Anda di halaman 1dari 10

LaporanPraktikumIlmuTanaman Perkebunan PEMELIHARAAN(PEMUPUKAN) TBM KARET DAN PENYEMAIAN KELAPA SAWIT

Kelompok 10 B : Kade Ari Oktaviani WarihSupriyadi AgryWidyaPradipta Yuki Masiliana B HelmaHendriette A24080011 A24080053 A24080070 H34080137 H34080156

Asisten : OktiSyahIsyani P. A24070102

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011

PENDAHULUAN
Latar Belakang Tanaman karet merupakan salah satu komoditi perkebunan yang menduduki posisi cukup penting sebagai sumber devisa non migas bagi Indonesia, sehingga memiliki prospek yang cerah. Oleh sebab itu upaya peningkatan produktifitas usaha tani karet terus dilakukan terutama dalam bidang teknologi budidayanya Produksi karet secara nasional pada tahun 2005 mencapai angka sekitar 2.2 juta ton (Anwar 2001). Produktivitas karet rakyat di Indonesia rata-rata hanya 700-800 kg per hektar per tahun(suprianto 2010). Jumlah ini dapat ditingkatkan lagi dengan melakukan berbagai hal seperti dengan melakukan pemeliharaan pada tanaman karet dan proses penyadapan yang efisien dan efektif. Pemeliharaan tanaman karet yang sudah memesuki periode menghasilkan bertujuan untuk mengkondisikan pertumbuhan vegetatif tanaman selalu dalam kodisi optimal sehingga dapat berprodukss tinggi secara berkesinambungan dalam umur ekonemi yang lama, yakni sekitar 30 tahun. Selain itu, pemeliharaan ini juga bertujuan untuk menjaga kondisi lahan agar lahan dapat terus mendukung pertumbuhan tanaman karet. Kegiatan pemeliharaan TN Karet meliputi pemupukan , pengendalian gulma, pengendalian hama penyakit dan konservasi lahan. Selain itu, pada kegiatan pemeliharaan ini juga dilakukan

pengukuran lilit batang pada ketinggian batang 1 m diatas tautan. Melalui hal tersebut dapat dialkukan pendugaan kapan suatu lokasi blok/kebun dapat disadap. Seperti pemeliharaan, proses penyadapan juga sangat menentukan produktivitas karet nasional atau jumlah karet yuang akan diperoleh dari suatu perkebunanan karet. Untuk itu, ada beberpa hal yang harus diperhatikan agar proses penyadapan karet dapat efisien dan efektif yaitu, tanaman karet harus memenuhi kriteria sadap, proses pengirisan kulit karet, sistem sadap yang digunakan , pengukuran hasil sadap dan kebutuhan tenaga mkerja dan waktu untuk kegitan penyadapan karet tersebut. Tujuan Tujuan dari praktikum ini adalah mahasiswa mampumengetahui teknik penyadapan pada tanaman karet. Serta mampu melakukan pemeliharaan pada TBM karet yaitu pemupukan.

TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi agribisnis karet saat ini menunjukkan bahwa pertumbuhan karet rakyat masih positif walaupun lambat yaitu 1,58% per tahun, sedangkan areal perkebunan negara dan swasta sama-sama menurun 0,15% per tahun. Oleh karena itu, tumpuan pengembangan karet akan lebih banyak pada perkebunan rakyat, sayangnya kondisi luasan areal kebun rakyat yang mencapai 400 hektar tersebut sudah tua, rusak dan tidak produktif lagi. Salah satu faktor yang penentu produktivitas tanaman karet adalah pemupukan, oleh sebab itu perlu diperhatikan metode pemupukan tanaman karet yang sesuai. Dimulai dari pembersihan kebun karet, agar tidak terjadi persaingan untuk mendapatkan nutrisi antara tanaman karet dengan gulma. Setelah kebun karet bersih dari tanaman pengganggu, pemupukan dapat dilakukan dengan ketentuan : 1) Tanaman karet berumur 6-15 tahun dosis pemupukannya adalah 350 gram urea/ha/tahun, 260 gram SP/ha/tahun, dan 300 gram KCL/ha/tahun; 2)

Tanaman karet berumur 16-25 tahun dosis pemupukannya adalah 300 gram urea/ha/tahun, 190 gram SP/ha/tahun, 250 KCL urea/ha/tahun. Kegiatan pemupukan ini sebaiknya dilakukan dua kali dalam setahun dengan seimbang sehingga lateks yang dihasilkan pun semakin meningkat. Pemungutan hasil tanaman karet disebut penyadapan karet. Penyadapan merupakan salah satu kegiatan pokok dari pengusahaan tanaman karet. Tujuan dari penyadapan karet ini adalah membuka pembuluh lateks pada kulit pohon agar lateks cepat mengalir. Kecepatan aliran lateks akan berkurang apabila takaran cairan lateks pada kulit berkurang. Kulit karet dengan ketinggian 260 cm dari permukaan tanah merupakan bidang sadap petani karet untuk memperoleh pendapatan selama kurun waktu sekitrar 30 tahun. Oleh sebab itu penyadapan harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak kulit tersebut. Jika terjadi kesalahan dalam penyadapan, maka produksi karet akan berkurang (Santosa, 1986). Menurut Pendle, lateks mengandung beragam jenis protein karena lateks adalah cairan sitoplasma, protein ini termasuk enzim-enzim yang berperan dalam sintesis molekul karet. Sebagian protein hilang sewaktu pemekatan lateks yaitu karena pengendapan dan karena terbuang dalam lateks skim. Protein yang tersisa dalam lateks pekat kurang lebih sebesar 1% terhadap berat lateks dan sebanyak 60 % terdistribusi pada permukaan karet sementara sisanya sebesar 40% terlarut dalam serum lateks pekat tersebut (Pendle, 1992).

