Dari serangkaian berbagai macam MOL yang mempunyai fungsi yang beranekaragam
sesuai dengan bahan yang dikandungnya.
Mol sebagai penyubur tanaman dan dekomposer terdiri dari berbagai jenis, dari Mol keong
mas, Mol rebung bambu, Mol bonggol pisang dll.
Daun gamal bisa berfungsi sebagai pengendali hama ulat dan hama penghisap (kutu),
sebagai akarisida (pengendali tungau) dan sebagai fungisida. Menurut beberapa referensi,
dalam Mol daun gamal mengandung tanin yang bisa digunakan sebagai racun berbagai
serangga. Selain sebagai pestisida nabati Mol daun gamal juga digunakan sebagai
penyubur tanaman karena dalam Mol daun gamal ternyata juga mengandung unsur N.
1. 2 kg daun gamal
2. 400 gr gula merah
3. 4 liter air beras
1. Sebagai pupuk daun dan pestisida nabati campurkan 1 - 4 liter mol daun gamal
dalam tangki semprot 14-17 liter air.
2. Semprotkan secara merata ke tanaman saat pagi atau sore hari.
Mol daun gamal bisa digunakan sebagai langkah awal pencegahan dan pengendalian hama
serta penyakit pada tanaman kita, akan tetapi jika masih terjadi serangan hama maupun
penyakit sebaikknya segera dilakukan pengendalian yang lain. Bisa juga Mol daun gamal
dikombinasikan dengan pestisida nabati yang lain seperti daun mindi, tembakau, biji
sirsak, akar tuba dll.
Peran mikroorganisme sangat penting bagi tanaman. Terutama berguna untuk membantu
kesehatan dan penyerapan unsur hara dalam tanah. Pemupukan terhadap tanaman yang
dilakukan para petani yang semakin lama semakin banyak membuktikan bahwa tanah
kurang responsif terhadap penambahan pupuk. Tanah yang demikian itu disebabkan
karena kurangnya bahan organik dan mikroorganisme tanah sebagai juru masaknya.
Untuk mencari dan mengembangkan mikroorganisme sebenarnya tidaklah sulit, karena
mikroorganisme sebenarnya sudah ada dan sangat banyak jumlah dan jenisnya disekitar
kita. Biasa kita sebut mereka dengan mikroorganisme lokal (MOL). Tinggal kita ambil
mereka, kita kembangkan sesuai dengan kebutuhan kita.
Ketiga bahan tersebut tinggal dicampur ditambah air dan ditutup rapat atau biasa disebut
difermentasi. Setelah 1-3 minggu bahan tersebut akan mengeluarkan bau alkohol yang
tajam, itu tandanya proses fermentasi berhasil dan MOL sudah jadi. Jika kebalikannya,
berbau busuk seperti bau got atau bau bangkai berarti harus di ulang karena tidak jadi.
Kegagalan biasanya terjadi karena penutupan kurang rapat.
Tabel penggunaan MOL diatas sifatnya hanya memberi bantuan unsur hara dan mencegah
serangan hama dan penyakit serta menambah mikroorganisme menguntungkan tanaman
ke dalam tanah. Jika dirasa kondisi tanaman masih kurang subur harus segera diberikan
pupuk. Seandainya ada gejala serangan hama dan penyakit yang tidak mampu
dikendalikan oleh MOL silahkan diaplikasi pestisida kimia. Kecuali anda ingin berbudidaya
secara organik.
Kelebihan dari MOL sayur ini adalah ketersediaan bahan yang berlimpah disekitar kita,
terutama sisa-sisa masakan para ibu rumah tangga. Manfaat dari MOL sayur adalah
sebagai mikroorganisme pengurai (pembuat kompos) dan penyubur tanaman jadi sangat
tepat jika di aplikasi saat vase vegetatif hingga menjelang generatif yaitu umur pra tanam,
10, 20, 30 dan 40 hst.
Dengan konsentrasi 5 – 10 ml per liter air biasanya sudah cukup untuk menyuburkan
tanaman. Kalau untuk pembuatan kompos butuh konsentrasi yang lebih besar, bisanya
sekitar 100-200 ml per liter air dan juga masih perlu ditambahkan gula jawa sekitar 2 %
dari volume air. Dalam MOL sayur mengandung Sitokinin, karbohidrat, Pseudomonas,
Aspergilus dan Lactobacillus.
1. 1 kg limbah sayuran hijauan (sawi, bayam, kol, brokoli, kangkung, caisim dll)
2. Garam 5 % dari berat bahan (50 gr)
3. Air cucian beras 10 liter
4. Gula merah/ gula jawa 2 % dari cairan yang peroleh setelah 3 minggu
Mol buah mempunyai fungsi yang kontradiksi yaitu sebagai penghambat pertumbuhan
vegetatif (penghambat pembentukan tunas dan penghambat pembentukan anakan) dan
lebih berfungsi sebagai perangsang bunga dan buah. Selain itu juga bisa berfungsi sebagai
peningkat kualitas buah, seperti meningkatkan daya tahan buah dan menambah rasa
manis buah. Mol buah juga bisa digunakan sebagai pengurai bahan organik atau pembuah
kompos.
