Anda di halaman 1dari 17

Nasi Basi Sebagai Mikro Organisme

Lokal (MOL)
• MOL adalah mikro organisme lokal, yaitu
sekumpulan mikroorganisme yang berfungsi
sebagai pupuk organik cair, starter dalam
pembuatan kompos organik dengan kata lain
MOL akan mempercepat proses
pengomposan dan sebagai dekomposer yang
akan mempercepat penguraian senyawa-
senyawa organik.
• MOL nasi basi digunakan dengan
pertimbangan bahwa setiap rumah tangga
sebagian besar mengkonsumsi nasi, yang
sedikit banyaknya pasti ada yang tersisa.
• Jenis mikroba yang yang terkandung dalam
MOL nasi basi adalah Sachharomyces cerevicia
dan Aspergillus sp yang berperan dalam
proses pengomposan.
Pembuatan
• nasi dijamurkan sampai terdapat warna oranye/jingga,
kemudian dicampurkan dengan larutan gula dengan
komposisi satu liter air untuk lima sendok makan gula.
• Nasi dimasukkan dengan cara diremas-remas sedikit demi
sedikit hingga halus. Campuran nasi yang berjamur dengan
larutan gula diaduk dalam ember dan dibiarkan selama satu
minggu hingga berbau seperti tapai.
• MOL kemudian siap digunakan sebagai starter kompos,
dilarutkan kembali dengan air dengan perbandingan 1:5.
• MOL yang telah dilarutkan dengan air dipindahkan ke
dalam botol agar tertutup dan tidak tumpah.
• Bau Berbau seperti tapai Warna Putih keruh
pH 3
• Hal ini sesuai dengan pendapat Mulyono
(2016) yang menyatakan bahwa MOL yang
siap digunakan dan telah matang dicirikan
dengan bau asam seperti tapai.
Tinjauan Pustaka
• Hal ini sesuai dengan pendapat Rahmah dkk. (2014) yang menyatakan
bahwa mikro organisme yang terkandung dalam MOL akan melakukan
fermentasi bahan-bahan organik sehingga menghasilkan asam organik
yang berbau asam seperti tapai.
• Warna pada hasil pembentukan MOL yaitu putih keruh. Indikator selain
bau, warna juga dapat dijadikan indikator keberhasilan pembentukan
MOL. Hal ini sesuai dengan pendapat Sunarsih (2018) yang menyatakan
bahwa warna putih keruh pada MOL dipengaruhi oleh bahan-bahan
utama yang digunakan, warna-warna yang dihasilkan dari masing-masing
bahan dapat dijadikan indikator keberhasilan pembuatan MOL. Larutan
gula dan nasi basi merupakan bahan utama yang memiliki fungsi sebagai
nutrisi untuk mikro organisme yang tumbuh di dalam larutan MOL. Hal ini
sesuai dengan pendapat Prasetyo dkk. (2012) yang menyatakan bahwa
nasi basi dan larutan gula merupakan nutrisi bagi mikro organisme untuk
melakukan pertumbuhan, dimana nasi basi berperan sebagai sumber
mikro organisme juga penyedia suplemen seperti protein, karbohidrat,
serat dan vitamin
Lanjutan Tinjauan Pustaka
• Menurut Kochakinezhad dkk. (2012) menyatakan
bahwa pH yang baik untuk MOL yang akan
dijadikan starter pembentukan pupuk organik
yaitu antara 4-5. Penurunanan pH yang begitu
rendah dapat dipengaruhi oleh waktu fermentasi
MOL yang terlalu lama. Hal ini sesuai dengan
pendapat Suhastyo dkk. (2013) yang menyatakan
bahwa semakin lama proses fermentasi maka
tingkat dekomposisi bahan organik semakin
berlanjut, menyebabkan peningkatan ion H+
dalama larutan fermentasi sehingga pH menjadi
rendah.
Lanjutan Tinjauan Pustaka
• Mikro organisme hasil pembentukan MOL dapat
memecah dan memperkecil ukuran partikel
bahan organik dan menyatukan unsur kecil
menjadi struktur baru yang akan dikonfersikan
menjadi nitrat. Hal ini sesuai dengan pendapat
Nisa (2016) yang menyatakan bahwa MOL akan
menangkap gula, asam amino dan nitrogen
organik kemudian merombak pati, lemak, protein
dan gula, hasil pemecahan unsurunsur tersebut
akan dibentuk struktur baru, selanjutnya nitrogen
dikonveksi menjadi nitrat dimana keseluruhan
hasil
Lanjutan Tinjauan Pustaka
• Perombakan dan konveksi dapat diserap oleh
tanaman. MOL dapat dimanfaatkan untuk
membantu proses pengomposan, sehingga
pengomposan tidak memakan begitu banyak
waktu. Hal ini sesuai dengan pendapat Suiatna
(2010) yang menyatakan bahwa MOL mampu
mempercepat proses penguraian senyawa-
senyawa organik sehingga mampu memperbaiki
kondisi fisik dan kimia tanah.
• Pemanfaatan Nasi Basi Sebagai Mikro
Organisme Lokal (MOL) Untuk Pembuatan
Pupuk Cair Organik di Desa Mendongan
Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang
Fahmi Arifan1, Wilis Ari Setyati2, R.TD Wisnu
Broto3, Aprilia Larasati Dewi4 Universitas
Diponegoro Jl. Prof. Soedarto, SH, UNDIP
Kampus Tembalang, Semarang
• 1fahmiarifan@live.undip.ac.id
• https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jpv/a
rticle/view/9187/4827
diakses pada tanggal 22 juli 2021
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/
artikel/73842/Cara-Membuat-Mol-

