Peureumeue, ……………………….2020
PPL
DERHANA SIREGAR, SP
SINOPSIS
Judul : Teknik Pengolahan Tanah yang Sempurna Lahan padi sawah
Bagian Awal
Pengolahan tanah ini penting dilakukan dan harus dilakukan dengan benar, agar
struktur dan tekstur tanah menjadi lebih baik dari sebelumnya. Apabila pengolahan tanah ini
dilakukan dengan benar, maka akan berpengaruh terhadap tanaman. Pengolahan bertujuan
untuk mengubah sifat fisik tanah agar lapisan yang semula keras menjadi datar dan melumpur.
Dengan begitu gulma akan mati dan membusuk menjadi humus, aerasi tanah menjadi lebih
baik, lapisan bawah tanah menjadi jenuh air sehingga dapat menghemat air. Pada pengolahan
tanah sawah ini, dilakukan juga perbaikan dan pengaturan pematang sawah serta selokan.
Pematang (galengan) sawah diupayakan agar tetap baik untuk mempermudah pengaturan
irigasi sehingga tidak boros air dan mempermudah perawatan tanaman.
Bagian Utama
1. Tujuan Olah tanah
Yaitu untuk meningkatkan kesuburan tanah sebagai media tumbuh tanaman
padi.
2. Teknik Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah ada 3 proses, yaitu:
Bajak pertama membalik tanah sedalam lapisan olah
Bajak kedua,berselang 1-2 minggu setelah bajak pertama
Penggaruan, 1-2 minggu dari bajak kedua
3. Manfaat dari olah tanah yang tepat
Bajak pertama
Membongkar hara yang sulit diraih akar
Memperlancar sirkulasi udara
Memperkaya bahan organik, dari sisa-sisa tanaman
Menetralkan pH tanah
Bajak kedua
Memperkecil bongkahan tanah menjadi remah
Meratakan/menghomogenkan campuran antara unsure liat, pasir, tanah
dan bahan organic pada lapisan olah
4. Ciri-ciri tanah yang sudah masak atau siap untuk ditanami, yaitu:
Bersih dari sisa gulma
Tanah berlumpur
Permukaan tanah sudah rata
Bila kita mencelupkan tangan ke dalam tanah maka akan terasa dingin
Ganggang sudah tumbuh
Bagian Akhir
Teknik pengolahan tanah yang baik sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil yang
sesuai dengan harapan. Hal ini harus dimulai dari awal, yaitu sejak dilakukan perbaikan
pematang/galengan sampai perataan. Dalam proses tahapan pengolahan tanah harus
diperhatikan dengan baik dan benar.
Peureumeu, 2020
Penyusun Sinopsis
Derhana Siregar, SP
DOKUMENTASI CARA
TEKNIK PENANAMAN PADI
Penyuluh
SAMSIDAR
DOKUMENTASI
KEGIATAN MEMANDU SEKOLAH LAPANG
DOKUMENTASI ANJANG SANA
DOKUMENTASI KEGIATAN PENYULUHAN
DOKUMENTASI ANJANG SANA
DOKUMENTASI TEKNIK PERSEMAIAN
LPM (LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH)
Bubon, ……………………….2020
PPL
DERHANA SIREGAR, SP
SINOPSIS
Judul : Teknik Persemaian Padi Sawah
Bagian Awal
Persemaian padi sangat penting sekali sebelum kita melakukan penanaman.
Untuk memperoleh hasil yang baik pertama tama kita menentukan jenis varietas Padi yang
sesuai musim dan tahan terhadap hama penyakit yang ada. Benih padi sebelum dilakukan
penanaman terlebih dahulu harus dilakukan proses persemian terlebih dahulu. Persemaian
harus dilakukan sebaik baiknya, sebab benih di persemaian ini akan menentukan
pertumbuhan padi yang di tanam.
Bagian Utama
Benih unggul bermutu adalah benih yang mempunyai sifat tingkat potensi hasil yang tinggi
,tingkat keseragaman, kemurnian dan adaptasi yang luas serta daya tumbuh tinggi, dan tahan
terhadap hama peyakit. Benih Bermutu adalah benih yang baik dan benar. Dikatakan baik
karena memiliki 3 kriteria yaitu baik secara genetik, fisik dan fisiologis.
Secara Genetik
- Varietas asli
- Murni dari satu varietas
Secara Fisik Benih Bermutu dicirikan dengan :
- Bersih tidak tercampur dengan biji gulma atau biji tanaman lain
- Berukuran penuh dan seragam (bernas)
- Bebas dari biji gulma, hama, penyakit dan bahan lain
Secara Fisiologi dicirikan dengan
- Daya kecambah di atas 80 % dengan benih yang tumbuh kekar
- Kekuatan tumbuh normal
Benih benar adalah berlabel sesuai peruntukannya.
Persiapan Semai
Penetapan Lokasi / Tempat Persemaian, Syarat Tempat
Lahan rata mudah untuk memberi dan membuang air, tidak ternaungi dan jauh dari
lampu
Luas tempat pesemaian 4-5 % atau 1/25 dari luas sawah yang akan ditanami
Perlakuan Benih
1). Pematahan Dormansi
Dormansi adalah suatu kondisi benih hidup tetapi tidak dapat berkecambah
meskipun dikecambahkan dalam kondisi yang optimum untuk perkecambahan.
Kondisi dorman biasanya terjadi pada benih-benih yang baru dipanen.
Cara Penyemaian
a. Pesemaian Secara Basah
Bajak tanah hingga melumpur dengan baik
Lebar pesemaian 1 - 1,2 m dan panjang sesuai petakan. antara 10-20 m
Penambahan pupuk kandang atau bokashi sebanyak 2 kg/m2 untuk mengemburkan
tanah untuk memudahkan pencabutan benih/bibit dan mengurangi kerusakan bibit
dan akar.
Sebar benih yang telah direndam, ditiriskan dan diperam secara merata diatas
bedeng pesemaian dengan kerapatan 60 gram benih ( 1 gemgam) per 1 M2 .
Untuk memperoleh benih yang baik tambahan 10-20 g Urea/m2 pada pertanaman
berumur 5 - 7 hss.
Persemaian pada lahan Rawa Pasang surut bisa dilakukan dengan pesemaian sistim
terapung. Cara Pesemaian Terapung
Siapkan tempat pesemaian dari beberapa batang pisang yang digabungkan
menjadi seperti rakit.
Ratakan permukaan batang pisang kemudian beri alas berupa tikar
Letakan lumpur di atas tikar yang telah digelas dengan ketebalan 5 - 10 cm
Biarkan beberapa hari sampai tanah mengendap ( macak-macak)
Taburkan benih secara merata
b. Pesemaian Secara Kering
Langkah kegiatannya sebagai berikut :
Menyiapkan media tumbuh
Campurkan tanah : kompos dan abu sekam dengan perbandingan: 75% tanah, 20-
25 % kompos dan 5-10 % abu sekam. Aduk hingga rata.
Masukan campuran tanah dengan ketebalan 5 -10 cm ke dalam nampan plastik
yang telah dilubangi pada bagian bawahnya. Siram dengan air dan siap di semai.
Bagian Akhir
Benih padi sebelum dilakukan penanaman terlebih dahulu harus dilakukan
proses persemian terlebih dahulu. Persemaian seluas 5% luas lahan yang akan ditanami.
Untuk menghasilkan bibit yang berkualitas, sebelum dilakukan persemaian benih padi perlu
dilakukan. seleksi benih padi. Ada beberapa cara pembenihan padi sawah cara kering,
cara basah dan menggunakan nampan.
peureumeue, ……………………….2020
PPL
DERHANA SIREGAR, SP
peureumeue, ……………………….2020
PPL
DERHANA SIREGAR, SP
SINOPSIS
Judul : teknik Pemupukan Tanaman Padi Sawah
Bagian Awal
Pemupukan padi adalah salah satu kunci untuk mendapatkan hasil panen yang optimal dan
tentunya melimpah. Jika salah dalam memberikan pupuk pada padi, bukannya panen melimpah
yang akan didapat tapi justru risiko tanaman padi menjadi rusak.
Untuk keefisienan pemberian pupuk, maka pemupukan dilakukan secara berimbang, artinya
pemberian berdasarkan kepada keseimbangan antara hara yang dibutuhkan oleh tanaman padi
berdasarkan sasaran tingkat hasil yang ingin dicapai dengan ketersediaan hara dalam tanah
(pemupukan tanaman padi spesifik lokasi).
Bagian Utama
Defenisi pemupukan
Pemupukan adalah setiap usaha dalam memberikan pupuk dengan tujuan
menambah unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman agar produksi dan mutu tanaman
dapat meningkat.
Penggolongan Pupuk
Pupuk digolongkan menjadi 2, yaitu:
1. Pupuk organik, yaitu pupuk yang berasal dari mahluk hidup melalui proses
pembususkan oleh bakteri pengurai. Dan pupuk organik ini ada 2 bentuk, yaitu:
a. Padat, cotohnya pupuk kompos dan pupuk bokasi
b. Cair, contohnya MOL
2. Pupuk anorganik/ kimia, yaitu jenis pupuk yang dibuat oleh pabrik dengan cara
meramu bahan kimia.Contoh pupuk anorganik yaitu: Urea, KCL, SP36.
Pupuk anorganik menurut kandungan unsur haranya dibagi menjadi dua, yaitu;
a. Pupuk tunggal, yaitu hanya mengandung 1 jenis unsur hara. Contohnya : Urea,
SP36, KCL, ZA, TSP.
b. Pupuk majemuk, yaitu mengandung lebih dari 1 jenis unsur hara. Contohnya NPK.
Pupuk anorganik menurut cara aflikasinya dibagi 2, yaitu:
a. Pupuk daun, yaitu diberikan melalui penyemprotan pada daun tanaman.
b. Pupuk akar, yaitu pupuk yang diserap melalui akar.
Bagian Akhir
Dalam aplikasi pemupukan tanaman padi yang efektif perlu diperhatikan kesesuaian
takaran pupuk dengan lokasi dan musim.
