Anda di halaman 1dari 10

Standar

Operasional Prosedur (SOP)


Budidaya Pepaya Calina (Carica Papaya L)

1. Penyemaian Bibit

Caranya dengan memotong 1/3 bagian buah pangkal dan mengambil biji dari 2/3 buah di bagian ujung
untuk dijadikan benih.

2. Persiapan dan Pengolahan Lahan

Lahan dibersihkan dari gulma dan sisa-sisa tanaman lain. Lakukan pengolahan tanah dengan
mencangkul dan meratakan tanah kemudian dicampur dengan kapur. Selanjutnya buat lubang tanam
dimana tanah bagian atas diletakkan di sisi kanan dan tanah bagian bawah pada sisi kiri. Pada saat
penanaman, timbunan tanah bagian bawah digunakan untuk menimbun terlebih dahulu diikuti
dengan timbunan tanah bagian atas. Lubang tanam dibiarkan dan diangin-anginkan selama ± 1 – 2
minggu untuk mengurangi kemasaman dan kandungan air. Lubang tanam dibuat dengan ukuran 60 x
60 x 50 cm, jarak lubang disesuaikan dengan jarak tanam 2,5 x 2,5 m atau 2,5 x 2,75 m. Populasi
tanaman per hektar 1.200 pohon.

3. Penanaman

Dilakukan dengan dua cara yaitu dengan menggunakan benih yang langsung ditanam dan dengan
menggunakan bibit. Jika menggunakan benih langsung ditanam sebanyak 2 – 3 biji per lubang tanam.
Apabila penanaman menggunakan bibit, maka dilakukan dengan memindahkan bibit dari polybag
yang telah berumur antara 1 – 1,5 bulan ke lubang tanam yang telah disiapkan sebelumnya.

4. Pemupukan

Pupuk dasar yang digunakan adalah menambahkan pupuk kandang sebanyak 20 Kg per lubang tanam.
Tanah diaduk secara merata. Pupuk dasar ini diberikan 3 – 4 hari sebelum tanam. Pupuk susulan yang
diberikan berupa pupuk NPK 15-15-15 sebanyak 100 Kg/ha setiap 3 bulan serta penambahan pupuk
kandang setiap 3 bulan sekali masing-masing sebanyak 20 Kg per tanaman.

5. Pemeliharaan

Penyiangan gulma, dilakukan sebelum pemberian pupuk susulan (pupuk organik) atau sesuai dengan
kondisi gulma,. Pembumbunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan gulma

6.Panen

Tanaman pepaya Calina dapat dipanen pertama setelah berumur antara 8 – 9 bulan. Tanda-tanda
kematangan, yaitu terdapat semburat warna kuning kemerahan 25% pada buah, buah siap dipanen.
SOP
PEMBUATAN MIKRO ORGANISME LOKAL
T (MOL) BUAH-BUAHAN

TUJUAN : 1. Memperoleh mikroorganisme yang bermanfaat bagi peningkatan produksi


sebagai pupuk alternatif

2. Memperoleh mikroorganisme dalam penyediaan dan memfasilitasi


penyerapan hara tanaman dalam tanah

3. Untuk memacu pertumbuhan tanaman ( jumlah anakan, akar, panjang


malai, serta jumlah bulir per malai)

4. Untuk mempercepat perombakan bahan organik ( de komposer ) dalam


pembuatan kompos

ALAT DAN BAHAN :

ALAT : Timbangan, literan, parut, golok, pisau, ember. pengaduk, kertas koran, tali raffia, spidol

BAHAN : - Buah-buah : 1,00 kg

- Gula merah : 0,35 kg

- Air kelapa : 2,50 l

- Air beras : 7,00 l

ACUAN : 1. System of Rice Intensifica on (SRI)

2. Modul Pertanian Organik

PENANGGUNG JAWAB : Kosasih, SP,MP (08125476348)

LANGKAH – LANGKAH :

