PENGELOLAAN EKOSISTEM
TANAMAN PADI TERHADAP
PENYAKIT BLAS enggunaan fungisida efektif dan diizinkan
Tungro merupakan salah satu penyakit penting pada Keberadaan dua bentuk partikel tersebut akan tungro secara non persisten.
tanaman padi yang disebabkan olah virus.dan ditularkan oleh menampakkan gejala khas tungro (kerdil dan gejala Serangga penular menjadi infektif setelah mengisap
wereng hijau. . Tanaman yang terinfeksi tidak dapat sembuh kuning orange). cairan tanaman sakit selama minimal 30 menit dan
kembali dan berfungsi sebagai sumber inokulum. Darii sifat-sifat Apabila ada salah satu partikel S, maka yang nampak dapat memindahkan virus ke tanaman sehat apabila
tersebut menjadikan serangan penyakit tungro mempunyai adalah gejala kerdil saja, demikian pula bila hanya mengisap tanaman sehat selama 25 menit.
potensi eksplosif. Oleh karena itu pengendalian penyakit ini partikel B, maka yang nampak adalah gejala kuning Masa laten di dalam tanaman adalah 6 9 hari.
harus dilakukan secara terpadu dalam berbagai aspek, baik orange. Masa inkubasi dalam tubuh serangga tidak tampak
aspek gerakan pengendalian maupun teknologi pengendalian jelas.
Epidemiologi :
yang didudung sedemikian rupa sehingga satu sama lain Serangga dapat menularkan virus dengan segera
Sumber inokulum penyakit tungro terdapat pada
kompatibel. dalam waktu 2 jam setelah memperoleh virus dan
tanaman singgang serta rumput inang yang sakit.
Di Indonesia penyakit tungro telah tersebar di seluruh dapat mempertahankan di dalam tubuhnya selam
provinsii. Di beberapa daerah dikenal dengan berbagai nama tidak lebih dari 5 hari.
Setelah masa ini serangga menjadi tidak infektif dan produksinya semakin rendah, apabila tanaman tua terinfeksi sepeti gulma Echinochloa colona, E. crusgalli, Eleusine
kembali menjadi infektif setelah mengisap tanaman tidak menimbulkan gejala dan penurunan hasil tetapi dapat indica, Leersia hexandra.
Nimfa wereng hijau juga dapat menularkan virus, menjadi sumber infeksi. 4. Pengendalian sumber serangan
tetapi menjadi tidak infektif setelah ganti kulit. Pada daerah endemis tungro, aplikasi insektisida butiran
Virus tidak dapat ditularkan melalui telur serangga , 5 kg / 500 m2 sehari sebelum sebar benih.
Infeksi tungro dapat terjadi mulai di persemaian. Demgam menggunakan insektisida yang dianjurkan.
tanaman padi yang disebut juga sebagai penyakit Koloni berbentuk bulat, cembung,
kresek di sebabkan oleh pathogen Xanthomonas berwarna kuning keputihan sampai kuning
campeteris pv. oryzae. Penyakit ini termasuk kecoklatan dan mempunyai permukaan licin.
salah satu penyakit yang dapat menurunkan Pigmen kuning itu dapat larut dalam air.
PENGENDALIAN 371323
TELP. (0411) 371593 musim hujan, terutama pada areal sawah yang
pada akhir musim kemaraunya terserang
Faximile : (0411) -
TIKUS SAWAH 371593
PBPP
Dari data luas tambah serangan PBPP selama
Penggerek batang padi putih (PBPP)
(Rattus argentiventer) 6 (enam) tahun terakhir di Sulawesi Selatan,
Scripophaga innotata merupakan hama utama
serangan hama ini terdapat pada seluruh
di Sulawesi Selatan setelah tikus dan
kabupaten dengan intensitas ringan sampai
kerusakannya terjadi setiap musim tanam.
berat (pada musim kemarau) dan ringan
PBPP berkembang baik pada areal sawah sampai puso (pada musim hujan).
dengan elevasi sampai dengan 200 m dari
permukaan laut
Penggerek batang padi putih dapat bertelur
banyak dan berkembang biak cepat
bagian pangkal atau titik tumbuh tanaman. Pengolahan lahan dan pengolahan tanah perbandingan 1:40.