Peureumeu, 2020
Penyusun Sinopsis
DERHANA SIREGAR, SP
Peureumeue, ……………………….2020
PPL
DERHANA SIREGAR, SP
SINOPSIS
Bagian Utama
Sistem penanaman, ada dua macam yaitu:
Sistem Tegel , jarak tanam bervariasi
Jajar legowo (jurong)
Teknik Penerapan
1. Pembuatan Baris Tanam.
Untuk memudahkan pembuatan garis tanam keadaan sawah harus dalam keadaan
macak-macak dan menggunakan alat caplak serta menanam pada tanda +.
2. Tanam
Penanaman dilakukan setelah penarikan garis tanam dengan menggunakan caplak.
Gunakan 1-3 bibit/rumpun dengan umur 14-21 HSS. Bibit yang lebih muda akan
menghasilkan jumlah anakan yang lebih banyak. Penanaman dilakukan tepat pada garis
pertemuan
Bagian Akhir
System tanam legowo merupakan system tanam dengan prinsif menambah atau
menjadikan semua tanaman menjadi tanaman pinggir.
Peureumeu, 2020
Penyusun Sinopsis
DERHANA SIREGAR, SP
Diskusi 25 menit
Kesimpulan 5 menit
3. Pengakhiran
Saran 5 menit
Penutup 5 menit
Bubon, ……………………….2015
PPL
SAMSIMAR, SP
SINOPSIS
Pengertian Gulma
Yaitu salah satu OPT yang dapat menurunkan kualitas maupun kuantitas tanaman padi
Kerugian Akibat Gulma
Persaingan perakaran dalam pengambilan unsure hara
Persaingan tajuk dalam pengambilan sinar mata hari
Kenaikan biaya produksi
Jenis Gulma Penting
Golongan rumput, dengan batang bulat
Golongan teki, berkembang dengan batang ataupun umbi
Golongan berdaun lebar, berkembang dengan biji
Tehnik Pengendalian
Secara konsep PHT/non kimia, yaitu secara fisik dan mekanik
Secara hayati, dengan tumbuhan penutup tanah Azola piñata yang juga sumber
nitrogen
Pengembangan itik
Pengolahan tanah yang sempurna
Sistem penanaman padi secara larikan.
Beberapa cara pengendalian:
Pencegahan:
1. Penggunaan benih murni
2. Penggunaan sarana pertanian bebas gulma
3. Mencegah gulma masuk dari pengairan
4. Sanitasi lingkungan
Tindakan korektif
1. Pengolahan tanah
2. Penyiangan
3. Pengairan
4. Pergiliran tanaman
5. Eradikasi gulma
6. Pengendalian biologis
PENYUSUN SINOPSIS
SAMSIMAR, SP
Peureumeue, ……………………….2020
PPL
DERHANA SIREGAR, SP
SINOPSIS
1. Hama
Berikut ini adalah hama –hama utama pada tanaman padi dan cara mengendalikannya:
Tikus
Hama tikus menyerang tanaman padi dari mulai masih menjadi bibit hingga tanaman
memasuki masa pengisian bulir. Tikus aktif menyerang padi pada malam hari dan pada
siang hari tikus bersembunyi di lubang pada tanggul irigasi, pematang sawah,
pekarangan, semak, atau gulma. Pada kondisi terparah serangan hama tikus bisa
mengakibatkan tanaman padi gagal panen. Salah satu cara yang paling efektif dalam
mengendalikan hama tikus adalah dengan memanfaatkan musuh alaminya, yaitu ular.
PenggerekBatang
Hama penggerak batang tanaman padi juga dikenal dengan sundep. Serangan biasanya
terjadi pada fase vegetatif dengan ditandai daun tengah atau pucuk tanaman akan mati
karena titik tumbuh dimakan larva penggerek batang. Kehadiran pada hama tersebut
dengan ditandai oleh kehadiran ngengat dan kematian pada tunas padi. Untuk
pengendaliannya bisa menggunakan cara mekanik, pengendalian dengan menggunakan
cara hayati, dan menggunakan insektisida.
KeongMas
Hama keong mas menyerang tanaman padi pada masa vegetatif dan itu dimulai dari
masa pembibitan. Keong mas merusak tanaman dengan cara memarut jaringan tanaman
dan memakannya sehingga menyebabkan adanya bibit yang hilang per tanaman. Untuk
pengendalian bisa menggunakan cara mekanik yang dimulai dengan mengambil telur
dan keong mas pada area budidaya.
Selain itu bisa dengan membuat parit kecil yang ukurannya lebih dalam kemudian diberi
daun pisang atau daun pepaya sebelum area budidaya padi di keringkan. Dengan adanya
parit yang berisi air dan dedaunan ini diharapkan keong mas akan berkumpul sehingga
memudahkan dalam pengambilan.
Wereng
Hama wereng memiliki beragam jenis, diantarnya wereng cokelat, wereng putih, dan
wereng hijau. Wereng menyerang dengan cara menghisap cairan yang ada pada tanaman
padi dan dapat menularkan virus kepada tanaman. Serangan ini dapat menyebabkan padi
menjadi kering seperti terbakar atau pertumbuhannya menjadi kerdil. Untuk
pengendaliannya bisa menggunakan musuh alami seperti Beauveria bassiana. Namun
jika terjadi serangan dan tidak bisa dikendalikan maka bakarlah tanaman sehingga
diharapkan pada penanaman berikutnya bisa diminimalkan serangannya.
WalangSangit
Hama walang sangit akan menyerang pada waktu tanaman padi sudah memasuki fase
masak susu. Hama ini akan menyerang pada bulir padi dengan menghisap cairan
sehingga bisa mengakibatkan padi yang dihasilkan hampa, berkerut, berwarna cokelat
dan rasanya kurang enak. Dengan serangan parah hasil panen padi akan menjadi jelek
dan menurunkan produktivitas hasil panen. Pengendalian bisa dilakukan dengan
mengumpulkan dan memusnahkan telur walang sangit serta dengan melepas musuh
alami seperti jangkrik dan laba-laba.
Burung
Hama burung menyerang tanaman pada fase masak susu sampai padi panen. Burung
akan memakan langsung bulir padi yang sedang menguning sehingga menyebabkan
kehilangan hasil secara langsung. Selain itu burung juga mengakibatkan patahnya malai
padi. Pengendalian hama burung bisa dilakukan dengan cara pengusiran dengan
membuat ajir berwarna merah di sekitar sawah atau dengan menggunakan tali-tali yang
digantungi kaleng/plastik untuk membuat suara yang dapat mengusir burung atau
dengan menggunakan jaring yang dipasang di atas lahan sawah.
2. Penyakit
1.Hawar Pelepah Rhizoctania solani
Pemantauan penyakit ini perlu dilakukan karena keganasan serangannya. Penyebab penyakit
ini kelembaban tinggi pemberian pupuk nitrogen berlebihan. Disamping penggunaan varietas
yang potensi hasil tinggi jumlah anakan tinggi kelembaban disekitar tanaman tinggi kondisi
seperti ini merangsang munculnya penyakit ini. Untuk mencegah serangan penyakit ini dapat
menggunakan fungisida dengan aplikasi pada saat anakan maksimun dan awal fase produktif.
Gejala serangan penyakit ini yaitu rusaknya jaringan tanaman dalam berbagai ukuran, berwarna
gelap dan dibagian tengah berwarna terang. Akhirnya jaringan yang rusak berkembang
bersaman dan meluas kebagian pelepah. Didalam pelepah tersebut terbentuk tepung berwarna
putih tepatnya pada bulir yang baru mumcul. Akibat serangan penyakit ini bulir tidak muncul
karena terganggu pertumbuhannya.
Infeksi jamur ini mneyebabkan pelepah daun berubah warnanya menjadi gelap kemudian
terkulai. Infeksi tersebut kemudian meluas kepelepah berikutnya dan pada akhirnya pada
batang. Apabila batang terserang maka seluruh tanaman tumbang atau tanaman terkulai.
Penyakit ini dapat ditekan pengaruhnya dengan mengurangi banyaknya spora jamur disawah
dengan cara sanitasi. Pembersiahan atau pembakaran jerami dan tunggul jerami merupakan
cara sanitasi yang terbaik. Penyakit muncul pada lahan yang berlebihan dalam penggunaan
pupuk urea dan fospor.
Gejala seranganpada daun dan batang terutama pada leher malai padi, dimulai dari bercak
kecil tetapi melebar sampai beberapa centi panjangnya. Gejala itu biasanya panjang dan
meuncing dibagian akhir, di bagian tepi gelap dan bagian tengah abu-abu. Gejala semacam itu
dapat mematikan bagian daun.
3. Gulma
Yaitu salah satu OPT yang dapat menurunkan kualitas maupun kuantitas tanaman padi
Kerugian Akibat Gulma
Persaingan perakaran dalam pengambilan unsure hara
Persaingan tajuk dalam pengambilan sinar mata hari
Kenaikan biaya produksi
Tehnik Pengendalian
Secara konsep PHT/non kimia, yaitu secara fisik dan mekanik
Secara hayati, dengan tumbuhan penutup tanah Azola piñata yang juga sumber
nitrogen
Pengembangan itik
Pengolahan tanah yang sempurna
Sistem penanaman padi secara larikan.
Bagian Akhir
Demi peningkatan hasil produksi padi, maka sebaik nya lah hama yg
mungkin menyerang dapat di kendalikan secepat mungkin.
Peureumeu 2020
Penyusun Sinopsis
DERHANA SIREGAR, SP
Peureumeue, ……………………….2020
PPL
DERHANA SIREGAR, SP
SINOPSIS
1. Hama
Berikut ini adalah hama –hama utama pada tanaman padi dan cara mengendalikannya:
Tikus
Hama tikus menyerang tanaman padi dari mulai masih menjadi bibit hingga tanaman
memasuki masa pengisian bulir. Tikus aktif menyerang padi pada malam hari dan pada
siang hari tikus bersembunyi di lubang pada tanggul irigasi, pematang sawah,
pekarangan, semak, atau gulma. Pada kondisi terparah serangan hama tikus bisa
mengakibatkan tanaman padi gagal panen. Salah satu cara yang paling efektif dalam
mengendalikan hama tikus adalah dengan memanfaatkan musuh alaminya, yaitu ular.
