Anda di halaman 1dari 4

KEAJAIBAN MIKROORGANISME LOKAL (MOL)

DAN TEKNOLOGI PERBANYAKANNYA

Oleh: Dr. Sigid Handoko, SP.,M.Si

Larutan MOL adalah larutan hasil fermentasi yang berbahan dasar


dari berbagai sumber daya yang tersedia setempat. Larutan MOL mengandung
unsur hara mikro dan makro dan juga mengandung bakteri yang berpotensi
sebagai perombak bahan organik, perangsang pertumbuhan, dan
sebagai agens pengendali hama dan penyakit tanaman, sehingga MOL
dapat digunakan baik sebagai dekomposer, pupuk hayati dan sebagai pestisida
organik terutama sebagai fungisida. Larutan MOL dibuat sangat sederhana
yaitu dengan memanfaatkan limbah dari rumah tangga atau tanaman di sekitar
lingkungan misalnya sisa-sisa tanaman seperti bonggol pisang, gedebong
pisang, buah nanas, jerami padi, sisa sayuran, nasi basi, dan lain-lain.
Bahan utama dalam larutan MOL teridiri dari 3 jenis komponen, antara lain :
Karbohidrat: air cucian beras, nasi bekas, singkong, kentang dan
gandum; Glukosa: cairan gula merah, cairan gula pasir, air kelapa/nira dan;
Sumber bakteri: keong mas, buah-buahan misalnya tomat, pepaya, dan
kotoran hewan (Purwasasmita, 2009).

Kurnia et.al (2003) melakukan analisis sampel larutan MOL Berenuk dan
larutan MOL Air Kelapa dan Sampah Dapur. Ditemukan bahwa larutan MOL
berenuk mengandung Bacillus sp., Sacharomyces sp., Azospirillium sp.,
dan Azotobacter sp. MOL sampah dapur mengandung Pseudomonas sp.,
Aspegillus sp., dan Lactobacillus sp.

Keunggulan utama penggunaan MOL adalah murah bahkan tanpa


biaya, selain itu ada beberapa keuntungan :

 Mendukung pertanian ramah lingkungan


 Dapat mengatasi permasalahan pencemaran limbah pertanian dan limbah
rumah tangga
 Pembuatan serta aplikasinya mudah dilakukan
 Mengandung unsur kompleks dan mikroba yang bermanfaat dalam
produk pupuk dan dekomposer organik yang dihasilkan.
 Memperkaya keanekaragaman biota tanah
 Memperbaiki kualitas tanah dan tanaman

Secara umum, pemanfaatan MOL salah satu upaya meningkatkan kemandirian


petani. Beberapa jenis larutan MOL yang telah diaplikasikan oleh petani di
beberapa daerah antara lain :

 MOL buah-buahan yang diaplikasikan untuk tanaman sebagai pupuk dan


dekomposer dalam pembuatan kompos.
 MOL daun cebreng/legum untuk penyubur daun tanaman.
 MOL bonggol pisang untuk dekomposer saat pembuatan kompos.
 MOL sayuran yang disemprotkan untuk tanaman padi.
 MOL rebung bambu untuk merangsang pertumbuhan tanaman.
Jenis dan Pembuatan MOL

Beberapa jenis MOL dan cara membuatnya yang telah dikenal antara lain :

1. MOL Buah-buahan

Bahan :

 Limbah aneka buah pepaya, pisang,


mangga, apel dll,10 Kg
 Gula merah 1 kg dicairkan
 10 liter air kelapa

Cara Membuat:
a. Buah-buahan ditumbuk/dihaluskan,
b. Masukkan ke dalam drum/tong plastik,
c. Campurkan dengan air kelapa,
d. Masukkan gula merah yang telah dicair
e. Tutup dengan plastik, beri lubang udara dengan cara memasukkan slang
plastik yang dihubungkan dengan botol yang sudah terisi air
f. Biarkan selama 10 – 15 hari

Cara Penggunaan :

a. Campurkan MOL buah-buahan yang telah jadi dan air dengan komposisi 1 : 5
liter, kemudian tambahkan gula 1 ons. Siramkan pada bahan organik (bahan
baku kompos) yang akan dikomposkan

b. Penggunaan sebagai pupuk hayati : semprotkan pada tananam dengan


konsentrasi larutan 400 cc dicampur dengan air tawar sebanyak 14 liter. Untuk
tanaman padi, waktu penyemprotan dilakukan pada umur tanaman akhir
vegetatif (55 – 60 hari).