1. Gula diiris tipis – tipis

2. Masukkan air kelapa dalam ember dan tambahkan irisan gula serta aduk hingga rata

3. Kupas buah – buahan, timbang dan hancurkan

4. Masukkan hancuran buah - buahan dalam larutan gula dan masukkan air beras aduk
hingga rata

5. Tutup dengan kertas koran dan ikatlah dengan tali rafia.

6. Tulis jenis mol, tanggal pembuatan dan nama kelompok.

7. Simpan selama satu minggu

PENGGUNAAN (APLIKASI)

1. Untuk kompos ( decomposer ) di saring di campur air dengan perbandingan ! : 5 ( 1 liter


MOL : 5 l air )

2. Untuk tanaman padi 400 cc untuk 14 l air disermprotkan setiap 10 hari sekali sampai tanaman
umur 40 hari.
SOP
PEMBUATAN MIKRO ORGANISME LOKAL (MOL)
KEONG MAS

TUJUAN : 1. Memperoleh mikroorganisme yang bermanfaat bagi peningkatan produksi


sebagai pupuk alternatif

2. Memperoleh mikroorganisme dalam penyediaan dan memfasilitasi


penyerapan hara tanaman dalam tanah

3. Untuk memacu pertumbuhan tanaman ( jumlah anakan, akar, panjang


malai, serta jumlah bulir per malai)

4. Untuk mempercepat perombakan bahan organik ( de komposer ) dalam


pembuatan kompos

ALAT DAN BAHAN :

ALAT : Timbangan, literan, parut, golok, pisau, ember. pengaduk, kertas koran, tali raffia, spidol

BAHAN : - Keong mas : 1,00 kg

- Gula merah : 0,35 kg

- Air kelapa : 2,50 l

- Air beras : 7,00 l

ACUAN : 1. System of Rice Intensifica on (SRI)

2. Modul Pertanian Organik

PENANGGUNG JAWAB : Kosasih, SP,MP (08125476348)

LANGKAH – LANGKAH :

1. Gula diiris tipis – tipis

2. Masukkan air kelapa dalam ember dan tambahkan irisan gula serta aduk hingga rata

3. Timbang keong mas 1,00 kg, masukkan ke dalam karung dan hancurkan

4. Masukkan hancuran keong mas dalam larutan gula dan masukkan air beras aduk hingga rata

5. Tutup dengan kertas koran dan ikatlah dengan tali rafia.

6. Tulis jenis mol, tanggal pembuatan dan nama kelompok.

7. Simpan selama satu minggu

PENGGUNAAN (APLIKASI)

1. Untuk kompos ( decomposer ) di saring di campur air dengan perbandingan ! : 5 ( 1 liter


MOL : 5 l air )

2. Untuk tanaman padi 400 cc untuk 14 l air disermprotkan setiap 10 hari se kali sampai
tanaman umur 40 hari.
SOP
PEMBUATAN MIKRO ORGANISME LOKAL (MOL)
BONGGOL PISANG
TUJUAN : 1. Memperoleh mikroorganisme yang bermanfaat bagi peningkatan produksi
sebagai pupuk alternatif

2. Memperoleh mikroorganisme dalam penyediaan dan memfasilitasi


penyerapan hara tanaman dalam tanah

3. Untuk memacu pertumbuhan tanaman ( jumlah anakan, akar, panjang


malai, serta jumlah bulir per malai)

4. Untuk mempercepat perombakan bahan organik ( de komposer ) dalam


pembuatan kompos

ALAT DAN BAHAN :

ALAT : Timbangan, literan, parut, golok, pisau, ember. pengaduk, kertas koran, tali raffia, spidol

BAHAN : - Bonggol pisang : 1,00 kg

- Gula merah : 0,35 kg

- Air kelapa : 2,50 l

- Air beras : 7,00 l

ACUAN : 1. System of Rice Intensifica on (SRI)

2. Modul Pertanian Organik

PENANGGUNG JAWAB : Kosasih, SP,MP (08125476348)

LANGKAH – LANGKAH :