PenggerekBatang
Hama penggerak batang tanaman padi juga dikenal dengan sundep. Serangan biasanya
terjadi pada fase vegetatif dengan ditandai daun tengah atau pucuk tanaman akan mati
karena titik tumbuh dimakan larva penggerek batang. Kehadiran pada hama tersebut
dengan ditandai oleh kehadiran ngengat dan kematian pada tunas padi. Untuk
pengendaliannya bisa menggunakan cara mekanik, pengendalian dengan menggunakan
cara hayati, dan menggunakan insektisida.
KeongMas
Hama keong mas menyerang tanaman padi pada masa vegetatif dan itu dimulai dari
masa pembibitan. Keong mas merusak tanaman dengan cara memarut jaringan tanaman
dan memakannya sehingga menyebabkan adanya bibit yang hilang per tanaman. Untuk
pengendalian bisa menggunakan cara mekanik yang dimulai dengan mengambil telur
dan keong mas pada area budidaya.
Selain itu bisa dengan membuat parit kecil yang ukurannya lebih dalam kemudian diberi
daun pisang atau daun pepaya sebelum area budidaya padi di keringkan. Dengan adanya
parit yang berisi air dan dedaunan ini diharapkan keong mas akan berkumpul sehingga
memudahkan dalam pengambilan.
Wereng
Hama wereng memiliki beragam jenis, diantarnya wereng cokelat, wereng putih, dan
wereng hijau. Wereng menyerang dengan cara menghisap cairan yang ada pada tanaman
padi dan dapat menularkan virus kepada tanaman. Serangan ini dapat menyebabkan padi
menjadi kering seperti terbakar atau pertumbuhannya menjadi kerdil. Untuk
pengendaliannya bisa menggunakan musuh alami seperti Beauveria bassiana. Namun
jika terjadi serangan dan tidak bisa dikendalikan maka bakarlah tanaman sehingga
diharapkan pada penanaman berikutnya bisa diminimalkan serangannya.
WalangSangit
Hama walang sangit akan menyerang pada waktu tanaman padi sudah memasuki fase
masak susu. Hama ini akan menyerang pada bulir padi dengan menghisap cairan
sehingga bisa mengakibatkan padi yang dihasilkan hampa, berkerut, berwarna cokelat
dan rasanya kurang enak. Dengan serangan parah hasil panen padi akan menjadi jelek
dan menurunkan produktivitas hasil panen. Pengendalian bisa dilakukan dengan
mengumpulkan dan memusnahkan telur walang sangit serta dengan melepas musuh
alami seperti jangkrik dan laba-laba.
Burung
Hama burung menyerang tanaman pada fase masak susu sampai padi panen. Burung
akan memakan langsung bulir padi yang sedang menguning sehingga menyebabkan
kehilangan hasil secara langsung. Selain itu burung juga mengakibatkan patahnya malai
padi. Pengendalian hama burung bisa dilakukan dengan cara pengusiran dengan
membuat ajir berwarna merah di sekitar sawah atau dengan menggunakan tali-tali yang
digantungi kaleng/plastik untuk membuat suara yang dapat mengusir burung atau
dengan menggunakan jaring yang dipasang di atas lahan sawah.
2. Penyakit
1.Hawar Pelepah Rhizoctania solani
Pemantauan penyakit ini perlu dilakukan karena keganasan serangannya. Penyebab penyakit
ini kelembaban tinggi pemberian pupuk nitrogen berlebihan. Disamping penggunaan varietas
yang potensi hasil tinggi jumlah anakan tinggi kelembaban disekitar tanaman tinggi kondisi
seperti ini merangsang munculnya penyakit ini. Untuk mencegah serangan penyakit ini dapat
menggunakan fungisida dengan aplikasi pada saat anakan maksimun dan awal fase produktif.
Gejala serangan penyakit ini yaitu rusaknya jaringan tanaman dalam berbagai ukuran, berwarna
gelap dan dibagian tengah berwarna terang. Akhirnya jaringan yang rusak berkembang
bersaman dan meluas kebagian pelepah. Didalam pelepah tersebut terbentuk tepung berwarna
putih tepatnya pada bulir yang baru mumcul. Akibat serangan penyakit ini bulir tidak muncul
karena terganggu pertumbuhannya.
Infeksi jamur ini mneyebabkan pelepah daun berubah warnanya menjadi gelap kemudian
terkulai. Infeksi tersebut kemudian meluas kepelepah berikutnya dan pada akhirnya pada
batang. Apabila batang terserang maka seluruh tanaman tumbang atau tanaman terkulai.
Penyakit ini dapat ditekan pengaruhnya dengan mengurangi banyaknya spora jamur disawah
dengan cara sanitasi. Pembersiahan atau pembakaran jerami dan tunggul jerami merupakan
cara sanitasi yang terbaik. Penyakit muncul pada lahan yang berlebihan dalam penggunaan
pupuk urea dan fospor.
Gejala seranganpada daun dan batang terutama pada leher malai padi, dimulai dari bercak
kecil tetapi melebar sampai beberapa centi panjangnya. Gejala itu biasanya panjang dan
meuncing dibagian akhir, di bagian tepi gelap dan bagian tengah abu-abu. Gejala semacam itu
dapat mematikan bagian daun.
Bagian Akhir
Demi peningkatan hasil produksi padi, maka sebaik nya lah hama yg
mungkin menyerang dapat di kendalikan secepat mungkin.
Peureumeu 2020
Penyusun Sinopsis
DERHANA SIREGAR, SP
Diskusi 25 menit
Kesimpulan 5 menit
3. Pengakhiran
Saran 5 menit
Penutup 5 menit
Bubon, ……………………….2015
PPL
DERHANA SIREGAR, SP
SINOPSIS
SINOPSIS
Syarat Tumbuh
1. Iklim
Curah hujan antara 800-1.300 mm/tahun.
Suhu udara sekitar 28-320C.
Kelembaban udara berkisar 65-75 %.
Penyinaran matahari penuh dibutuhkan, terutama kesuburan daun dan perkembangan
besarnya kacang.
2. Media Tanam
Jenis tanah yang sesuai adalah tanah gembur / bertekstur ringan dan subur.
pH antara 6,0-6,5.
Drainase dan aerasi baik, lahan tidak terlalu becek dan kering baik bagi pertumbuhan
kacang tanah.
3. Ketinggian Tempat
Ketinggian penanaman optimum 50 - 500 m dpl, tetapi masih dapat tumbuh di bawah
ketinggian 1.500 m dpl.
Pembibitan
Teknik Penanaman
Peureumeue, ……………………….2020
PPL
DERHANA SIREGAR, SP
SINOPSIS
Bagian Awal
Walang sangit merusak hampir semua jenis tanaman. Dari berbagai jenis
tanaman yang dapat dirusak oleh walang sangit, tanaman yang paling disukai serangga
hama ini adalah tanaman padi.
Serangan walang sangit dapat menurunkan hasil 10-40%, tetapi pada serangan
yang berat akibat populasi yang tinggi dapat menurunkan hasil sampai 100% atau puso
Walang sangit (Leptocorisa oratorius) akan mengeluarkan bau yang khas dan
menyengat ketika ia sedang dalam bahaya. Bau khasnya itu merupakan bentuk dari
pertahanan diri dari ancaman predator (pemangsa).
Bagian Utama
Pengenalan Daur Hidup Walang Sangit
Walang sangit dewasa bertahan hidup sekitar 2-3 bulan, walang sangit betina
mampu menghasilkan telur berwarna merah kecoklatan sebanyak 200-300 butir , telur
tersebut diletakkan berkelompok dipermukaan atas daun dekat tulang utama malai.
Setelah 5-8 hari telur akan menetas menjadi nimfa. Nimfa akan menjadi serangga
dewasa sesudah 17-27 hari.
Walang sangit biasanya menyerang tanaman padi ketika sedang memasuki fase
generatif (pembungaan) sampai fase matang susu. Kerusakan oleh walang sangit
menyebabkan petani kehilangan hasil panen antara 50% hingga 80%.
Walang sangit menyerang dengan cara menghisap cairan tangkai bunga dan
bulir padi pada fase pengisian bulir dan pemasakan bulir. Walang sangit mengisap isi
biji padi pada bulir matang susu (milk), bulir yang lunak (soft dough), dan bulir yang
keras (hard dough Hal ini menyebabkan pengisian bulir padi menjadi tidak sempurna
dan menyebabkan bulir padi hampa.
Aktivitas walang sangit mengisap bulir padi selama 24 jam, tetapi waktu aktivitas
yang paling banyak pada pukul 05-09 dan pukul 15.00-19.00.
Tanaman padi yang terserang hama walang sangit akan menghasilkan beras
dengan kualitas yang buruk, beras yang dihasilkan akan berubah warna kekuningan
dan mengapur sehingga daya jualnya akan rendah.
Berikut adalah beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengendalikan hama
walang sangit:
Sanitasi rumput, sehingga tidak ada tanaman inang alternatif yang dapat
digunakan untuk bertahan hidup sebelum menyerang tanaman padi.
Peureumeu, 2020
Penyusun Sinopsis
Derhana Siregar, SP
Peureumeue, ……………………….2020
PPL
DERHANA SIREGAR, SP
SINOPSIS
Bagian Awal
Bagian Utama
Karakteristik dan Strategi Pemanfaatan Pekarangan
Beberapa prasyarat yang harus dipenuhi dalam berbudidaya sayuran di
pekarangan, di antaranya adalah:
harus memiliki nilai estetika atau keindahan sehingga selain dapat
dimakan juga dapat mempercantik halaman rumah.
Bagian Akhir
Demikian itulah beberapa cara penataan pekarangan untuk tanaman sayuran.