2. MOL Nasi Basi

Salah satu limbah rumah tangga yang paling banyak diproduksi tiap harinya
adalah nasi basi. Nasi basi dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan MOL
untuk bioaktivator maupun pupuk hayati. Bahan yang digunakan adalah sebagai
berikut :
 Nasi basi, secukupnya
 Air
 Gula pasir, 5 sendok makan

Cara Membuat :

a. Kepal-kepal nasi basi sebesar bola pingpong

b. Letakkan bola-bola nasi tersebut di dalam kardus, lalu tutup dengan dedaunan
(misalnya daun pisang yang membusuk). Dalam jangka waktu 3 hari, akan
tumbuh jamur-jamur berwarna kuning, jingga dan merah.

Cara Penggunaan :

a. Campurkan MOL nasi basi yang telah jadi dan air dengan komposisi 1 : 5 liter,
kemudian tambahkan gula 1 ons. Siramkan pada bahan organik (bahan baku
kompos) yang akan dikomposkan

b. Penggunaan sebagai pupuk hayati : semprotkan pada tananam dengan


konsentrasi larutan 400 cc dicampur air sebanyak 14 liter.

3. MOL Keong Mas

Bahan :

 Keong mas yang masih hidup


(segar) 5 kg
 Gula merah 1 kg atau buah Maja
yang telah matang 2 buah, jika
tidak ada dapat diganti dengan
cairan tebu 1 liter
 Air kelapa 10 liter

Cara Membuat :

a. Keong mas ditumbuk hingga halus dan masukkan ke dalam tong sampah
b. Campurkan dengan gula merah atau buah maja yang sudah dihaluskan atau
air tebu.
c. Masukkan air kelapa dan aduk sampai merata
d. Kemudian tutup rapat dengan plastik dan berikan slang plastik sambungan
pada botol yang telah berisi air
e. Biarkan selama 15 hari
Cara Aplikasi :

a. Pengomposan: cairan/ekstrak (MOL) keong mas dicampur air dengan


konsentrasi 1 : 5 (artinya 1 liter cairan MOL dicampur dengan 5 liter air,
kemudian tambahkan 1 ons gula merah aduk hingga rata dan siramkan pada
bahan organik yang akan dikomposkan

b. Penggunaan sebagai pupuk hayati : semprotkan pada tananam dengan


konsentrasi larutan 400 cc dicampur dengan air sebanyak 14 liter. Pada
tanaman padi, sejak fase vegetatif hingga generatif pasca tanam yaitu hari ke
10, 20, 30 dan 40. Semprotkan pada pagi/sore hari, hindari penyemprotan pada
siang hari.

4. MOL Rebung Bambu

Bahan :

 2 buah rebung bambu kurang lebih


3 kg
 Air beras 5 liter
 1,5 ons gula merah atau bisa
digunakan 1 buah maja.

Cara Membuat :
a. Rebung bambu ditumbuk halus atau
diiris-iris kemudian masukan
kedalam ember atau tong plastik
b. Campurkan dengan buah maja yang sudah dihaluskan atau tambahkan
gula merah yang telah dihaluskan dan aduk sampai rata
c. Rendam dengan air cucian beras sebanyak 5 liter
d. Tutup rapat ember/tong dengan platik, dan berikan slang plastik yang
disambungkan dengan air yang berada pada botol
e. Biarkan selama 15 hari

KESIMPULAN

a. Larutan MOL dapat berfungsi sebagai dekomposer, pupuk hayati dan


sebagai pestisida organik yang ramah lingkungan.
b. MOL bermanfaat sebagai salah satu cara untuk mengatasi pencemaran
lingkungan oleh limbah pertanian dan rumah tangga, memperbaiki
kualitas tanah dan tanaman, memperkaya biota tanah dan menghasilkan
produk yang aman dan sehat untuk mendukung pertanian organik.
c. Pemanfaatan MOL merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan
kemandirian petani karena dalam pembuatan dan pengaplikasiannya
murah dan mudah dilaksanakan oleh petani dengan memanfaatkan
sumberdaya yang ada disekitarnya.

Anda mungkin juga menyukai