Anda di halaman 1dari 3

LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH (LPM)

Topik / Judul : Pengendalian OPT dengan Refugia


TIK : Petani / kelompoktani  mampu melakukan refugia
untuk mengendalikan OPT yang terjadi dilahannya
Hari / Tanggal   :  22 Oktober 2019
Tempat : Lahan Poktan Desa Prajekan Lor
Metode             : Ceramah dan Diskusi
Media               : PPT, Objek Nyata, gambar

                Bondowoso, 20 Oktober 2019


                                                                                      Pelaksana

                                         PENI SUPRANTI

                                                                                  

N
WAKTU URAIAN MATERI PETUNJUK
O.

1. 3 Menit Pendahuluan -  


  Climat Setting
  Tujuan Pembukaan
-  Perkenalan
-  Menjelaskan maksud dan
tujuan pembelajaran

2. 10 Menit Pelaksanaan
  Penjelasan materi -  manfaat refugia
-  Jenis Tanaman Refugia
  Diskusi -  Cara Menanam Refugia
-  Tanya Jawab

3. 2 menit Pengakhiran -  Menyampaikan kesimpulan


  Kesimpulan dan salam penutup
  Rencana tindak lanjut -  Melanjutkan kegiatan
dilapangan

Catatan : Waktu istirahat disesuaikan.                 


SINOPSIS “PENGENDALIAN OPT DENGAN REFUGIA”
Dalam Pengendalian OPT tak selamanya pengendalian harus dengan
aplikasi pestisida. Pengendalian secara alami dengan memanfaatkan musuh alami
terkadang lebih efektif, effisien dan ekonomis serta memberikan dampak yang baik
bagi lingkungan. Cara yang dapat dilakukannya yaitu dengan Refugia. Refugia
adalah tumbuhan (baik tanaman maupun gulma) yang tumbuh disekitar tanaman
yang dibudidayakan, yang berpotensi sebagai mikrohabitat atau tempat bagi musuh
alami (baik predator maupun parasit). Manfaat tanaman Refugia yaitu sebagai
mikrohabitat yang diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam usaha
konservasi musuh alami dan juga sebagai sumber nektar bagi musuh alami sebelum
adanya populasi hama di pertanaman. Ada beberapa jenis tanaman refugia, yaitu :
1. Tanaman hias, bunga matahari (Helianthus annuus), bunga kertas (Zinnia
peruviana), (Zinnia acerosa), kenikir (Cosmos caudatus), Bunga tahi ayam (Tagetes
erecta).  dll.
2.  Gulma, Ada beberapa jenis hama yang sangat suka hidup pada gulma. Hama jenis
ini akan lebih senang hinggap digulma tersebut dibandingkan hinggap pada tanaman
pangan dan hortikultura, tetapi apabila gulma ini tidak ada maka yang akan diserang
adalah tanaman pokoknya. Adapun cara membuat refugia gulma adalah dengan
memilih gulma dari jenis gulma yang berbunga seperti asteraceae seperti
babadotan (Ageratum conyzoides), Ajeran (Bidens pilosa L). kemudian gulma ini
ditata dalam jalur khusus. Jenis gulma berbunga ini akan menarik serangga musuh
alami. Pengaruh gulma pada tanaman tidak pokok tidak terlalu berarti, bahkan
meningkatkan stabilitas ekologi pertanian. Gulma yang selama ini terkesan sebagai
tanaman pengganggu ternyata bisa dijadikan refugia.
3. Tumbuhan Liar,  yang berbunga di sekitar lahan pertanian juga berpotensi untuk
dijadikan refugia, bisa menjadi habitat alternatif untuk serangga jenis predator
maupun jenis parasitoid. Tumbuhan liar dapat menarik kumbang kubah, belalang
sembah dan juga laba-laba.Tumbuhan liar yang ditanam atau yang tumbuh sendiri di
areal pertanaman
seperti bunga legetan (Synedrella nodiflora), pegagan (Centella asiatica), rumput
setaria (Setaria sp.), rumput kancing ungu (Borreria repens),
4. Sayuran, yang berpotensi sebagai refugia sekaligus bahan pangan antara lain
kacang panjang (Vigna unguiculata ssp. sesquipedalis), bayam (Amaranthus spp.) ,
jagung (Zea mays).
Hal yang terpenting dalam pemilihan tanaman refugia ini adalah mencari
tanaman dengan warna bunga yang mennyolok, umur tanaman yang setara atau
lebih lama dari tanaman utama, benih mudah didapat dan mudah dibudidayakan.
Pada dasarnya yang menjadi penarik hama dan musuh alami adalah nectar yang
dikeluarkan oleh bunga suatu tanaman sehingga akan lebih efektif jika pemilihan
tanaman adalah tanaman yang memiliki banyak bunga dan berwarna mencolok.
Penanaman tanaman refugia pada tanaman padi dapat dilakukan pada saat
pembuatan galengan selesai sehingga saat tanaman refugia berbunga, padi sudah
mulai tumbuh dan tanaman padi dapat terhindar dari hama tanaman. Untuk tanaman
sayuran sebelum pengolahan lahan selesai dapat dilakukan penanaman refugia
sehinggga pada saat tanaman sayuran sudah besar tanaman refugia sudah mulai
berbunga.
Jadi refugia merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk
menanggulangi keberadaan musuh alami yang berkurang karena penggunaan
pestisida. Diharapkan dengan dilakukannya kegiatan refugia maka petani akan
mampu mengurangi penggunaan pestisida dan selian itu penggunaan refugia dapat
meminimalisir biaya usaha tani.

Anda mungkin juga menyukai