mencapai 70%. Hama dan Penyakit Jagung Gejala awal berupa bercak kecil berbentuk oval, kemudian bercak makin memanjang berbentuk elips dan berkembang menjadi nekrotik yang disebut hawar. Warna hijau keabu abuan atau coklat, panjang 2,5 – 15 cm. Bercak muncul pertama kali pada daun terbawah kemudian berkembang ke bagian atas. Infeksi berat dapat mengakibatkan tanaman cepat mati atau mengering. Pengendalian Jalan Slamet Riadi No 5A Beny Wahyudi, SP., MP., MBA. Pamekasan (Bakorwil) - penanaman varietas tahan seperti bisma, pioneer Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Telp (0324) 322214 2, semar 5. Kode Pos 69311 - pemusnahan seluruh bagian tanaman yang terinfeksi bercak daun sampai ke akarnya. - penggunaan fungisida berbahan aktif mancozeb dan dithiocarbamate. BULAI PENGGEREK BATANG JAGUNG ULAT GRAYAK Kehilangan hasil jagung akibat penularan penyakit Hama ini menyerang semua bagian tanaman bulai dapat mencapai 10% pada varietas rentan. Ulai ini dapat merusak tanaman jagung berkisar 5- jagung pada fase pertumbuhan. Kehilangan hasil 50%. Ngengat aktif pada malam hari, sayap bagian akibat serangan dapat mencapai 80%. Ngengat aktif Gejala penyakit terlihat adanya warna putih pada depan berwarna coklat atau keperak-perakan, sayap pada malam hari dan mengasilkan beberapa generasi permukaan daun sampai kekuningan diikuti oleh garis belakang berwarna keputihan. Ulat menyerang pada pertahun umur ngengat dewasa 7 – 10 hari. – garis klorotik. Ciri lainnya pada pagi hari di sisi malam hari, pada siang hari bersembunyi dalam bawah daun terdapat lapisan berbulu halus, warna tanah (tempat yang lembab), biasanya ulat berpindah Larva batang jagung mempunyai karakteristik putih yang terdiri atas konidiofor dan konidium jamur ke tanaman lain secara bergerombol dalam jumlah kerusakan pada setiap bagian tanaman jagung yang besar. di serang yaitu berupa lubang kecil pada daun, Pengendalian lubang gorokan pada batang, bunga jantan atau - Penanaman varietas tahan seperti sukmaraga, Pengendalian secara kultur teknis dapat dilakukan pangkal tongkol, batang yang mudah patah. lagaligo dengan: Pengendalian hama ini secara kultur teknis dapat - Periode bebas tanaman jagung minimal 2 - Membakar sisa – sisa tanaman pada lahan yang dilakukan dengan cara: minggu sampai 1 bulan di areal tanaman. akan digunakan. - Waktu tanam yang tepat. - Tanam serempak. - Pengolahan tanah intensif. - Tumpang sari jagung dengan kedelai atau - Pemusnahan seluruh bagian tanaman yang Secara kimiawi pengendalian hama ini dapat kacang tanah. terinfeksi penyakit bulai sampai ke akarnya secara dilakukan dengan beberapa insektisida yang cukup efektif mengendalikan ulat grayak adalah - Pemotongan Sebagian bunga jantan (empat periodic. monokrotofos, diazinon, klopiripos, triazofos, dari enam baris tanaman). - Penggunaan fungisida metalaksil pada benih diklorofos, sianotenfos, dan karbaril. Penggunaannya Pengendalian secara kimiawi dilakukan dengan jagung (perlakuan benih) dengan dosis 2 gram per kg didasarkan pada hasil pengamatan tanaman contoh. menggunakan insektisida berbahan aktif monoktofos, benih Insektisida di aplikasikan jika intensitas serangan triazofos, diklorofos dan karbofuran efektif menekan pada tanaman contoh telah mencapai 12,5%. serangan penggerek batang jagung,