Anda di halaman 1dari 3

Teknologi Pemupukan Pada Tanaman Karet Rakyat

Telah Menghasilkan (TM)

Karet merupakan komoditas unggulan Provinsi Jambi. Dari tahun ke tahun terjadi
peningkatan luasdan jumlah petani yang berusaha pada komoditas ini. Luas
perkebunan karet rakyat di Provinsi Jambi 557.042 hektar dengan produksi 229.900
ton. Dari luasan tersebut 105.566 hekter merupakan tanaman belum menghasilkan
(TBM), 330.820 hektar tanaman menghasilkan (TM) dan 130.656 hektar tanaman
tua (TT). Jumlah petani yang menggantungkan hidupnya dari usahatani tanaman
karet juga mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Tercatat pada tahun 1988
jumlah petani yang berusahatani tanaman karet sebanyak 181.074 KK (BPS
Provinsi Jambi, 1999) dan pada tahun 2003 meningkat menjadi 190.133 KK.
Sumbangan devisa sektor perkebunan karet mencapai lebih dari tiga miliar per
tahun dan cendrung akan meningkat pada tahun berikutnya. Salah satu komponen
teknologi yang sangat berpengaruh terhadap hasil produksi karet dan telah diuji
spesifik pada beberapa agroekosistem.

Pemupukan.
Kegiatan penelitian dan pengkajian pemupukan masih perlu dikaji lebih lanjut
dihubungkan dengan kesesuaian agroekosistem spesifik lokasi dan pola kultur
teknis pada masyarakat tani di wilayah tertentu. Demonstrasi pemupukan dilakukan
pada tanaman karet rakyat yang telah menghasilkan (TM) seluas + 2 ha . Kriteria
umur tanaman karet berkisar antara 6 - 10 tahun pada lahan yang belum optimal
dilakukan pemupukan. Teknologi Pemupukan Pemupukan akan dilakukan dengan
dosis sesuai yang dianjurkan oleh Balai Penelitian Karet Sembawa (2003) seperti
yang disajikan pada Tabel 1. Frekuensi pemupukan dilakukan dua kali per tahun
dengan interval waktu 6 bulan. Pupuk diberikan secara tugal melingkar batang
dengan jarak 100-125 cm dari pokok batang.

Tabel 1. Aplikasi Paket Demonstrasi Teknologi Pemupukan dan Paket Petani


(kontrol) yang diterapkan

Paket Teknologi Paket Petani (kontrol) Paket Demonstrasi


Penyiapan lahan Manual Olah Tanah Sempurna
Pemilihan varietas Lokal/acak Unggul
Pemupukan Tidak/Minimal -Urea 400 gr/pohon/tahun
-SP 36 350 gr/pohon/tahun
-KCl 300 gr/pohon/tahun
Penyiangan Tidak dilakukan 2 x setahun
Pembumbunan Tidak dilakukan 1 x setahun
Pengelolaan gulma dan Tidak dilakukan Manual dengan pemberian
bahan organik bahan organik
Pengendalian OPT Tidak dilakukan PHT
Panen Manual tidak terjadwal Manual terjadwal
Pasca panen Manual Manual
Aplikasi Pemupukan Pertama

Aplikasi pemupukan pertama yang diberikan pada tanaman karet menghasilkan


dilakukan dengan berpedoman pada dosis pemupukan yang dianjurkan oleh Balai
Penelitian Karet Sembawa (2003), yaitu dengan dosis : Urea: 175
gram/pohon/aplikasi, SP-36 : 130 gram/pohon/aplikasi, dan KCl: 150
gram/pohon/aplikasi.
Pemupukan dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. membuat parit atau alur memanjang pada gawangan atau di tengah-tengah
antara barisan tanaman,
2. membersihkan gulma disekitar parit/alur, pupuk ditaburkan ke dalam parit sesuai
dosis dengan syarat pupuk Sp-36 dan Urea tidak boleh dicampurkan tempatnya.
3. Pupuk diberikan secara tugal melingkar batang dengan jarak 100-125 cm dari
pokok batang, parit yang sudah ditaburi pupuk ditutup kembali dengan tanah.
4. Waktu pemupukan dilakukan dua kali per tahun dengan interval waktu 6 bulan,
yaitu awal musim hujan (Maret - Mei) dan akhir musim hujan (Oktober - Nopember).

Pemupukan pertama sudah dilakukan pada bulan Mei tahun 2009. Kegiatan
berikutnya adalah melakukan pengawasan pemeliharaan tanaman setelah dilakukan
pemupukan pertama, monitoring dan peningkatan keterampilan petani yang dapat
dilakukan secara informal melalui diskusi, pertemuan dan koordinasi yang
diupayakan selalu dilakukan dengan kontinu dan regular.

Pemupukan tanaman karet umur 10 - 20 tahun sangat diperlukan guna peningkatan


produksi. Disamping pemupukan penyiangan juga sangat diperlukan untuk
menghindari supaya jangan terjadi persaingan tanaman karet dengan gulma untuk
menghindari terjadi persaingan dalam penyerapan unsur hara. Penyiangan
umumnya dilakukan sesuai dengan kondisi pertumbuhan gulma di lapang dan
biasanya berkisar 3-4 kali dalam setahun.

Pemeliharaan tanaman yang sedang dilakukan adalah penyiangan berupa


pembersihan piringan disekeliling tanaman karet yang telah dilakukan pemupukan
dan pembersihan gawangan dari gulma.

Peningkatan Produktivitas Karet


Produksi karet tahunan dipengaruhi oleh musim, dimana produksi normal sekitar 8-
10 bulan (MH) sedangkan produksi rendah sekitar 2-4 bulan yaitu pada waktu
musim gugur, dimana produksi bias berkurang sampai 50% dari produksi normal.
Petani umumnya mampu menghasilkan 20 sampai 30 keping getah/bokar
(ha/th). Dimana rata-rata berat kepingan bokar berkisar antara 40 - 60 kg.
Hasil pengamatan terhadap peningkatan produksi bokar karet pengaruh pemupukan
disajikan pada Tabel 2. Terlihat bahwa terjadi peningkatan produksi bokar dengan
adanya pemupukan pada tanaman karet. Terjadi peningkatan 10% pada 3 bulan
setelah pemupukan, dan peningkatan 20% setelah 6 bulan.

Tabel 2. Peningkatan produksi bokar pengaruh pemupukan pada karet (TM)


Produksi bokar sebelum dan setelah pemupukan (kg/ha)/bulan
Pemupukan Sebelum
3 bulan 6 bulan
pemupukan
Tanpa dipupuk 200 200 200
(cara petani)
Pemupukan sesuai 200 220 240
Rekomendasi

Diambil dari berbagai sumber.

Anda mungkin juga menyukai