1. Gula merah diiris tipis – tipis

2. Masukkan air kelapa dalam ember dan tambahkan irisan gula serta aduk hingga rata

3. Kupas bonggol pisang timbang 1,00 kg dan parut

4. Masukkan parutan bonggol pisang dalam larutan gula dan masukkan air beras aduk hingga
rata

5. Tutup dengan kertas koran dan ikatlah dengan tali rafia.

6. Tulis jenis mol, tanggal pembuatan dan nama kelompok.

7. Simpan selama satu minggu

PENGGUNAAN (APLIKASI)

1. Untuk kompos ( decomposer ) di saring di campur air dengan perbandingan ! : 5 ( 1 liter


MOL : 5 l air )

2. Untuk tanaman padi 400 cc untuk 14 l air disermprotkan setiap 10 hari sekali sampai
tanaman umur 40 hari.
TUJUAN : Menciptakan dan menyiapkan nutrisi kepada tan ah sesuai
dengan kebutuhan tanaman serta menyiapkan pupuk
alterna ve bagi kebutuhan tanaman

BAHAN
ALAT- ALAT
§ Kotoran sapi Yg Masih Basah : 10 ember
- Drum (200 liter) § Gamal : 5 ember
- Ember § Bonggol Pisang : 1 buah (5 kg)
- Parang § Buah Nanas 5 kg
- Karung § Buah Pepaya : 1 buah (5 kg)
- Pisau § Ragi tape : 5 biji (alterna ve bila tdk ada EM4)
- Adukan § Terasi 0,5 one (Alterna f bila dak ada EM4)
- Terasi § Air bersih 100 liter
- Timbangan § EM4 500 ml
- Lesung § Gula Merah 1 kg

ACUAN : 1. System of Rice Intensifica on (SRI)


2. Sekolah Lapang, Budidaya Sayuran, Pangan

PENANGGUNG JAWAB : Kosasih, SP,MP (08125476348)


LANGKAH – LANGKAH :
1. Daun Gamal dan bonggol pisang dicacah/diiris/Tumbuh menjadi potongan kecil
2. Buah pepaya dikupas dan bijinya dibuang, kemudian isinya diremas bersama bersama ragi
dan terasi sampai halus tambahkan air kurang lebih 5 liter.
3. Buah Nanas di kupas dan diblender kemudian diperas, air diambil
4. Campurkan daun gamal dan bonggol pisang yang sudah diiris/ditumbuk kemudian
dicampur dengan kotoran sapi, aduk sampai rata.
5. Tambahkan campuran buah pepaya yg diperas, sari nanas, ragi dan terasi ke dalam kotoran
sapi, daun gamal dan bonggol pisang, aduk hingga rata.
6. Masukkan Semua Bahan kedalam wadah/drum plas k isi 150 liter
7. Tambahkan air sampai ¼ bagian drum, kemudian aduk selama 15 menit
8. Tutup rapat wadah dan biarkan selama 1 minggu dan di aduk se ap hari
9. Pada hari ke 8 ramuan sudah siap dipergunakan

CARA PEMAKAIAN
1. Ambillah ramuan pupuk cair sebanyak 0,5 – 1 liter.
2. Masukkan kedalam tangki alat penyemprot /gembor
3. Tambahkan air bersih sampai tangki/gembor
4. Semprotkan secara merata ketanaman padi & sayuran
5. Sebaiknya pupuk cair disemprotkan seminggu sekali, atau selang seling dengan
penyemprotan hormon pertumbuhan (durasi 2 – 4 – 6/15 – 30 – 45 hst)
6. Lakukan penyemprotan pada pagi hari sebelum jam 9, atau sore hari sesudah jam 3 sore,
untuk mengurangi resiko terlalu banyak penguapan dan agar pupuk mudah diserap oleh
tanaman
7. Penyemprotan pupuk cair ini bisa dilakukan sampai padi berumur 60 hari, atau pada waktu
padi memasuki masa pertumbuhan genera f.
Standar Operasional Prosedur (SOP)

Budidaya Timun (Cucumis Sativa)