Kami harap dengan begitu maka budidaya sayuran di pekarangan dapat ditata dengan
baik, selain dapat memenuhi kebutuhan rumah tangga juga dapat menambah nilai
keindahan atau estetika .
Peureumeu, 2020
Penyusun Sinopsis
Derhana Siregar, SP
Diskusi 20 menit
Kesimpulan 10 menit
3. Pengakhiran
Saran 10 menit
Penutup 5 menit
Peureumeue, ……………………….2020
PPL
DERHANA SIREGAR, SP
SINOPSIS
Bagian Awal
Bagian Utama
varietas yang mudah rontok pada stadia ini sudah mulai rontok
terjadi 6 hari setelah masak penuh
Tanda-tanda Padi Siap panen
Ada beberapa tanda-tanda padi siap panen, yaitu:
90 – 95 % gabah sudah menguning dan daun bendera telah mongering
Umur optimal malai 30 – 35 hari terhitung sejak hari sesudah berbunga
(HSB)
Kadar air berkisar 21 – 26 %
Kerontokan gabah sekitar 16 – 30 % (Cara mengukurnya dengan meremas
dengan tangan).
Alat-alat Panen Padi
Ada beberapa alat panen padi, yaitu:
Ani-ani, digunakan untuk padi local yang berpostur tinggi
Sabit/sabit bergerigi, bisa menekan kehilangan hasi hingga 3 %.
Mesin Modren
2. Perontokan
Pada tahap ini, kehilangan hasil akibat ketidaktepatan dalam melakukan
perontokan dapat mencapai lebih dari 5 %. Cara perontokan padi dapat dilakukan:
Perontokan padi dengan pedal thresher
Pedal thresher merupakan alat perontok padi dengan konstruksi sederhana dan
digerakan meng-gunakan tenaga manusia.
Perontokan padi dengan power thresher
Power thresher merupakan mesin perontok yang menggunakan sumber tenaga
penggerak enjin.
3. Pengeringan
Pengeringan merupakan proses penurunan kadar air gabah sampai mencapai
nilai tertentu sehingga siap untuk diolah/digiling atau aman untuk disimpan dalam waktu
yang lama. Pengeringan adalah sebuah proses mengurangi kadar air dalam gabah
hingga mencapai kadar tertentu. Standar kadar air dalam gabah yang dikeringkan
paling tidak harus mencapai 14%.
4. Penyimpanan
Penyimpanan merupakan tindakan untuk mempertahankan gabah/beras agar
tetap dalam keadaan baik dalam jangka waktu tertentu. Kesalahan dalam melakukan
penyimpanan gabah/ beras dapat mengakibatkan terjadinya respirasi, tumbuhnya
jamur, dan serangan serangga, binatang mengerat dan kutu beras yang dapat
menurunkan mutu gabah/beras. Cara penyimpanan gabah/beras dapat dilakukan
dengan :
(1) sistem curah,
2) Penyimpanan Gabah dengan Kemasan/Wadah
5. Penggilingan
Penggilingan merupakan proses untuk mengubah gabah menjadi beras. Proses
penggilingan gabah meliputi pengupasan sekam, pemisahan gabah,
penyosohan, pengemasan dan pe-nyimpanan. Bagian komponen mesin
penggiling terdiri dari :
Bagian Akhir
Pemanenan padi tidak akan menguntungkan dan memuaskan jika prosesnya
dilakukan dengan cara yang kurang benar dan pada umur panen yang tidak tepat. Cara
panen yang tidak baik akan menurunkan kehilangan hasil secara kuantitatif. Sedangkan
saat panen yang tepat akan menentukan kualitas gabah dan beras.
Peureumeu, 2020
Penyusun Sinopsis
Derhana Siregar, SP
Peureumeue, ……………………….2019
PPL
DERHANA SIREGAR, SP
SINOPSIS
Judul : Pengambilan Ubinan Padi sawah
Bagian Awal
Bagian Utama
Produksi padi ditentukan oleh berbagai aspek, termasuk jarak tanam yang
menentukan populasi tanaman di lapangan. Jarak tanam dan populasi tanaman
mempengaruhi:
Langkah pengubinan
1. Mengambil minimal 3 titik berbentuk ubin berukuran 2,5m x 2,5m per hektar
sawah.
2. Memotong padi hasil ubinan
3. Memisahkan bulir padi dari batangnya.
4. Menampi untuk memisahkan gabah hampa.
5. Menimbang padi hasil ubinan (termasuk gabah hampa.)
6. Hasil timbangan tersebut di kalikan 1600 dan dibagi 1000 untuk mendapatkan
produktivitas GKP.
Bagian Akhir
Demikian itulah cara pengambilan ubinan padi sawah. Dengan mengetahui hasil
ubinan dapat menjadi tolak ukur keberhasilan usaha tani dan menjadi pelajaran untu
usaha tani berikutnya.
Peureumeu, 2019
Penyusun Sinopsis
Derhana Siregar, SP
LPM (LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH)
Peureumeue, ……………………….2020
PPL
DERHANA SIREGAR, SP
SINOPSIS
Judul : Penanaman Tanaman Sawi Hijau di Pekarangan
Bagian Awal
Sawi adalah sebuah tanaman yang mempunyai daun banyak dan memiliki cara
budidaya yang mudah. Hal inilah yang membuat banyak orang senang menanam sawi
tersebut. Tanaman ini termasuk jenis sayuran musiman, banyak dibudidayakan karena
memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Tanaman ini berbentuk bulat dan batangnya yang
pendek. Tanaman ini tidak berbentuk sangat bulat karena memiliki bentuk yang sedikit
lonjong. Sawi hijau yang memiliki teknik budidaya mudah ini dapat tumbuh subur apabila
penanaman dilakukan di media tanaman yang gembur dan juga berpasir.
Bagian Utama
Cara Menanam Sawi Hijau
Berikut ialah tips bagaimana cara menanam tanaman sawi tersebut,:
Membuat persemaian, yaitu;
menyiapkan bahan media tanam seperti tanah yang bercampur sekam dan
pupuk kandang(2 : 1 : 1)
Media tersebut dicampurkan secara merata dan pindahkan dalam pot yang
sudah sediakan
selanjutnya menaburkan bibit dari sawi secara merata
Penanaman, yaitu;
mempersiapkan media tanam (campuran tanah, sekam dan pupuk
kandang)
mempersiapkan tempat dari media tanam tersebut (pot tanah liat, pot
kayu, polibeg, bambu, pipa paralon)
Memasukkan media tanam tanam ke dalam tempat media
Memindahkan bibit, dgn syarat :
Umur bibit sudah dua minggu
Tumbuh daun sekitar 4 helai
Bibit dalam kondisi sehat
Jarak tanam berkisar 25 cm setiap tanamannya dengan kedalaman 6-
10 cm.
Bagian Akhir
Dalam penanaman sawi hijau di pekarangan yang harus diperhatikan media
tanam dan kondisi bibit harus dalam keadaan sehat.
Peureumeu, 2020
Penyusun Sinopsis
Derhana Siregar, SP
LPM (LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH)
Peureumeue, ……………………….2020
PPL
Derhana Siregar, SP
SINOPSIS
Bagian Awal
Benih padi yang unggul sangat penting sekali dalam suatu usahatani, karena
benih merupakan faktor utama dan penentu keberhasilan suatu budidaya. Benih
bermutu adalah benih dengan tingkat kemurnian dan daya tumbuh yang tinggi,
berukuran penuh dan seragam, daya kecambah diatas 80 %, bebas dari biji gulma,
penyakit dan hama atau bahan lain.
Kini sangat banyak benih padi yang beredar di pasaran, namun tidak semuanya
mempunyai kualitas baik. Seringkali ditemukan kejadian walaupun benih yang
digunakan tersebut telah bersertifikat dan berlabel namun setelah ditanam hasilnya
kurang memuaskan. Untuk itu perlu dilakukan seleksi benih, sehingga akan dihasilkan
benih yang bernas dan seragam, yang nantinya diharapkan menghasilkan bibit yang
sehat dan seragam pada saat dipindahkan ke pertanaman.
Bagian Utama
Manfaat Benih Bermutu dan Bersetifikat
Penggunaan benih bermutu dan bersertifikat sangat disarankan, karena
mempunyai manfaat sebagai berikut:
Menghasilkan bibit yang sehat dengan akar yang banyak,
menghasilkan perkecambahan dan pertumbuhan yang seragam
ketika ditanam pindah, bibit dari benih bermutu dapat tumbuh lebih cepat
dan tegar
tahan terhadap hama dan penyakit tertentu, tahan terhadap stres
lingkunganbenih bermutu akan memperoleh hasil yang tinggi
Daya berkecambah dan vigor tinggi sehingga dapat tumbuh baik jika
ditanam di sawah
Sehat, tidak terinfeksi oleh jamur atau serangan hama.
Tahapan Seleksi Benih
Seleksi benih dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Menyiapkan alat dan Bahan
1. Ember atau panic ( isi 10 liter) 2 buah
2. Saringan 1 buah
3. Benih padi (sesuai kebutuhan)
4. Telur ayam
5. Air secukupnya
Isi ember dengan air sampai 2/3 bagiannya
Tuang garam dapur lebih kurang 1 kg sambil diaduk sampai larut
Masukkan 1 butir telur ke dalam larutan. Jika telur masih tenggelam maka
perlu dilakukan penambahan garam sampai telur mengambang di
permukaan air. Setelah telur mengambang, maka penambahan garam
dihentikan. Telur dikeluarkan dari larutan garam dan benih segera dicuci
Tuangkan benih kedalam larutan garam yang telah diuji tadi, dan dilakukan
pengadukan secara merata.
Benih yang mengapung adalah benih hampa atau kurang bernas, sedangkan
benih yang tenggelam adalah benih yang bernas
Angkat benih yang mengapung dengan bantuan saringan dan taruh dalam
sebuah wadah, angkat benih yang bernas (tenggelam) kemudian cuci segera
sampai bersih lalu masukkan kedalam karung, diamkan benih yang bernas
selama 12 - 24 jam, atau bisa langsung disemai di persemaian yang telah
dipersiapkan.
