Anda di halaman 1dari 8

Brosur

PEMUPUKAN “N”
BERDASARKAN BAGAN WARNA
DAUN (BWD)

Di susun oleh :
DERHANA SIREGAR, SP
NIP. 19840611 201706 2 004
PENYULUH PERTANIAN PERTAMA

BALAI PENYULUHAN PERTANIAN (BPP)


KECAMATAN KAWAY XVIKABUPATEN ACEH BARAT
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

Puji syukur kehadirat Allah SWT, Berkat rahmat dan hidayahNya


KATA PENGANTAR.…………………...…………………………….. i
penulis telah dapat menyusun Brosur tentang Pemupukan N
Berdasarkan Bagan Warna Daun (BWD)
DAFTAR ISI …………………………………….……………………… ii
Brosur ini dapat memberikan pengetahuan tentang Pemupukan I. PENDAHULUAN
N Dengan Teknik Penggunaan BWD, sehingga penggunaan pupuk A. Latar Belakang………………………………………… 1
B. Tujuan………………………………………………….. 3
lebih efektif dan efisien.
II. KEBUTUHAN N BERDASARKAN BWD
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang A. Pengenalan Bagan Warna daun (BWD)………….. 4
B. Penggunaan BWD Dalam Menetukan
telah banyak membantu kami dalam menyelesaikan brosur ini. Bagi
Kebutuhan Pupuk N…….……………………………. 5
para pelaku usaha pertanian, besar harapan kami semoga Brosur ini
III. PENUTUP……………………........................................ 10
bermanfaat dalam rangka mendorong pengembangan agribisnis
komoditas pertanian . DAFTAR PUSTAKA…..………………………………………………….......... iii

Penulis,

DERHANA SIREGAR, SP
I. PENDAHULUAN akan sangat membantu, dan ini dapat memberikan peningkatan
efisiensi serapan N yang nyata, dan ini dapat dilakukan dengan
memonitor warna daun pada tanaman padi.
A. Latar Belakang
Warna daun adalah suatu indikator yang berguna bagi
kebutuhan pupuk N tanaman padi. Daun yang bewarna pucat atau
Pertumbuhan tanaman yang baik dan hasil yang tinggi
hijau kekuningan menunjukkan bahwa tanaman kekurangan N.
membutuhkan suplai nitrogen (N) yang cukup, bila suplai N tak cukup
Terdapat dua metoda pengukuran warna daun dengan mudah di
tanaman akan mengalami kekurangan N, yang ditunjukkan oleh
lapang; menggunakan peralatan mesin dan menggunakan alat
pertumbuhan organ dan keseluruhan tanaman yang tidak normal.
sederhana.
Gejala kekurangan N yang paling jelas dan biasa terlihat adalah
Beberapa alat pengukur ini mempunyai kekurangan seperti
berkurangnya warna hijau dari dedaunan (chlorosis), yang umumnya
kerusakan pada tanaman, memerlukan peralatan yang mahal, dan
agak terdistribusi merata pada keseluruhan daun.
kesulitan dalam pengukuran. Skala warna, yang tersusun dari suatu
Daun menjadi lebih pucat, menguning, dan pada kondisi
seri warna hijau, dari hijau kekuningan sampai hijau tua, sesuai
kekurangan N yang gawat menjadi mati. Pada tanaman serealia,
dengan warna-warna daun di lapang, dapat digunakan untuk
kekurangan N ditandai oleh berkurangnya anakan; jumlah malai per
mengukur warna daun.
satuan luas dan juga jumlah gabah per malai berkurang. Karena itu,
Bila suatu nilai warna daun lebih rendah dari batas kritis
pertumbuhan dan hasil tanaman, khususnya padi, berhubungan erat
tertentu, maka tanaman memerlukan pupuk N tambahan. Bagan
dengan warna hijau dari daun. Efisiensi penggunaan pupuk N
Warna Daun (BWD) yang didistribusikan oleh CREMNET-IRRI untuk
rendah, hanya 19-47% dari N yang diberikan bisa diserap tanaman
tanaman padi, adalah suatu alat yang sederhana, mudah digunakan
padi.
dan tidak mahal, untuk menentukan waktu pemupukan N pada
Pemberian N yang tepat waktu ke tanaman adalah suatu
tanaman padi.
usaha yang dapat meningkatkan efisiensi N, sedangkan tiga kali
pemberian pupuk N pada padi sawah biasa disarankan untuk
mendapatkan efisiensi yang lebih tinggi. Disamping itu, mengetahui
kapan tanaman padi benar-benar memerlukan tambahan pupuk N
B. Tujuan II. KEBUTUHAN N BERDASARKAN BWD