Gejala kerusakan pada fase generatif untuk persemaian dilakukan bersamaan Eradikasi selektif tanaman terserang.
disebut beluk, yaitu malainya tegak, agar ulat yang berdiapuse (PBPP) dapat
Tanaman muda (tanam, anakan maksimum) :
berwarna putih dan hampa. Gejala terbunuh.
Pengumpulan dan pemeliharaan kelompok telur
kerusakan tersebut mudah dikenali dan Persemaian dilakukan secara berkelompok
untuk pelepasan parasitoid
dibedakan dengan gejala kerusakan hama untuk memudahkan pengumpulan
Penggunaan insektisida yang diijinkan dan
lain. kelompok telur
efektif bila serangan sundep > 10 - 15 %
Tanam serentak dengan selisih waktu paling
tergantung varietas, pengendalian dilakukan
lama 2 minggu atau varietas dalam ditanam
hanya pada spot-spot serangan.
lebih awal
Tanaman tua (primodial-berbunga) :
Penundaan waktu sebar benih (untuk PBPP)
minimal 10 hari setelah puncak penerbagan Pencabutan beluk segar sampai bagian bawah
ngengat dari tunggul. malai
Pemotongan jerami < 10 cm dari permukaan Pematangan bulir (pengisian-panen):
tanah
Pencabutan beluk segar
Persemaian :
di persemaian Dr. Ratulangi No. 69 MAROS
TELP. (0411) 371593
PENGGEREK BATANG PADI PUTIH 371323
Faximile : (0411)
(Scirpophaga innotata Walker) 371593
Gbr 3. Telur PBPP yang terparasit
PENDAHULUAN
Penyakit bulai merupakan salah satu penyakit
penting pada tanaman jagung yang disebabkan oleh
Peronosclerospora maydis (Rac) Shaw. Penyakit ini
telah tersebar luas di sentra-sentra peoduksi jagung
di Indonesia dengan ;uas serangan bervariasi antara
satu musim tanam dan musim tanam lainnya.
Penyakit bulai sangat dipengaruhi oleh keadaan
Gbr 4. Pengumpulan kelompok telur ketinggian tempat dan musim. Lebih sesuai
perkembangannya di dataran rendah dan jarang
ditemukan di tempat-tempat yang lebih tinggi
PEMERINTAH PROPINSI (Burhanuddin, 2005). Konidiumnya berkecambah
SULAWESI SELATAN paling baik pada suhu 30 o
C. Penyakit ini
DINAS PERTANIAN berkembang baik pada jagung yang ditanam pada
TANAMAN PANGAN
DAN HORTIKULTURA musim hujan terutama yang ditanam pada tanah
UPTD BALAI PROTEKSI tegalan akan mendapat serangan lebih berat
TANAMAN dibvandingkan dengan jagung yang ditanam pada
PANGAN DAN
lahan sawah pada musim kemarau.
ORTIKULTURA
Semangun (1990) mengatakan bahwa Konidium segera berkecambah dengan 2. Tanaman berumur 3-5 minggu
intensitas serangan penyakit bulai erat membentuk pembuluh kecambah yang akan Tanaman yang terserang mengalami
hubungannya dengan kombinasi kelembaban dan mengadakan infeksi pada daun muda dari gangguan pertumbuhan. Pada daun yang
suhu. Infeksi hanya terjadi kalau ada air, baik air tanaman muda melalui mulut kulit. Pembuluh sedang membuka terjadi perubahan warna
embun, air hujan dan air gutasi. Di waktu malam kecambah membentuk apresorium di muka dan perubahan warna ini dimulai dari bagian
hari dalam corong daun tanaman jagung muda mulut kulit ini. pangkal daun. Pada tanaman yang mulai
selalu terdapat air gutasi. Air ini menurut berbuah, tongkol yang dibentuk menjadi
Semangun dan Sumadi (1971) sangat membantu tidak normal.
