Anda di halaman 1dari 2

Kerugian Akibat Serangan Tikus Cara Pengendalian 3.

Gerakan bersama (gropyokan massal)


] Gerakan ini dilakukan serentak pada awal
Tikus sawah merupakan hama utama tanam melibatkan seluruh petani.
penyebab kerusakan padi di Indonesia. Setidaknya ada sembilan cara Gunakan berbagai cara untuk
Penyerangannya dilakukan sejak padi di pengendalian hama tikus sawah dalam PHTT, menangkap/membunuh tikus seperti
persemaian sampai panen, bahkan tikus sawah yaitu: penggalian sarang, pemukulan,
pun menjadi hama di gudang penyimpanan padi.
penjeratan, pengoboran malam,
Rata-rata tingkat kerusakan pada tanaman perburuan dengan anjing, dan
padi yang diakibatkan serangan hama tikus 1. Tanam dan panen serempak
sebagainya.
sawah mencapai 17% per tahun. Permasalahan Dalam satu hamparan, diusahakan selisih
ini antara lain disebabkan pengendalian tikus di 4. Fumigasi/pengemposan
waktu tanam dan panen tidak lebih dari 2
tingkat petani dilakukan setelah terjadi serangan
(karena lemahnya monitoring), sehingga minggu. Hal tersebut untuk membatasi Fumigasi efektif membunuh tikus dewasa
penanganan hama tikus menjadi terlambat. tersedianya pakan padi generatif sehingga beserta anak-anaknya di dalam sarang.
tidak terjadi perkembangbiakan tikus yang Agar tikus mati, tutuplah lubang tikus
terus menerus. dengan lumpur setelah difumigasi,
Pengenalan PHTT sarang tidak perlu dibongkar. Lakukan
2. Sanitasi habitat fumigasi selama masih dijumpai sarang
Strategi PHTT dilaksanakan berdasarkan
pemahaman ekologi tikus, dilakukan secara dini, Sanitasi habitat dilakukan selama musim tikus terutama pada padi stadium
intensif dan terus menerus (berkelanjutan) tanam padi, yaitu dengan cara generatif.
dengan memanfaatkan berbagai teknologi membersihkan gulma dan semak-semak
pengendalian yang sesuai dan tepat waktu. pada habitat utama tikus yang meliputi 5. Penerapan Trap Barrier System (TBS)
Disamping itu kegiatan pengendalian
diprioritaskan pada waktu sebelum tanam
tanggul irigasi, jalan sawah, batas TBS dengan tanaman perangkap
(pengenalian dini), untuk menurunkan populasi perkampungan, pematang, parit, saluran diterapkan terutama di daerah endemik
tikus serendah mungkin sebelum terjadi irigasi, dll. Selain itu, dilakukan minimalisasi tikus dengan pola tanam serempak. TBS
perkembangbiakan tikus yang cepat pada ukuran pematang (tinggi dan lebar berukuran 20 x 20 m dapat
stadium generataif padi, dan pelaksanaan pematang) kurang 30 cm agar tidak
pengendalian dilakukan oleh petani secara mengamankan tanaman padi dari
digunakan sebagai tempat bersarang tikus.
bersama-sama (berkelompok) dan terkoordinasi serangan tikus seluas 15 ha.
dalam cakupan skala luas (hamparan).
6. Penerapan Linier Trap Barrier System 8. Cara pengendalian lokal
( LTBS) Cara pengendalian tikus yang biasa
LT B S b e r u p a b e n t a n g a n p a g a r digunakan petani setempat dapat juga
plastik/terpal setinggi 60 cm, ditegakkan dilakukan seperti penggenangan sarang

PENGENDALIAN HAMA TIKUS TERPADU


dengan ajir bambu setiap jarak 1 m, tikus, penjaringan, pemasangan
dilengkapi bubu perangkap yang perangkap, bunyi-bunyian, dan cara-cara
dipasang setiap jarak 20 m dengan arah lainnya.
pintu masuk tikus berselang-seling. LTBS
dipasang di daerah perbatasan habitat
tikus atau pada saat ada migrasi tikus.
9. Penggunaan Rodentisida
Penggunaan rodentisida (bahan kimia)
Pada Tanaman Padi
Pemasangan dipindahkan setelah tidak digunakan hanya apabila populasi tikus
ada lagi tangkapan tikus atau sekurang- sangat tinggi terutama pada saat bera atau
kurangnya di pasang selama 3 malam. awal tanam. Penggunaan rodentisida harus
sesuai dosis anjuran. Umpan ditempatkan
7. Pemanfaatan musuh alami di habitat utama tikus, seperti tanggul
Musuh alami tikus sawah, khususnya irigasi, jalan sawah, pematang besar, atau
pemangsa seperti burung hantu, burung di tepi perkampungan.
elang, kucing, anjing, ular tikus, dan lain-
lain jangan diganggu atau dibunuh.
Sumber : Balitpa Sukamandi dan BPTP Kalbar

Disusun oleh :
Sri Sunardi
Alamat :
BPTP- Kalimantan Barat
Jl. Budi Utomo No. 45 Siantan Hulu Pontianak Utara
PUAP Kalimantan Barat
Telp.(0561) 882069 Fax. (0561) 883883
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN
Website : www.kalbar.litbang.deptan.go.id KALIMANTAN BARAT
2010

Anda mungkin juga menyukai