Dengan menggunakan Bagan Warna daun (BWD) dapat


A. Pengenalan Bagan warna Daun (BWD)
dikatahui kebutuhan pupuk N tanaman padi.
Bagan warna daun (BWD) pertama kali dikembangkan di
Jepang, dan kemudian peneliti-peneliti dari Universitas Pertanian
Zhejiang-Cina mengembangkan suatu BWD yang lebih baik dan
mengkalibrasinya untuk padi indica, japonica dan hibrida. Alat ini
kemudiannya menjadi model bagi BWD yang didistribusikan oleh
Crop Resources and Management Network (CREMNET) - IRRI untuk
tanaman padi; suatu alat yang sederhana, mudah digunakan, dan
tidak mahal untuk menentukan waktu pemupukan N pada tanaman
padi. BWD ini merupakan alat yang cocok untuk mengoptimalkan
penggunaan N, dengan berbagai sumber pupuk N; pupuk-organik,
pupuk-bio ataupun pupukkimia.
Bagan warna daun (BWD) adalah alat berbentuk persegi
panjang yang berguna untuk mengetahui kadar hara N tanaman padi.
Pada alat ini terdapat empat warna hijau, dari hijau kekuningan (No. 2
pada kartu) sampai hijau tua (No. 5 pada kartu), seperti terlihat pada
gambar berikut ini.
Gambar 1. Penggunaan Bagan Warna Daun, untuk mengukur warna
daun dalam penetapan pemupukan N pada tanaman padi
Gambar 2. Penggunaan Bagan Warna Daun, untuk mengukur warna daun
dalam penetapan pemupukan N pada tanaman padi.
BWD tak dapat menunjukkan perbedaan warna hijau daun
yang terlalu kecil sebagaimana pada khlorofil meter (SPAD).
Langkah kerja penggunaan BWD :
1. pilih secara acak 10 rumpun tanaman padi secara acak,
B. Penggunaan BWD Dalam Menetukan Kebutuhan Pupuk N
dengan ketentuan tidak terindikasi adanya serangan penyakit,
dengan populasi tanaman yang seragam,
Cara menggunakan BWD ada dua cara, yaitu:
2. pada saat melakukan pengukuran, daun harus dilindungi dari
1. Berdasarkan kebutuhan riil tanaman
sinar matahari langsung, gunakan tubuh atau nsure,
Sebelum pembacaan BWD Berikan pemupukan N awal
3. Ambil daun muda yang sudah membuka penuh, bandingkan
sebesar 50-75 kg Urea/ha sebelum 14 HST, kamu tak perlu
dengan strip warna pada BWD, dan tentukan apakah berada
menggunakan BWD saat ini. Pembacaan BWD mulai sekitar 25
pada nilai kritis atau tidak. Jika warna daun berada di antara 2
HST bagi padi pindah tanam. Lanjutkan
skala, gunakan nilai rata-ratanya (misalnya 3,5 untuk warna
pengambilan/pembacaanpada interval waktu 7-10 hari sampai 50
antara 3 dan 4).
HST, atau sampai 10% pembungaan.
4. Bila bacaan dari 5 daun menunjukkan di bawah nilai kritis,

yaitu di bawah skala 4, beararti tanaman perlu dipupuk


sesuai dengan target yang ingin dicapai. Seperti terlihat 2. Lakukan pembacaan BWD pada waktu menjelang

pada tabel di bawah ini pemupukan kedua (stadia anakan aktif sekitar 23-28 HST),
dan yang ketiga (stadia primordial, 38-42 HST), dengan
Respons terhadap pemupukan N, dengan hasil harapan (t/ha)
Rendah (5) Sedang (6) Tinggi (7) Sangat tinggi (8) tujuan untuk meminimalkan dosis pupuk yang ditetapkan.

50 75 100 125 Pada hibrida dan padi tipe baru (PTB) diberikan yang
Tabel 1. Takaran pemberian Urea (kg/ha) setelah pembacaan BWD lebih keempat sekitar 10% berbunga. Dengan cara ini pebacaan
rendah dari 4 berdasarkan kebutuhan riel tanaman, pada
beberapa hasil gabah yang diharapkan BWD hanya 2-3 kali selama pertumbuhan tanaman.