perkembangan spora. 3. Tanaman dewasa / hampir dewasa
Serangan penyakit pada tanaman yang
Pengendalian
PENYAKIT BULAI
Pada daerah endemis pengaturan pola
tanam yaitu pergiliran tanaman PEMERINTAH PROPINSI
Tidak menggunakan benih yang berasal dari SULAWESI SELATAN
DINAS PERTANIAN
tanaman sakit
TANAMAN PANGAN
Perlakuan benih (seed treatment) dengan DAN HORTIKULTURA
fungisida yang dianjurkan
UPTD BALAI PROTEKSI
TANAMAN
Sanitasi dan eradikasi yaitu dengan PANGAN DAN
melakukan pencabutan tanaman yang HORTIKULTURA
JL. Dr. Ratulangi No. 69 MAROS
terserang kemudian dimusnahkan / dibakar
TELP. (0411) 371593
Aplikasi fungisida sesuai anjuran. 371323
Faximile : (0411) - 371593 adalah ditemukannya satu kelompok telur yang Gejala Serangan :
PENDAHULUAN baru menetas per 30 tanaman.
Larva mulai merusak pada umur tanaman 3-4
Menurut Nonci dan Baco (1987),
Penggerek batang jagung Ostrinia mst, saat tanaman mulai membentuk tongkol.
penggerek batang jagung mulai meletakkan telur
furnacalis, Guenee merupakan hama utama pada Larva instar I-III memakan daun yang masih
pada pertanaman yang berumur 2 minggu. Puncak
tanaman jagung yang menyerang daun dan menggulung, dan pada permukaan daun yang
peletakan telur terjadi pada stadia pembetukan
menggerek batang jagung. Gejala serangan larva terlindung dan memakan bunga jantan. Larva
malai sampai keluarnya bunga jantan. Hama ini
pada batang adalah ditandai dengan adanya instar IV menggerek / membor bagian buku
merusak daun, bunga jantan dan menggerek
kotoran berupa serbuk yang keluar dari liang tanaman dengan cara masuk ke dalam batang
batang jagung. Jadi hama ini merusak pada setiap
gerekan. Serangan yang berat menyebabkan tanaman sehingga menghambat transportasi
fase pertumbuhan tanaman, dan fase vegetatif
batang patah sehingga aliran makanan hasil asimilasi dan penyerapan unsur hara dari
aktif sampai fase pembentukan biji merupakan
terhambat. Menurut Bato et al. (1983) dalam tanah. Selain itu serangga menyebabkan
fase yang paling rentan. Menurut Saito (1980),
kehilangan hasil jagung oleh infestasi hama ini batang jagung patah, tongkol rusak, serta
masa pembetukan malai atau bunga jantan pada
berkisar 20-80%. Di Sulawesi Selatan hama ini mengurangi jumlah dan bobot biji
tanaman jagung merupakan stadia yang paling
banyak menyerang tanaman di daerah kabupaten
disenangi, kemudian larva meninggalkan bunga
Gowa, Sidrap, Wajo dan Luwu. Serangan hama
jantan dan kemudian menggerek batang tanaman
penggerek batang jagung mulai muncul pada
atau tongkol tanaman. Akibatnya pengendalian
tanaman jagung sejak tanaman berumur 3-4
dengan insektida sulit dilakukan.
minggu dan berakhir sampai masaknya tongkol
Ostrinia furnacalis
Pergiliran tanaman
Pada Tanaman Jagung
Penanaman serentak, tepat waktu
Encyrtidae sp
PEMERINTAH PROPINSI
SULAWESI SELATAN
DINAS PERTANIAN
TANAMAN PANGAN
Gbr. 2. Encyrtidae, endoparasit larva DAN HORTIKULTURA
UPTD BALAI PROTEKSI
TANAMAN
Gbe 5 . Pupa Penggerek Batang Jagung
PANGAN DAN
HORTIKULTURA
JL. Dr. Ratulangi No. 69 MAROS
TELP. (0411) 371593
371323
Faximile : (0411) - 371593