Anda di halaman 1dari 2

PENGENDALIAN  Pengendalian secara kimiawi dilakukan dengan  Pengendalian secara kultur teknis dapat

HAMA DAN PENYAKIT menggunakan insektisida berbahan aktif dilakukan dengan beberapa insektisida yang
TANAMAN JAGUNG monokrotofos, triazofos, diklorofos dan cukup efektif mengendalikan ulat grayak
karbofuran efektif menekan serangan penggerek adalah monokrotofos, diazinon, klorpiripos,
Jagung termasuk komoditas penting di batang jagung. triazofos, diklorofos, sianotenfos dan karbaril.
Indonesia, baik sebagai bahan pangan, pakan Penggunaannya didasarkan pada hasil
maupun sebagai bahan industri. Di Kalimantan pengamatan tanaman contoh. Insektisida di
Barat daerah sentra tanaman jagung terletak di aplikasikan jika intensitas serangan pada
Kabupaten Bengkayang dengan luas 6.897 ha, dan
pertanaman contoh telah mencapai 12,5 %.
Singkawang dengan luas 699 ha. Salah satu kendala
utama dalam budidadaya jagung adalah serangan
hama dan penyakit.
Hama yang sering kali merusak tanaman
PENGENDALIAN PENYAKIT
jagung antara lain adalah : Gambar 1. Hama Penggerek batang Jagung
Penyakit Utama yang biasanya merusak
Penggerek Batang Jagung tanaman jagung adalah bulai yang disebabkan
(O furnacalis guenee ) Ulat Grayak ( Spodoptera litura F ) oleh jamur Peronosclerospora sp. Dan hawar
daun yang disebabkan oleh jamur
 Hama ini menyerang semua bagian tanaman  Ulat ini dapat merusak tanaman jagung berkisar Helminthosporium sp.
jagung pada semua fase pertumbuhan. 5–50 %. Ngengat aktif pada malam hari, sayap
Kehilangan hasil akibat serangan dapat bagian depan berwarna coklat atau keperak-
Bulai ( downy mildew )
mencapai 80 %. Ngangat aktif pada malam hari perakan, sayap belakang berwarna keputihan.
dan menghasilkan beberapa generasi Ulat menyerang pada malam hari, pada siang hari
pertahun umur ngengat dewasa 7 -1 0 hari. bersembunyi dalam tanah(tempat yang lembab).  Kehilangan hasil jagung akibat penularan
 Larva O furnacalis mempunyai karakteristik Biasanya ulat berpindah ke tanaman lain secara penyakit bulai dapat mencapai 100 % pada
kerusakan pada setiap bagian tanaman jagung bergerombol dalam jumlah besar. varietas rentan.
yang di serang yaitu berupa lubang kecil pada
 Larva yang masih kecil merusak daun dan
daun, lubang gorokan pada batang,bunga menyerang serentak secara berkelompok,
jantan atau pangkal tongkol,batang yang dengan meninggalkan sisa-sisa epidermis bagian
mudah patah. atas. Biasanya larva berada di permukaan bawah
 Secara kultur teknis dapat dilakukan daun. Serangan umumnya terjadi pada musim
kemarau.
dengan cara :
 Waktu tanam yang tepat.  Pengendalian secara kultur teknis dapat
 Tumpang sari jagung dengan kedelai atau dilakukan dengan cara :
kacang tanah  Membakar sisa- sisa tanaman pada lahan
 Pemotongan sebagian bunga jantan yang akan digunakan.
( empat dari enam baris tanaman ).  Pengolahan tanah intensif. Gambar 2. Tanaman jagung terserang penyakit Bulai
 Gejala penyakit terlihat adanya warna putih
Hawar Daun
pada permukaan daun sampai kekuningan,
diikuti oleh garis-garis klorotik. Ciri lainnya
Kehilangan hasil jagung akibat infeksi hawar
pada pagi hari di sisi bawah daun terdapat daun mencapai 70 %.
lapisan berbulu halus warna putih yang terdiri
 Gejala awal, berupa bercak kecil berbentuk oval,
PENGENDALIAN
atas konidiofor dan konidium jamur.
kemudian bercak makin memanjang berbentuk HAMA DAN PENYAKIT
 Penyakit bulai pada jagung menyebabkan elips dan berkembang menjadi nekrotik yang
gejala sistemik yang meluas ke seluruh bagian
tanaman dan menimbulkan gejala lokal
(setempat).
disebut hawar.
 Warnanya hijau keabu-abuan atau coklat. TANAMAN JAGUNG
Panjang hawar 2,5–15 cm. Bercak muncul
 Gejala sistemik terjadi bila infeksi cendawan pertama kali pada daun terbawah kemudian
mencapai titik tumbuh sehingga semua daun berkembang ke bagian atas.
terinfeksi. Tanaman yang terinfeksi bulai pada  Infeksi berat dapat mengakibatkan tanaman
umur masih muda umumnya tidak cepat mati atau mengering.
mengahsilkan buah. Bila infeksi terjadi pada  Cendawan ini tidak menginfeksi tongkol atau
tanaman yang sudah tua, buah masih klobot. Cendawan dapat bertahan hidup dalam
terbentuk tetapi tidak sempurna dan tanaman bentuk miselium dorman pada daun atau pada
kerdil. sisa tanaman di lapang.

Pengendalian Pengendalian
¡ Penanaman varietas tahan seperti ¡ Penanaman varietas tahan seperti Bisma
Sukmaraga, Lagaligo, Srikandi K-1, Lamuru Pioner 2, pioner 14, Semar 2 dan Semar 5.
dan Gumarang.
¡ Pemusnahan seluruh bagian tanaman yang
terinfeksi bercak daun sampai ke akaranya (
¡ Periode bebas tanaman jagung minimal dua
eradikasi ).
minggu sampai satu bulan di areal ¡ Penggunaan fungisida berbahan aktif
pertanaman. mancozeb dan dithiocarbamate.
¡ Tanam serempak
¡ Pemusnahan seluruh bagian tanaman yang
terinfeksi penyakit bulai sampai ke akarnya
( eradikasi ) secara periodik. Disusun oleh :
¡ Penggunaan fungisida metalaksil pada benih Revi Marsusi
Cetakan Kedua
jagung ( perlakuan benih ) dengan dosis 2 Alamat :
gram ( 0,7 gr bahan aktif ) per kg benih. BPTP Kalimantan Barat PUAP
Jl. Budi Utomo No. 45 Siantan Hulu Pontianak Utara BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN
Telp.(0561) 882069 Fax. (0561) 883883 KALIMANTAN BARAT
Website : www.kalbar.litbang.deptan.go.id 2010

Anda mungkin juga menyukai