Orang Tahu
wonoyoso.kec-kuwarasan.kebumenkab.go.id/index.php/web/artikel/156/423
28 Desember 2021
Beberapa faktor yang akan menentukan efsiensi penggunaan pupuk antara lain:
1. macam tanah
2. pengelolaan hama dan penyakit
3. varietas padi
4. waktu pemberian pupuk
5. musim dan waktu tanam
6. sumber/macam pupuk
7. tataguna air
8. rotasi tanaman, dan
9. pengendalian gulma.
1. pupuk setelah disebar rata dicampur atau diaduk dengan lumpur, misalnya pemupukan
bersamaan dengan menggaru atau melandak rumput, sehingga kehilangan pupuk
tidak terjadi
2. pemupukan dilakukan pada saat air tidak mengalir, tetapi tanah dalam keadaan
macak-macak, sehingga pupuk yang larut segera diikat oleh partikel-partikel halus
dalam tanah, dan
3. Penetapan kebutuhan dan waktu aplikasi pupuk berdasarkan alat bantu seperti Bagan
Warna Daun untuk pupuk Nitrogen.
Hasil penelitian menunjukkan, pemakaian Bagan Warna Daun (BWD) dalam kegiatan
pemupukan N dapat menghemat penggunaan pupuk urea sebanyak 15 – 20% dari takaran
yang umum digunakan petani tanpa menurunkan hasil.
Maka sebaiknya setiap petani harus memiliki bagan warna daun tersebut Bagan warna
Daun (BWD) adalah alat bebentuk persegi empat yang berguna untuk mengetahui kadar
hara N tanaman padi.
Pada alat ini terdapat empat kotak skala warna, mulai warna hijau muda hingga hijau tua,
yang menggambarkan tingkat kehijauan daun tanaman padi. Sebagai contoh, kalau daun
tanaman berwarna hijau muda berarti tanaman kekurangan hara N sehingga perlu dipupuk.
Sebaliknya, jika daun berwarna hijau tua atau tingkat kehijauan daun sama dengan warna
dikotak skala 4 pada BWD berarti tanaman sudah memiliki hara N yang cukup sehingga
tidak perlu lagi dipupuk.
Teknik pemupukan tanaman padi memang sangat relatif, tidak ada ukuran secara pasti dosis
dan waktu yang ditentukan, karena banyak sekali faktor yang harus diperhatikan. Struktur
tanah dengan kondisi unsur hara yang berbeda-beda di tempat satu dengan yang lainnya,
tentu juga memerlukan cara-teknik yang berbeda dalam pemupukan tanaman padi.
Teknik 1
Jika kita menggunakan kombinasi pupuk tunggal (Urea, SP-36 dan KCI) perbandingan
pupuk masing-masing jenis per hektar adalah sebagai berikut:
Selanjutnya waktu pemberian pupuk pada tanaman padi juga perlu perhitungan yang pas
karena sangat bervariasi dan berbeda satu dengan lainnya. Sebagai gambaran adalah
sebagai berikut, jika kita mengacu pada rekomendasi di atas, maka lakukan beberapa
langkah sebagai berikut:
1. Lakukan penyebaran pupuk SP36 sesuai dosis ke lahan sawah, satu hari sebelum
penanaman bibit.
2. Setelah umur 7 hari setelah tanam, lakukan penyebaran pupuk urea ±30 persen (±70
kg) dan pupuk KCl sebesar 50 persen (±40 kg).
3. Setelah umur 20 hari, lakukan penyebaran urea sebesar 40 persen.
4. Setelah umur 30 hari, lakukan penyebaran urea 30 persen dan KCl 50 persen.
Teknik 2.
Jika kita menggunakan dosis pupuk seperti dosis diatas (urea, SP36 dan KCI) dan dengan
pengecekan warna daun dengan menggunakan Bagan Warna Daun (BWD), kita bisa
melakukan cara tanam seperti berikut:
1. Satu hari sebelum tanam, sebarkan pupuk SP36 hingga 100 persen.
2. Setelah umur 7 hari, sebarkan pupuk urea 30 persen dan KCl 50 persen.
3. Setelah proses ini, lakukan pengecekan (tes) terhadap warna daun dengan BWD
setiap seminggu sekali. Yang perlu kita perhatikan misalnya cek apakah kita butuh
penambahan urea atau tidak, jika memang dirasa perlu lakukan penambahan urea
kira-kira 10 persen saja. Lakukan pengecekan secara berkala sampai tanaman padi
berumur 40 hari.4. Setelah mencapai umur 30 hari berikan lagi KCl 50 persen.
Teknik 3
Jika menggunakan urea dan NPK (Ponska) dengan perbandingan ukuran 100 kg urea dan
300 kg Ponska, per hektar maka :
Teknik 4
Selanjutnya untuk penggunaan urea dan NPK Pelangi dengan komposisi 100 kg urea dan
300 kg NPK/ha.
Sumber:
Yulia Tri,S. 2015. Pemupukan Padi Sawah. Tabloid Sinar Tani. Edisi 11 -17 Februari
2015. No.3594 Tahun XLV
https://gerbangpertanian.com/2011/03/7-langkah-menggunakan-bagan-warna-
daun.html