‫  و‬t ś ʼnℓ ╜Ă♫Ă■ [ Ă╙Ă■


L a h a n d a n ta n a h ya g p a lin g b a g u s u n tu k ta n a m a n in i . ta n a h h a ru s g em b ur d e n g a n
c a ra d i g em b urk a n d a n d i b a ja k s ed a la m 2 0 – 3 0 c m . s e te la h itu ta n a h d i b u a t
b e d e n g a n d e n g a n le b a r 1 ,2 m , tin g g i 2 0 -3 0 c m , p a n ja n g s e s u a i la h a n a n d a . J a ra k
ta n a m 4 0 cm
2. Penanam an Tanam an
P e n a n a m a n ta n am a n ya n g p a lin g b a g u s a d a la h m u s im h u ja n , k a re n a m us im h u ja n
s a n g a t c o c o k u n tu k m e n tim u n . g u na k a n b e n ih u n g g u l , a g a r m e n g h a s ilk a n b u a h
ya n g b a g u s ju g a . p e n a n a m a n b e n ih d e n g a n ja ra k ta n a m 4 0 c m x 4 0 cm , d e n g a n
c a ra d i tu g a l. p e n a n a m a n s a tu lu b a n g d iis i 2 b iji b e n ih .
3 . P e raw a ta n T a n a m a n
T a h a p s e la n ju tn ya p e m e lih a ra a n ta n a m a n a g a r p ertu m b u h a n tim u n d a p a t d e n g a n
b a ik d a n s e m p u rn a ta n p a k e c a c a ta n . P e raw a ta n n ya s e b a g a i b e rik u t :
- P e n yira m a n
P e n yira m a n in i d ila k u k a n s a a t b e rum u r 1 – 4 h a ri , K em u d ia n s a t ta n am a n m em ilik i
b a ta n g d a n d a u n p a d a u m u r 1 5 – 2 0 h a ri, ta n a h d i ja g a k e le m b a p a n n ya d e n g a n
b a ik .
- P em u p u k a n
P u p u k ya n g p a lin g b a g u s d i g u n a k a n d a la m ta n am a n in i a d a la h p u p u k o rg a n ik ,
U re a , T s p d a n K c l. P u p u k o rg a n ik d i b e rik a n s a a t p e n g o la h a n ta n a h . P u p u k U re a d i
b e rik a n s ik ita r 7 5 k g /h a d i b e rik a n s aa t tim u n b e rum u r 1 5 -2 0 h a ri. P u p u k T s p D a n
K c l s e k ita r 4 0 - 2 0 k g /h a , d i b erik a n s a a t w a k tu ta n a m
- P e n g e lo la a n H am a D a n P e n ya k it
G u lm a d a p a t d i ta n g a n i d e n g a n c a ra p e n ye m p ro ta n p e s tis id a , d ila k u k a n s a a t ta n a m
d a n s a a t b e rb u n g a p a d a ta n a m a n .
H a m a in i d a p a t d ik e lo la d e n g a n in s e k tis id a ya n g d i la k u k a n s a a t ta n a m a n tim u n
b e ru m ur 7 – 8 h a ri .
K a ra t D a u n D a p a t d i a ta s i d e n g a n fu ng is id a ya n g d i b e rik a n s a a t b e ru m ur ta n a m a n
2 0 h a ri .
4. Panen
p a n e n d a p a t d ila k u k a n s a a t ta n a m a n tim u n b e rum u r 4 5 h a ri , p a n e n b is a d i la k u k a n
s e tia p h a ri d a n b erta h a p . s e te la h b u a h tim u n d i p a n e n h aru s d i k em a s d a la m
k e m a s a n ya n g b a ik k a re n a a g a r b u a h tim u n tid a k ru s a k .
S t a n d a r O p e r a s i o n a l P r o s e d u r ( S O P )

Budidaya Bawang Merah (Allium Cepa var. Aggregatum L)

