KULTUR JARINGAN
2
Pemerintah Kabupaten Kaur
B.
Tujuan
Sasaran
Laboratorium Kultur Jaringan Dinas Pertanian Kabupaten Kaur ini merupakan pusat
belajar dan pengembangan pembibitan tanaman untuk masyarakat sasaran, yaitu:
- Siswa-siswi pada Sekolah Layanan Khusus
- Siswa-siswi pada Sekolah Berasrama.
- Siswa-siswi pada Madrasah Aliyah Negeri Kejuruan (dalam perencanaan)
- Mahasiswa pada Akademi Komunitas Negeri PUSAKA KAUR
- Pemuda-pemudi yang dibina pada Youth Center
- Kelompok Tani Binaan Badan Penyuluhan Pertanian
- Kelompok Tani Hutan Kemasyarakatan (HKm) binaan Dinas Kehutanan, dan
- Masyarakat umum lainnya.
D.
3
Pemerintah Kabupaten Kaur
Sebelah Selatan:
Sebelah Barat :
Samudera Hindia
Sebelah Timur :
Orientasi dari Kabupaten Kaur terhadap pulau sumatera dan Provinsi Bengkulu dapat
dilihat dalam gambar 2.1.
Berdasarkan Undang-undang No 3 Tahun 2003 dan Surat Mendagri No. 136/205/PUM
Tanggal 12 September 2005 luas wilayah Kabupaten Kaur adalah 255.600 Ha yang
terdiri dari 143.568,2 Ha kawasan Non Budidaya dan 112.031,8 Ha kawasan Budidaya.
Berdasarkan Peraturan Daerah No. 64 69 tahun 2005 wilayah administrasi Kabupaten
Kaur terdiri dari 15 kecamatan, 152 desa dan 3 kelurahan.
Luas Kabupaten Kaur sebesar 2.556 km2 yang dihuni oleh penduduk sebesar 107.627
jiwa, sehingga kepadatan penduduk Kabupaten Kaur hanya 42 jiwa/km2. Luas wilayah,
jumlah penduduk dan kepadatan penduduk tersaji pada Tabel 2.2. Dengan luas dan
jumlah penduduk seperti itu, maka daya dukung wilayah untuk pengembangan
perekonomian berbasis sumberdaya lahan masih sangat potensial.
4
Pemerintah Kabupaten Kaur
Gambar 2.1. Orientasi Kabupaten Kaur di Provinsi Bengkulu dan Pulau Sumatera
Tabel 2.1
Kepadatan Penduduk Kabupaten Kaur menurut Kecamatan
Kecamatan
Kaur Selatan
Kaur Utara
Kinal
Luas
Maje
Muara Sahung
Tetap
Nasal
Padang Guci Hilir
Padang Guci Hulu
Kaur Tengah
Kelam Tengah
Lungkang Kule
Semidang Gumay
Tanjung Kemuning
Kabupaten Kaur
Luas
(km2)
Penduduk
(jiwa)
Kepadatan
(jiwa/km2)
98,64
61,15
192,22
128,49
382,01
292,17
98,97
599,37
131,92
350,97
25,80
40,64
28,85
45,06
79,75
2.556
13.972
6.414
4.271
4.821
11.775
5.556
5.851
15.179
3.581
6.628
4.368
6.071
3.225
5.400
10.509
107.627
142
105
23
38
31
20
60
26
28
19
170
150
112
120
132
42
Gambar 2.2. Distribusi PDRB Kabupaten Kaur menurut lapangan usaha atas
dasar harga berlaku pada tahun 2009 (KKDA, 2010)
PDRB atas dasar harga konstan 2000 Kabupaten Kaur pada tahun 2009 mencapai 235,6
milyar rupiah, sedangkan PDRB atas dasar harga harga berlaku telah mencapai 482,3
milyar rupiah.
Pada tahun 2005 laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kaur mencapai 5,71 persen,
tahun 2006 tumbuh sebesar 4,69 persen dan pada tahun 2007 laju pertumbuhan
ekonomi Kabupaten Kaur sebesar 4,65 persen. Sedangkan untuk tahun 2008, laju
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kaur meningkat menjadi 5,45 persen. Laju
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kaur tahun 2009 sebesar 4,30 persen, menurun bila
dibandingkan tahun sebelumnya, dengan nilai PDRB atas dasar harga konstan mencapai
235,6 milyar rupiah
6
Pemerintah Kabupaten Kaur
dimanfaatkan sebagai lokasi evakuasi yang memiliki suplai bahan pangan yang
cukup sehingga tidak harus bergantung pada bantuan dari luar.
8
Pemerintah Kabupaten Kaur
Pencapaian
Pasar
2007-2009
2010-2014
Kemandirian Lokal
2015-2019
2020-2025
Regional/
Nasional
Nasional/
Ekspor
Industri / Biofuel
Produk
Pakan Ternak
Aneka Produk Pangan Berbasis Ubi-ubian
Produk Aneka Ubi-ubian
Teknologi
R&D
Intensifikasi
Ekstensifikasi
Reklamasi/Optimalisasi Lahan Marjinal
Pemetaan Potensi / Kesesuaian Lahan Marjinal
Identifikasi/
Domestikasi
/Introduksi
Potensi Ubi-ubian
Support
Tingkat Kecamatan
Tingkat Desa
Tingkat Keluarga
Pengembangan LAHAN REPUNG sebagai lumbung pangan dan logistik on-farm, adalah
kegiatan pencadangan pangan dan logistik di daerah yang berpotensi mengalami rawan
pangan dengan mengembangkan cadangan pangan dalam bentuk tanaman budidaya di
lapangan (on-farm), untuk antisipasi masa rawan pangan, secara terus menerus. Apabila
tidak terjadi kerawanan pangandalam kurun waktu tertentu, atau ketika produk segar
yang dihasilkan melebihi kebutuhan suplai pangan ke konsumen, maka produk segar
tersebut dapat dipasarkan untuk keperluan bahan baku industri pengolahan.
