PEMUPUKAN “N”
BERDASARKAN BAGAN WARNA
DAUN (BWD)
Di susun oleh :
DERHANA SIREGAR, SP
NIP. 19840611 201706 2 004
PENYULUH PERTANIAN PERTAMA
Penulis,
DERHANA SIREGAR, SP
I. PENDAHULUAN akan sangat membantu, dan ini dapat memberikan peningkatan
efisiensi serapan N yang nyata, dan ini dapat dilakukan dengan
memonitor warna daun pada tanaman padi.
A. Latar Belakang
Warna daun adalah suatu indikator yang berguna bagi
kebutuhan pupuk N tanaman padi. Daun yang bewarna pucat atau
Pertumbuhan tanaman yang baik dan hasil yang tinggi
hijau kekuningan menunjukkan bahwa tanaman kekurangan N.
membutuhkan suplai nitrogen (N) yang cukup, bila suplai N tak cukup
Terdapat dua metoda pengukuran warna daun dengan mudah di
tanaman akan mengalami kekurangan N, yang ditunjukkan oleh
lapang; menggunakan peralatan mesin dan menggunakan alat
pertumbuhan organ dan keseluruhan tanaman yang tidak normal.
sederhana.
Gejala kekurangan N yang paling jelas dan biasa terlihat adalah
Beberapa alat pengukur ini mempunyai kekurangan seperti
berkurangnya warna hijau dari dedaunan (chlorosis), yang umumnya
kerusakan pada tanaman, memerlukan peralatan yang mahal, dan
agak terdistribusi merata pada keseluruhan daun.
kesulitan dalam pengukuran. Skala warna, yang tersusun dari suatu
Daun menjadi lebih pucat, menguning, dan pada kondisi
seri warna hijau, dari hijau kekuningan sampai hijau tua, sesuai
kekurangan N yang gawat menjadi mati. Pada tanaman serealia,
dengan warna-warna daun di lapang, dapat digunakan untuk
kekurangan N ditandai oleh berkurangnya anakan; jumlah malai per
mengukur warna daun.
satuan luas dan juga jumlah gabah per malai berkurang. Karena itu,
Bila suatu nilai warna daun lebih rendah dari batas kritis
pertumbuhan dan hasil tanaman, khususnya padi, berhubungan erat
tertentu, maka tanaman memerlukan pupuk N tambahan. Bagan
dengan warna hijau dari daun. Efisiensi penggunaan pupuk N
Warna Daun (BWD) yang didistribusikan oleh CREMNET-IRRI untuk
rendah, hanya 19-47% dari N yang diberikan bisa diserap tanaman
tanaman padi, adalah suatu alat yang sederhana, mudah digunakan
padi.
dan tidak mahal, untuk menentukan waktu pemupukan N pada
Pemberian N yang tepat waktu ke tanaman adalah suatu
tanaman padi.
usaha yang dapat meningkatkan efisiensi N, sedangkan tiga kali
pemberian pupuk N pada padi sawah biasa disarankan untuk
mendapatkan efisiensi yang lebih tinggi. Disamping itu, mengetahui
kapan tanaman padi benar-benar memerlukan tambahan pupuk N
B. Tujuan II. KEBUTUHAN N BERDASARKAN BWD
pada tabel di bawah ini pemupukan kedua (stadia anakan aktif sekitar 23-28 HST),
dan yang ketiga (stadia primordial, 38-42 HST), dengan
Respons terhadap pemupukan N, dengan hasil harapan (t/ha)
Rendah (5) Sedang (6) Tinggi (7) Sangat tinggi (8) tujuan untuk meminimalkan dosis pupuk yang ditetapkan.
50 75 100 125 Pada hibrida dan padi tipe baru (PTB) diberikan yang
Tabel 1. Takaran pemberian Urea (kg/ha) setelah pembacaan BWD lebih keempat sekitar 10% berbunga. Dengan cara ini pebacaan
rendah dari 4 berdasarkan kebutuhan riel tanaman, pada
beberapa hasil gabah yang diharapkan BWD hanya 2-3 kali selama pertumbuhan tanaman.
membutuhkan
4. Bila rata-rata nilai BWD antara 3,5 dan 4,0; berikan 50 kg
2. Berdasarkan Waktu yang Sudah Ditetapkan Urea/ha pada hasil harapan sebesar 5 t/ha. Tambahkan lagi
25 kg Urea/ha untuk setiap ton/ha lebih tingginya hasil
Berdasarkan waktu yang ditetapkan, yaitu waktu pemupukan
harapan.
ditetapkan lebih dahulu berdasarkan tahap pertumbuhan tanaman,
antara lain fase pada saat anakan aktif dan pembentukan malai
5. Bila rata-rata nilai BWD antara 4,0 dan 4,5; tak perlu
dan saat primordia. Penggunaan BWD berdasarkan waktu yang
memberikan pupuk N bila hasil harapan hanya 5-6 t/ha.
ditetapkan dapat dilakukan dengan langkah:
Tambahkan 50 kg Urea/ha bila hasil harapan lebih dari 6
1. Berikan 50-75 kg Urea/ha sebelum 14 HST, kali ini tak perlu
t/ha (Tabel 2).
digunakan BWD.
Respons terhadap pemupukan N, dengan hasil III. PENUTUP
harapan (t/ha)
Pembacaan BWD
Sedang Tinggi Sangat
Rendah (5)
(6) (7) tinggi (8)
3.0 or less 75 100 125 150 Dengan menggunakan Bagan warna Daun (BWD), dapat
3.5 – 4.0 50 75 100 125 diketahui apakah tanaman perlu segera dipupuk dengan N atau tidak.
4.0 – 4.5 0 0-50 50 50 Dengan mengetahui nilai skala pada hasil pengamatan BWD, maka
Tabel 2. Takaran pemberian Urea (kg/ha) setelah pembacaan BWD lebih rendah dosis pupuk yang diperlukan tanaman dapat kita ketahui. Sehingga
dari 4 berdasarkan kebutuhan riel tanaman, pada beberapa hasil gabah
yang diharapkan pemakaian pupuk lebih efisien dan efektif.
Triyanto, KBT. 2016. Apa Itu BWD? Apa Fungsi BWD? Bagaimana
Cara menggunakan BWD?. Diakses dari
https://kabartani.com/apa-itu-bwd-apa-fungsi-bwd-bagaimana-cara-
menggunakan-bwd.html tanggal 30 Oktober 2019