1. P en gola h a n ta n a h
T an ah d ib u at b ed en gan d en g an leb ar 1 -1 ,2 m eter, tin ggi 2 0 -3 0 cm d an p an jan g sesu sai d en gan ko n d isi keb u n .
Jarak an tar b ed en gan 5 0 cm , sek aligu s d ijadikan p arit sed alam 5 0 cm . Can gku l b ed en ga n sed alam 2 0 cm ,
gem b u rkan tan ah n ya. T am b ah k an kap u r atau d o lo m it seb an yak 1 -1 ,5 to n p e r h ek tar ap ab ila keasam an tan ah
ku ran g d ari p H 5 ,6 . Pen am b ah an k ap u r setid a kn ya d ib erikan 2 m in ggu seb elu m tan am . G u nakan 1 5 -2 0 p u p u k
ko m p o s atau p u p u k k an d an g seb ag ai p u p u k d asar. T eb a rkan p u p u k d i atas b ed en gan d an a d u k d en gan tan ah
h in gga m erata. B isa ju ga d itam b ah kan u rea, Z A , SP-3 6 d an K CL seb an yak 4 7 kg, 1 0 0 kg, 3 11 kg d an 5 6 kg setiap
h ektarn ya. Cam p u r p u p u k b u atan te rseb u t seb elu m d iap likasikan . B iarkan selam a satu m in ggu seb elu m
b ed en gan d itan am i.

2. P en a n a m a n
Siap kan b en ih atau u m b i b aw an g m erah ya n g siap tan am . A p ab ila u m u r u m b i m asih ku ran g d ari 2 b u lan ,
laku kan p em o gesan terleb ih d ah u lu . Pem o ge san ad alah p em o to n gan b agian u ju n g u m b i, s ekitar 0 ,5 cm a tau
1 /3 b agian , fu n gsin ya u n tu k m em ecah kan m asa d o rm an d an m em p ercep at tu m b u h n ya tan an am an . Jarak
tan am u n tu k b u d id aya b aw an g m erah p ad a saat m u sim kem arau d ip ad atkan h in gga 1 5 × 1 5 cm . Sed an gk an
p ad a m u sim h u jan setid akn ya d ib u at h in gga 2 0 ×2 0 cm . B en ih b aw an g m erah d itan am d en gan cara
m em b en am kan selu ru h b agian u m b i ked alam tan ah .

3. P era w a ta n
Pen yiram an p ad a b u d id aya b a w an g m erah h en d akn ya d ilaku kan seh ari d u a kali setiap p agi d an so re.
Setid akn ya h in gga tan am an b eru m u r 1 0 h ari. Setelah itu , freku en si p en yiram an b isa d iku ra n gi h in gga satu h ari
sekali. Pem u p u kan su su lan d ib erikan se telah tan am an b a w an g m erah b eru m u r 2 m in ggu . Jen is p u p u k terd iri
d ari cam p u ran u re a, ZA , d an K Cl yan g d iad u k rata. K o m p o sisi m asin g-m asin g p u p u k seb an yak 9 3 kg, 2 0 0 kg
d an 1 1 2 kg u n tu k setiap h ekta rn ya. Pem u p u kan su su lan selan ju tn ya d ib erikan p ad a m in ggu ke-5 d en gan
ko m p o sisi u rea, ZA , K Cl seb an yak 4 7 kg, 1 0 0 kg, 5 6 kg p er h ektar. Pem u p u kan d ib erikan d en gan m em b u a t
garitan d isam p in g tan am an .

4. P en gen d a lia n h a m a da n p en ya kit


B u d id aya b aw an g m e rah m em p u n yai b an y ak jen is h am a d an p en yakit. N am u n yan g p alin g serin g m en yeran g
d i sen tra-sen tra p ro d u ksi ad alah h am a u lat d an p en yakit layu .

H am a u la t (Sp o d o p tera sp .) m en yeran g d au n , gejalan ya terlih at b e rcak p u tih p ad a d au n . B ila d au n d itero p o n g


terlih at sep erti gigitan u lat. H am a in i d itan ggu lan gi d en gan p em u n gu tan m an u al, u lat d an telu r d iam b il u n tu k
d im u sn ah kan . B isa ju ga d en gan m en ggu n aka n fero m o n sex p eran gk ap , gu n akan seb an yak 4 0 b u ah p er h ek tar.
B ila seran gan m en gh eb at, ke ru sakan leb ih d ari 5 % p er ru m p u n d au n , sem p ro t d en g a n in sektisid a yan g
b erb ah an aktif klo rfirifo s.