5. Ulangi cara tersebut di atas setiap 7 – 10 hari atau pada


3. Bila nilai BWD rata-rata 3,0 atau kurang, berikan 75 kg
stadia petumbuhan kritis dari tanaman (Pertumbuhan Urea/ha pada hasil harapan sebesar 5 t/ha. Tambahkan lagi
anakan, anakan maksimum, nsure ial bunga dan fase 25 kg Urea/ha untuk setiap satu t/ha lebih tingginya hasil
pengisian malai) dan berikan pupuk N setiap tanaman harapan.

membutuhkan
4. Bila rata-rata nilai BWD antara 3,5 dan 4,0; berikan 50 kg
2. Berdasarkan Waktu yang Sudah Ditetapkan Urea/ha pada hasil harapan sebesar 5 t/ha. Tambahkan lagi
25 kg Urea/ha untuk setiap ton/ha lebih tingginya hasil
Berdasarkan waktu yang ditetapkan, yaitu waktu pemupukan
harapan.
ditetapkan lebih dahulu berdasarkan tahap pertumbuhan tanaman,
antara lain fase pada saat anakan aktif dan pembentukan malai
5. Bila rata-rata nilai BWD antara 4,0 dan 4,5; tak perlu
dan saat primordia. Penggunaan BWD berdasarkan waktu yang
memberikan pupuk N bila hasil harapan hanya 5-6 t/ha.
ditetapkan dapat dilakukan dengan langkah:
Tambahkan 50 kg Urea/ha bila hasil harapan lebih dari 6
1. Berikan 50-75 kg Urea/ha sebelum 14 HST, kali ini tak perlu
t/ha (Tabel 2).
digunakan BWD.
Respons terhadap pemupukan N, dengan hasil III. PENUTUP
harapan (t/ha)
Pembacaan BWD
Sedang Tinggi Sangat
Rendah (5)
(6) (7) tinggi (8)
3.0 or less 75 100 125 150 Dengan menggunakan Bagan warna Daun (BWD), dapat

3.5 – 4.0 50 75 100 125 diketahui apakah tanaman perlu segera dipupuk dengan N atau tidak.
4.0 – 4.5 0 0-50 50 50 Dengan mengetahui nilai skala pada hasil pengamatan BWD, maka
Tabel 2. Takaran pemberian Urea (kg/ha) setelah pembacaan BWD lebih rendah dosis pupuk yang diperlukan tanaman dapat kita ketahui. Sehingga
dari 4 berdasarkan kebutuhan riel tanaman, pada beberapa hasil gabah
yang diharapkan pemakaian pupuk lebih efisien dan efektif.

Pada tanaman padi, suatu faktor pertumbuhan paling penting


Bila pemakaian N secara tepat dan efektif maka tanaman yang
yang membatasi respons tanaman terhadap pupuk N yang diberikan
dihasilakn juga akan sehat dari infeksi penyakit dan tidak mudah
adalah air. Respons terhadap pemupukan N terbatas bila
rebah.
ketersediaan air kurang, dan musim tertentu cendrung memberikan
hasil lebih tinggi dalam setahun. Hal yang sama juga berlaku bagi
perbedaan efisiensi kultivar padi terhadap pupuk N. Karena alasan-
alasan ini, hasil harapan suatu kultivar tanaman padi pada musim
yang berbeda bervariasi. Karena itu takaran pupuk N bagi kelompok
kultivar lain harus ditentukan sendiri secara lokal.
DAFTAR PUSTAKA

Bakar, Basri A dan Elviwirda. 2017. Pengelolaan Tanaman Terpadu


(PTT) Padi sawah, Balai Pengkajian Teknologi Aceh-Banda
Aceh.
Gani, A. 2016 Bagan warna daun (BWD). Balai Besar Penelitian Tanaman Padi
Diakses dari http://bali.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/info-
teknologi/505-cara-penggunaan-bagan-warna-daun-pada-padi tanggal 30
Oktober 2019.

Triyanto, KBT. 2016. Apa Itu BWD? Apa Fungsi BWD? Bagaimana
Cara menggunakan BWD?. Diakses dari
https://kabartani.com/apa-itu-bwd-apa-fungsi-bwd-bagaimana-cara-
menggunakan-bwd.html tanggal 30 Oktober 2019

Anda mungkin juga menyukai