Anda di halaman 1dari 13

BUDIDAYA TANAMAN TEBU

(Saccharum officinarum L.)

Kelompok 1
• M. As’ad Iskandar S 125040201111062
• Manaek Simarmata 125040201111267
• Saher J Purba 135040200111118
• Iram Asri Austin 135040201111174
• Ferdian Sitohang 135040201111359
• Richo Kusuma D 135040201111385
Syarat Tumbuh
• Tanaman tebu tumbuh didaerah tropika dan sub-tropika sampai batas
garis isotherm 20°C yaitu antara 19°LU-35°LS.
• Kondisi tanah yang baik untuk tanaman tebu adalah yang tidak terlalu
kering dan tidak terlalu basah
• Tanaman tebu dapat tumbuh degan baik padah jenis tanah
alluvial,gramosol,latosol dan regusol dengan ketinggian 0-1400 mdpl.
Namun yang paling sesuai adalah lahan yang ketinggiannya kuang dari
500mdpl dengan PH 6-7,5.
• Tanaman tebu dapat tumbuh dengan baik didaerah denngan curah
hujan berkisar antara 1000-1300 mm pertahun dgn sekurang-
kurangnya 3 bulan kering.
PEMBUKAAN LAHAN
Sebelum dilakukan pembajakan, dilakukan pemupukan awal yaitu
pemberian pupuk organic berupa blotong dengan takaran 8
kw/ha. Pengaplikasian pupuk blotong dilakukan dengan cara
disebar secara merata.
Sistem Mekanisasi
 Pembajakan I
Bertujuan untuk membalikkan tanah serta memotong sisa-sisa tanaman atau vegetasi yang masih
tertinggal. Alat yang digunakan yaitu Rome Harrow 20 disc yang berdiameter 31 inci dan Bulldozer
155 HP untuk menarik. Pembajakan dimulai dari sisi petak paling kiri dengan kedalaman olah sekitar
25-30 cm yang dilakukan searah.

 Pembajakan II
Bertujuan untuk memecahkan bongkahan tanah dan sekaligus meremahkan tadi hasil pembajakan I.
Alat yang digunakan disc plow, memiliki diameter 28 inci dengan traktor 80-90 HP.
 Penggaruan
Bertujuan untuk menghancurkan bongkahan-bongkahan tanah dan meratakan
permukaan tanah. Dilakukan secara menyilang dengan arah bajakan. Alat yang
digunakan Baldan Harrow dan traktor 140 HP untuk menarik

 Pembuatan Kairan
Pembuatan lubang tanam untuk bibit yang akan ditanam. Kairan dibuat memanjang
dengan jarak PKP (pusat ke pusat) 1,3-1,5 m, dengan kedalaman 30-40 cm dengan
kemiringan lahan maksmial 2%
Sistem Reynoso (Manual)
Biasanya diaplikasikan pada lahan sawah yang drainasenya kurang
baik. Sehingga dilakukan pembuatan got untuk penampungan dan
pembuangan air. Panjang juring 100 cm, jarak antar juring atau PKP
(pusat ke pusat) yaitu 110 cm, kedalaman juring 37 cm , lebar saluran
irigasi 60 cm dan kedalaman irigasi 30 cm.
Pembuatan Got
 Pembuatan Petusan / Saluran Pembuangan
Bertujuan untuk membuang air yang menggenangi kebun apabila terjadi hujan deras. Kedalamannya yaitu 90 cm dengan lebar 80 cm
 Pembuatan Got Keliling
Got yang mengelilingi kebun yang bertujuan untuk menampung kelebihan air. Kedalamannya yaitu 70 cm dengan lebar 60 cm
 Pembuatan Got Mujur
Bertujuan menampung kelebihan air dari got malang, arah got mujur tegak lurus dengan got malang atau juringan. Ukuran dari got mujur ini
yaitu 70 cm dengan lebar 60 cm
 Pembuatan Got Malang
Bertujuan untuk menampung kelebihan air dari juringan, sehingga dapat menurunkan air permukaan tanah. Arah dari got malang searah
dengan kemiringan tanah ukuran dari got malang adalah 60 cm dengan lebar 50 cm
 Juringan
Letak juringan adalah tegak lurus dengan arah got malang. Ukuran kedalaman maupun lebar juringan masing-masing 30 cm dan 40 cm,
sedangkan jarak juringan dari pusat ke pusat yaitu 110 cm. Tahap pembuatan juringan yaitu dengan menggali tanah dengan kedalaman 20 cm
Pemilihan varietas tebu unggul

Varietas Varietas Varietas Dalam


Genjah (masak Sedang (masak (masak
awal) tengahan) lambat) Lebih
Lebih dari 8-10 Lebih dari 10- dari 12 bulan
bulan. 12 bulan.

Komposisi varietas dengan tingkat kemasakan


masak awal, masak tengah dan masak lambat yang
dianjurkan berdasarkan luas tanam adalah 30:40:30
Sumber : Pusat Penelitian dan
Pengembangan Perkebunan, 2010
PEMUPUKAN
Pemupukan pada tanaman tebu dilakukan dengan 2 tahap.
Yaitu:
Pemupukan pada tanaman baru:
 Tahap Pertama: Pemupukan pertama dilakukan saat tanam
dengan 1/3 dosis urea, satu dosis SP-36 dan 1/3 dosis KCl.
 Tahap Kedua: Pemupukan kedua diberikan 1-1,5 bulan
setelah pemupukan pertama dengan sisa dosis yang ada.
Pemupukan terhadap tanaman keprasan:
 Tahap Pertama: pemupukan pertama dilakukan 2 minggu
setelah kepras dengan 1/3 dosis urea, satu dosis SP-36 dan
1/3 dosis KCl
 Tahap Kedua: Pemupukan kedua diberikan 6 minggu
setelah keprasan dengan sisa dosis yang ada.
Dosis pupuk tanaman tebu berdasarkan
jenis tanah dan kategori tanaman
TERIMA KASIH .

Anda mungkin juga menyukai