BAHAN DAN METODE

Tempat dan Waktu Praktikum dilakukan di Kebun percobaan Cikabayan Departemen Agronomi dan Hortikultura IPB. Pada tanggal 30 April 2011 pukul 07.00 WIB -10.00 WIB.

Bahan dan Alat Setiap kelompok memperoleh 3 TBM Karet untuk dilakukan pemeliharaan (pemupukan dan membersihkan gulma). Sedangkan 3 TM Karet untuk dilakukan penyadapan lateks karet. Pupuk yang digunakan adalah pupuk Urea 200 gram, TSP 200 gram, dan KCL 200 gram. Alat yang digunakan adalah 2 cangkul, 1 pisau sadap lateks karet, 1 ember, dan 3 mangkok kecil untuk hasil lateks karet yang disadap.

Metode Tiap kelompok mendapatkan 3 TBM Karet untuk dilakukan pemeliharaan (pemupukan dan membersihkan gulma) yaitu : 1. Dengan alat cangkul, bersihkan gulma di sekitar TBM Karet 2. Pupuk Urea, TSP, dan KCL dicampur jadi satu 3. Pupuk ditabur dengan membuat alur melingkar Tiap kelompok mendapatkan 3 TM karet untuk dilakuan penyadapan yaitu : 1. Pilih tanaman karet yang sudah dapat disadap 2. Penyadapan menggunakan pisau sadap. Buat bukaan sadap dan tinggi irisan sadap pertama adalah 130 cm dari pertautan (kaki gajah). Arah irisan dari kiri atas ke kanan bawah membentuk sudut 40C. Panjang irisan 1/2S. 3. Pasang talang dan mangkuk sadap 4. Setelah setengah jam, mangkuk sadap dikumpulkan dan lateks hasil penyadapan digabungkan dan diukur volumenya

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil Waktu yang digunakan= 20 menit = 0,33 jam HOK K Untuk 1 ha dengan asumsi populasi 1 ha = 500 ;

Pembahasan Pada praktikum yang kami lakukan, pemupukan tanaman TBM karet dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan pengendalian gulma. Pengendalian gulma pada tanaman belum menghasilkan dipusatkan di sekitar barisan tanaman. Pada tahap awal, daerah di sekitar pangkal batang dibebaskan dari gulma. Hal ini dilakukan agar memudahkan dalam melakukan pemupukan dan juga akan mempermudah ketika melakukan penyadapan. Seminggu sebelum pemupukan, gawangan lebih dahulu digaru dan piringan tanaman dibersihkan. Namun, yang kami lakukan adalah dengan melakukan pembersihan gawangan dan piringan sesaat sebelum melakukan pemupukan. Hal ini dilakukan karena waktu praktikum yang terbatas. Pemupukan. Pemupukan pada TBM berfungsi untuk mempercepat tanaman mencapai matang sadap. Pada umumnya unsur yang diberikan adalah N, P, K dan Mg dengan dosis sesuai anjura. Pupuk ini diberikan dua kali dalam setahun yaitu pada awal dan akhir musim hujan. Jika dirasa perlu, penggunaan pupuk daun juga dapat dilaksanakan. Selain melakukan pemupukan dan pembersihan gulma disekitar gawangan, kami juga melakukan penyadapan. Penyadapan dilakukan pada tanaman sudah menghasilkan. Penyadapan dilakukan pada tiga tanaman yang berbeda. Penyadapan ini dilakukan untuk memperoleh lateks. Lateks adalah getah seperti susu dari banyak tumbuhan yang membeku ketika terkena udara. Ini merupakan emulsi kompleks yang mengandung protein, alkaloid, pati, gula, minyak, tanin, resin, dan gom. Pada banyak tumbuhan lateks biasanya berwarna putih, namun ada juga yang berwarna kuning, jingga, atau merah Untuk memperoleh hasil sadap yang baik, penyadapan