Nasi-Basi/
ALAT DAN BAHAN
• NasiBasi1mangkok
• GulaPasir5sendokmakan
• Air1liter
• Wadah/Ember
• CARA MEMBUAT
• Letakkan nasi basi pada tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung
• Diamkan selama -/+ 2 hari hingga ditumbuhi jamur berwarna oranye
• Masukkan 1 liter air kedalam wadah atau ember
• Masukkan 5 sdm gula pasir, aduk hingga larut sempurna
• Masukkan nasi basi yang telah ditumbuhi jamur tersebut, aduk hingga tercampur rata
• Diamkan beberapa hari hingga berbau seperti bau tape
• CARA MENGGUNAKAN
• Sebagai dekomposer ; campurkan MOL dengan air dengan perbandingan 1 : 5 ( 1 bagian MOL : 5
bagian air). Siramkan pada bahan organik yang akan dibuat kompos,
• Sebagai pupuk daun ; campurkan MOL dengan air dengan perbandingan 200 ml MOL untuk 14 liter
air, kemudian semprotkan pada tanaman,
• Sebagai pupuk kocor ; campurkan 300 ml MOL dengan 10 liter air, kemudian kocorkan pada
tanaman dengan dosis 250 ml/tanaman. Hati-hati jangan sampai mengenai batang tanaman.
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/
artikel/76805/CARA-MEMBUAT-MOL-
dari-NASI-BASI/
• Untuk memperbanyak larutan MOL yang sudah jadi ini
sangat mudah sekali.
• Jika kita mempunyai 1 liter MOL yang sudah jadi, maka
kita hanya perlu membaginya menjadi dua bagian.
Bagian tersebut kemudian dimasukkan ke dalam suatu
wadah dan ditambahkan air sebanyak 1 liter dan juga
ditambahkan gula pasir sesuai takaran seperti di atas.
• Setelah itu, wadah ditutup rapat dan ditunggu hingga
cairan menjadi pekat. Bila itu sudah terjadi itu
tandanya MOL sudah terbentuk. Selanjutnya, kegiatan
ini bisa dilakukan berulang kali hingga MOL baru
menjadi banyak.
Hasil penelitian
Ni Putu Sriyundiyati, Supriadi dan Siti Nuryanti Pendidikan Kimia/FKIP - Universitas
Tadulako, Palu-Indonesia 94118

• Nasi basi dapat dimanfaatkan untuk membuat


pupuk organik cair dan terdapat jumlah
Nitrogen Total pada pupuk organik cair nasi
basi sebanyak 92 mg/L (92 ppm), dan pupuk
organik dari nasi basi dapat diaplikasikan pada
tanaman bunga kertas orange (Bougainvillea
spectabilis) untuk mempercepat
pertumbuhannya yang diindikasikan dengan
banyaknya tunas, daun dan kelopak bunga.
Respon pertumbuhan sawi sendok (Brassica rapa L.) dengan pemberian pupuk organik cair Mikro Organisme
Lokal (MOL) nasi basi
Elsita, Else (2018) Respon pertumbuhan sawi sendok (Brassica rapa L.) dengan pemberian pupuk organik cair
Mikro Organisme Lokal (MOL) nasi basi. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandala Madiun.

• Aplikasi pupuk organik cair MOL nasi basi


dengan konsentrasi 200 ml/1 liter air
memberikan hasil pertumbuhan paling baik
dalam hal luas daun dan berat segar tanaman.
Sedangkan aplikasi pupuk 250 ml/1 liter air
memberikan hasil pertumbuhan paling baik
dalam hal tinggi tanaman dan berat kering.
http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?article=1483963&val=11254&title=PEMANFAATAN%20SAMPAH%20RUMAH
%20TANGGA%20MENJADI%20BEBERAPA%20JENIS%20PUPUK%20CAIR%20MOL%20MIKRO%20ORGANISME%20LOKAL%20DI
%20DESA%20PUDAK%20KECAMATAN%20KUMPEH%20ULU%20KABUPATEN%20MUARA%20JAMBI

• Cara Penggunaan: 1) Campurkan MOL nasi


basi yang telah jadi dan air dengan komposisi
1: 5 liter, kemudian tambahkan gula 1 ons.
Siramkan pada bahan organik (bahan baku
kompos) yang akan dikomposkan 2)
Penggunaan sebagai pupuk hayati:
semprotkan pada tananam dengan
konsentrasi larutan 400 cc dicampur air
sebanyak 14 liter.
Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair (POC) Nasi Basi Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Sawi (Brassica juncea L) Pada Tanah Podsolik Merah
Kuning
Syarif Nizar Kartana dan Kurniati Fakultas Pertanian Universitas Kapuas Sintang

• Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian


pupuk organik cair dari nasi basi dapat
meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman
sawi pada tanah podsolik merah kuning.
Pemberian pupuk organic cair dari nasi basi
sebanyak 200 ml/ liter air menghasilkan rerata
jumlah daun tertinggi yaitu sebanyak 8,10 helai
serta rerata berat segar tanaman tertinggi yaitu
seberat 43,19 gram.
http://jurnal.unka.ac.id/index.php/piper/article/v
iew/448/465

Anda mungkin juga menyukai