Anda di halaman 1dari 5

FUNGISIDA NABATI METODE HAYATI

Kencur
Lengkuas

Daun Sirih
Bawang Putih

Biji Mimba
Daun Mimba

Zaka Bagus 085 258 215 169


Pendiri & Pembina
FUNGISIDA NABATI METODE HAYATI

Kencur
Lengkuas

Daun Sirih
Bawang Putih

Biji Mimba
Daun Mimba

PENDAHULUAN
Tanaman dalam proses perkembangan dan pertumbuhannya tidak lepas dari masalah penyakit karna jamur dan bakteri
patogen. Adapun sumber penyebab penyakit pada tanaman antara lain seperti terjadinya anomali musim (keganjilan)
yaitu adanya hujan di musim kemarau sehingga kelembaban udara dan temperatur menjadi kondisi yang optimal untuk
perkembangan jamur dan bakteri patogen, jarangnya rotasi tanam, menanam tanaman yang mempunyai penyakit sama
dengan tanaman sebelumnya, area lahan sudah terlalu lama penuh residu kimia sehingga penyakit menjadi kebal terhadap
bahan aktif tertentu, kurangnya pemberian bahan organik ke lahan sehingga penetralan alami ekosistem menjadi mandek,
dan lain-lain.

Solusi agar penyakit akibat jamur dan bakteri patogen ini bisa dikendalikan secara efektif adalah dengan melakukan
pengendalian penyakit secara terpadu. Salah satu pengendaliannya adalah dengan cara tunggal atau kombinasi
pemberian Fungisida Nabati.

Indonesia adalah negara yang kaya akan keanekaragaman hayati dengan segudang manfaatnya. Pada kesempatan ini
Metode Hayati memanfaatkan kandungan yang ada pada tanaman Kencur (Kaempferia galanga), Lengkuas (Alpinia
galanga), Daun Sirih (Piper betle), dan Mimba (Azadirachta indica).

Adapun manfaat Fungisida Nabati Metode Hayati ini secara umum :


 Sebagai sumber nutrisi makro dan mikro lengkap siap serap untuk memenuhi nutrisi dan imunitas tanaman
budidaya terhadap penyakit akibat jamur dan bakteri
 Sebagai penolak dan pengendalian penyakit jamur dan bakteri secara umum
 Sebagai nutrisi penyembuhan alternatif ketika pertumbuhan tanaman bermasalah akibat penyakit jamur dan
bakteri.

METODE HAYATI 2017, FB : @metodehayati, HP / WA : 085 258 215 169, pin : 52a52994 Page 1 of 4
MANFAAT PER ITEM
 Urin : Sebagai sumber pupuk makro dan mikro lengkap kadar rendah dan siap serap.
 Air kelapa : Sebagai sumber mineral, vitamin dan hormon. Berfungsi sebagai perangsang akar, bunga dan daun.
 Gula : Sumber karbohidrat tambahan sebagai makanan mikroorganisme untuk mempercepat dekomposisi
(penguraian).
 Kencur (Kaempferia galanga) : Rimpang kencur mengandung saponin, flavoinoida, polifenol, dan minyak atsiri.
Semua kandungan ini memiliki fungsi sebagai insektisida, fungisida dan antibiotik bagi tanaman.
 Lengkuas (Alpinia galanga) : Rimpang lengkuas mengandung sekitar 1% minyak essensial yang terdiri atas metil-
sinamat 48%, sineol 20-30%, euganol, kamfer 1%, seskuiterpen, alpha-pinene, galangin, galanganol, dan beberapa
senyawa flavonoid. Semua kandungan ini memiliki fungsi sebagai antijamur. OPT sasaran ektrasi lengkuas ini dapat
menghambat pertumbuhan F. Oxysporum, R. Solanacearum, E. Coli, Neurospora, Candida Albicans. Sebagai
insektisida nabati memiliki fungsi untuk mengendalikan belalang, kutu daun, dan trips. Ektrasi lengkuas sangat
efektif untuk mengendalikan hama lalat buah dan penyakit antranokse pada cabai.
 Daun Sirih (Piper betle) : Daun sirih mengandung minyak atsiri (eugenol, methyil eugenol, karvakrol, kavikol, alil
katekol, kavibetol, sineol, estragol), karoten, tiamin, riboflavin, asam nikotinat, vitamin C, tanin, gula, pati, dan
asam amino. Semua kandungan ini memiliki fungsi sebagai insektisida dan antibiotik bagi tanaman.
 Mimba (Azadirachta indica) : Mimba mengandung azadirachtin, meliantriol, salannin, dan nimbin, dimana
kandungan bahan aktif tertinggi terdapat pada bagian biji. Semua kandungan ini memiliki fungsi sebagai pestisida
yang dapat mempengaruhi reproduksi dan perilaku, dapat berperan sebagai penolak, penarik, antifeedant, dan
menghambat perkembangan serangga, baik sebagai racun perut maupun racun kontak. Selain itu mimba efektif
untuk mengendalikan penyakit antranokse pada cabai krna mengandung antibiotik bagi tanaman.
 BT1 : Sumber bacteri bacillus dan trichoderma sebagai sumber BioDekomposer utama dan menjadikan bahan
terekstrasi sempurna. Dan juga menjadikan fungisida + zpt ini menjadi fungisida hayati (fungisida hidup).