Buah yang digunakan juga bisa bervariasi tinggal pilih yang anda suka dan yang tersedia
disekitar kita seperti pepaya, mangga, nangka, nanas, pisang dan tomat. Kelebihan Mol
buah adalah memiliki aroma yang harum seperti aroma buah aslinya.
Cara penggunaan :
MOL bonggol bisang lebih banyak mengandung unsur hara P atau phospat sehingga
banyak digunakan sebagai penambah nutrisi tanaman.
Menurut beberapa literatur dalam MOL bonggol pisang mengandung Zat Pengatur
Tumbuh Giberellin dan Sitokinin. Selain itu dalam mol bonggol pisang tersebut juga
mengandung 7 mikroorganisme yang sangat berguna bagi tanaman yaitu : Azospirillium,
Azotobacter, Bacillus, Aeromonas, Aspergillus, mikroba pelarut phospat dan mikroba
selulotik. Tidak hanya itu MOL bonggol pisang juga tetap bisa digunakan untuk
dekomposer atau mempercepat proses pengomposan.
1. 1 kg bonggol pisang
2. 2 ons gula merah
3. 2 liter air beras.
MOL Keong Mas mengandung auksin. Selain itu jika kita gunakan keong mas sebagai MOL
atau keperluan yang lain (makanan bebek) pasti sekaligus juga akan mengendalikan hama
keong mas tersebut.
1. Untuk pengomposan, campurkan 1 bagian MOL keong mas dengan 5 liter air tawar
dan tambahkan 1 ons gula merah. Siramkan pada bahan organik yang akan dibuat
kompos.
2. Campurkan 1 liter MOL keong mas dalam 1 tangki semprot. Semprotkan pada
seluruh bagian tanaman dan tanah disekitar perakaran tanaman. Jangan lupa
nyemprotnya pagi atau sore hari.
3. Untuk semakin menyuburkan tanman, MOL keong mas juga boleh dicampur dengan
MOL rebung bambu atau MOL-MOL yang lain.
1. MOL keong mas jika diaplikasi pada tanaman hortikultura (kacang panjang, tomat,
cabe dll) akan melebatkan dan memperbesar buahnya.
2. Menurut informasi, diduga kandungan MOL keong mas adalah protein, azotobacter,
azospirillium, mikroba pelarut phospat, staphylococcus, pseudomonas, auksin dan
enzim.
Bambu biasanya dimanapun akan tumbuh subur, termasuk didaerah tanah yang tandus
sekalipun. Dan yang lebih hebat, tanaman bambu akan mengubah tanah yang tadinya
tandus menjadi subur. Oleh karena itu tanah-tanah disekitar perakaran pohon bambu
biasa digunakan untuk media pembibitan.
Bukan hanya itu saja, bambu juga mampu tumbuh begitu cepat walaupun tanpa pupuk
sama sekali. Menurut beberapa informasi, MOL rebung bambu mempunyai kandungan C
organik dan giberellin yang tinggi sehingga mampu merangsang pertumbuhan tanaman
secara cepat. Selain itu MOL rebung bambu juga mengandung mikroorganisme yang sangat
penting untuk membantu pertumbuhan tanaman yaitu Azotobacter dan Azospirillium.
Kalau dilihat dari kandungannya tersebut MOL rebung bambu bisa kita gunakan sebagai
perangsang pertumbuhan padi saat fase vegetatif (tanaman muda) umur kurang dari 35
hst. Selain itu MOL rebung bambu juga sangat bagus digunakan untuk pengomposan.
Cara Membuat MOL Rebung Bambu
Bahan:
1. 1 Kg rebung bambu
2. Air cucian beras 2,5 - 3 liter
3. 1 butir buah maja
4. Gula merah 1 - 2 ons
Cara membuat :
1. Rebung bambu diiris tipis-tipis atau ditumbuk juga boleh
2. Masukkan rebung bambu yang telah dihaluskan ke dalam jerigen
3. Masukkan daging buah maja yang telah dihaluskan
4. Masukkan gula merah
5. Masukkan air cucian beras
6. Tutup rapat jerigen tersebut, dan kocok-kocok hingga tercampur
7. Buka sebentar tutup jerigen tiap pagi sekali agar gas dalam jerigen bisa keluar.
8. Setelah 15 hari siap digunakan
Cara penggunaan :
1. Untuk pengomposan, campur larutan mol dan air dengan perbandingan 1 : 5 (1 liter
MOL dicampur dengan air bersih 5 liter). Siram atau semprotkan ke bahan pupuk
kompos/ pupuk kandang yang akan dikomposkan.
2. Untuk pemupukan tanaman, campurkan 1 bagian MOL rebung bambu dengan air
bersih 15 bagian. Semprotkan atau kocorkan pada tanaman.