Pen yakit layu fu sariu m , d iseb ab kan o leh cen d aw an . G ejalan ya d au n m en gu n in g d an sep e rti terp ilin . B agian
p an gkal b atan g m em b u su k. P en an gan an n ya d en gan m en cab u t tan am an y an g m a ti kem u d ian m em b aka rn ya.
Pen yem p ro tan b isa m en ggu n akan fu n gsid ia.

5. P a n en
Ciri-ciri b u d id aya b aw an g m erah siap p an en ap ab ila 6 0 -7 0 % d au n su d ah m u lai reb ah . A tau , laku kan
p em eriksaan u m b i secara acak. K h u su s u n tu k p em b en ih an u m b i, tin gkat kereb ah an h a ru s m en cap ai leb ih d ari
9 0 % . B u d id aya b aw an g m erah b iasan ya su d a h b isa d ip an en setelah 5 5 -7 0 h a ri sejak tan am .
Standar Operasional Prosedur (SOP)

Budidaya Jagung (Zea mays L)

1. Penyiapan lahan
Tanah gembur, aerasi baik( tanah mempunyai satu porositas yang tinggi, sehingga tanah mempunyai sirkulasi
udara yang bagus. Pada tanah yang PH rendah (asam) disarankan menggunakan kapur, untuk meningkatkan
derajat keasaman tanah. Bila drainase tinggi, jagung disarankan dibuat guludhan.

2. Penanaman
Waktu tanam yang paling baik di musim yang jelas-terutama di pulau jawa adalah pada Mei-Juni-Juli (musim
hujan selesai hingga memasuki kemarau) sangat baik sekali untuk menanam jagung sedangkan untuk
Kalimantan dapat ditanam setiap saat. Bagi tanah yang berjenis tanah becek, disarankan dibuat guludhan.
Dengan membuat guludhan dimaksudkan untuk menghindari tanah becek, sehingga aerasi tanah jelek. Jarak
antar guludhan adalah 1/2 m sedangkan jarak di dalam baris 20-25 cm dan antar baris 70-75 cm.

3. Pemupukan
Pemupukan penting karena jagung jenis unggul membutuhkan banyak nitrogen minimal 300 kg. Urea
diberikan saat tanam 1/3 dan sisanya diberikan setelah umur tanaman 1 bulan. Di samping itu diberikan pupuk
SP36/TSP 200-250 kg dan KCL 75-100 kg diberikan pada saat tanam. Pemberian pupuk dianjurkan tidak
dicampur, dimana jarak dgn larikan kira-kira 7 cm dan kedalamannya 7 cm.

4. Pemeliharaan
Penyiangan pada umur 4 minggu setelah tanam, setelah itu baru diberi pupuk. Catatan bagi para petani, jangan
sampai pupuk diberikan sebelum penyiangan karena akan diserap oleh rumput yang belum disiangi. Hama
Penggerek batang/daun diberi insektisida yang sistemik karena ketika ditaruh bisa terserap dan nantinya akan
mengalir di seluruh jaringan tanaman, sehingga hama yang makan tanaman akan mati.

5. Panen
Untuk jagung yang dikonsumsi sebagai jagung rebus ataupun jagung manis dapat dipanen sekitar 65-70 hari.
Untuk jenis jagung tertentu semisal baby corn/jagung sayur dapat dipanen pada 45-50 hari. Sedangkan untuk
jagung kering dapat dipanen sekitar 90 hari.
S t a n d a r O p e r a s i o n a l P r o s e d u r ( S O P )
Budidaya Kembang Kol (Brasica oleracea var. botrytis)

1. Persem aian
U ntuk m enyem ai bunga kol dapat dilakukan di dalam bum bung yang terbuat dari daun pisang atau kertas
plastik berdiam eter 4-5 cm d engan tinggi 5 cm atau m enggunakan polybag b erukuran 7×10 cm . M edia yang
digunakan adalah pupuk kandang dan cam p uran tan ah halus dengan p erbandingan 2:1. Selam a p ersem aian
harus dilakukan penyiram an dua kali sehari, naungan persem aian dibuka setiap pagi dan sore, m enyiangi
gulm a di sekitar tanam an, d an m em berikan larutan urea dengan konsen trasi 0,5 gr per liter.

