada hama

tersebut dan kemudia melihat hama tersebut dikeesokan harinya, hama tersebut

sudah tidak ada, dimana hama tersebut mengalami tidak mau memakan bagian

dari tanaman okra tersebut.


D. Penutup

Pada pembuatan dan pengaplikasian pestisida nabati berbahan dasar bawang

putih ini membuat hama yang berada di tanaman okra cukup membuahkan hasil,

dimana hama bapa pucung yang berada tidak lagi muncul dan tidak menyerang

tanaman okra tersebut. Dengan menggunakan pestisida nabati ini diharapkan tidak

ada produk pertanian yang kita konsumsi mengandung bahan kimia, dan juga dari

menggunakan pestisida nabati ini tentunya residu yang dihasilkan mudah terurai

E. Daftar Pustaka

De La Cruz, 2003, Betel oil : Effective against cotton pests,


http://www.siar.or.id/default.asp?content=feature&rubrik=1342&id=1342.
Diakses Pada 17 Juni 2021.

Pracaya, 2008, Pengendalian Hama & Penyakit Tanaman secara Organik, Penerbit
Kanisius, Yogyakarta.

Stainer kapas merah (Dysdercus cingulatus). Bank Pengetahuan Plantwise.


Diakses Pada 17 Juni 2021.

Sudarmo, S. 2005. Pestisida Nabati, Pembuatan Dan Pemanfaatannya. Yogyakarta


: Kanisius. 60 hal.
Warintek, 2006, Cabai Capsicum spp, http://warintek.progressio.or.id/
pertanian/cabe.html. Diakses Pada 17 Juni 2021
F. Dokumentasi Praktikum

Gambar 1 : Persiapan Alat dan Gambar 2 : Bahan Dimasukkan


Bahan Ke Dalam Blender

Gambar 3 : Penggilingan Gambar 4 : Bahan Siap


Bahan Didiamkan Selama 24 Jam

Gambar 1 : Pengaplikasian Pestisida Nabati Setelah 24 Jam


Didiamkan Pada Tanaman Okra Dengan Hama Bapa Pucung

Anda mungkin juga menyukai