Bagian Akhir
Komponen yang sangat penting dalam keberhasilan budidaya padi sawah
adalah keadaan benih, sehingga dengan seleksi benih ini dihasilkan benih yang
bermutu dan berkualias tinggi.
Peureumeu, 2020
Derhana Siregar, SP
Peureumeue, ……………………….2020
PPL
DERHANA SIREGAR, SP
SINOPSIS
Bagian Awal
Tingginya produksi kedelai ini tidak selalu menggembirakan petani, karena selain
harganya rendah pemasarannya juga sulit terutama saat panen. Untuk mengatasi agar
produksi yang telah dicapai tersebut tidak terjual dengan harga murah, maka perlu
dilakukan suatu upaya penanganan pascapanen yang dalam arti luas meliputi kegiatan
perlakuan dan pengolahan hasil yang bertujuan untuk memperpanjang umur simpan
dan juga untuk menganekaragamkan pangan dari bahan yang sama. Disamping itu,
dengan proses nilai tambah yang diberikan akan dapat meningkatkan pendapatan
petani sekaligus menyerap tenaga kerja.
Bagian Utama
Pengolahan Kedelai
Kacang kedelai banyak dikonsumsi dalam bentuk makanan ringan baik dalam
bentuk basah maupun kering dan juga dalam bentuk hasil olahan lainnya, seperti:
1. Susu Kedelai
Proses pembuatan susu kedelai:
a. Bahan-Bahan
Kedelai 1kg, Air panas 8 liter, air dingin untuk perendaman 3 liter, gula pasir 100
– 200 gr, vanili 2 gram, cokelat 15 gram, dan garam 15 gram.
b. Alat
Panci, penggiling (blender), kain saring, kompor, kuali dan wadah.
c. Cara Pembuatan
Bersihkan kedelai dari segala kotoran, kemudian cuci. Rendam dalam air bersih
sekitar 12 jam, kemudian cuci sampai kulit arinya mengelupas. Rebus kedelai
yang telah bersih selama kira-kira 15 menit, hancurkan dengan penggiling
(blender) dengan menambahkan air panas hingga menjadi bubur. Saring hasil
gilingan dengan kain saring hingga diperoleh larutan susu kedelai. Tambahkan
gula pasir, vanili, cokelat, dan garam secukupnya ke dalam larutan susu, aduk
hingga rata dan panaskan hingga mendidih. Susu kedelai siap dihidangkan.
2. Tahu
Proses pembuatan tahu:
a. Bahan-Bahan
Kedelai 5 Kg, air secukupnya, dan batu tahu (Kalium Sulfat = CaSo4) 1 gram
b. Alat
Ember besar, tampah, kain saring, kain pengaduk, cetakan, keranjang, rak
bambu, kompor, dan Blender.
c. Cara Pembuatan
Pilih kedelai yang bersih kemudian dicuci. Rendam dalam air bersih selama
sekitar 8 jam (3 liter air untuk 1 kg kedelai). Cuci berkali-kali kedelai yang
direndam agar hasil tahu tidak cepat asam dan rebus. Blender kedelai yang telah
direbus dan tambahkan air sedikit demi sedikit hingga berbentuk bubur. Saring
bubur kedelai tersebut dan endapkan airnya dengan menggunakan batu tahu
sebanyak 1 gram atau 3 ml asam cuka untuk 1 liter sari kedelai sedikit demi
sedikit sambil diaduk perlahan. Cetak dan pres endapan tersebut.
3. Tempe
Proses pembuatan tempe:
a. Bahan-Bahan
Kedelai, ragi tempe, air, dan daun pisang atau plastik
b. Alat
Nampan, ember/ baskom, keranjang, panci/ dandang, pengaduk kayu dan
kompor.
c. Cara Pembuatan
Pilih kedelai yang bermutu baik, bersihkan dan kemudian cuci dengan air bersih.
Rendam dalam ember atau baskom selama 1 malam. Bersihkan kedelai dari kulit
arinya, kemudian cuci bersih. Kedelai yang telah dicuci, selanjutnya direbus
selama sekitar 1 jam. Setelah matang kemudian dinginkan diatas nampan,
kemudian taburi dengan ragi tempe dengan perbandingan 2 gram ragi untuk 1 kg
kedelai dan diaduk hingga merata. Setelah itu bungkus dengan menggunakan
daun pisang atau plastik. Jika menggunakan plastik sebelumnya plastik diberikan
lubang kecil. Biarkan selama 1 malam untuk proses fermentasi, setelah itu tempe
diatur satu persatu (jangan ditumpuk) pada tempat tidak lembab dan biarkan
sampai menjadi tempe.
Bagian Akhir
Dengan mengetahui cara penanganan pasca panen kedelai melalui pengolahan
hasil akan memperpanjang umur simpan dari komoditi tersebut sehingga akan dapat
meningkatkan nilai jual yang akan berpengaruh terhadap pendapatan petani serta
dapat menyediakan lapangan kerja baru.
. Peureumeu, 2020
Penyusun Sinopsis
Derhana Siregar, SP
LPM (LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH)
Peureumeue, ……………………….2019
PPL
DERHANA SIREGAR, SP
SINOPSIS
Bagian Utama
Waktu dan Lokasi Pengomposan
Sebaiknya dilakukan segera setelah panen, yaitu waktu pada saat penyiapan
bibit padi hingga sebelum penanaman bibit. Lokasi pengomposan dilakukan di petak
sawah yang akan diaplikasi atau dipetak dimana jerami tersebut dipanen.
Peralatan yang dibutuhkan
Peralatan yang dibutuhkan antara lain:
1. Sabit/parang
2. Cetakan yang dibuat dari bambo. Cetakan ini dibuat seperti pagar yang terdiri
dari 4 bagian. Dua bagian berukuran 2 x 1 m dan dua bagian yang lain berukuran
1 x 1 m.
3. Ember/bak untuk tempat air.
4. Air yang cukup untuk membasahi jerami.
5. Aktivator pengomposan (Acticomp atau Promi).
6. Ember untuk menyiramkan aktivator.
7. Tali.
8. Plastik penutup (ukuran leber 1 m) yang dibelah sehingga lebernya menjadi 2 m.
TAHAPAN PEMBUATAN KOMPOS JERAMI
1. Masukkan air ke dalam bak dan tambahkan activator, aduk sampai rata
2. Siapkan cetakan dari bambo. Pasang cetakan tersebut. Sesuaikan ukuran cetakan
dengan jerami dan seresah yang tersedia. Apabila jerami cukup banyak cetakan
dapat berukuran 2 x 1 x 1 m. Namun bila jerami sedikit cetakan bisa dibuat lebih kecil
dari ukuran tersebut.
3. Masukkan satu lapis jerami ke dalam cetakan. Jika tersedia dapat dimasukkan pula
kotoran ternak. Jerami atau seresah yang berukuran besar dipotong-potong terlebih
dahulu dengan parang.
4. Siramkan aktivator yang telah disiapkan merata dipermukaan jerami.
5. Injak-injak agar jerami padat
6. Tambahkan lagi satu lapis jerami/sereah.
7. Siramkan kembali aktivator ke tumpukan jerami tersebut dan jangan lupa injak-injak
agar tumpukan menjadi padat.
8. Ulangi langkah-langkah diatas hingga cetakan penuh
9. Setelah cetakan penuh, buka tali pengikatnya dan lepaskan cetakannya.
10. Tutup dan ikat tumpukan jerami tersebut dengan plastic yang telah disiapkan.
11. Lakukan pengamatan suhu, penyusutan volume, dan perubahan warna tumpukan
jerami
12. Inkubasi/fermentasi tumpukan jerami tersebut hingga kurang lebih satu bulan.
Ciri-ciri Kompos Matang
Jerami berwarna coklat kehitam-hitaman
Lunak dan mudah dihancurkan
Suhu tumpukan mendekati suhu awal pengomposan
Tidak berbau menyengat
Volume menyusut hingga setengahnya.
Cara Pengaplikasian
Untuk penggunaannya, yaitu dengan cara menaburkan pada lahan sebagai pupuk
dasar.
Bagian Akhir
Demikianlah pengolahan jerami padi jadi kompos. Menjadikan jerami padi
menjadi kompos merupakan salah satu alternatif untuk substitusi penggunaan pupuk
kimia.
Peureumeu, 2019
Penyusun Sinopsis
Peureumeue, ……………………….2019
PPL
DERHANA SIREGAR, SP
SINOPSIS
Bagian Awal
Terong atau terung adalah tumbuhan sayuran yang dimanfaatkan buahnya.
Terong dapat ditanam sebagai tanaman hias di teras atau halaman rumah dan
sekaligus bisa menghasilkan sayuran buah untuk kebututhandapur.
Kita bisa memanfaatkan pekarangan atau halaman rumah yang sempit sekalipun
untuk menanam terong. Sebagai tanaman sayuran, buah terong berdiameter yang
kurang dari 3 cm untuk yang liar, dan lebih besar lagi untuk jenis yang ditanam. Dari
segi botani, buah yang dikelaskan sebagai beri memiliki banyak biji yang kecil dan
lembut. Biji itu dapat dimakan tetapi rasanya pahit karena mengandung nikotin, sejenis
alkaloid yang banyak dikandung tembakau.
Bagian Utama
Syarat Tumbuh
Pekarangan rumah atau lahan atau kawasan yang digunakan untuk
membudidayakan terong dengan polybag harus memperoleh sinar matahari
cukup.
Suhu udara berkisar antara 22 – 30 derajat celcius.
Tingkat keasaman tahah (pH) antara 6,3 – 7,3.
Media penopang tumbuhan terbuat dari campuran tanah, abu sekam, pasir,
dan pupuk kandang.
Terong akan bagus pertumbuhannya di saat musim kemarau awal.