2. Persiapan Lahan
A w al langkah p ersiapan lahan dilakukan deng an m em buat b edengan selebar 80-100 cm d engan tinggi 35 cm ,
dan jarak antar bedeng 40 cm . Cara pem buatan Bedengan, yakni dengan m em bersihkan lahan dari tan am an
liar dan sisa-sisa akar kem udian dicangkul sedalam 40-50 cm . Selain m em buat b edengan juga dilakukanlah
pengapuran lahan jika pH tan ah lebih rendah dari 5,5. D osis pengapuran an tara 1-2 ton/ha. Selam a pem buatan
bedengan itu pula dilakukan pem upukan d engan dosis pupuk kandang berkisar an tara 12,5-17,5 ton/ha, serta
pupuk dasar berupa ZA , U rea, SP-36 dan KCl dengan dosis m asing-m asing 250 kg yang disebar m e rata dan
dicam pur dengan tanah di bedengan.

3. Penanam an
W aktu tanam d apat dilakukan pada pagi atau sore hari. Sem en tara untuk bibit yang akan ditanam , harus
m em iliki 3-4 helai daun atau kira-kira berum ur 1 bulan, deng an jarak tanam 50 ×50 cm un tuk kultivar dengan
tajuk m elebar d an 45×65 cm untuk kultivar d engan tajuk tegak.

4. Pem eliharaan
a. Penyulam an

U ntuk tanam an bunga kol yang rusak ( tidak sehat ) atau yang m ati harus diganti deng an tanam an baru atau
yang lazim disebut penyulam an. Penyulam an dilakukan sam pai tanam an berum ur 2 M ST.

b. pem upukan

Pem berian pupuk susulan sebanyak 3 kali dilakukan selam a m asa pertum buhan:

- Pertam a, diberikan 7-10 HST yang terdiri dari SP-36 150 kg/ha, U rea 75 kg/ha, ZA 150 kg/h a, dan KCl 75 kg/ha

- Kedua, diberikan 20 HST yang terdiri dari U rea 75 kg/h a, ZA 150 kg/ha SP-36 75 kg/ha, dan KCl 150 kg/ha.

- Ketiga, diberikan 30-35 HST yang terdiri dari U rea 100 kg/ ha, ZA 150 kg/ha dan KCl 15 0 kg/ha. Jika perlu
diberikan juga pupuk daun d engan kadar N d an K tinggi.

c. Peng endalian HPT

U ntuk m engendalikan ham a dan penyakit tanam an (H PT) kem b ang kol, dilakukan lew at rotasi tanam an
dengan tanam an selain fam ili kubis-kubisan. Sedang untuk pengendalian biologis dengan cara
m engaplikasikan organism e yang m enjadi m usuh bagi ham a serta m engaplikasikan pestisida biologis atau
kim iaw i.

5. Panen
Bunga kol dapat dipanen pada um ur 55-100 hari setelah m asa tanam , tergantung dari kultivar yang ditan am .
Panen dapat dilakukan pada pagi atau sore hari. Setelah dilakukan p em anenan, kegiatan berlanjut d engan
m elakukan penyortiran dan m enyim pan di storage.

Standar Operasional Prosedur (SOP)
Budidaya Cabai (Capsicum annum L)
1. Persem aian
Bedengan persem aian dibuat arah utara selatan m enghadap ketim ur. M edia sem ai dibuat dari cam puran
tanah d an kom pos steril dengan perb andingan 1:1. Bibit berum ur kurang lebih 25-30 hari setelah sem ai atau
telah m em punyai 4-5 h elai daun siap untuk dipindahkan kelapangan.