PRODUK KAMI

BioTRIBA 01 (BT1)
Merupakan biodekomposer kuat yang mengandung Bacillius pantotkenticus, Azotobacter dan Trichoderma lactae.
Mikroorganisme ini secara simultan mengurai bahan organik menjadi nutrisi yang dapat digunakan langsung oleh tanaman
dan bersifat memperbaiki tanah (reklamasi tanah).

Produk ini merupakan formula ramah lingkungan, dirancang khusus untuk mengolah limbah organik dan telah didaftarkan
patennya pada Ditjen HAKI.

METODE HAYATI 2017, FB : @metodehayati, HP / WA : 085 258 215 169, pin : 52a52994 Page 2 of 4
BAHAN & CARA MEMBUAT PER PAKET
BAHAN :
 Urin 17 liter
 Air kelapa 3 liter
 Gula pasir 20 sdm
 Bahan bumbu :
o Kencur ½ kg
o Lengkuas 1,5 kg
o Bawang Putih ½ kg
o Daun Sirih 2 kg
o Daun dan Biji Mimba 3 kg
 BT1 75 ml

CARA MEMBUAT :
1. Bahan dedaunan dan rimpang dihaluskan terlebih dahulu (cacah halus)
2. Masukkan bahan kedalam karung jaring / paranet atau waring menjadi dua bagian, satu khusus bahan dedaunan
(daun sirih dan daun mimba), dan satu lagi khusus untuk bahan rimpang (kencur, lengkuas, bawang putih, dan biji
mimba)
3. Lalu masukkan kedua karung jaring (yang berisi bahan dedaunan dan rimpang) tersebut kedalam wadah dan
masukkan juga bahan cair (urin, air kelapa dan BT1), aduk merata lalu simpan ditempat tertutup, kering dan sejuk.
Dalam tahap ini, posisi bahan dedaunan dan rimpang di dalam karung jaring seperti proses teh celup.
4. Agar fermentasi anaerob sempurna, usahakan tiap wadah ditutup dan dibuatkan seal seperti gambar dibawah.
Biarkan selama minimal 30 hari.

Contoh wadah fermentasi Cara kerja seal pada botol kecil

APLIKASI
APLIKASI :
 Untuk pencegahan penyakit, semprotkan Fungsida Nabati ini pada tanaman tiap 7 hari sekali atau mengikuti SOP
budidaya Metode Hayati.
 Sedangkan untuk pengendalian penyakit, semprot Fungisida Nabati ini tiap 2 – 3 hari sekali.
 Berikan selisih minimal 2 hari antara Fungisida Nabati ini dengan Fungisida Bahan Aktif Kimia.
 Penyemprotan Fungisida Nabati Metode Hayati kita anjurkan pada pagi hari dan selesai semprot 2 jam setelah
matahari terbit. Disini Fungisida Nabati mengandung banyak sekali unsur mikro yang dimana kita mengejar
inframerah pada pagi hari yang membantu mempercepat penyerapan nutrisi dari daun ke seluruh tubuh tanaman.
 Tidak disarankan mencampur Fungisida Nabati dengan bahan aktif atau pupuk kimia kecuali dengan Asam Amino
Metode Hayati.

DOSIS :
 100 ml / 20 liter air saat usia vegetatif
 200 ml / 20 liter air saat usia generatif
 300 – 400 ml / 20 liter air saat keadaan darurat (recovery akibat terkena penyakit)

METODE HAYATI 2017, FB : @metodehayati, HP / WA : 085 258 215 169, pin : 52a52994 Page 3 of 4
KETERANGAN TAMBAHAN
 Usahakan saat membuat menggunakan bahan segar semua
 Urin lama tetap bisa dipakai selama kondisi masih murni
 Air kelapa disarankan dalam keadaan segar atau maksimal 5 hari
 Agar fermentasi anaerob sempurna, pastikan tidak ada kebocoran dalam wadah.
 Indikator bahan telah matang adalah jika gelembung pada botol kecil sudah jarang / tidak ada
 Usahakan wadah fermentasi ditaruh pada tempat yang kering dan sejuk
 Jika bahan telah matang, dapat dipindah ke wadah aerob biasa.
 Khusus untuk bahan rimpang (kencur, lengkuas dan bawang putih) bisa dipakai kembali untuk 2x pembuatan.
 Pada pembuatan yang kedua, cukup menambahkan bahan dedaunan (daun sirih dan biji / daun mimba), bahan
cair (urin dan air kelapa), gula dan BT1.

KONTAK PERSON
 By Zaka Bagus, Metode Hayati 2017
 No Hp Konsultasi : 085 258 215 169
 Link Fanspage Facebook : https://www.facebook.com/metodehayati
 Link Group Facebook (testimoni perkembangan hasil) : https://www.facebook.com/groups/metodehayati
 Alamat Kantor Metode Hayati : https://goo.gl/maps/1SJrFQHGkjL2
 Grup WhatsApp Metode Hayati : https://chat.whatsapp.com/K96Ow4N1T3xHcqGnKdQPqq

METODE HAYATI 2017, FB : @metodehayati, HP / WA : 085 258 215 169, pin : 52a52994 Page 4 of 4

Anda mungkin juga menyukai