Pemilihan Bibit
Pembibitan atau pemilihan terong bisa dilakukan dengan dua cara. Pertama, Anda bisa
membeli bibit dari toko pertanian. Kedua, Anda bisa melakukan pemilihan bibit dengan
cara memilih bibit terong sendiri:
Pastikan terong tersebut sehat dan bebas dari hama ataupun penyakit.
Apabila sudah terlihat membusuk, petik dan robek badannya untuk diambil
biji-bijinya
Biji terong dijemur di bawah sinar matahari langsung selama kurang lebih dua
jam.
pindahkan ruangan yang tidak terkena sinar matahari langsugn selama 4 – 5
hari. Biarkan hingga biji-biji tersebut kering.
Setelah kering, bibit sudah siap dipakai
Penyemaian Bibit
Berikut cara menyemai bibit terong yang lebih praktis:
Rendam bibit terong dalam air hangat selama 10 menit.
Kombinasikan arang sekam dan tanah dengan perbandingan yang sama
(1:1).
Berikutnya, atur jarak setiap bibit terong setidaknya 2 cm agar saat tumbuh
akar tidak saling terlilit.
Setelah itu, semprotkan air setiap pagi dan sore hari. Jangan disiram karena
bibit akan berpindah posisi akibat terbawa arus air.
Setelah proses semai berlangsung selama satu bulan (sudah memiliki sekitar
3 – 4 helai daun), maka bibit sudah bisa dipindahkan ke dalam polybag.
Namun sebelumnya, selalu cek keberadaan gulma yang ikut tumbuh di
tempat semai. Cabut dan bersihkan gulma tersebut agar bibit terong bisa
tumbuh dengan baik.
Persiapan Polibeg
Langkah-langkahnya sebagai berikut:
Siapkan beberapa buah polybag (sesuaikan) berukuran sedang yakni ukuran
40×50 cm.
Masukkan tanah yang sudah digemburkan ke dalam masing-masing polybag.
Campurkan tanah gembur dengan pupuk kandang dengan perbandingan 3:1.
Isi polybag dengan campuran tanah dan pupuk hingga tersisa 10 cm pada
bagian atas permukaan media tanam.
Polybag yang sudah diisikan campuran media tanam tadi ditempatkan di area
yang teduh, biarkan selama dua hari sebelum digunakan.
Penanaman Bibit
Jika sudah timbul daun sejati (4 – 5 helai daun) pada bibit yang disemai, maka
tandanya sudah bisa dipindahkan ke dalam polybag. Cara memindahtanamkannya
adalah sebagai berikut:
Siram tanah semai sebelum mencabut bibit terong.
Cabut bibit terong dengan perlahan dan hati-hati agar tidak merusak akar
tanamannya.
Buat celah lubang di tengah media tanam dalam polybag dengan jari atau
tongkat kurang lebih sedalam 5 – 10 cm.
Transplantasi bibit terong ke dalam lubang tersebut. Masing-masing lubang
hanya diisi dengan satu bibit terong.
Siram bibit terong setelah ditanam secukupnya.
Bagian Akhir
Dalam penanaman terong di pekarangan yang perlu di perhatikan media
tanamnya dan penyinaran matahari. Bila sudah ditanam, selanjutnya harus dijaga
pemeliharaanya.
Peureumeu, 2019
Penyusun Sinopsis
Derhana Siregar, SP
Peureumeue, ……………………….2019
PPL
DERHANA SIREGAR, SP
SINOPSIS
Judul : Teknik Pembuatan MOL Rebung
Bagian Awal
Rebung bambu merupakan tunas muda anakan pohon bambu yang tumbuh dari
akar. Kita mengenal rebung bambu sebagai bahan makanan, misalnya diolah sebagai
sayur atau isi lumpia. Selain itu rebung bambu juga digunakan sebagai bahan pembuatan
MOL (Mikro Organisme Lokal). Rebung bambu mengandung giberelin dan C organik yang
berguna bagi tanaman. Juga mengandung mikro organisme yang berguna,
yakni azotobakter dan azospirillium.
Bagian Utama
Fungsi MOL Rebung
perangsang pertumbuhan vegetatif tanaman
sebagai pengurai atau dekomposer dalam proses pembuatan pupuk kompos.
Cara Membuat MOL Rebung
Bahan
Rebung bamboo 1 kg
Gula merah 1 ons
Air cucian beras 3 liter
Cara Membuat
Rebung bambu diblender
Masukkan semua bahan kedalam jerigen
Aduk pelan-pelan sampai tercampur rata, kemudian jerigen ditutup rapat
Buka tutup jerigen setiap pagi untuk membuang gas dalam jerigen
Lakukan selama 2 minggu, MOL siap digunakan
Cara Menggunakan ;
Untuk Pupuk Daun ; campurkan 1 liter MOL dengan 15 liter air, kemudian
semprotkan secara merata pada tanaman
Untuk Pupuk Akar ; campurkan 1 liter MOL dengan 10 liter air, kocorkan 250
ml larutan untuk setiap tanaman
Untuk Pembuatan Kompos ; campurkan 1 liter MOL dengan 5 liter air,
siramkan pada bahan kompos.
Bagian Akhir
Demikianlah cara pembuatan MOL rebung yang cepat dan sederhana. Dalam
pembuatannya sebelum bisa digunakan harus dipastikan gas yang dalam jerigen
dibuang. Peureumeu, 2019
. Penyusun Sinopsis
Derhana Siregar, SP
LPM (LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH)
Peureumeue, ……………………….2019
PPL
DERHANA SIREGAR, SP
SINOPSIS
Bagian Awal
Menanam terong agar berbuah lebat harus menerapkan semua teknik dalam
budidayanya dengan benar. Di samping cara penyemaian benih, pengolahan tanah,
penanaman, pemeliharaan, dan panen dilakukan dengan benar, cara memupuk juga
harus tepat karena pemupukan merupakan salah satu kunci keberhasilan budidaya
tanaman terong.
Tanaman terung membutuhkan unsure N, P dan K dalam jumlah relative banyak.
Untuk memenuhinya, unsure hara tersebut ada dalam pupuk anorganik dan ada juga
dari pupuk organic.
Bagian Utama
Bagian Akhir
Dengan pemberian nutrisis tanaman terong dengan jenis pupuk yang tepat,
dosis tepat, waktunya tepat, dan tepat pula caranya. Maka hasilnya akan sangat
memuaskan.
Peureumeu, 2019
Penyusun Sinopsis
Derhana Siregar, SP
LPM (LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH)
Peureumeue, ……………………….2020
PPL
DERHANA SIREGAR, SP
SINOPSIS
Bagian Awal
Konsep pertanian ramah lingkungan adalah konsep pertanian yang mengedepankan
keamanan seluruh komponen yang ada pada lingkungan ekosistem dimana pertanian ramah
lingkungan mengutamakan tanaman maupun lingkungan serta dapat dilaksanakan dengan
menggunakan bahan yang relatif murah dan peralatan yang relatif sederhana tanpa
meninggalkan dampak yang negatif bagi lingkungan.
Pestisida Nabati adalah pestisida yang bahan aktifnya berasal dari tanaman atau
tumbuhan dan bahan organik lainya yang berkhasiat mengendalikan serangan hama pada
tanaman. Pestisida ini tidak meninggalkan residu yang berbahaya pada tanaman maupun
lingkungan serta dapat di buat dengan mudah menggunakan bahan yang murah dan peralatan
yang sederhana.
Bagian Utama
Cara Pembuatan Pestisida Nabati adalah sebagai Berikut :
Pestisida Nabati Bahan Baku “Daun Pepaya (Carica papayaL)”
Daun Pepaya mengandung bahan aktif papain sehingga efektif untuk mengendalikan
ulat dan hama penghisap.
Cara pembuatannya:
1 kg daun pepaya segar di rajang
Hasil rajangan direndam dalam 10 liter air ditambah 2 sendok makan minyak tanah, 30
grm detergen, dan di diamkan semalaman.
Saring larutan hasil perendaman dengan menggunakan kain halus
Semprotkan larutan hasil saringan ke tanaman
Pestisida BahanBaku “Daun Nimba(Azadirachta indica A. Juss)”
Daun Nimba mengandung Azadirachtin, salanin, nimbinen, dan meliantrol. Efektif
mengendalikan ulat, hama penghisap, jamur, bakteri, nematoda dll,
Cara pembuatan :
Tumbuk halus 200-300 gr biji nimba: rendam dengan 10 liter air semalam, aduk rata dan
saring, siap disemprotkan ke tanaman.
Tumbuk halus 1 kg daun nimba kering bisa juga dengan daun segar rendam dalam 10
liter air semalam, aduk rata, saring, dan siap untuk di semprotkan ke tanaman.
Derhana Siregar, SP
Judul : Tehnik Pengendalian Hama Padi sawah masa Vegetatif dan Generatif
Tujuan : Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam upaya
pengendalian hama utama padi sawah
Metode : Ceramah
Waktu : 100 menit
Media : Kertas
Alat Bantu : Spidol
Bubon, ……………………….2019
PPL
DERHANA SIREGAR, SP
SINOPSIS
Judul : Tehnik Pengendalian Hama Padi sawah masa Vegetatif dan Generatif
Bagian Awal
Dalam budidaya tanaman padi, maka kita tidak akan terlepas dari ancaman
hama yang sering menyerang tanaman padi kita. Oleh karena itu diperlukan
pengetahuan petani untuk bisa mengenal jenis-jenis hama tanaman padi agar
petani bisa mengidentifikasi dan bisa menerapkan pengendalian secara tepat,
cepat, dan akurat. Dengan terkendalinya serangan hama, maka tujuan dari
budidaya akan tercapai.
Bagian Utama
Berikut ini adalah hama –hama utama pada tanaman padi dan cara
mengendalikannya:
Tikus
Hama tikus menyerang tanaman padi dari mulai masih menjadi bibit hingga
tanaman memasuki masa pengisian bulir. Tikus aktif menyerang padi pada
malam hari dan pada siang hari tikus bersembunyi di lubang pada tanggul
irigasi, pematang sawah, pekarangan, semak, atau gulma. Dengan
perkembangbiakannya yang sangat cepat, kerusakan yang ditimbulkan tikus
akan sangat merugikan. Pada kondisi terparah serangan hama tikus bisa
mengakibatkan tanaman padi gagal panen. Salah satu cara yang paling
efektif dalam mengendalikan hama tikus adalah dengan memanfaatkan
musuh alaminya, yaitu ular.