Tujuan dari program LAHAN REPUNG sebagai lumbung pangan On-Farm Kabupaten
Kaur adalah:
10
Pemerintah Kabupaten Kaur
Panga
n
on
far
m
Pangan
seg
ar
Pang
a
n
o
l
a
h
a
11
Re
gis
tra
si
ke
bu
n
Se
rti
fik
asi
la
ha
n
Kon
su
msi
lan
gsu
ng
Ba
han
bak
u
ind
ust
ri
n
M
a
k
a
n
a
n
p
o
k
o
k
M
a
k
a
n
a
n
ri
n
g
a
n
D.
Subsektor
pertanian
tanaman
pertanian
sub-subsektor
hortikultura
belum
mendapat
Pemerintah Kabupaten Kaur
tanaman
tanaman
banyak
perhatian
12
Kaur.
Secara
geografis
dan
agroekologi,
Kabupaten
Kaur
pantai
sampai
dataran
tinggi,
pemilihan
komoditas
untuk
potensi
agroekologi
dan
ketimun,
Sementara,
: 30% petani.
: 50 g Ha-1
: 70% petani
: 79 g Ha-1
Jarak tanam
: 40 x 60 cm sampai 50 x 90 cm.
Pupuk
Produksi rata-rata
belum dilakukan secara intesif, produksi buah-buahan dari daerah ini sangat berfluktuasi
dari musim panen ke musim panen buah berikutnya.
Pisang juga adalah buah-buahan yang sangat layak untuk dikembangkan di
Kabupaten Kaur.
Kaur
yang
terkenal
yaitu
bakteri
oleh
Pseudomonas
Industri
rumah tangga yang telah mengembangkan produk jahe olahan dalam bentuk
jahe instan dan bubuk kopi-jahe sudah dimulai walaupun kontinuitas
produksinya masih sangat terbatas karena terbatasnya informasi dan akses
pasar.
Jahe, temulawak, kencur dan kunyit mempunyai potensi yang sangat besar
untuk digunakan dalam hampir semua produk obat tradisional/jamu karena
paling banyak diklaim sebagai penyembuh berbagai penyakit yang menjadi
trend di dalam masyarakat modern (degeneratif, penurunan immunitas,
penurunan vitalitas).
pangan dan produk kesehatan yang aman dengan slogan back to nature,
biofarmaka rimpang-rimpangan (Zingiberaceae) memiliki prospek yang besar
ke masa depan karena klaim khasiat yang dimiliki, jumlah serapan oleh
industri obat tradisional dan jumlah serta tenaga yang terlibat pada agribisnis
biofarmaka ini.
15
Pemerintah Kabupaten Kaur
NO
I
DISKRIPSI PEKERJAAN
PEKERJAAN KONSTRUKSI
JUMLAH BIAYA
Rp
1,096,725,719.93
Persiapan
Rp
55,525,000.00
Rp 267,237,406.73
Rp 240,183,360.52
Rp 189,101,210.67
Rp
33,670,214.76
Rp 205,283,735.98
Reservoar, 6m x 5m x 2m
Rp
22,668,934.66
Rp
83,055,856.60
II
Rp 384,210,802.32
III
Rp 472,925,000.00
Rp 1,953,861,522.25
TOTAL
Rp 1,953,861,522.25
DIBULATKAN
Rp 1,953,861,500.00
Terbilang :
Satu Milyar Sembilan Ratus Lima Puluh Tiga Juta Delapan Ratus Enam Puluh
Satu Ribu Lima Ratus Rupiah
16
Pemerintah Kabupaten Kaur
IV. PENUTUP
Pendapatan per kapita masyarakat Kabupaten Kaur yang tercermin pada PDRB Kabupaten
Kaur belum mencapai Rp. 4 juta merupakan potret keterbelakangan dan kemiskinan akibat dari
pembangunan nasional yang tidak berkeadilan selama ini. Besaran Nilai PDRB ini tergambar
hanya setengah (1/2) dari pendapatan perkapita Provinsi Bengkulu, Rp.8 juta, dan hanya
seperempat (1/3) dari pendapatan perkapita nasional, Rp. 12 juta.
Rendahnya pendapatan masyarakat tersebut bersumbu pada rendahnya sumberdaya manusia
dan aksesibilitas masyarakat terhadap layanan dan fasilitas pendidikan dan pengajaran slama
inil
Pembangunan Sarana dan prasarana pendidikan, khususnya pembangunan Laboratorium Kultur
Jaringan dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia ini merupakan stimulant untuk
meningkatkan kualitas sumberdaya manusia untuk mengembangkan sumberdaya alam local
yang sangat melimpah. Fasilitasi pendidikan Laboratorium Kultur Jaringan Tanaman,
pengembangan pengetahuan dengan pendampingan, dan akselerasi informasi melalui edukasi
dan jaringan teknologi informasi akan segera membuka ruang bagi pengembangan sumberdaya
manusia dan perekonomian masyarakat Kabupaten Kaur. Intensifikasi pendampingan akan
memberikan loncatan pengembangan sumberdaya local untuk bermain di kanca nasional
maupun global. Untuk itu, dukungan dan fasilitasi dan semua pihak sangat diharapkan.
Bintuhan,
17
Pemerintah Kabupaten Kaur
September 2013