Anda di halaman 1dari 2

BAGAN WARNA DAUN

debbyeka.blogspot.com/2016/06/bagan-warna-daun.html

Menghemat Penggunaan Pupuk N pada Padi Sawah

Hasil panen padi yang tinggi dapat diperoleh melalui pemupukan berimbang yang
memperhatikan ketersediaan dan keseimbangan hara dalam tanah serta tingkat serapan
hara sesuai kebutuhan tanaman. Pemakaian pupuk N yang kurang dari kebutuhan tanaman
akan memberikan hasil panen padi yang rendah atau tidak optimal, sebaliknya pemberian
pupuk N secara berlebihan akan menyebabkan tanaman menjadi lebih rentan terhadap
infeksi penyakit dan mudah rebah.
Bagan Warna Daun (BWD) dapat membantu petani untuk mengetahui apakah tanaman
perlu segera diberi pupuk N atau tidak dan berapa takaran N yang perlu diberikan.
Pemberian pupuk N berdasarkan pengukuran warna daun dengan BWD dapat menekan
biaya pemakaian pupuk sebanyak 15-20% dari takaran yang umum digunakan petani tanpa
menurunkan hasil. BWD berbentuk persegi panjang 4 kotak skala warna, mulai hijau muda
hingga hijau tua.

  foto 1: Bagan Warna Daun (BWD) tampak depan dengan 4 skala warna
 
(atas) dan tampak belakang dengan petunjuk penggunaan (bawah)

Bagan Warna
Daun (BWD)

  Penggunaan BWD berkaitan erat dengan beberapa tingkat hasil tinggi yang biasa dicapai
di suatu tempat. Pada umumnya tingkat hasil di musim kemarau berbeda dengan tingkat
hasil di musim penghujan. Oleh karena itu tingkat hasil yang tercantum di tabel 1 dan 2
bukan berarti hasil tertinggi yang inin dicapai di semua tempat. Misalnya, di suatu tempat
yang tingkat hasil tingginya 6 Ton/ha, pemberian urea melebihi takaran yang dianjurkan
belum tentu dapat menaikan hasil menjadi 7 atau 8 ton/Ha.

CARA PENGGUNAAN BWD


1. Pilih secara acak 10 rumpun tanaman sehat pada hamparan yang seragam, lalu pilih
daun teratas yang telah membuka penuh pada satu rumpun,
2. Taruh bagian tengah daun di atas BWD (foto 2) dan bandingkan antara warna daun
dengan warna pada panel. Jika warna daun berada di antara 2 skala, gunakan nilai rata-
ratanya, misalnya 3,5 unuk warna antara 3 dan 4,
3. Sewaktu mengukur warna daun dengan BWD, jangan menghadap sinar matahari, sebeb
pantulan sinar matahari dari daun padi dapat berpengaruh pada pengukuran warna daun,
4. Pilih waktu pembacaan daun pada pagi atau siang hari. Hindari menilai warna daun
dengan BWD di tengah terik matahaari,
5. Lakukan pengukuran pada waktu yang sama oleh orang yang sama,
6. Jika 6 atau lebih 10 daun yang diamati warnanya berada dalam batas kritis, yaitu di
bawah skala 4, maka tanaman perlu segera diberi pupuk N susulan sesuai dengan tingkat
hasil di tempat bersangkutan.

WAKTU PENGGUNAAN BWD


Pilih satu dari 2 waktu penggunaan berikut :
1. Berdasarkan waktu yang telah ditetapkan, biasanya berdasar pertumbuhan tanaman,
yaitu saat pembentukan anakan aktif (21-28 HST) dan primodia (35-40 HST). Dengan cara
ini hanya perlu dilakukan 2 kali pengukuran warna daun padi dengan BWD, karena pada
pemupukan pertama tidak perlu digunakan BWD.
2. Berdasarkan kebutuhan riil tanaman, dengan membandingkan warna daun padi dengan
skala BWD secara berkala, setiap 7-10 hari sejak 21-28 hari setelah tanam (HST)sampai 50
HST. Tanaman segera di beri pupuk N bila warna daun berada di bawah skala 4 BWD.
Dengan cara ini petani perlu sering ke sawah untuk membandingkan warna daun padi
dengan BWD.

Foto 2. Pengukuran warna daun padi dengan BWD

  BWD hanya digunakan pada pemupukan ke dua atau stadia anakan aktif (21-28 HST) dan
pemupukan ketiga atau primodia (35-40HST) dengan membandingkan warna daun dengan
skala BWD.
Bila warna daun berada pada skala 2 sampai 3, berikan 125 Kg urea/ha kalau hasil
yang biasa dicapai di suatu tempat adalah 7 Ton/Ha GKG. Berikan 75 Kg urea/ha
kalau tingkat hasil adalah 5 Ton/Ha GKG. 
Bila warna daun berada antara skala 3 dan 4, berikan 100 Kg urea/ha kalau hasil yang
biasa dicapai di suatu tempat adalah 7 Ton/Ha GKG. Berikan 50 Kg urea/ha kalau
tingkat hasil adalah 5 Ton/Ha GKG.
Bila warna daun berda pada skala 4 sapai 5, berikan 50 Kg urea/Ha  kalau hasil yang
biasa dicapai di suatu tempat adalah 7-8 Ton/Ha GKG. Tanaman tidak perlu dipupuk N
kalau tingkat hasil adalah 5-6 Ton/Ha GKG.

 Apabila petani menggunakan Za (amonium sulfat) atau pupuk majemuk (NPK/Phonska)


pada pemupukan dasar maka perhatikan kandungan nitrogennya. 
Contoh : 100 Kg ZA mengandung 21 Kg Nitrogen
         100 Kg NPK (15-15-15) mengandung 15 Kg nitrogen
         100 Kg Urea mengandung 46 Kg nitrogen

Share this

Author : pemuda tani

Anda mungkin juga menyukai