PenggerekBatang
Hama penggerak batang tanaman padi juga dikenal dengan sundep.
Serangan biasanya terjadi pada fase vegetatif dengan ditandai daun tengah
atau pucuk tanaman akan mati karena titik tumbuh dimakan larva
penggerek batang. Kehadiran pada hama tersebut dengan ditandai oleh
kehadiran ngengat dan kematian pada tunas padi. Untuk pengendaliannya
bisa menggunakan cara mekanik, pengendalian dengan menggunakan cara
hayati, dan menggunakan insektisida.
KeongMas
Hama keong mas menyerang tanaman padi pada masa vegetatif dan itu
dimulai dari masa pembibitan. Keong mas merusak tanaman dengan cara
memarut jaringan tanaman dan memakannya sehingga menyebabkan
adanya bibit yang hilang per tanaman. Untuk pengendalian bisa
menggunakan cara mekanik yang dimulai dengan mengambil telur dan
keong mas pada area budidaya. Selain itu bisa dengan membuat parit kecil
yang ukurannya lebih dalam kemudian diberi daun pisang atau daun pepaya
sebelum area budidaya padi di keringkan. Dengan adanya parit yang berisi
air dan dedaunan ini diharapkan keong mas akan berkumpul sehingga
memudahkan dalam pengambilan.
Wereng
Hama wereng memiliki beragam jenis, diantarnya wereng cokelat, wereng
putih, dan wereng hijau. Wereng menyerang dengan cara menghisap cairan
yang ada pada tanaman padi dan dapat menularkan virus kepada tanaman.
Serangan ini dapat menyebabkan padi menjadi kering seperti terbakar atau
pertumbuhannya menjadi kerdil. Untuk pengendaliannya bisa menggunakan
musuh alami seperti Beauveria bassiana. Namun jika terjadi serangan dan
tidak bisa dikendalikan maka bakarlah tanaman sehingga diharapkan pada
penanaman berikutnya bisa diminimalkan serangannya.
WalangSangit
Hama walang sangit akan menyerang pada waktu tanaman padi sudah
memasuki fase masak susu. Hama ini akan menyerang pada bulir padi
dengan menghisap cairan sehingga bisa mengakibatkan padi yang
dihasilkan hampa, berkerut, berwarna cokelat dan rasanya kurang enak.
Dengan serangan parah hasil panen padi akan menjadi jelek dan
menurunkan produktivitas hasil panen. Pengendalian bisa dilakukan dengan
mengumpulkan dan memusnahkan telur walang sangit serta dengan
melepas musuh alami seperti jangkrik dan laba-laba.
Burung
Hama burung menyerang tanaman pada fase masak susu sampai padi panen.
Burung akan memakan langsung bulir padi yang sedang menguning
sehingga menyebabkan kehilangan hasil secara langsung. Selain itu burung
juga mengakibatkan patahnya malai padi. Pengendalian hama burung bisa
dilakukan dengan cara pengusiran dengan membuat ajir berwarna merah di
sekitar sawah atau dengan menggunakan tali-tali yang digantungi
kaleng/plastik untuk membuat suara yang dapat mengusir burung atau
dengan menggunakan jaring yang dipasang di atas lahan sawah.
Bagian Akhir
Demi peningkatan hasil produksi padi, maka sebaik nya lah hama yg
mungkin menyerang dapat di kendalikan secepat mungkin.
Peureumeu 2019
Penyusun Sinopsis
Derhana Siregar, SP
LPM (LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH)
Diskusi 25 menit
Kesimpulan 5 menit
3. Pengakhiran
Saran 5 menit
Penutup 5 menit
Peureumeue, ……………………….2020
PPL
DERHANA SIREGAR, SP
SINOPSIS
Bagian Awal
Bagian Utama
Bagian Akhir
Pemanenan padi tidak akan menguntungkan dan memuaskan jika prosesnya
dilakukan dengan cara yang kurang benar dan pada umur panen yang tidak tepat. Cara
panen yang tidak baik akan menurunkan kehilangan hasil secara kuantitatif. Sedangkan
saat panen yang tepat akan menentukan kualitas gabah dan beras.
Peureumeu, 2020
Penyusun Sinopsis
Derhana Siregar, SP
Peureumeue, ……………………….2020
PPL
DERHANA SIREGAR, SP
SINOPSIS
Bagian Awal
Penanganan padi dari mulai panen hingga menjadi produk akhir yang siap
didistribusikan dinamakan pascapanen padi. Pascapanen padi adalah serangkaian
tahapan kegiatan yang meliputi pemungutan (pemanenan) malai, perontokan gabah,
penampian, pengeringan, pengemasan, penyimpanan, dan pengolahan sampai siap
dipasarkan atau dikonsumsi. Proses pascapanen memiliki tujuan untuk mengurangi
kehilangan hasil, menekan tingkat kerusakan hasil panen, meningkatkan daya simpan
dan daya guna komoditas pertanian, meningkatkan nilai tambah dan pendapatan,
meningkatkan devisa negara dan perluasan kesempatan kerja, melestarikan sumber
daya alam dan lingkungan hidup.
Bagian Utama
2. Perontokan
Pada tahap ini, kehilangan hasil akibat ketidaktepatan dalam melakukan
perontokan dapat mencapai lebih dari 5 %. Cara perontokan padi dapat dilakukan:
Perontokan padi dengan pedal thresher
Pedal thresher merupakan alat perontok padi dengan konstruksi sederhana dan
digerakan meng-gunakan tenaga manusia.
Perontokan padi dengan power thresher
Power thresher merupakan mesin perontok yang menggunakan sumber tenaga
penggerak enjin.
3. Pengeringan
Pengeringan merupakan proses penurunan kadar air gabah sampai mencapai
nilai tertentu sehingga siap untuk diolah/digiling atau aman untuk disimpan dalam waktu
yang lama. Pengeringan adalah sebuah proses mengurangi kadar air dalam gabah
hingga mencapai kadar tertentu. Standar kadar air dalam gabah yang dikeringkan
paling tidak harus mencapai 14%.
4. Penyimpanan
Penyimpanan merupakan tindakan untuk mempertahankan gabah/beras agar
tetap dalam keadaan baik dalam jangka waktu tertentu. Kesalahan dalam melakukan
penyimpanan gabah/ beras dapat mengakibatkan terjadinya respirasi, tumbuhnya
jamur, dan serangan serangga, binatang mengerat dan kutu beras yang dapat
menurunkan mutu gabah/beras. Cara penyimpanan gabah/beras dapat dilakukan
dengan :
(1) sistem curah,
2) Penyimpanan Gabah dengan Kemasan/Wadah
5. Penggilingan
Penggilingan merupakan proses untuk mengubah gabah menjadi beras. Proses
penggilingan gabah meliputi pengupasan sekam, pemisahan gabah, penyosohan,
pengemasan dan pe-nyimpanan. Bagian komponen mesin penggiling terdiri dari :
Bagian Akhir
Pasca panen padi sawah merupakan proses yang harus ditangangani dengan
tepat guna untuk mengurangi resiko kehilangan hasil, menekan tingkat kerusakan hasil
panen, meningkatkan daya simpan dan daya guna komoditas pertanian, meningkatkan
nilai tambah dan pendapatan, meningkatkan devisa negara dan perluasan kesempatan
kerja, melestarikan sumber daya alam dan lingkungan hidup.
Peureumeu, 2020
Penyusun Sinopsis
Derhana Siregar, SP
Peureumeue, ……………………….2019
PPL
DERHANA SIREGAR, SP
SINOPSIS
Bagian Awal
Pestisida nabati cenderung bersifat mudah terurai di alam, residunya cepat hilang, tidak
mencemari lingkungan, dan aman bagi makhluk hidup. Selain itu, pestisida nabati memiliki
kandungan bioaktif yang kurang kuat sehingga daya bunuhnya lemah. Oleh karena itu,
pestisida ini lebih tepat disebut sebagai pestisida pengendali patogen dan bukan sebagai
pembasmi patogen. Dalam pembuatan ramuan pestisida nabati tidak menggunakan campuran
minyak tanah atau solar walaupun kedua bahan tersebut dapat meningkatkan daya bunuh
ramuan, karena apabila dosis dari kedua bahan tersebut kurang tepat maka mengakibatkan
tanaman teracuni (fitotoksitas).
Bagian Utama
Bahan: Ranting atau kulit batang tanaman pacar cina 50 – 100 gram, Detergen 1 gram
Proses pembuatan: Tumbuk ranting atau kulit batang tanaman pacar cina ,tambah 1
liter air, tambah 1 gram detergen kemudian rebus selama 45 – 75 menit dan diaduk
hingga menjadi larutan. Kemudian saring dengan kain halus dan siap digunakan.
Ramuan untuk mengendalikan hama thrips pada cabai, kentang dan bawang
Bahan: Daun sirsak 50-100 lembar, Air 5 liter - Detergen/ sabun colek 15 gram
Proses pembuatan: Daun sirsak ditumbuk halus, rendam ke dalam 5 liter air tambah
detergen dan didiamkan semalam. Kemudian larutan disaring, setiap 1 liter hasil
saringan diencerkan lagi dengan 10 – 15 liter air dan siap disemprotkan ke tanaman.
Aplikasi: Ramuan yang telah diencerkan dengan air disemprotkan ke tanaman yang
terserang hama.
Di Indonesia, penggunaan pestisida nabati belum memasyarakat. Hal ini berkaitan dengan
beberapa kendala yang dihadapi dalam penggunaannya, diantaranya:
1. Pestisida sintetis tetap lebih disukai dengan alasan mudah didapat, praktis
mengaplikasikannya, hasilnya relatif cepat terlihat, tidak perlu membuat sediaan sendiri,
tersedia dalam jumlah banyak, dan tidak perlu membudidayakan sendiri tanaman
penghasil pestisida.