2. Penyiapan Lahan dan Penanam an


Apabila lahan yang hend ak dipakai m erupakan lahan kering atau tegal, m aka tanah h arus dibajak dan dicangkul
sedalam 30-40 cm dan dibalik, kem udian bongkahan tan ah dihaluskan dan sisa pertanam sebelum nya
dibersihkan agar tidak m enjadi sum ber penyakit. Pem buatan b edengan d engan lebar 1-1,2 m , tinggi 40-50 cm
(disesuaikan dengan kondisi tanah saat hujan, agar kelengasan tanah terjaga n am un tidak tergenang bila turun
hujan) dan panjang disesuaikan dengan kondisi lahan. Jarak an tar bedeng ku rang lebih 40-50 cm (disesuaikan
dengan kem udahan p em eliharaan dan agar draenasenya berlangsung dengan baik). Jarak tan am yang
digunakan dalam penanam an cab ai adalah 7 0 cm x 70 cm atau 60 cm x 70 cm . Pada jarak tanam yang telah
ditentukan dibuat lubang tanam pada m ulsa plastik dengan m enggunakan kaleng yang dipanaskan. Lubang
tanam dibuat dengan kedalam an 15-20 cm d an diam eter 20-25 cm , dan dibiarkan satu m alam baru keesokan
harinya bibit ditanam .

3. Pem eliharaan
Pem eliharaan terdiri dari penyulam an, pem asangan ajir, penyiram an, p engaturan drainase, penyiangan,
penggem buran, pem upukan. Penyulam an terhadap bibit yang m ati m aksim al 2 m inggu setelah tan am .
Pem asangan ajir berupa bilah bam bu setinggi kurang lebih 1 m eter di dekat tanam an. Penyiram an harus
diperhatikan agar tanam an tidak kekeringan terutam a p ada m usim kem arau. Pem b erian m ulsa hitam perak
selain berfungsi untuk m engurangi populasi ham a juga m em b antu m enjaga kelem b aban tanah. Pada m usim
penghujan pengaturan draen ase harus diperhatikan agar lahan tidak tergen ang air karena hal tersebut d apat
m eningkatkan serangan penyakit akibat kelem baban tinggi. Penyiangan terhadap gulm a dilakukan pada um ur
tanam an 1 bulan. Pem upukan disesuaikan dengan kondisi lahan setem pat. Kebu tuhan pup uk m eliputi pupuk
kandang 10-30 ton/ ha, urea 200-300 kg/ ha, SP-36 200-300 kg/ ha dan KCL 150-25 kg/ ha. Pem berian pupuk
kandang dan kapur pertanian dilakukan saat pem buatan bedengan. Pupuk buatan sebagai pupuk dasar
diberikan dengan cara m em buat larikan berjarak 25-30 cm dari tepi bedengan dan jarak antar larikan 70 cm ,
kem udian taburkan pupuk secara m erata pad a larikan tersebut. Pem berian pupuk d asar ini dilakukan sebelum
pem asangan m ulsa sebanyak setengah dosis. Pem upukan susulan diberikan pada saat tanam an berum ur satu
bulan, m enggunakan sisa pupuk dasar. Pem upukan susulan ini bisa diberikan dengan cara dikocor, setiap
tanam an disiram dengan 150-250 m l larutan pupuk. Larutan pupuk dibuat dengan m engencerkan 1,5-3 kg
pupuk buatan p er 100 liter air.

4. Pengendalian O rganism e Pengganggu Tanam an (O PT)


Ham a lalat buah dapat dikendalikan dengan pem asangan perangkap lalat buah yang m engandung m etil
eugenol. Ham a-ham a pengisap seperti ku tu daun, trips dan kutu kebul dapat dikendalikan dengan
pem asangan m ulsa plastik hitam perak d an juga pem asangan perangkap lalat kuning. Penyakit anth raknose
dapat dikendalikan d engan penggunaan varietas tah an dan juga p enggunaaan fungisida secara efektif.

56. Panen
Pada saat pan en, buah yang rusak sebaiknya dim usnahkan, kem udian buah yang dipanen dim asukkan dalam
karung jala dan kalau akan disim pan sebaiknya disim pat di tem pat yang kering, sejuk dan sirkulasi udara yang
baik.

Anda mungkin juga menyukai