harus mengikuti aturan tertentu agar diperoleh hasil yang tinggi, menguntungkan, serta berkesinambungan dengan tetap memperhatiakan faktor kesehatan tanaman. Tipe penyadapan yang kami lakukan adalah penyadapan bawah. Faktor yang perlu diperhatikan : a. dalam rangka pemungutan hasil, faktor utama yang harus diperhatikan adalah kebersihan alat-alat (pisau sadap, mangkok, ember lateks, dll). Umur ekonomis tanaman ditentukan oleh cara dan system sadap disamping faktor lain. b. Kriteria sadap : setelah tanaman berumur 5 tahun diadakan pengurangan lingkaran batang yang pertama. Kriteria untuk matang sadap adalah lingkaran batang harus mencapai 45 cm pada tinggi 1 meter diatas tanah untuk tanaman asal semalam dan 1 meter diatas pertautan untuk tanaman asal okulasi.jumlah tanaman yang memenuhi kriteria tersebut harus mencapai 60-70 % dari jumlah pohon persatuan luas. Tanaman karet siap sadap bila sudah matang sadap pohon. Matang sadap pohon tercapai apabila sudah mampu diambil lateksnya tanpa menyebabkan gangguan terhadap pertumbuhan dan kesehatan tanaman. Kesanggupan tanaman untuk disadap dapat ditentukan berdasarkan umur dan lilit batang. Diameter untuk pohon yang layak sadap sedikitnya 45 cm diukur 100 cm dari pertautan sirkulasi dengan tebal kulit minimal 7 mm dan tanaman tersebut harus sehat. Pohon karet biasanya dapat disadap sesudah berumur 5-6 tahun. Semakin bertambah umur tanaman semakin meningkatkan produksi lateksnya. Mulai umur 16 tahun produksi lateksnya dapat dikatakan stabil sedangkan sesudah berumur 26 penyadapan dilakukan dengan memotong kulit pohon karet sampai batas kambium dengan menggunakan pisau sadap. Jika penyadapan terlalu dalam dapat membahayakan kesehatan tanaman, dan juga untuk mempercepat kesembuhan luka sayatan maka diharapkan sadapan tidak menyentuh kayu (xilem) akan tetapi paling dalam 1,5 mm sebelum kambium.. Sadapan dilakukan dengan memotong kulit kayu dari kiri atas ke kanan bawah dengan sudut kemiringan 30 dari horizontal dengan menggunakan pisau sadap yang berbentuk V. Semakin dalam sadapan akan menghasilkan banyak lateks. Pada proses penyadapan perlu dilakukan pengirisan. Bentuk irisan berupa saluran kecil, melingkar batang arah miring ke bawah.. Melalui saluran irisan ini akan mengalir lateks selama 1-2 jam. Sesudah itu lateks akan mengental. Lateks yang yang mengalir tersebut ditampung ke dalam mangkok aluminium yang digantungkan pada bagian bawah bidang sadap. Sesudah dilakukan

sadapan, lateks mengalir lewat aluran V tadi dan menetes tegak lurus ke bawah yang ditampung dengan wadah.

Frekuensi sadapan adalah selang waktu penyadapan menurut satuan waktu dalamhari (d), minggu (w), bulan (m), dan tahun (y) tergantung dari sistem penyadapan.pada sadapan terusmenerus, penyadapan yang dilakukan setiap hari ditandai dengan notasi d/1, dua hari sekali d/2, tiga hari sekali d/3, dan seterusnya.

PENUTUP
Kesimpulan Penyadapan karet harus dengan teknik yang benar agar proses penyadapan tidak merusak kondisi pertanaman karet. Penyadapan yang benar akan menghasilkanlatek yang maksimum. Pemeliharaan tanaman karet TBM yang sangat penting adalah pemupukan. Dosis pupuk pertanaman Urea 100 gram, TSP 100 gram, dan KCL 100 gram. Tebal rata-rata konsumsi kulit adalah 1.7 mm. Hok yang dibutuhkan untuk 1 Ha 94,29.

Saran Praktikum kali ini kurang begitu maksimal karena bahan dan alat yang digunakan tidak mencukupi sehingga tidak semua praktikan mempraktekkan penyadapan. Untuk itu diharapkan jumlah alat dan bahan harus sesuai dengan jumlah praktikan yang ada agar praktikum dapat berjalan secara maksimal.

DAFTAR PUSTAKA Ahira, Anne. Metode Pemupukan Tanaman Karet. http://www.anneahira.com/pemupukantanaman-karet.htm. [Akses tanggal 5 Juni 2011]. [Anonim]. 2009. Penyadapan Tanaman Karet. http://manaree.blogspot.com/2009/05/penyadapan-tanaman-karet-i.html. [Akses tanggal 5 Juni 2011].

Jawaban Pertanyaan

1. Penyadapan tidak boleh melukai kambium karena apabila mengenai kambium akan terjadi recovery kulit yang tidak merata. 2. Manfaat etrel untuk menjaga kulit bekas irisan sadap 3. Areal tanaman karet yang dilakukan pemeliharaan belum dapat disadap karena umurnya yang masih muda dan ukuran lilit batangnya yang belum mencapai 45 cm. 4. Kondisi pertanaman karet yang dilakukan pemeliharaan adalah banyaknya gulma rumput dan gulma berdaun lebar, juga terdapat tanaman lain yang sudah kering. Sebaiknya gulma-gulma dibersihkan rutin 2 minggu sekali supaya tidak mengganggu pertumbuhan tanaman.

Anda mungkin juga menyukai