2. Kurangnya rekomendasi atau dorongan dari pengambil kebijakan. Hal ini terlihat dari
kurangnya atau tidak adanya penyuluhan dan pengenalan penggunaan pestisida nabati
kepada petani atau pengguna.
3. Tidak tersedianya bahan secara berkesinambungan dalam jumlah yang memadai saat
diperlukan.
4. Frekuensi penggunaannya tinggi karena sifatnya mudah terlarut di alam sehingga
memerlukan pengaplikasian yang lebih sering.
5. Sulitnya registrasi pestisida nabati mengingat pada umumnya jenis pestisida ini memiliki
bahan aktif yang kompleks (multiple active ingredient) dan pada beberapa kasus tidak
semua bahan aktif bisa dideteksi.
Bagian Akhir
Penggunaan pestisida nabati dimaksudkan bukan untuk meninggalkan dan
menganggap tabu penggunaan pestisida sintetis, tetapi hanya merupakan suatu cara alternatif
agar pengguna tidak hanya tergantung pada pestisida sintetis disamping juga dapat
diminimalkan kerusakan lingkungan akibat penggunaan pestisida sintesis secara berlebih.
Peureumeu, 2019
Penyusun Sinopsis
Derhana Siregar, SP
LPM (LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH)
Peureumeue, ……………………….2020
PPL
DERHANA SIREGAR, SP
SINOPSIS
Bagian Awal
Seledri merupakan jenis sayuran daun yang biasa digunakan sebagai bumbu. Selain itu,
seledri juga betmanfaat sebagai obat herbal. Negara Cina, Jepang dan Korea juga
menggunakan batang tanaman ini sebagai sayuran. Sedangkan di Indonesia sendiri tanaman
ini diperkenalkan pada masa penjajahan Belanda dan digunakan sebagai bumbu penyedap sop
atau lalap seperti juga cara menanam bunga kol dengan hidroponik . Sedangkan di Eropa
sendiri, semua bagian tanaman seledri baik daun, batang dan bonggolnya dimanfaatkan.
Seledri juga merupakan tanaman obat herbal yang terbukti dapat menyembuhkan
berbagai jenis penyakit. Seledri disebut sebut sebagai sayuran anti-hipertensi, selain itu
manfaat lainnya adalah sebagai diuretika (peluruh) , anti rematik dan dipercaya dapat
menambah nafsu makan. Bagian umbi memiliki khasiat yang sama dengan batang dan
daunnya, namun juga dapat di gunakam sebagai pembangkit gairah seksual (afrodisiaka).
Bagian Utama
Menyiapkan Bibit Tanaman
Setelah memperoleh bibit seledri yang diperlukan, maka untuk tahap selanjutnya anda
bisa mengikuti cara seperti di bawah ini:
Biansanya satu bonggol tanaman seledri akan terdiri dari banyak tunas anakan.
Maka terlebih dahulu pisahkan anakan seledri, agar tentunya kita dapat memperoleh
tanaman indukan yang berjumlah banyak.
Bersihkan bagian bonggol tanaman yang kotor.
Kemudian potong batang tanaman yang tua, jangan di buang anda bisa
menggunakannya sebagai sayuran atau lalapan.
Sisakan hanya tunas muda.
Setelah itu isikan air kedalam gelas air mineral.
Tusuk bagi bonggol dengan tusuk gigi pada empat penjuru bagian.
Kemudian masukkan bibit tadi kedalam gelas air mineral, maka akar dan sebagian
bonggol akan terendam, sedangkan tunasnya akan berada di permukaan gelas.
Tambahkan larutan nutrisi atau pupuk daun kedalam media air didalam gelas.
Setelah tunas muda baru tumbuh 2-3 buah, maka anda dapat memindahkannya ke
media tanam didalam pot.
Diskusi 20 menit
Kesimpulan 5 menit
3. Pengakhiran
Saran 5 menit
Penutup 5 menit
Peureumeue, ……………………….2020
PPL
DERHANA SIREGAR, SP
SINOPSIS
Bagian Awal
Tingkat pendapatan petani secara umum dipengaruhi oleh beberapa komponen yaitu
jumlah produksi, harga jual, dan biaya-biaya produksi. Padi merupakan salah satu komoditi
yang mempunyai prospek cerah guna menambah pendapatan para petani. Hal tersebut dapat
memberi motivasi tersendiri bagi petani untuk lebih mengembangkan dan meningkatkan
produksinya dengan harapan agar pada saat panen memperoleh hasil penjualan tinggi guna
memenuhi kebutuhannya. Namun secara aktual pada saat panen tiba, hasil melimpah tetapi
harga menjadi turun, dan terlebih lagi jika hasil produksi yang diharapkan jauh dari perkiraan,
yaitu pembeli sangat rendah, produksi minim, biaya untuk kegiatan produksi, mulai dari
pengadaan pupuk, pengolahan, pestisida dan biaya lainnya yang tidak terduga
Bagian Utama
Adapun rincian analisa usahatani padi sawah dengan menggunakan salah satu
varietas contohnya Varietas inpari 32 dengan sistem tanam Jajar Legowo, dengan
luasan 1 Ha sawah pada 1 kali musim tanam adalah sebagai berikut :
B. Keuntungan
C. Analisis
Return and Cost Ratio (R/C ratio) = Pendapatan / Total Biaya
= 21.525.000 / 5.325.000
= 4,04
Jika nilai R/C ratio lebih besar dari satu maka usaha tani tersebut layak. Sebaliknya jika
nilai R/C ratio kurang dari satu maka usaha tani tersebut tidak layak.
Maka, hasil analisa diatas menunjukkan bahwa nilai R/C ratio 4,04 > 1 berarti usahatani
tersebut layak.
Dalam budidaya padi sawah, keuntungan yang wajar yang dihasilkan dalam 1 kali
panen untuk luasan 1 Ha berkisar antara Rp. 15.000.000 s/d Rp. 20.000.000.
Analisa diatas hanya sebagai acuan, kebutuhan bahan dan biaya-biaya lain
menyesuaikan keadaan lokasi masing-masing.
Bagian Akhir
Melihat biaya usaha padi sawah sebaiknya petani bisa menekan biaya lain dalam hal ini
biaya pengeringan dengan cara memanfaatkan tenaga kerja keluarga untuk pengeringan padi.
Peureumeu, 2020
Penyusun Sinopsis
Derhana Siregar, SP
LPM (LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH)
Peureumeue, ……………………….2020
PPL
DERHANA SIREGAR, SP
SINOPSIS
Bagian Awal
Kompos adalah salah satu pupuk organik buatan manusia yang dibuat dari proses
pembusukan sisa-sisa bahan organik (tanaman maupun hewan). Proses pengomposan dapat
berlangsung secara aerobik dan anaerobik yang saling menunjang pada kondisi lingkungan
tertentu. Proses ini disebut juga dekomposisi atau penguraian.
Manfaat Kompos
1. Manfaat Kompos Bagi Tanah
Pupuk kompos berperan dalam menjaga fungsi tanah agar unsur hara dalam tanah
mudah dimanfaatkan oleh tanaman.
2. Manfaat Kompos Bagi Tanaman
Kompos sangat bermanfaat bagi proses pertumbuhan tanaman. Kompos tidak hanya
mensuplai unsur hara bagi tanaman, selain itu kompos juga memperbaiki struktur tanah
kering dan ladang serta menjaga fungsi tanah, sehingga suatu tanaman dapat tumbuh
dengan baik.
a. Manfaat kompos menyediakan unsur hara bagi tanaman
b. Manfaat kompos memperbaiki struktur tanah
c. Manfaat kompos dapat meningkatkan Kapasitas Tukar Kation
d. Manfaat kompos meningkatkan kemampuan tanah untuk menahan air
e. Manfaat kompos meningkatkan aktivitas biologi tanah
f. Manfaat kompos meningkatkan pH pada tanah asam
g. Manfaat kompos menyediakan unsur mikro bagi tanaman
Bagian Akhir
Setelah empat hari cek kematangan kompos.Pupuk kompos yang matang dicirikan
dengan baunya yang harum seperti bau tape.
Peureumeu, 2020
Penyusun Sinopsis
Derhana Siregar, SP
LPM (LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH)
Diskusi 20 menit
Kesimpulan 5 menit
3. Pengakhiran
Saran 5 menit
Penutup 5 menit
Peureumeue, ……………………….2019
PPL
DERHANA SIREGAR, SP
SINOPSIS
Bagian Awal
Pupuk organik dapat didefenisikan sebagai pupuk yang mengandung bahan alami yang
berasal dari alam baik itu dari tanaman ataupun hewan yang sudah melalui proses, dapat
berbentuk padat ataupun cair yang dapat memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.
Banyak orang lebih memilih pupuk organik dibandingkan dengan pupuk kimia selain lebih
bermanfaat, pupuk organik ini juga lebih aman bagi manusia dan tumbuhan.
Berbagai macam dari pupuk organik ini dapat kita jumpai di lapangan, salah satunya yaitu
pupuk organik bokashi. Dimana Pupuk bokashi ini bisa dibuat dengan cepat dan efektif, yang
berasal dari bahan-bahan alami melalui proses fermentasi effective microorganisms (EM4).
Bokashi ini cocok untuk berbagai macam tanaman pertanian baik itu yang ditanam di
pekarangan dan halaman dalam rumah, media persemaian dan tanaman dalam pot. Selain
menyehatkan tanah, bokashi ini juga dapat menyuburkan tanaman serta menghasilkan prodak
yang sehat dikonsumsi.
Bagian Utama
Bagian Akhir
Dalam pembuatan pupuk bokashi yang paling penting harus diperiksa yaitu suhu
karena sangat mempengaruhi keberhasilan pembuatan bokashi.
Peureumeu, 2019
Penyusun Sinopsis
Derhana Siregar, SP